Anda di halaman 1dari 2

Retna Wahyu Wulandari

36767

Auditing of Enterprise Resource Planning Systems

Enterprise Resource Planning Systems

ERP merupakan paket multiple module software yang berkembanga dari MRP II
(Manufacturing Resource Planning) tradisional. ERP berguna untuk mengintegrasikan proses
dalam organisasi. ERP dibagi menjadi dua kelompok aplikasi, yaitu :

1. Core application(Online Transaction Processing), yaitu aplikasi yang mendukung operasi


sehari – hari organisasi.
2. Business analysis application (Online Analytical Processing), yaitu alat pengambilan
keputusan yang memberikan informasi secara real-time kepada manajemen.

ERP System Configuration

 Server Configuration. Sebagian besar ERP berdasarkan client-server model, yaitu bentuk
topologi jaringan dima pengguna komputer (client) mengakses program ERP dan data
melalui komputer host (server). Bentuk arsitekturnya ada 2, yaitu two-tier model (server
menangani tugas aplikasi dan basis data), dan three-tier model (fungsi aplikasi dan basis
data terpisah).
 OLTP Vs OLAP Server. OLTP mendukung mission-critical tasks berdasarkan query
operasi basis data. OLAP mendukung management-critical task berdasarkan analisis
investigasi kumpulan data komples di data warehouse dan mendukung operasi analisis
termasik consolidation, drill-down, serta slicing and dicing.
 Database Configuration. ERP terdiri dari berbagai tabel dimana tabel tersebut
berhubungan dengan proses bisnis dan dikoding ke dalam ERP. Tim ERP memilih tabel
basis data dan memproses dengan menyeting switch ke dalam sistem.
 Bolt-On Software. Perusahaan menggunakan ERP yang disediakan oleh pihak ketiga
karena perusahaan kurang dapat menghandel proses dalam ERP.

Data Warehousing

Data warehousing merupakan big data yang berbasis relasional atau multidimensional.
Data warehouse menyediakan informasi tambahan, seperti analisis multidimensi, visualisasi
informasi, serta membantu keputusan supply chain. Berikut proses dalam data warehousing :

1. Memodelkan data untuk data warehouse.


2. Mengambil data dari basis data operasi.
Retna Wahyu Wulandari
36767

3. Membersihkan data yang diambil


4. Mentransformasikan data ke dalam mode warehouse
5. Memuat data ke dalam basis data warehouse

Risiko Penerapan ERP

1. Penerapan Big Bang Vs Phased-in


2. Oposisi atas perubahan kultur bisnis
3. Kesalahan pemilihan ERP. Pemilihan ERP yang kurang tepat akan menurunkan efisiensi
organisasi.
4. Kesalahan pemilihan konsultan. Konsultan yang baik adalah yang benar – benar
memahami praktik ERP. Kesalahan pemilihan konsultan dapat menurunkan efisiensi ERP.
5. High cost and cost overruns. Ada beberapa biaya yang tiba – tiba muncul tanpa
perencanaan, misalnya biaya pelatihan, pengujian, dll).
6. Distruptuons to operations. Dalam membangun ERP perlu diantisipasi aktivitas distruptif
sehingga ERP dapat diimplementasikan sebagaimana harusnya.

Implikasi Pengendalian Internal dan Audit

1. Otorisasi transaksi
2. Pemisahan tugas
3. Pengawasan
4. Catatan akuntansi
5. Verifikasi secara independen
6. Pengendalian akses
7. Isu pengendalian internal terkait peran ERP
8. Rencana kontingensi

Anda mungkin juga menyukai