Anda di halaman 1dari 4

REVIEW ARTIKEL NASIONAL

“LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE BERDASARKAN GENDER PADA


SISWA KELAS VII SMP ISLAM HASANUDDIN DAU MALANG”

Oleh : Ilham Yahya Nugraha

NPM : 172151169

KRS : B

1. Efektifitas Judul
Artikel dengan judul “Level Berpikir Geometri Van Hiele Berdasarkan Gender Pada
Siswa Kelas VII SMP Islam Hasanuddin Dau Malang” menunjukan kandungan isi
artikel, informatif, dan mengandung “highlight” dari finding isi artikel namun dalam
judul artikel ini sayangnya penulis memunculkan objek penelitian yaitu siswa Islam
Hasanuddin Dau Malang dan dalam penulisan judul tidak terdapat unsur kebaruannya.
2. Kandungan Abstrak
Dalam artikel ini penulis tidak menjelaskan tentang latar belakang dalam pemilihan
topik. Penulis hanya menjelaskan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan
mendeskripsikan level berpikir geometri Van Hiele berdasarkan gender pada siswa
kelas VII SMP Islam Hasanuddin Dau Malang. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah tes
berpikir geometri Van Hiele Geometry Test (VHGT) dan wawancara. Pemberian tes
dan wawancara dilakukan kepada 6 orang siswa yaitu 3 siswa perempuan dan 3 siswa
laki-laki yang masingmasing berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Dengan
finding hasil penelitiannya menunjukan bahwa ditinjau dari gender siswa perempuan
berkemampuan tinggi dan sedang berada pada level 1 (analisis) sedangkan siswa
perempuan berkemampuan rendah berada pada level 0 (visualisasi). Siswa laki-laki
bekemampuan tinggi dan berada pada level 1 (analisis) sedangkan siswa laki-laki
berkemampuan sedang dan rendah berada pada level 0 (visualisasi) dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah
tes berpikir geometri Van Hiele Geometry Test (VHGT) dan wawancara. Pemberian
tes dan wawancara dilakukan kepada 6 orang siswa yaitu 3 siswa perempuan dan 3
siswa laki-laki yang masingmasing berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.. Hanya
saja tidak memuat implikasi dari penelitain yang dilakukan.
3. Kata Kunci
Kata kunci yang diambil oleh penulis dalam artikel tersebut memenuhi kriteria spesifik,
menggambarkan isi artikel dan memiliki tiga kata kunci yaitu level berpikir, geometri,
van hiele, gender.
4. Keterbacaan gambar, tabel, dan persamaan
Tidak terdapat penyajian gambar dan persamaan, hanya ada penyajian tabel mengenai
Hasil Tes Kemampuan Berpikir Geometri Van Heile.

5. Penggunaan Istilah dan Kebahasaan


Istilah-istilah yang digunakan dalam artikel sesuai dengan standar baku (KBBI),
struktur kalimat sesuai standar baku tetapi ada beberapa paragrap yang hanya berisi
satu kalimat, dan penulisan istilah bahasa asing sesuai dengan ketentuan dicetak
miring.
6. Latar Belakang
Penulis mengenalkan topic yang dibahas dengan menggunakan prinsip segitiga
terbalik, dimana pembahasan dari umum ke khusus. Dalam artikel juga tersurat tentang
pentingnya topik ini dibahas yang menjelaskan tentang pemahaman terhadap geometri
menempati posisi yang paling memprihatinkan, yaitu paling rendah prestasi belajarnya
dan didukung oleh hasil penelitian lainnya yang mengemukakan bahwa hasil tes
geometri masih kurang memuaskan (lebih rendah) dibandingkan dengan hasil tes
materi matematika lainnya. Berdasarkan laporan Trend in International Mathematics
and Science Study (TMISS, 2011) menerangkan bahwa siswa tingkat VIII pada tahun
2011 menunjukkan nilai skala rata-rata kemampuan matematika siswa di Indonesia
menduduki peringkat 37 dari 43 negara. Peringkat Indonesia bahkan berada di bawah
negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Thailand dan Malaysia. Laporan tersebut
juga menunjukkan bahwa kemampuan geometri siswa di Indonesia lebih rendah
jika dibandingkan dengan materi matematika lain seperti aljabar (algebra), bilangan
(number) maupun data and chance. Banyak faktor penyebab rendahnya prestasi siswa
dalam geometri, salah satunya yaitu dalam penyampaian materi dan tingkat
kemampuan siswa dalam menerima materi yang diberikan. Pembelajaran geometri
perlu mempertimbangkan tingkat berpikir siswa dalam geometri.
7. Kecukupan State of The Art
Artikel ini mengaitkan dengan pengetahuan terkini serta mencantumkan referensi state
of the art yaitu terlihat di dalam artikel penulis mengaitkan dengan teori yang ada.
8. Kejelasan Gap Analysis
Artikel ini mencantumkan apa yang sudah dilakukan yaitu meneliti tentang level
berpikir geometri siswa dan mencamtumkan juga apa yang perlu dilakukan yaitu hasil
penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi guru dalam menentukan cara
mengajar yang tepat dan efektif sesuai dengan kemampuan geometri (berdasarkan level
berpikir Van Hiele) yang dimiliki oleh siswa.
9. Kejelasan Tujuan Penelitian
Dalam artikel diperkenalkan tentang apa yang dikerjakan (diteliti) yaitu level berpikir
geometri siswa dan mencantumkan tujuan utama artikel yaitu untuk mengetahui dan
mendeskripsikan level berpikir geometri Van Hiele berdasarkan gender pada siswa
kelas VII SMP Islam Hasanuddin Dau Malang.
10. Meode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang merupakan
penelitian ilmiah yang lebih dimaksudkan untuk memahami masalah-masalah manusia
dalam konteks sosial dengan menciptakan gambaran menyeluruh dan kompleks yang
disajikan, melaporkan pandangan terperinci dari para sumber informasi, serta
dilakukan dalam setting yang alamiah tanpa adanya intervensi apa pun termasuk dari
peneliti. Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Hasanudin Dau yang berlokasi di Jalan
Raya Mulyoagung No. 51 Dau, Kabupaten Malang. Subjek dalam penelitian ini adalah
6 siswa kelas VII SMP Islam Hasanuddin, terdiri atas 3 siswa perempuan (kemampuan
tinggi, sedang, rendah) dan 3 siswa laki-laki (kemampuan tinggi, sedang, rendah).
Penentuan subjek seperti ini diharapkan masing-masing subjek mewakili dan dapat
menggambarkan kondisi lapangan. Penentuan kategori kemampuan siswa didasarkan
pada nilai rapor serta masukan dari guru pengajar matematika dan dengan
mempertimbangkan kemampuan komunikasi siswa agar komunikasi yang dilakukan
dapat berjalan dengan baik. Setelah itu keenam subjek diberi tes perkembangan
berpikir geometri Van Hiele Geometry Test (VHGT) dan wawancara “Assesing
Children’s Intelectual Growh in Geometry” khusus pada sub materi segitiga dan
segiempat. Selanjutnya, peneliti mendeskripsikan level berpikir geometri siswa
berdasarkan data yang diperoleh dalam bentuk narasi.
11. Hasil Penelitian

Indikator-indiator temuan pada subjek PS1, PS2 dan LS4 menunjukkan hasil yang
relatif sama, yaitu (1) sudah dapat membedakan bangun segitiga dan bangun segiempat
berdasarkan masing-masing komponen, (2) melakukan pemilihan yang kurang tepat,
terutama pada dua bangun serupa, (3) menggunakan sifat-sifat yang kurang tepat dalam
membandingkan gambargambar dan memilih bangun segitiga dan bangun segiempat,
dan (4) belum memahami konsep kongruensi dan keeuivalenan.
Pada subjek PS3, LS5 dan LS6 indikator temuan yang terlihat yaitu 1) atribut yang
disebutkan dalam memilih bangun tidak sesuai dengan bangun yang dipilih, (2) belum
dapat membedakan bangun segitiga dan dan bangun segiempat berdasarkan masing-
masing komponen, (3) melakukan pemilihan yang tidak tepat terutama pada saat
memilih dua bangun yang serupa, baik pada bangun segitiga maupun bangun
segiempat, (4) belum memahami secara konsisten konsep bangun segitiga dan
segiempat, dan (5) belum memahami konsep kongruensi dan keekuivalenan.
Pembahasan Hasil Penelitian
12. Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam artikel ini tidak terdapat pembahasan dari hasil penelitian, hanya terdapat hasil
dari penelitain yang dilakukan.
13. Simpulan
Artikel cukup menjawab masalah penelitian, namun tidak ditunjang oleh data hasil
penelitian yang cukup. Dalam simpulan artikel meangkum semua hasil secara padat
dibuat secara narasi, sesuai dengan tujuan dan tidak menampilkan data pengujian
statistika, serta dalam artikel tersebut menampilkan hasil utama.

14. Daftar Pustaka


Penulisan daftar pustaka konsisten dan sesuai dengan APA 6
15. Nisbah Sumber atau Acuan Primer
>80% menggunakan acuan primer
16. Derajat Kemutakhiran
40-80% rujukan mutakhir

Anda mungkin juga menyukai