Tantangan koordinasi antara kepentingan komersial dan sosial adalah salah satu hal
yang kompleks dalam manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD,
sebagai entitas bisnis yang dimiliki oleh pemerintah daerah, memiliki tanggung jawab
untuk mencapai tujuan komersial dalam rangka mencapai keberlanjutan finansial,
namun juga harus memperhatikan kepentingan sosial dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat dan mendukung pembangunan daerah. Dalam menghadapi tantangan ini,
BUMD dapat mengambil beberapa pendekatan strategis untuk mencapai keseimbangan
yang tepat antara kepentingan komersial dan sosial.
Pertama, BUMD perlu mengadopsi pendekatan berkelanjutan dalam pengelolaan
bisnisnya. Ini berarti mengintegrasikan pertimbangan sosial, lingkungan, dan ekonomi
dalam pengambilan keputusan strategis. Dengan mempertimbangkan dampak dari
kegiatan bisnisnya terhadap masyarakat dan lingkungan, BUMD dapat mengembangkan
model bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, sambil tetap
menjaga keseimbangan finansial yang diperlukan untuk kelangsungan operasional
jangka panjang.
Kedua, BUMD perlu meningkatkan keterlibatan dengan pemangku kepentingan,
termasuk masyarakat lokal, pemerintah daerah, dan organisasi non-pemerintah. Dengan
berkomunikasi secara terbuka dan transparan tentang tujuan, kebijakan, dan praktik
bisnisnya, BUMD dapat membangun kepercayaan dan mendapatkan dukungan dari
masyarakat dan pihak terkait lainnya. Keterlibatan pemangku kepentingan juga dapat
membantu BUMD memahami kebutuhan dan harapan masyarakat, sehingga dapat
merancang produk dan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan lokal.
Ketiga, BUMD dapat mengembangkan program tanggung jawab sosial perusahaan
(Corporate Social Responsibility/CSR) yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi
masyarakat lokal. Ini dapat mencakup inisiatif dalam bidang pendidikan, kesehatan,
lingkungan, dan pengembangan ekonomi lokal. Dengan berinvestasi dalam program
CSR yang relevan dan efektif, BUMD dapat meningkatkan citra perusahaan di mata
masyarakat dan memperoleh dukungan yang lebih besar untuk kegiatan bisnisnya.
Keempat, BUMD perlu menjaga keseimbangan antara tujuan jangka panjang dan
kepentingan jangka pendek. Meskipun penting untuk mencapai hasil finansial yang
positif dalam jangka pendek, BUMD juga harus mempertimbangkan dampak jangka
panjang dari keputusan bisnisnya terhadap masyarakat dan lingkungan. Dengan
mengadopsi pendekatan berbasis nilai dan prinsip keberlanjutan, BUMD dapat
menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi semua pemangku
kepentingan.
Dalam kesimpulan, tantangan koordinasi antara kepentingan komersial dan sosial
merupakan bagian integral dari manajemen BUMD. Namun, dengan mengadopsi
pendekatan berkelanjutan, meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan,
mengembangkan program CSR yang berkelanjutan, dan menjaga keseimbangan antara
tujuan jangka panjang dan kepentingan jangka pendek, BUMD dapat mengatasi
tantangan ini dan mencapai tujuan organisasinya secara efektif.
5. Manajemen BUMD dapat mengembangkan visi dan strategi yang jelas serta
menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik untuk meningkatkan
kinerja organisasi
Manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memiliki peran yang krusial dalam
mengembangkan visi dan strategi yang jelas serta menerapkan praktik tata kelola
perusahaan yang baik untuk meningkatkan kinerja organisasi. Visi dan strategi yang
jelas memberikan arah yang jelas bagi BUMD dalam mencapai tujuan organisasi,
sementara praktik tata kelola perusahaan yang baik memastikan transparansi,
akuntabilitas, dan keberlanjutan operasional. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu
dipertimbangkan oleh manajemen BUMD dalam mengembangkan visi, strategi, dan tata
kelola perusahaan:
Pengembangan Visi yang Jelas: Visi yang jelas menyatakan tujuan jangka panjang dan
arah strategis organisasi. Manajemen BUMD perlu mengidentifikasi nilai inti, aspirasi,
dan tujuan jangka panjang organisasi, serta mengkomunikasikan visi ini secara efektif
kepada seluruh stakeholder. Visi yang kuat memberikan motivasi dan arahan bagi
karyawan serta memungkinkan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan
lingkungan eksternal.
Perumusan Strategi yang Terarah: Strategi organisasi menggambarkan cara mencapai
visi yang telah ditetapkan. Manajemen BUMD perlu melakukan analisis mendalam
tentang lingkungan internal dan eksternal organisasi, mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan, serta peluang dan ancaman yang ada. Berdasarkan analisis ini, strategi harus
dirumuskan dengan memperhatikan prioritas organisasi, sumber daya yang tersedia, dan
risiko yang dihadapi.
Implementasi Strategi dengan Efektif: Pengembangan strategi tidak cukup tanpa
implementasi yang efektif. Manajemen BUMD perlu mengembangkan rencana tindakan
yang jelas, menetapkan tanggung jawab dan target yang terukur, serta memantau
kemajuan secara teratur. Komunikasi yang jelas dan konsisten kepada seluruh karyawan
tentang strategi dan tujuan organisasi sangat penting untuk memastikan keterlibatan dan
dukungan mereka.
Penerapan Praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik: Tata kelola perusahaan yang baik
merupakan fondasi yang penting untuk mencapai kinerja organisasi yang optimal. Ini
mencakup pembentukan struktur organisasi yang efisien, penetapan kebijakan dan
prosedur yang transparan, pembentukan dewan direksi atau pengawas yang kompeten
dan independen, serta penerapan praktik akuntabilitas dan kepatuhan yang ketat.
Budaya Organisasi yang Sehat: Budaya organisasi yang sehat berperan penting dalam
menciptakan lingkungan kerja yang produktif, kolaboratif, dan inovatif. Manajemen
BUMD perlu mempromosikan nilai-nilai seperti integritas, profesionalisme, kerjasama,
dan keberagaman, serta mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang mungkin
menghambat budaya organisasi yang sehat.
Melalui pengembangan visi dan strategi yang jelas serta penerapan praktik tata kelola
perusahaan yang baik, manajemen BUMD dapat menciptakan landasan yang kuat untuk
mencapai kinerja organisasi yang unggul. Ini membantu BUMD untuk menjadi lebih
responsif terhadap perubahan lingkungan, lebih inovatif dalam penyediaan layanan, dan
lebih berorientasi pada pemangku kepentingan dalam menjalankan operasinya.
Praktik tata kelola perusahaan yang baik adalah esensial bagi Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) untuk menciptakan landasan yang kuat dalam mencapai kinerja
organisasi yang optimal. Tata kelola perusahaan yang baik mencakup struktur
organisasi yang efisien, kebijakan yang transparan, pengawasan yang efektif, dan
budaya kerja yang sehat. Berikut adalah beberapa praktik tata kelola perusahaan yang
baik yang dapat diterapkan oleh manajemen BUMD:
1. Pembentukan Struktur Organisasi yang Efisien: Struktur organisasi yang efisien
dan jelas adalah kunci untuk memastikan bahwa tanggung jawab, wewenang,
dan akuntabilitas diorganisasi secara jelas ditetapkan. Manajemen BUMD perlu
memastikan bahwa struktur organisasi mereka sesuai dengan tujuan dan strategi
organisasi, serta memungkinkan kolaborasi dan koordinasi yang efektif antara
departemen dan unit kerja.
2. Penetapan Kebijakan dan Prosedur yang Transparan: Penetapan kebijakan dan
prosedur yang transparan dan konsisten membantu meminimalkan risiko dan
meningkatkan akuntabilitas di dalam organisasi. Manajemen BUMD perlu
mengembangkan dan mengkomunikasikan kebijakan dan prosedur terkait
dengan berbagai aspek operasional, termasuk keuangan, sumber daya manusia,
pengadaan, dan risiko manajemen.
3. Pembentukan Dewan Direksi atau Pengawas yang Kompeten dan Independen:
Dewan direksi atau pengawas yang kompeten dan independen memiliki peran
penting dalam mengawasi kinerja organisasi dan menetapkan arah strategis.
Manajemen BUMD perlu memastikan bahwa dewan direksi atau pengawas
terdiri dari individu yang memiliki keahlian dan pengalaman yang relevan serta
independen dari kepentingan bisnis atau politik tertentu.
4. Penerapan Praktik Akuntabilitas dan Kepatuhan yang Ketat: Manajemen BUMD
perlu menerapkan praktik akuntabilitas dan kepatuhan yang ketat dalam semua
aspek operasional. Ini termasuk pembuatan laporan keuangan yang akurat dan
transparan, pengendalian internal yang efektif, dan kepatuhan terhadap semua
regulasi dan peraturan yang berlaku.
5. Promosi Budaya Kerja yang Sehat: Budaya kerja yang sehat menciptakan
lingkungan di mana karyawan merasa didukung, dihargai, dan termotivasi untuk
memberikan yang terbaik. Manajemen BUMD perlu mempromosikan nilai-nilai
seperti integritas, profesionalisme, kolaborasi, dan inovasi, serta mendorong
komunikasi terbuka, umpan balik konstruktif, dan pembelajaran organisasi.
Dengan menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, manajemen BUMD dapat
menciptakan landasan yang kuat untuk mencapai kinerja organisasi yang optimal.
Praktik ini membantu meminimalkan risiko, meningkatkan efisiensi dan transparansi,
serta memastikan bahwa organisasi beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip yang etis
dan bertanggung jawab. Sebagai hasilnya, BUMD dapat lebih baik menjalankan
misinya untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan memajukan pembangunan
daerah secara berkelanjutan.
KESIMPULAN
Dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Badan Usaha
Milik Daerah (BUMD), implementasi praktik tata kelola perusahaan yang baik menjadi
kunci untuk menciptakan landasan yang kuat bagi kinerja organisasi yang optimal.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa praktik tata kelola
perusahaan yang baik, termasuk pembentukan struktur organisasi yang efisien,
penetapan kebijakan dan prosedur yang transparan, pembentukan dewan direksi yang
kompeten, penerapan praktik akuntabilitas dan kepatuhan yang ketat, serta promosi
budaya kerja yang sehat, merupakan faktor kunci dalam memastikan keberhasilan
BUMD dalam mencapai tujuan organisasinya.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang didirikan oleh
pemerintah daerah dengan kepemilikan modal mayoritas atau mayoritas sahamnya
dimiliki oleh pemerintah daerah tersebut. BUMD bertujuan untuk melakukan kegiatan
usaha yang menguntungkan dan berorientasi pada pelayanan publik untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sebagai entitas hukum yang dimiliki oleh pemerintah daerah, BUMD memiliki
karakteristik dan tujuan yang berbeda-beda tergantung pada konteks dan kebijakan
daerah masing-masing. Namun, umumnya, tujuan utama BUMD adalah untuk:
1. Meningkatkan Pendapatan Daerah: BUMD berperan dalam meningkatkan
pendapatan daerah melalui kegiatan usaha yang menghasilkan laba dan
kontribusi pajak.
2. Memberikan Pelayanan Publik: Selain mencari keuntungan, BUMD juga
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan publik kepada masyarakat
dalam berbagai sektor, seperti transportasi, energi, air minum, sanitasi, dan lain-
lain.
3. Mendorong Pembangunan Ekonomi Lokal: BUMD dapat menjadi motor
penggerak pembangunan ekonomi lokal dengan memanfaatkan sumber daya dan
potensi daerah secara optimal.
4. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat: Salah satu tujuan utama BUMD
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui
penciptaan lapangan kerja, penyediaan layanan publik yang berkualitas, dan
kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur dan sosial.
BUMD dapat berbentuk perusahaan perseroan (Persero) atau perusahaan daerah terbatas
(PD/Tbk) tergantung pada regulasi dan kebijakan daerah setempat. Meskipun dimiliki
oleh pemerintah daerah, BUMD diharapkan dapat beroperasi secara profesional dan
efisien, mengikuti prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta berkontribusi
secara signifikan terhadap pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
SARAN
Untuk meningkatkan implementasi praktik tata kelola perusahaan yang baik, beberapa
saran dapat diberikan kepada manajemen BUMD:
1. Meningkatkan Kesadaran dan Pendidikan: Manajemen BUMD perlu
meningkatkan kesadaran dan pemahaman karyawan tentang pentingnya tata
kelola perusahaan yang baik melalui pelatihan dan pendidikan yang teratur. Ini
dapat membantu membangun budaya organisasi yang berorientasi pada
kepatuhan, transparansi, dan akuntabilitas.
2. Memperkuat Pengawasan dan Pengendalian Intern: Manajemen BUMD perlu
terus memperkuat sistem pengawasan dan pengendalian intern untuk
memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan.
Hal ini meliputi audit internal yang berkala, penilaian risiko yang cermat, dan
implementasi mekanisme pengendalian yang efektif.
3. Mendorong Keterlibatan Pemangku Kepentingan: Manajemen BUMD perlu
mendorong keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk
pemerintah daerah, masyarakat, dan pelanggan. Keterlibatan ini dapat
meningkatkan akuntabilitas organisasi serta memperkuat dukungan dan
kepercayaan dari pemangku kepentingan eksternal.
4. Mengadopsi Prinsip-Prinsip Berkelanjutan: BUMD perlu mengadopsi prinsip-
prinsip keberlanjutan dalam semua aspek operasionalnya, termasuk pengelolaan
lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan. Ini termasuk mempertimbangkan
dampak jangka panjang dari kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan
masyarakat serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk meminimalkan
dampak negatif.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, manajemen BUMD dapat memperkuat praktik
tata kelola perusahaan yang baik dan menciptakan landasan yang kuat bagi kinerja
organisasi yang optimal. Ini akan membantu BUMD untuk tetap relevan, berkelanjutan,
dan berdaya saing dalam menghadapi dinamika lingkungan bisnis yang terus berubah.
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, R. T. 2018. "Analisis Hukum Terhadap Ketentuan Perubahan Bentuk Badan
Hukum Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD BPR) Kota Makassar
Menjadi Perseroan Terbatas", Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin, Thesis.
Amdanata, D. D., Yusriadi, N. Mansor, dan N. N. Lestari4. 2019. "Implementasi Asas
Transparansi Good Corporate Governance pada BUMD di Indonesia". Jurnal Inovasi
Bisnis, Vol. 7, No., hlm: 154-161.
Aristi, M. D., dan Supriyadi. 2019. "Penilaian Penerapan Corporate Governance
Menggunakan Model Peratingan CGCG UGM". Journal of Economic, Business and
Accounting, Vol. 2, No. 2, hlm: 212-227.
Asmoro, W. K., dan N. A. Setianingsih. 2019. "Akuntabilitas dan Transparansi
Pengelolaan Dana “Prodamas” dalam Mewujudkan Good Government Governance di
Tingkat Kelurahan Pemerintahan Kota Kediri". Owner Jurnal Riset dan Akuntansi, Vol.
3, No. 2, hlm: 270-277.
Astuti, A. D. 2020. "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transparansi
Informasi Keuangan Via Website (Studi Empiris Keuangan Pada Pemerintah Daerah Di
Jawa Timur Periode 2018)".
Mega Aktiva: Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, Vol. 9, No. 2, hlm: 132-138. Bachri, B.
Dewi, M. C. 2021. "Pengelolaan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Berdasarkan PP
Nomor 54 Tahun 2017". Jurnal Mozaik, Vol. 13, No., hlm: 43-53.
Effendy, S. 2016. "Meningkatkan Performance BUMD Dengan Semangat
Corporatization Dan Aliansi Strategis Serta Transformasi Mindset". Jurnal Riset
Akuntansi & Bisnis, Vol. 16, No. 1, hlm: 94-100.