Anda di halaman 1dari 32

JURNAL NASIONAL

Penggunaan Etnomatematika pada


Karya Seni Batik Indramayu dalam
Pembelajaran Geometri Transformasi

Kelompok 1
1. Allya Fikrani
2. Heru Ichwansyah
3. Miftah Salsabila
4. Soemiyati Fasih
2

JURNAL NASIONAL ETNOMATEMATIKA


Hasil dan
Pembahasan

Pendahuluan

Metode Penelitian

Kesimpulan
Pendahuluan
4

Menurut Rosa dan Orey (2011) belajar


matematika dengan baik ketika seorang guru dalam
mengajarnya terjadi interaksi sosial dan budaya melalui
dialog, bahasa, melalui representasi makna simbolik dalam
matematika.
Kehadiran matematika yang bernuansa
budaya akan memberikan kontribusi yang besar terhadap
matematika sekolah, karena sekolah merupakan institusi
sosial yang berbeda dengan yang lain sehingga
memungkinkan terjadinya sosialisasi antara beberapa
budaya (Shirley, 2008).
5

Etnomatematika adalah berbagai hasil


aktivitas matematika yang dimiliki atau
berkembang dalam kehidupan masyarakat tertentu.
Etnomatematika yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah aktivitas matematika yang
berkembang di masyarakat Indramayu khususnya di
Desa Paoman yang meliputi konsep-konsep
matematika pada peninggalan budaya berupa
motif kain batik.
6

Motif batik Indramayu disusun dengan


membentuk pola ritmis dan dinamis, dengan
latar batik diisi penuh oleh cocohan yaitu
pemberian titik-titik, dan garis-garis halus
pendek. Motif batik Indramayu banyak
menggambarkan tema-tema alam berupa flora
dan fauna khas daerah pesisir. Unsur pokok seni
rupa pada batik Indramayu lebih ditentukan
oleh warna , bidang, kombinasi garis dan titik,
serta tekstur. Selanjutnya unsur-unsur seni artistik
pada kain batik Indramayu sehingga
menciptakan keindahan secara utuh dan
harmonis.
Metode Penelitian
8

Penelitian ini termasuk dalam jenis


penelitian ekspolaratif yakni mengeksplorasi
bentuk motif batik yang dapat dimanfaatkan
dalam proses pembelajaran geometri
transformasi. Sedangkan pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan etnografi yaitu pendekatan
empiris dan teoritis yang bertujuan
mendapatkan deskripsi dan analisis
mendalam tentang kebudayaan berdasarkan
penelitian lapangan (fieldwork) yang intensif
(Spradley, 2006). Konsep-konsep matematika
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
konsep-konsep matematika yang
berhubungan dengan materi geometri
transfomasi.
Hasil dan Pembahasan
10

Karya Seni Batik Indramayu


Daerah pembatikan di Kabupaten
Indramayu terletak pada dua wilayah
kecamatan, yaitu kecamatan Indramayu
adalah di Desa Paoman dan Pabean Udik,
sedangkan di Kecamatan Sindang adalah di
Desa Penganjang, Babadan dan Terusan
(Kotsaman, dkk., 2014). Ciri yang menonjol
pada batik Indramayu adalah langgam flora
dan fauna, banyak bentuk lengkung dan garis
yang meruncing.
11

Karya Seni Batik Indramayu


Motif batik Indramayu meliputi: Motif
Obar Abir yang melambangkan sebagai
ombak lautan yang tersusun rapi dan
berkejar-kejaran menuju pasir, Sawat Riwog
yang menggambarkan flora fauna laut seperti
terumbu karang, teripang laut dan
sebagainya, serta motif Bunga Setaman yang
menggambarkan flora yang ada di
masyarakat Indramayu
12
13

Etnomatematika Pada Karya Seni Batik Indramayu


Seperti yang sudah dijelaskan bahwa
bentuk geometri yang terdapat pada
batik berupa titik, garis dan bidang datar.
Bidang datar tersebut misalnya elips,
lingkaran, segi empat dan sebagainya.
Bentuk artistik pada batik dihasilkan
melalui transformasi titik, garis atau
bidang datar melalui translasi
(pergeseran) dan refleksi (pencerminan).
Aplikasi Translasi (pergeseran) pada Motif Batik
14

Indramayu
 Dalam motif Obar Abir ini, motif dasarnya
adalah sebuah kurva.

 Kemudian digeser atau ditranslasi n skala


sebanyak n kali terhadap garis horizontal tanpa
menghilangkan kurva pertama.
Aplikasi Refleksi (pencerminan) pada Motif Batik
15

Indramayu
 Bentuk dasarnya seperti setengah lingkaran

 Kemudian refleksikan gambar 7 terhadap garis


vertikal.
16

Aplikasi Teselasi (pengubinan) pada Motif Batik


Indramayu
Bangun-bangun geometri yang bisa
menteselasi contohnya persegi, segitiga,
segi lima beraturan, segi enam beraturan
dan bisa juga berupa kurva. Hanya ada
tiga poligon beraturan yang dapat
meteselasi bidang datar yaitu segitiga,
persegi, dan segienam beraturan.
17

Aplikasi Teselasi (pengubinan) pada Motif Batik


Indramayu
 Bentuk dasarnya adalah elips
 Bentukkan pada motif batik Bunga
Setaman dapat dipandang sebagai
hasil refleksi atau pencerminan bentuk
dasar.
18

Aplikasi Teselasi (pengubinan) pada Motif Batik


Indramayu
 Gabungan gambar 10, 11, 12 dan 13
menghasilkan satu bentuk atau motif
pada motif Bunga Setaman.
Kesimpulan
20

KESIMPULAN
2

JURNAL INTERNASIONAL ETNOMATEMATIKA


Hasil dan
Pembahasan

Pendahuluan

Metode Penelitian

Kesimpulan
Pendahuluan
4
Metode Penelitian
8

Penelitian ini menggunakan studi pendekatan fenomenologis yang berada di


dalam kerangka penelitian kualitatif atau ontologi realistis yang mencakup
pemeriksaan, tematik dan pemahaman. Seperti Bogdan dan Biklen (tidak
bertanggal) taruh itu, Peneliti mencoba memahami implikasi peristiwa dan interaksi
kepada orang biasa dalam situasi tertentu. Oleh karena itu aspek subjektif
perilaku informan ditekankan dalam penelitian ini karena ada upaya untuk masuk
ke dunia konseptual informan untuk memahami bagaimana dan apa artinya
mereka membangun di sekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dengan demikian, tujuan penelitian fenomenologis kualitatif adalah untuk
menggambarkan "hidup mengalami "fenomena (Lester (1999)).
Hasil dan Pembahasan
Beberapa Karakteristik Sosio-Budaya Suku Kabihug
The Kabihug pada dasarnya adalah petani yang mengolah sawah di
pemukiman atau dipekerjakan oleh orang-orang (penduduk rendah) di luar
wilayah mereka. Pangungupra (menanam kelapa), pagkakabud
(penambangan skala kecil tradisional), pakikigapas (memotong rumput),
pangangalimango (berburu kepiting), paguuling (pembuatan arang), menenun
keranjang di antara wanita kabihug, memelihara babi, dan kadang-kadang
kaingin dianggap sebagai sumber mata pencaharian lain.
The Ethnomathematical Practices of the Tribe Used in their
Daily Lives
A. Menghitung
B. Pengkodean
C. Ukur
D. Klasifikasi
E. Order
F. Menyimpulakan
G. Pola Pemodelan
Mempelajari Konsep dan Ide Ethnomathematical Suku
Kabihug
Penerapan konsep etnomathematical Ada pelajaran dalam Matematika di mana
suku Kabihug memiliki banyak hal konsep-konsep matematika belajar dari suku
yang ditawarkan dalam berurusan dapat diterapkan dalam pengukuran.
dengan konsep dasar dalam Menggunakan bagian tubuh mereka,
Matematika baik untuk SD dan misalnya dalam mengukur panjang atau
sekunder. Berdasarkan wawancara jarak beberapa objek. Pola di sekitar
dan observasi yang dilakukan, lingkungan memiliki banyak koneksi di
sebagian besar anak sekolah bidang geometri. Mengutip beberapa contoh
menggunakan tallying, menandai atau konkret dari figur geometris yang dapat
simbol ethnomathematical dalam ditemukan adalah cara lain untuk memahami
melakukan empat operasi ide tentang bagaimana konsep dan istilah
fundamental. matematika dapat diilustrasikan
Kesimpulan
11

Pembelajaran praktik etnomathematical didasarkan dari berikut ini:


 konsep dan ide yang dipelajari pada dasarnya berasal dari pengetahuan
yang dibangun, budaya yang terbentuk dan makna yang dirundingkan.
 praktik ethnomathematical diturunkan dari generasi ke generasi.
 "pengalaman hidup" mereka memungkinkan mereka menjadi lebih kreatif
dalam menghadapi situasi tertentu.
 pembelajaran mereka adalah hasil dari meniru apa yang dilakukan orang
lain.
 diberi kesempatan memperoleh pendidikan dasar di SD.
 kognisi yang ada mendukung gagasan itu belajar berdasarkan dari intuisi
mereka karena pengetahuan sudah menyerap oleh mereka. Dan akhirnya,
kehadiran mereka untuk pelatihan dan seminar memberi mereka ide untuk
meningkatkan cara hidup mereka tanpa mempengaruhi budaya mereka.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai