Anda di halaman 1dari 36

RANCANG BANGUN SISTEM PROGRAM

PENJUALAN AGEN SEMBAKO

Disusun Oleh :

Ahmad Imam Arafi 11170346


Rezi Herviandini 11170519
Intan Purnamasari 11170381
Yuyun Yuningsih 11170741
Aditiyar 11170689

Kelas : 11.4B.39

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

BOGOR
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tekonologi informasi selalu menunjukan perkembangan yang terus
meningkat dari masa ke masa. Hal ini mendorong kita untuk terus
menciptakan teknologi dengan sistem yang paling mutakhir, termasuk dalam
bidang penjualan sembako, tidak sedikit perusahaan-perusahaan sembako
besar yang sudah menggunakan sistem terkomputerisasi yang canggih, seperti
contohnya Alfamart, Indomart, Giant dll.
Setiap perusahaan atau toko-toko sembako harus mampu mengelola sistem
informasi akutansi dengan baik dan mengurangi adanya kemungkinan
kesalahan dalam sistem. Proses penjualan dan pembukuan penjualan menjadi
bagian penting dalam usaha sembako, karna semakin lama zaman semakin
berkembang maka semua proses penjualan maupun pembukuan agen
sembako akan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja melalui sistem
online.
Penulis telah melakukan analisa sistem pada Agen sembako (Ceu Wati),
karna dalam melakukan transaksi penjualan dan pembukuan masih
mengunakan sistem yang manual sehingga besar kemungkinan akan terjadi
kesalahan pencatatan transaksi maupun dalam penyimpanan data-data yang
sudah lama, sehingga proses penjualan agen sembako akan memakan banyak
waktu dan tenaga.
Oleh karena itu, penulis menyusun tugas ini dengan judul “RANCANG
BANGUN SISTEM PEJUALAN AGEN SEMBAKO”. Merancang sistem
penjualan secara online.
1.2. Manfaat dan Tujuan
1. Sebagai syarat kelulusan mata kuliah Analisa Perancangan Sistem
Informasi Akuntansi, Metode Penelitian, Pemprograman Akuntansi II
2. Menerapkan ilmu yang penulis dapatkan selama mengikuti bangku
perkuliahan.
3. Mengetahui alur kerja sistem penjualan yang sudah ada di Agen
Sembako, mulai dari pembeli mamilih barang sampai dengan melakukan
pembayaran.
4. Menemukan solusi dari kendala-kendala yang terjadi pada sistem lama
yang masi secara offline sudah ada di Agen Sembako.
5. Mengembangkan penjualan secara online agar banyak dikenal
masyarakat luas.

1.3. Metode Penelitian

1.3.1 Metode Pengumpulan Data

Penulis malakukan kegiatan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa


cara:

1. Metode Observasi (Observation)


Penulis menggunakan metode observsi di Agen Ceu Wati dengan melihat
langsung cara kerja sistem penjualan di Agen sembako dan menemukan
kenadala – kendala dalam sistem penjualan tersebut untuk dijadikan objek
penulis.
2. Wawancara (Interview)
Dalam metode wawancara ini, penulis melakukan tanya jawab secara
langsung kepada pemilik agen sembako Ceu Wati yaitu Ibu Wati sebagi
narasumber untuk menggali lebih dalam mengenai semua hal terkait
dengan penjualan.
3. Study Pusaka (Library Research)
Penulis menggunakan metode study pusaka sebagai penunjang data
penulisan dari data–data yang telah didapatkan. Penulis juga melakukan
pendekatan dengan referensi buku dan jurnal yang berhubungan dengan
objek pembahasan.
1.3.2 Metode Pengembangan Software
2. Perencanaan (Planning)
Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan
lainya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (resources) yang
dibutuhkan untuk memperoleh solusi
2. Analisis Kebutuhan
Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan
mengembangkan kebutuhan user . Membutuhkan dokumen fungsional.
3. Desain (design)
Metrasformasi kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah
legkap,domuen desain fokus pada bagian dapat memeneuhi fungsi – fungsi
yang dibutuhkan.
4. Implementasi (Implementation)
Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada
lingkungan produksi (lingkungan pada user) da menjalankan resolusi dari
permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan penguji.
5. Pengujian
Mendemostrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan
yang di spesifikasikan pada dokumen kebutuhan fungsional.

1.4 Ruang Lingkup

Penulis telah menetapkan suatu batasan masalah pada penulisan makalah


ini. Pada sistem penjualan Agen Ceu Wati mulai dari konsumen memilih barang,
membawa barang ke kasir, sampai melakukan proses pembayaran. Lalu untuk
sistem usulan penulis akan membahas mulai dari pembeli mendaftarkan diri ke
agen untuk menjadi member, pemilihan katagori barang yang akan di beli,
memasukan barang ke dalam keranjang, menentukan alamat kemana barang akan
di kirim, melakukan pembayaran dengan cara cash on delivery, proses pengiriman
barang ke tempat yang dituju sampai pembeli menerima barangnya.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem


Terdapat dua kelompok pendekatan didalam pendefinisian sistem, yaitu
kelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan pada
elemen atau komponennya. Pendekatan yang menekan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja prosedur – prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasara tertentu. Sedangkan pendekatan sistem
yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem
sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan. Yang berbeda
adalah cara pendekatanya.

2.1.1 Pengertian Sistem


Pengertian sistem menurut beberapa para ahli antara lain:
Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya menyatakan bahwa sistem bisa
berupa abstrak dan fisik. Sitem yang abstrak adalah susunan gagasan – gagasan
atau konsepsi yang teratur yang saling bergantung, sedangkan yang bersifat fisik
adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Norman L . Enger bahwa suatu sistem dapat berdiri atas kegiatan -
kegiatan yang berhubugan guna mencapai tujuan – tujuan pusahaan seperti
pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.
Menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudridjo menyatakan bahwa suatu
sistem berdiri atas objek – objek atau unsur – unsur atau komponen – komponen
yang berkitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga
unsur – unsur tersebut merupakan suatu kesatuan perosesan atau pengolahan yang
tertentu.
Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Teori sistem secara
umum pertama kali diuraikan oleh Kenneth Boulding, terutama menekankan
pentingnya perhatian terhadap setiap bagian yang membentuk sebuah sistem.

2.1.2 Pengertian Informasi


Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai
tambah. Informasi dapat dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Informasi Strategis. Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan
jangka panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan
perusahaan, dan sebagainya.
b. Informasi Taktis. Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan
jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat
dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.
c. Informasi Teknis. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional
sehari-hari, seperti informasi persediaan stok, retur penjualan, dan laporan
kas harian.
Informasi juga adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau di
interpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Teori
informasi lebih tepat disebut sebagai teori matematika komunikasi yang
memberikan pandangan yang berguna bagi sitem informasi, dimana konsep usia
infomasi menunjukan hubungan interval informasi, jenis data, dan penundaan
pengolahan dalam menentukan usia informasi. Sumber dari ini informasi adalah
data.
2.1.3 Pengertian Akuntansi
Pengertian akuntansi itu sendiri adalah suatu bidang ilmu yang memproses
data keuangan menjadi suatu informasi yang digunakan untuk pengambilan
keputusan keuangan. Pada perkembangan selanjutnya, akuntansi didefinisikan
sebagai ilmu yang menghasilkan informasi keuangan dan non-keuangan bagi
manajemen untuk merumuskan strategi perusahaan.
Sejarah akuntansi berawal dari kebutuhan manusia akan alat pengelolahan
angka, manusia kemudian berupaya menciptakan suatu alat hitung. Sekitar tahun
1000 SM, manusia mulai menciptakan alat batu untuk melakukan penghitungan.
Di Eropa ditemukan Abacus. Di Cina ditemukan Ciopa atau yang kemudian
dikenal sebagai Sempoa, dan di Jepang ditemukan Soraban. Pembuatan alat-alat
tersebut juga dilatar belakangi dengan memulai terbentuknya organisasi-
organisasi sosial dan infrastruktur sederhana, seperti suku dan lainnya-ainnya,
sehingga menyebabkan munculnya kebutuhan akan suatu alat yang bisa
digunakan untuk mencatat suatu pertanggungjawaban. Sebelumnya bangsa
Babylonia juga mengenal suatu sistem pencatatan tentang aktivitas usaha mereka
salah satu cara yang dikenal adalah catatan pembayara upah dengan menggunakan
table dari tanah liat.
Menginjak tahun 1150 Masehi, di Eropa, Moors, orang Spanyol,
mempromosikan kertas sebagai alat pencatatan. Hal itu mendorong Raja Willian
(Inggris) memerintah para ilmuannya untuk membuat catatan-catatan guna
mengetahui sumber keuangan kerajaaan. Meski belum menggunakan sistem
akuntansi yang sistematis dan masih sangat sederhana, namun catatan – catatan
tersebut sudah dapat disebut sebagai catatan akuntansi. Pada tahun 1494, seorang
ahli matematika dari Italia Luca Possioli menulis dengan menyampaikan
karangannya tentang sitem pencatatan keuangan. Karangan tersebut tertuang
dalam sebuah buku yang diberi judul Summa de Arithmetica, Geometria,
Proportioni et Proportionalita. Sistem pencatatan pada buku tersebut dikenal
dengan nama Sistem Pencatatan Berpasangan. Sistem tersebut mencatat dua isi
transaksi sedemikian rupa sehingga membentuk suatu pikiran berimbang, Itulah
titik awal munculnya ilmu akuntansi yang kemudian terus dikembangkan oleh
banyak ilmuan ekonomi.
Para ahli juga menyimpulkan beberapa pendapat tentang pengertian
akuntansi adapun pengertian akuntansi menurut beberapa ahli:
Menurut Financial Accounting Stadar Boards dari Amerika dalam buku Financial
Accounting Standard – 1999, mendefinisikan akuntan adalah suatu aktivitas jasa.
Fungsinya menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan,
mengenai satuan- satuan ekonomi, yaitu dalam menetapkan pilihan yang tepat
diantara beberapa alternatif tindakan. Tujuan umum akuntansi keuangan dan
laporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan yang handal mengenai
sumber daya dan kewajiban – kewajiban ekonomi dari suatu badan usaha.
2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Moscove dalam bukunya yang berjudul Accounting Information
Systems menyimpulkan bahwa:
Sistem informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang
mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisis, dan
mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan
kepada pihak di luar dan di dalam perusahaan.

2.1.5 Pengertian Penjualan


Pengertian penjualan menurut Herry (2017 a.2.134) Penjualan merupakan
“total jumlah yang dibebankan kepada pelanggan atas barang daganggan yang
dijual perusahaan, baik meliputi penjualan tunai maupun penjualan secara kredit”.

2.1.6 Jurnal Penjualan


Menurut Bahari (2016:353) Jurnal penjualan adalah “ Jurnal yang khusus
untuk menampung selurut transaksi penjualan barang dagangan secara kredit”.
Jurnal penjualan digambarkan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Jurnal Penjualan
Debit Kredit
No
Tanggal Keterangan Piutang Lain -lain
Faktur
dagang Penjualan Rek Jumlah

2.1.7 Akun
Akun/ Account merupakan catatan individu merupan kenaikan atau
penurunan masing –masing pos dalam golongan aset/Asset, Liabilities/
Kewajiban, atau Owner’s equity/ekuitas pemilik.
2.2 Peralatan Pendukung
2.2.1 Model SDLC
1. Model Waterfall
Menurut Rosa dan Salhudin (2013:28) model waterfall merupakan “Model air
terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial
atau terurut dimulai dariu analisis, design, pengkodeaan, pengujian, dan tahap
pendukung (support)”.
Model waterfall adalah model SDLC yang paling cocok untuk pengembangan
perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah – ubah.
Berikut adalah gambar model air terjun:

Gambar 2.1 Waterfall

2.2.2 Pengertian Basis Data


Basis Data adalah suatu susunan/ kumpulan data operasional lengkap dari
suatu organisasi/ perusahaan yang diorganisir/ dikelola dan simpan secara
terintergrasi dengan menggunakan metode tertentu dengan menggunakan
komputer sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakainya.
Basis data juga adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri
merupakan fakta mengenai obyek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan
nilai (anggka, deretan karakter, atau symbol).
Basis data dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:
1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa sehingga telah dapat dimanfaatkan dengan cepat dan
mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu, untuk
memenuhi kebutuhan.
3. Kumpulan file/ table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
media penyimpan elektronik.
Tujuan basis data adalah untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan,
ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali.

2.2.3 Database Management System (DBMS)


DBSM adalah software yang menangani semua akses ke basis data dan
perangkat lunak yang memungkinkan pemakai untuk mendefinisikan, mengelola,
dan mengontrol akses ke basis data. Secara konsep apa yang terjadi adalah
sebagai berikut:
a. User melakukan pengaksesan basis data untuk informasi yang diperlukan
menggunakan suatu bahasa manipulasi data, biasanya disebut SQL.
b. DBMS menerima riquest dari user dan menganalisa request tersebut.
c. DBSM menerima skema eksternal user, pemetaan eksternal/ konseptual,
skema konseptual, pemetaan konseptual/internal, dan struktur
penyimpanan.
d. DBSM mengeksekusi operasi – operasi yang diperlukan untuk memenuhi
permintaan user.

2.2.4 Structure Query Language (SQL)


Structure Query Language (SQL) adalah bahasa standar basis data yang
digunakan aplikasi atau pemakai untuk berinteraksi dengan basis data mealui
DBMS.
SQL dibagi menjadi dua yaitu:
1. Data Definision Language (DDL)
SQL yang digunakann untuk mendefinisikan basis data. Dalam bahasa ini
dapat membuat tabel baru, membuat indeks, menentrukan structur
penytimpanan tabel, dan sebagainya.
2. Data Manupulation Language (DML)
SQL yang digunakan untuk mengakses dan mengelola data pada basis
data. Bahasa yang berguna untuk melakukan manipulasi data pada suatu
basis data. Manipulasi dapat berupa: penambahan, penghapusan,
pengubahan data pada suatu basis data.

2.2.5 Entinity Relationship Diagram (ERD)


Menurut (Sukamto dan shalahuddin, 2014:50)
Permodelan awal ,basis data yang paling banyak digunakan adalah
menggunakan Entinity Relationship Diagram (ERD), ERD dikembangkan
berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk
permodelan basis data relational.
Tabel 2.2 Entinity Relationship Diagram (ERD)
Simbol Keterangan Fungsi

Suatu objek yang dapat diidentifikasi


Entititas
dalam lingkungan pemakai.

Mendeskrisikan karakter entitas


Atribut (atribut yang berfungsi sebagai key
diberi garis bawah.

Menunjukan adanya hubungan di


Relasi antara sejumlah entitas yang
berbeda.

Sebagai penghubung antara relasi


Garis dengan entitas, relasi dan entitas
dengan atribut.

2.2.6 Activity Diagram


Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran
kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada
pada perangkat lunak (Sukamto dan Shalahuddin,2013).
Kegunaan Activity Diagram menurut Shalahuddin dan Sukamto, 2013:
Diagram Aktivitas banyak digunakan untuk mendefinisikan hal – hal berikut:
a. Rancangan proses bisnis
b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem atau user interface.
c. Rancangan pengujian
d. Rancangan Menu

Simbol – simbol Activity Diagram


Tabel 2.3 Simbol Actifity Diagram

Simbol Keterangan Fungsi

Initial / Start Point


Status Awal aktivitas sistem.
(Node)

Aktivitas yang dilakukan oleh


Activity/Action sistem, aktivitas biasanya diawali
dengan kata kerja.

Pengambil keputusan. Asosiasi


Decision percabangan dimana jika ada
pilihan aktivitas lebih dari satu.

End Point/Activity Status Akhir yang dilakukan


Final sistem.

Asosiasi percabangan dimana jika


Fork / Percabangan
ada pilihan aktivitas lebih dari satu

Asosiasi penggabungan dimana


Join /Penggabungan lebih dari satu aktivitas
digabungkan
menjadi satu.
Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap
Swimlane aktivitas yang terjadi atau sebuah
cara untuk mengelompokkan
activity berdasarkan Actor.

2.2.7 Use Case Diagram


Shalahuddin dan Sukamto (2013: 154)
Usecase merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem infomasi
yang dibuat. Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih
aktor dengan sistem informasi yang dibuat.
Tabel 2.4 Use Case Diagram
SIMBOL DESKRIPSI
Usecase Fungsionalitas yang disediakan oleh sistem
sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar
unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan
menggunakan kata kerja di awal frase nama
usecase.
Aktor Orang, proses atau sistem lain yang berintraksi
dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar
sistem informasi yang akan dibuat sendiri, jadi
walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang,
tapi biasanya dinyatakan menggunakan kata
benda di awal frase nama aktor.
Asosiasi/ Asssociation Komunikas antar aktor dan usecase yang
berpartisipasi pada usecase atau usecase memiliki
interaksi dengan aktor.
Include/ Uses/ Relasi usecase tambahan ke sebuah usecase
dimana usecase yang ditambahkan memerlukan
Menggunakan
usecase ini untuk menjalankan fungsinya atau
sebagai syarat dijalankan usecase ini. Relasi
usecase dimana proses bersangkutan akan
dilanjutkan ke proses yang dituju.

Dua sudut pandang tentang include:


1. Include berarti usecase yang ditambahkan
akan selalu dipanggil saat usecase
tambahan dijalankan, misal:

2. Include berarti usecase yang tambahan


akan selalu melakukan pengecekan apakah
usecase yang ditambahkan telah
dijalankan sebelum usecase tambahan
dijalankan, misal:

Ekstensi/ Extend a. Relasi usecase tambahan ke sebuah


usecase dimana usecase yang ditambahkan
dapat berdiri sendiri walau tanpa usecase
tambahan itu.
b. Mirip dengan prinsip inheritance pada
pemrograman beroreintasi objek.
c. Biasanya usecase tambahan memiliki
nama depan yang sama dengan usecase
yang ditambahkan.
Generalisasi/ Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-
khusus) antara dua buah usecase dimana fungsi
Generalization
yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari
lainnya, misalnya:
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Agen Sembako Ceu Wati merupakan salah satu agen sembako yang berada
dikota Bogor tepatnya beralamat di Jalan Raya Ciseeng Bogor. Pada awalnya
sekitar tahun 1990 toko ini didirikan dan di beri nama warung wati nama ini di
ambil dari nama anak seorang pemilik toko yaitu ibu Memei, seorang wirausaha
yang mendirikan sebuah usaha penjualan barang – barang harian yang menual
kebutuhan sehari – hari masyarakat dikawasaan tersebut. Seorang wirausaha yang
berhasil memanfaatkan perkembangan kebutuhan masyarakat yang ada di sekitar
wilayah tempat tinggalnya, Pada awalnya Ibu Memei ini hanya menjual sebatas
barang – barang kebutuhan harian saja seperti sembako.
Namun seiring dengan perkembangan masyarakat yang semakin meningkat di
kawasan tersebut maka ibu memei menyiasati perubahan kebutuhan itu dengan
menambah barang dagangannya. Maka pada tahun 1998 Ibu Memei menjadikan
warung tersebut menjadi sebuah usaha grosir atau agen dan merubah nama
menjadi Agen Sembako Ceu Wati dan kini usaha tersebut di teruskan oleh sang
anak yang bernama ibu Wati. Pemberian nama yang unik ini dianggap sebagai
salah satu teknik marketing agar mudah diingat oleh masyarakat.
Karena perkembangan usaha yang semakin meningkat ini, maka usaha
yang awalnya hanya sebuah warung kini berubah menjadi salah satu agen
sembako yang cukup besar di kawasan Ciseeng, usaha warung yang awalnya
dijaga dan dikelola bersama keluarga kini memiliki beberapa orang karyawan, dan
memiliki omset yang semakin meningkat.
Namun dalam perkembangan tokonya agen ceu wati hanya menjual
produk secara offline sehingga masi banyak toko-toko kecil yang belum tahu jika
agen ceu wati juga menjual produk secara grosir.
3.2 Tinjauan Kasus
Pada proses ini agen sembako ceu wati masih menjual produk sembako
secara offline sehingga masih banyak toko –toko kecil yang belum tahu jika agen
ceu wati juga menjual produk secara grosir.
3.2.1 Proses Bisnis Sistem Berjalan
Proses bisnis berjalan dalam agen toko ceu wati seperti customer datang ke
toko untuk membeli product, lalu customer memilih dan menyebutkan product
yang akan di beli, kemudian penjaga toko menyiapkan product yang telah di pilih
oleh customer, setelah itu penjaga toko menghitung total barang dan
mempacking, dan pembeli melakukan pembayaran langsung dan membawa
pulang barang yang sudah di bayar.

3.2.2 Activity Diagram

Gambar 3.1 Activity Diagram


3.2.3 Dokumen Keluaran

Gambar 3.2 Dokumen Keluaran


3.2.4 Permasalahan Pokok
Permasalahan yang timbul dari study kasus Agen Sembako Ceu Wati ini yaitu:
1. Penjualan masih secara offline
2. Masih banyak customer belum mengenal produk agen ceu wati

3.2.5 Pemecahan Masalah


Cara pemecahan masalah tersebut yaitu:
Dibuatkan sistem penjualan secara online agar pembeli tidak harus mengantri
datang ke toko sehingga tidak menyebabkan penumpukan pelanggan dan
menghemat waktu, gambaran dari sistem yang akan dibuat yaitu pada proses ini,
admin atau penjaga toko memberikan user name dan password untuk mengakses
aplikasi penjualan. Setelah itu konsumen bisa langsung mengakses aplikasi (login)
dengan cara memasukan username dan password yang telah di berikan. Setelah
masuk ke halaman utama, konsumen bisa memilih barang yang ingin dibeli,
konsumen juga bisa memilih beberapa barang dan barang akan masuk ke dalam
keranjang belanja. Setelah selesai memilih barang, konsumen mengklik oke.
Untuk selanjutnya barang akan dikirim oleh pihak Agen Sembako dan proses
pembayaran dilakukan secara COD.

3.3 Analisis Kebutuhan Software


3.3.1 Analisis Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan akan sistem penjualan
Costumer :
- Dapat melihat produk
- Dapat memilih produk
- Dapat meregistrasi
- Dapat mengorder produk
- Dapat mengkonfirmasi pesanan
- Dapat melakukan pembayaran

Admin :

- Dapat mengelola produk


- Dapat mengelola data pesan
- Dapat mengelola pembayaran
- Dapat membuat dan mengelola laporan
- Dapat mengelola data customer
3.3.2 Use Case Diagram
Sea level use case penjualan

Gambar 3.3 Use Case


Fish level use case penjualan

Gambar 3.4 Use Case Diagram


Deskripsi Use Case

1. Barang
Tabel 3.1 Deskripsi Use Case Barang

Use Case Name Mengelola data barang


Requirements Admin mengelola data barang
Goal Admin dapat menambah data barang
Pre-Conditions Admin dapat login ke sistem penjualan
Post-Conditions Data barang tersimpan, terperbaharui, terhapus
Feiled end
Condition Gagal menyimpan, memperbaharui, menghapus
Primary Actor Bagian Admin
1. Admin memilih tambah
2. Sistem manampilkan barang
Main Flow/ Basic 3. Sistem membuat kode barang secara otomatis
Path 4. Bagian admin menginput nama barang, dan harga
5. Bagian admin memilih simpan
6. Sistem akan menyimpan data barang
1. Bagian admin dapat menghapus input data barang
2. Sistem akan menghapus data yang telah di input
Alternate Flow/
Invariant 1 3. Bagian admi dapat memperbaharui data barang
4. Sistem akan memperbaharui data barang yang
sudah di input
2. Customer
Tabel 3.2 Deskripsi Use Case Customer
Use Case Name Mengelola data customer
Requirements Customer dapat memilih barang
Goal Customer dapat memilih barang
Pre-Conditions Customer dapat login ke sistem penjualan untuk membeli
Post-
Conditions Data barang terpilih, terhapus
Feiled end
Condition Gagal memilih barang, registrasi, melakukan pembayaran
Primary Actor Bagian Customer
1. Customer memilih barang
2. Sistem manampilkan barang
Main Flow/ 3. Sistem membuat total harga secara otomatis
Basic Path 4. Bagian customer memilih barang dan jumlah
5. Sistem akan menyimpan barang yang dipilih
6. Sistem akan menampilkan total barang secara otomatis
1. Bagian customer dapat memilih barang
2. Sistem akan menghapus data barang yang ada di
Alternate Flow/
keranjang belanja setelah dibayar
Invariant 1
3. Sistem akan menampilkan harga sesuai barang yang
dipilih

3. Pesanan
Tabel 3.3 Deskripsi Use Case Pesanan
Use Case Name Mengelola data pesanan
Requirements Admin dapat mengelola pesanan
Goal Admin dapat melihat pesanan
Admin dapat login ke sistem penjualan untuk mengecek
Pre-Conditions pesanan
Post-Conditions Data pesan diproses
Feiled end
Condition Gagal arena tidak ada pembayaran
Primary Actor Bagian Admin
1. Admin melihat pesanan
Main Flow/ 2. Sistem manampilkan pesanan
Basic Path 3. Sistem membuat jumlah pesanan secara otomatis
4. Sistem akan menampilkan pesanan dan harga
1. Bagian admin dapat melihat pesanan
Alternate Flow/ 2. Sistem akan menghapus data pesanan setelah dibayar
Invariant 1 3. Sistem akan menampilkan harga sesuai pesanan yang
dipilih
3.3.3 Activity Diagram

Gambar 3.5 Activity Diagram


3.4 Desain
3.4.1 Entity Relationship Diagram(ERD)

Gambar 3.6 Entity Relationship Diagram


3.4.2 Logical Record Structure (LRS)

Gambar 3.7 Logical Record Structure


3.4.3 Spesifikasi File
1. Spesifikasi File Customer
Nama Database : Db_customer
Nama File : Data_customer
Akronim : Data_customer.myd
Tipe File : File Master
Akses File : Random
Panjng Record : 65 Karakter
Kunci Fild : ID_Customer

Tabel 3.4 Spesifikasi File Customer


No Elemen Data Nama Fild Type Size Ket
1 ID_Cus Id Varchar 10 Primary Key
2 Tgl_Daftar tgl_Dfr
3 Telpon Telpon Varchar 15
4 Alamat Alamat Varchar 20
5 Nama Nama Varchar 20

2. Spesifikasi File Produk


Nama Database : Db_produk
Nama File : Data_produk
Akronim : Data_produk.myd
Tipe File : File Master
Akses File : Random
Panjng Record : 45 Karakter
Kunci Fild : Kd_produk

Tabel 3.5 Spesifikasi File Produk


No Elemen Data Nama Fild Type Size Ket
1 Kd_Produk kd_prd Varchar 10 Primary Key
2 Nm_Produk nm_prd Varchar 20
3 Stok Stok Double 5
4 Harga Harga Double 10

3. Spesifikasi File Admin


Nama Database : Db_admin
Nama File : Data_admin
Akronim : Data_admin.myd
Tipe File : File Master
Akses File : Random
Panjng Record : 60 Karakter
Kunci Fild : ID
Tabel 3.6 Spesifikasi File Admin
No Elemen Data Nama Fild Type Size Ket
1 ID Id Varchar 10 Primary Key
2 Nama Nama Varchar 20
3 Bagian Bagian Varchar 10
4 Alamat Alamat Varchar 20

4. Spesifikasi File Detail Produk


Nama Database : Db_detail produk
Nama File : Data_detail produk
Akronim : Data_detail.myd
Tipe File : File Master
Akses File : Random
Panjng Record : 50 Karakter
Kunci Fild : ID_DetailProduk

Tabel 3.7 Spesifikasi File Detail Produk


No Elemen Data Nama Fild Type Size Ket
1 Kd_Produk kd_pro Varchar 10 Primary Key
2 Nm_Produk nm_pro Varchar 20

5. Spesifikasi File Pembayaran


Nama Database : Db_pembayaran
Nama File : Data_pembayaran
Akronim : Data_pembayaran.myd
Tipe File : File Master
Akses File : Random
Panjng Record : 50 Karakter
Kunci Fild : ID_Transaksi

Tabel 3.8 Spesifikasi File Pembayaran


No Elemen Data Nama Fild Type Size Ket
1 ID_Transaksi id_trsk Varchar 10 Primary Key
2 Tgl_Transaksi tgl_trsk
3 Kd_Produk kd_prd Varchar 10
4 Nama_Produk nm_prd Varchar 20
5 Total Total Double 10
3.4.4 Class Diagram
class Sistem Penj ualan

Customer

1 1 1...* - alamat: char


- idCustomer
Admin - nama: char
- noTelpon: char
- alamat: char - tglDaftar: date 1...*
- idPelanggan
+ batal(): void
- nama: char Pembayaran
+ cari(): void
- telpon: char
+ edit(): void - idTransaksi
- tglDaftar: date
+ hapus(): void - kdProduk: char
+ batal(): void + simpan(): void - nmproduk: char
+ cari(): void + tambah(): void - tglTransaksi: date
+ edit(): void - total: double
1...*
+ hapus(): void
+ simpan(): void + batal(): void
1
+ tambah(): void + cari(): void
+ edit(): void
1 1 Produk
+ hapus(): void
- harga: double + simpan(): void
- kdProduk: char 1...* 1...* + tambah(): void
- nmProduk: char
1...* - stok: double

+ batal(): void
+ cari(): void
+ edit(): void
+ hapus(): void
+ simpan(): void
+ tambah(): void
1

1..*

DetailProduk
1..*
- kdProduk: char
- nmProduk: char

Gambar 3.8 Class Diagram

3.4.5 Sequence Diagram

Gambar 3.9 Sequence Diagram


3.4.6 User Interface

Gambar 3.10 User Interface

3.4.7 Deployment Diagram

Gambar 3.11 Deployment Diagram


3.5 Implementasi
3.5.1 Code Generation

3.5.2 Testing

Gambar 3.12 Testing


3.5.3 Spesifikasi Hardware dan Software
Tabel 3.9 Spesifiasi Hardware dan Software
KEBUTUHAN KETERANGAN
Sistem Windows
Processor Intel Core i3
RAM 2 GB
Hardisk 500mb
Monitor 14 inchi
Keybord 108 Key
Mouse Standar
Software Kebutuhan menjalankan aplikasi secara lokal
Bahasa pemprograman : Java, Java Script, CSS
Aplikasi pendukung : - NetBeans IDE 8.1,
- XAMPP V.3.2.1
DBSM : MySQL
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai akhir pembuatan
dapat disimpulkan bahwa telah berhasil dibuat Sistem Informasi Penjualan pada
Agen Sembako Ceu Wati di Jalan Raya Ciseeng Bogor, sehingga dapat
mendukung kinerja dalam proses penjualan barang dan tidak lagi menyebabkan
penumpukan pelanggan, pelanggan menjadi lebih mudah dan cepat dalam
membeli barang yang diinginkan, serta semakin terkontrolnya penjualan dan
stoknya.

4.2 Saran
Setelah menyelesaikan makalah ini penulis menyampaikan saran yaitu penulis
menyadari bahwa masih ada aplikasi penjualan yang lebih canggih seperti barcode
untuk proses penjualan. Penulis juga membutuhkan masukan saran dari pembaca
guna membangun dan memperbaikin sistem agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSAKA

1. Buku Sistem Informasi Akuntasi karangan Teguh Wahyoo, S. Kom


2. Buu Analisis Sistem Informasi karangan Tata Sutabri
3. Buku Akuntansi Dasar karangan Elvy Maria Manurung
4. Modul BSI Komputerisasi Akuntansi Semester 3
5. Buku Strategi Perancangan dan pengelolaan basis data karangan Kusrini,
M. Kom
6. Modul BSI Sistem Basis Data Semester 2
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jurnal Penjualan

Tabel 2.2 Entinity Relationship Diagram (ERD)

Tabel 2.3 Simbol Actifity Diagram

Tabel 2.4 Use Case Diagram

Tabel 3.1 Deskripsi Use Case Barang

Tabel 3.2 Deskripsi Use Case Customer

Tabel 3.3 Deskripsi Use Case Pesanan

Tabel 3.4 Spesifikasi File Customer

Tabel 3.5 Spesifikasi File Produk

Tabel 3.6 Spesifikasi File Admin

Tabel 3.7 Spesifikasi File Detail Produk

Tabel 3.8 Spesifikasi File Pembayaran

Tabel 3.9 Spesifiasi Hardware dan Software


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Waterfall

Gambar 3.1 Activity Diagram

Gambar 3.2 Dokumen Keluaran

Gambar 3.3 Use Case

Gambar 3.4 Use Case Diagram

Gambar 3.5 Activity Diagram

Gambar 3.6 Entity Relationship Diagram

Gambar 3.7 Logical Record Structure

Gambar 3.8 Class Diagram

Gambar 3.9 Sequence Diagram

Gambar 3.10 User Interface

Gambar 3.11 Deployment Diagram

Gambar 3.12 Testing

Anda mungkin juga menyukai