BAHASA ARAB
JUMLAH ISMIYAH (MUBTADA DAN KHOBAR)
OLEH
DEWI SULASMI
NIM:1512000004
DOSEN PEMBIMBING
EMMI KHOLILAH HARAHAP.M.PD.I
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran ALLAH SWT,yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya kepada kita semua.sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan tepat waktu,yang mana merupakan syarat dari pemenuhan tugas dari mata kuliah
BAHASA ARAB.
Shalawat dan salam tak lupa jua penulis haturkan kepada junjungan kita nabi MUHAMMAD
SAW,semoga di yaumil akhir kelak kita mendapatkan syafaatnya.amiin.
Penulis juga tak lupa mengucapkan taerima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
bahasa arab,Ibu EMMI KHOLILAH HARAHAP M.PD.I,yang membantu sekali dalam
proses belajar mengajar.
Dalam penyusunan mata kuliah ini terdapat banyak kekurangan,di karenakan sumber yang di
dapat sangatlah terbatas.untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR...... 2
DAFTAR ISI..... 3
PEMBAHASAN
A. Jumlah ismiyah...... 4
B. Hiwar tentang profesi..... 6
PENUTUP. 7
DAFTAR PUSTAKA
3
PEMBAHASAN
A. JUMLAH ISMIYAH
Jumlah ismiyah adalah kalimat yang di awali dengan isim.Isim ( kata benda )
adalah setiap kata yang di gunakan untuk memberi nama orang,hewan,tumbuhan,
barang dan lain-lainnya.*
Contoh-contoh di atas adalah merupakan susunan kalimat yang terdiri dari jumlah ismiyah.
Pada poin pertama yang menjadi mubtada adalah ,dan yang menjadi
4
Begitupun dengan kalimat-kalimat selanjutnya pada contoh di atas yang kesemuanya tersusun
dari mubtada dan khobar.
KHOBAR MUBTADA
Apa profesimu?
5
Saya seorang guru
ASSALAFIYAH
PENUTUP
6
Sebagaimana yang penulis jelaskan pada pembahasan di atas,maka dapat disimpulkan bahwa
jumlah ismiyah adalah setiap kalimat yang tersusun dari mubtada dan khobar.
Mubtada yaitu kata benda yang terletak di awal kalimat yang d baca rofa (dhommah )
Khobar yaitu kata yang berfungsi untuk melengkapi mubtada agar dapat menjadi kalimat
yang dapat di mengerti, atau dalam bahasa arab di sebut juga sebagai jumlah mufidah.2
DAFTAR PUSTAKA
Al-jarim, Ali dan Musthafa Amin, (1991 ), Annahwul wadlih, Surabaya: Putra Al Maarif.
2 Ibid hal.49-50
7
Ust. Drs. Moh. Saifulloh Al Aziz Senali (2005 ), Metode pembelajaran ilmu nahwu system 24
jam, Surabaya, Terbit Terang.
Khairani, A shohib. ( 2010 ), Al arobiyah li ghoiri arob, Jati Bening, WCM Press.