Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN TUTORIAL MINGGU 4

KELOMPOK 17C:

ANNISA KARTIKA EDWAR 1710311023

SALMA YURI KHAIRUNNISA 1710311050

MAGHFIRA RAMADHANI 1710311053

DIO JAINATA 1710311059

STELLA NATASYA 1710312003

URFA HIDAYATRI 1710312019

MANGGARA SURYA DHARMA 1710312020

LYDIA APRILLIA SUGMA 1710312067

PUTHISARI ZONYA JANNATA 1710312086

PROFESI KEDOKTERAN 2017

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG 2019

SKENARIO 4: Derita Andi


Andi, 25 tahun,dibawa ke puskesmas oleh keluarganya karena terlihat sedih, tidak
kosentrasi, malas beraktivitas dan tidak nafsu makan setelah diputus hubungan oleh pacarnya
3 minggu yang lalu. Sebelumnya andi sering bertengkar dengan pacarnya karena kebiasaan
Andi yang sering menggunakan ganja dan shabu. Andi mengaku awalnya menggunakan zat
karena ditawari oleh teman kantor, ia merasa lebih percaya diri dan behagia saat
menggunakan zat tersebut, hal ini hampir rutin ia kerjakan 3 kali seminggu. Ia juga pernah
senang berlebihan, merasa hebat dan mengajak teman-teman makan hingga gaji sebulan
langsung habis. Sempat berobat ke psikiater dengan diagnosis gangguan Bipolar, dokter
memberikan mood stabilizer, antipsikotik dosis rendah dan psikoterapi. Namun Andi kontrol
dan minum obat tidak teratur.

Adik Andi juga minum obat yang sama setelah dirawat akibat kecelakaan saat
berkendaraan dimana kepalanya terbentur aspal dan tidak sadarkan diri 1 minggu yang lalu.
Ia langsung di bawa ke IGD. Dokter jaga memeriksa dan mengkonsulkan ke bagian Bedah,
Neurologi dan Psikiatri. Adik Andi baru sadar keesokan harinya, sorenya ia bicara meracau,
ketakutan dengan mengatakan tas yang dibawah meja adalah lobang hitam yang mau
menelannya. Ia juga mengatakan tengah malam mendengar suara pacarnya yang
memanggilnya.

Keluarga Andi sangat khawatir dengan kondisi ini. Ayah berpesan agar nenek jangan
mengetahui kabar tentang Andi, karena nenek sangat pencemas. Nenek selalu ketakutan saat
ada berita buruk. Nenek pernah panik, berdebar debar sampai berhari-hari saat melihat pasien
kelainan jiwa yang berteriak-teriak dan akan memukul orang di rumah sakit. Untunglah
satpam dan petugas rumah sakit cekatan menangani dengan menfiksasi dan memberikan
suntikan terhadap pasien gangguan jiwa tersebut.

Bagaimana Saudara menjelaskan apa yang terjadi pada Andi, adik serta neneknya?

STEP 1 :

1. Puskesmas
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. (Permenkes RI No 47 tahun 2018 tentang
Pelayanan Kegawatdaruratan, 2018)

2. tidak nafsu makan


( anoreksia : hilang atau menurunnya nafsu makan ( kaplan & sadock )
3. ganja
Menurut Undang-undang No 35 Tahun 2009, ganja atau cannabis ini dimasukan
kedalam narkotika golongan I, itu artinya ganja adalah jenis narkotika dengan kadar
tertinggi dan tingkat paling bahaya dalam penyalahgunaannya.
4. Shabu / Metamfetamina
obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Obat ini dipergunakan untuk kasus
parah gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi dengan nama
dagang Desoxyn, tetapi juga disalahgunakan sebagai narkotika. "Crystal meth" adalah
bentuk kristal dari metamfetamina yang dapat dihisap lewat pipa. ( Kaplan )

5. gangguan Bipolar
ggn bipolar 1 :gangguan dengan perjalanan klinis satu atau lebih episode manik dan
kadang2 episodik dan kadang2 kondisi depresi berat ( kaplan : DSM IV TR )
ggn bipolar 2 : suatu varian ggn bipolar ditandai dengan episode hipomania dan
bukan nya namia dikenal sebagai ggn bipolar 2 ( kaplan )
6. psikiater
orang yang melaksanakan psikoterapy.
7. Mood stabilizer : an agent is considered a mood stabilizer if it has efficacy in treating
acute manic and depressive symptoms and in prophylaxis of manic and depressive
symptoms in bipolar disorder. (the American journal of Psychiatry)
8. antipsikotik
Obat antipsikosis juga dikenal sebagai `neuroleptik` dan secara salah diartikan sebagai
trankuiliser mayor. Obat antipsikosis pada umumnya membuat tenang tanpa
mempengaruhi kesadaran dan tanpa menyebabkan efek kegembiraan paradoksikal
(paradoxical excitement) namun tidak dapat dianggap hanya sebagai trankuiliser saja.
Untuk kondisi seperti skizofrenia, efek penenangnya merupakan hal penting nomor
dua
( badan POM RI)
9. psikoterapi.
- Psikoterapi merupakan perawatan yang secara umum memergunakan intervensi
psikis dengan pendekatan psikologi terhadap pasien yang mengalamigangguan
psikis atau hambatan kepribadian ( syarifah fadlina 2007 )
- Adalah terapi atau pengobatan yang menggunakan cara2 psikologik, dilakukan
oleh seseorang yang terlatih khusus, yang menjalin hubungan kerjasama secara
profesional dengan seorang pasiendengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah
dan menghambat gejala2 dan penderitaan akibat penyakit (sylvia )
10. Psikiatri
Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dnegan pemeriksaan, pengobatan, dan
pencegahan penyakkit jiwa ( Dorland)
11. ketakutan : ansietas yang disebabkan oleh karena bahaya yang nyata dan dikenali
secara sadar (kaplan & sadock )
ansietas: adalah rasa takut yang timbul terhadap antisipasi terhdap bahaya, yang dapat
bersifat internal ataupun eksternal
12. Pencemas:Suatu keadaan patologis yang ditandai dengan perasaan ketakutan
disertai tanda somatik pertanda sistem saraf otonom yang hiperaktif (Kaplan &
Saddock)
cemas : institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakanpelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat (Permenkes RI No 47 tahun 2018 tentang Pelayanan
Kegawatdaruratan, 2018)
13. panik
kecemasan atau ketakutan tak beralasan dan berlebihan ( Dorland)
serangan ansietas yang intens,episodik dan akut yang ditandai dengan rasa ngeri yang
berlebihan dan pelepasan otonom (kaplan & sadock )
14. berdebar debar : perasaan berdebar-debar atau denyut jantung tidak teratur yang
sifatnya subjektif ( Dorland)
15. kelainan jiwa :
sindrom atau pola perilaku, atau psikologik seseorang, yang secara klinik cukup
bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan? Distress,
atau hendaya/ ipairment/isability didalam satu atau lebih fungsi yang penting dari
manusi. Disfungsi dari segi perilaku,psikologik atau biologik.( PPDGJ III)

16. rumah sakit


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
340/MENKES/PER/III/2010 adalah: “Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat”.
Sedangkan pengertian rumah sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit, dinyatakan bahwa : “Rumah sakit merupakan sarana pelayanan
kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi
tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan
dan gangguan kesehatan”.
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakanpelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat (Permenkes RI No 47 tahun 2018 tentang Pelayanan
Kegawatdaruratan, 2018)

17. menfiksasi
Fixation : proses memegang,menjahit, atau mengencangkan dalam posisi terikat.
Dlam psikiatri :berhentinya perkembangan pada tahap tertentu atau kedekatan yang
berlebihan terhadap orang lain. ( Dorland ).

18. Bedah : disiplin medis yang melibatkan berbagai jenis tindakan bedah untuk
mengobati berbagai masalah kesehatan dan penyakit (Department of Surgery:
Research – Massachusetts General Hospital-Yale School of Medicine).
19. Neurologi : Neurologi adalah ilmu yang mempelajari tentang syaraf dan berbagai
kelainan yang terjadi
20. Hypophrenia:gangguan yang bisa membuat seseorang mendadak sedih atau merasa
ingin menangis secara tiba tiba .
21. Cedera kepala(kepala terbentur?trauma kepala):kondisi dimana struktur kepala
mengalami benturan dari luar dan berpotensi menimbulkan gangguan pada fungsi
otak.
22. Meracau : berbicara tidak karuan (waktu sakit, demam, dan sebagainya); mengigau
(KBBI)
23. IGD : Instalasi Gawat Darurat adalah salah satu unit di rumah sakit yang harus dapat
memberikan pelayanan darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut dan
mengalami kecelakaan, sesuai dengan standar (DepKes RI, 1992).
24. Pasien kelainan jiwa : orang yang mengalami perubahan pada fungsi jiwa yang
menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa yang menimbulkan penderitaan
pada individu dan hambatan dalam melaksanakan peran sosial (Depkes RI 2010)
25. Halusinasi:presepsi sensoris yang palsu yang tidak disertai dengan stimuli eksternal
yang nyata, mungkin terdapat atau tidak terdapat interpretasi waham tentang
pengalaman halusinasi (kaplan,saddock,& grebb 1997)
26. Merasa hebat:delusion of grandeur atau secara harfiah berarti waham kebesaran
merupakan keyakinan secara berlebihan bahwa dirinya memiliki kekuatan khusus
atau kelebihan yang berbeda dengan orang lain, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan. Misalnya meyakini bahwa dia adalah raja sedunia, dia
adalah penguasa alam semesta, dan sebagainya. .

STEP 2

1. Mengapa Andi terlihat sedih, tidak konsentrasi, malas beraktivitas, dan tidak nafsu
makan?
2. Bagaimana hubungan keluhan Andi dengan kejadian putus hubungan dengan
pacarnya 3 minggu yang lalu?
3. Bagaimana hubungan antara umur dan jenis kelamin terhadap keluhan yang diderita
Andi?
4. Apa saja akibat dari menggunakan ganja dan shabu?
5. Bagaimana hubungan ganja dan shabu terhadap perasaan lebih percaya diri dan
bahagia saat menggunakan hal tersebut?
6. Bagaimana hubungan Andi yang merasakan senang berlebihan, merasa hebat, dan
mengajak teman-teman makan hingga gaji sebulan langsung habis dengan
mengonsumsi ganja dan shabu?
7. Termasuk gangguan jiwa apakah Andi dengan tanda-tanda tersebut?
8. Apa saja ciri-ciri dari gangguan bipolar? Bagaimana hubungan nya dengan keluhan
Andi sekarang?
9. Mengapa dokter memberikan mood stabilizer, antipsikotik dosis rendah, dan
piskoterapi?
10. Apa akibat dari kontrol dan minum obat yang tidak teratur terhadap pengobatan dan
penyakit Andi?
11. Apa akibat dari adik Andi setelah kecelakaan dimana kepalanya terbentur aspal dan
tidak sadarkan diri 1 minggu yang lalu?
12. Mengapa adik Andi diberikan obat yang sama dengan Andi?
13. Mengapa adik Andi perlu di konsulkan ke bagian bedah, neurologi, dan psikiatri?
14. Mengapa adik Andi baru sadar besok harinya dan bicara meracau, ketakutan, dan
mendengar suara pacarnya tengah malam?
15. Kelainan jiwa apakah yang di derita oleh adik Andi?
16. Bagaimana pengaruh obat yang diberikan terhadap keluhan adik Andi?
17. Mengapa ayah berpesan agar nenek tidak mengetahui kabar tersebut? Bagaimana efek
jika nenek tau terhadap nenek yang sangat pencemas?
18. Mengapa nenek pernah panik, berdebar-debar sampai berhari-hari saat melihat pasien
kelainan jiwa tersebut?
19. Mengapa pasien tersebut dapat mengalami kelainan jiwa berupa teriak-teriak dan akan
memukul orang?
20. Obat apa yang disuntik yang diberikan oleh tenaga medis di rumah sakit?
21. Bagaimana prognosis dari kelainan jiwa pada beberapa orang diatas?

STEP 3

1. Mengapa Andi terlihat sedih, tidak konsentrasi, malas beraktivitas, dan tidak nafsu
makan?
1. Pengaruh dari putus hubungan dengan pacar 3 minggu yang lalu  hidup nya
berubah 
2.
2. Bagaimana hubungan keluhan Andi dengan kejadian putus hubungan dengan
pacarnya 3 minggu yang lalu?
3. Putus cinta adalah kejadian berakhirnya suatu hubungan cinta yang telah
dijalin dengan pasangan Yuwanto (2011). Seseorang yang masih mencintai
pasangannya dan kemudian mengalami putus cinta umumnya akan
menampilkan reaksi kehilangan terutama diawal-awal putus cinta. Linda
(2007) juga berpendapat bahwa putus cinta yaitu berakhirnya suatu hubungan
yang dibina selama beberapa waktu tertentu dan dapat menimbulkan duka
serta masa berkabung.

mengacu pada teori yang diajukan oleh Shontz (Yuwanto, 2011) diantaranya :

a. Shock
Shock menggambarkan kondisi kaget atau merasa tidak menduga.
b. Encounter reaction
Bentuk reaksi ini merupakan kelanjutan dari shock, dicirikan dengan pikiran kacau,
perasaan kehilangan, tidak percaya, sedih, merasa tidak berdaya, dan merasa diri tidak
berguna.

c. Retreat
Individu yang mengalami putus cinta biasanya akan menolak bahwa dirinya telah
mengalami putus cinta. Reaksi penolakan ini adalah bentuk pertahanan diri untuk
melindungi diri dari perasaan tidak nyaman.

3. Bagaimana hubungan antara umur dan jenis kelamin terhadap keluhan yang diderita
Andi?

Umur : di usia yang sudah cukup dewasa (25tahun) sudah menganggap serius suatu
hubungan  jika hubungan selesai dengan penyelesaian yang tidak baik  timbul
kekecewaan.

Jenis kelamin  laki-laki lebih mudah depresi daripada perempuan setelah hubungan
selesai

4. Apa saja akibat dari menggunakan ganja dan shabu?


4. Shabu :
5. Shabu sering dikeluhkan sebagai penyebab paranoid (rasa takut yang
berlebihan), menjadi sangat sensitif (mudah tersinggung), terlebih bagi mereka
yang sering berpikir tidak positif dan halusinasi visual. Masing masing
pemakai mengalami efek tersebut dalam kadar yang berbeda. Shabu
mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap syaraf. Pengguna shabu
cenderung untuk menggunakan shabu dalam jumlah yang banyak dalam satu
sesi dan sukar untuk berhenti kecuali shabu yang dimiliki telah habis dan
pengguna juga akan selalu merasa tergantung pada shabu tersebut.

Pengaruh pemakaian langsung dapat menyebabkan nafsu makan berkurang, kecepatan


napas dan denyut jantung meningkat secara tidak normal, demam tinggi, pupil
melebar, rasa nyaman, energi dan kepercayaan diri meningkat secara tidak normal,
susah tidur, hiperaktif dan banyak bicara, mudah panik, mudah tersinggung, mudah
marah dan agresif, pembuluh darah dapat pecah dan menyebabkan kematian.

Bila penggunaannya dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan menurunnya
daya tahan tubuh terhadap infeksi dan penyakit, beresiko tinggi kurang gizi, dapat
mengalami gangguan jiwa, ketergantungan, keracunan terhadap logam berat dari
aluminium foil

Sedangkan bila pecandu mengalami gejala putus obat menyebabkan cepat marah,
tidak tenang/gelisah, cepat lelah, tidak bersemangat/ingin tidur terus
Ganja :

Komponen utama ganja adalah Delta-9-tetrahydrocannabinol (Δ9-THC), setidaknya


ada dua reseptor cannabinoid yang diidentifikasi, CB1 (di otak, digabungkan melalui
protein G dan dimodulasi Adenylate Siklase dan saluran ion) dan CB2 (terutama
dalam sistem kekebalan tubuh). Aktivasi mereka menghambat pelepasan
neurotransmitter lain seperti gamma-aminobutyric acid (GABA) dan glutamat. Kedua
reseptor tersebut diyakini mengatur waktu dan pelepasan GABA. Relevan dengan
psikosis, di korteks serebral dan hipokampus, di mana jumlahnya melimpah, CB1
memodulasi pelepasan GABA di dalam jaringan cholesistokinin yang mengandung
interneuron GABAergic.

5. Bagaimana hubungan ganja dan shabu terhadap perasaan lebih percaya diri dan
bahagia saat menggunakan hal tersebut?
6.
6. Bagaimana hubungan Andi yang merasakan senang berlebihan, merasa hebat, dan
mengajak teman-teman makan hingga gaji sebulan langsung habis dengan
mengonsumsi ganja dan shabu?

7. Termasuk gangguan jiwa apakah Andi dengan tanda-tanda tersebut?


7. Untuk gangguan bipolar I, dibutuhkan setidaknya satu episode mania yang
berlangsung minimal selama satu minggu (American Psychiatric Association, 2013).

Ciri yang membedakan gangguan bipolar II dari gangguan bipolar I ialah adanya
episode hipomania yang terjadi saat ini maupun sebelumnya. Penderita gangguan
bipolar II sering mengalami perasaan mudah marah dan sebelumnya tidak memiliki
episode mania secara penuh (American Psychiatric Association, 2013).

Siklotimia merupakan gangguan mood kronik yang berlangsung minimal 2 tahun (1


tahun pada anak-anak) yang ditandai dengan adanya perubahan suasana hati meliputi
gejala hipomania yang tidak memenuhi kriteria episode hipomania dan gejala depresi
yang tidak memenuhi kriteria gejala depresi (American Psychiatric Association,
2013).

Dalam mengukur tingkat keparahan gejala mania dapat digunakan skala rating seperti
Clinical Global Impression Bipolar (CGI-BP) mania scale atau skala spesifik seperti
Mania Rating Scale (MRS) atau Young Mania Rating Scale (YMRS). Pada CGI,
tingkat keparahan dinilai berdasarkan indikator klinis dan non-klinis, sedangkan
MRS/YMRS berfokus pada gejala klinis (Lukasiewicz, et al., 2013).

8. Apa saja ciri-ciri dari gangguan bipolar? Bagaimana hubungan nya dengan keluhan
Andi sekarang?
8. Orang dengan gangguan bipolar memiliki moodyang tidak
menentu(mood swing). Moodnya dapat berayun dari yang paling rendah
(depresi) ke yang paling tinggi (mania). Saat sedang depresi, gejala yang
terberat adalah risiko melakukan perilaku bunuh diri, sedangkan saat manik,
yang terberat adalah perilaku berisiko yang bisa mengganggu dalam
pekerjaan, relasi sosial dan masyarakat.

Sebagai manusia kita pernah merasakan berbagai macam bentuk mood yaitu :
gembira, sedih, marah,dll. Mood yang tidak nyaman dan perubahan pada mood adalah
reaksi yang normal terhadap kehidupan sehari-hari. Tetapi ada perubahan moodyang
menimbulkan gangguan pada fungsi sehari-hari, hal ini disebut sebagai
gangguan mood. Gangguan mood adalah kondisi medis yang
mempengaruhi mood dan apa yang kita rasakan. Terdapat 2 jenis
gangguan mood yaitu :

Gangguan unipolar (1 kutub) : gangguan depresi mayor, yaitu mood yang menurun.

Gangguan bipolar (2 kutub) : terdapat mood yang meningkat yang dapat juga
disertaimood yang menurun. Semua gangguan tsb berhubungan dengan perubahan
kimiawi di otak.

1. Mania (episode manik)

Mania dimulai dengan perasaan senang disertai dengan energi yang berlebih,
merasa sangat kreatif. Perasaan ini secara cepat berkembang menjadi suatu euphoria
(perasaan senang yang sangat berlebihan) atau menjadi sangat irrirable/sensitif.
Orang dengan mania biasanya menolak disalahkan dan sering malah marah
menyalahkan orang yg menegurnya. Selama satu minggu, terdapat gejala-gejala
yang membuat pasien sulit berfungsi dalam hidup sehari-hari:

 Perasaan tinggi, euphoria, hebat, penting, mudah tersinggung


 Tidak butuh tidur, punya energi berlebih
 Berbicara sangat cepat sehingga tidak terikuti oleh orang lain
 Memiliki ide-ide yg banyak (racing thought)
 Perhatian gampang teralih/distracted
 Melakukan tindakan yang berbahaya tanpa memikirkan konsekuensinya
(contoh: belanja, aktivitas seksual yang tidak sesuai, investasi yang salam,dll)
 Pada keadaan yang berat dapat muncul halusinasi dan waham (keyakinan yang
salah)

2. Hipomania (episode hipomanik)

Episode ini lebih ringan dibandingkan episode manik dengan gejala-gejala


yang sama tetapi tidak terlalu menyebabkan gangguan. Selama episode hipomanik
ini, pasien dapat merasakan mood yang meningkat, merasa lebih baik dari biasanya
dan merasa lebih produktif. Episode ini dirasakan sebagai perasaan yang baik dan
jarang disadari oleh seseorang sebagai hal yang salah.

3.Depresi (episode depresi mayor)

Selama episode ini, selama 2 minggu pasien mengalami gejala-gejala :

 Perasaan sedih dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang sebelumnya diminati
 Kesulitan tidur atau tidur berlebihan
 Kehilangan nafsu makan atau makan jadi terlalu banyak
 Sulit berkonsentrasi atau sulit membuat keputusan
 Merasa jadi lambat atau tidak dapat duduk tenang
 Merasa tidak berharga, merasa bersalah dan memiliki harga diri yang rendah
 Berpikir tentang kematian dan bunuh diri
 Pada keadaan yang berat dapat juga muncul halusinasi dan waham (keyakinan
yang salah)

4. Episode campuran

Dalam satu haru terdapat perubahan mood mulai dari mania dan depresi yang
berlangsung bergantian.

9. Mengapa dokter memberikan mood stabilizer, antipsikotik dosis rendah, dan


piskoterapi?

Mood stabilizer : Litium merupakan mood stabilizer utama yang paling sering
digunakan dan dijadikan sebagai “gold standard” pengobatan gangguan bipolar
terutama untuk pasien dengan mania sebagai episode yang mendominasi. Sekitar 1/3
dari pasien yang mengunnakan litium dalam terapinya tidak menunjukkan adanya
perkembangan episode mayor hingga 10 tahun lamanya. Pada studi yang melibatkan
12,662 pasien bipolar yang menggunakan litium dan divalproex serta agen-agen,
menyebutkan bahwa litium dapat menurunkan risiko bunuh diri pasien yang dibuktikan
dengan hanya ditemukannya dua kasus kematian akibat bunuh diri dan 15 kasus
percobaan bunuh diri jika dibandingkan dengan agen lain sepeti divalproex dan
gabapentin (Collins and McFarland, 2008).

Antipsikotik dosis rendah : Obat antipsikosis pada umumnya membuat tenang tanpa
mempengaruhi kesadaran dan tanpa menyebabkan efek kegembiraan paradoksikal
(paradoxical excitement) namun tidak dapat dianggap hanya sebagai trankuiliser saja.
Untuk kondisi seperti skizofrenia, efek penenangnya merupakan hal penting nomor
dua.
Pada penggunaan jangka pendek, digunakan untuk menenangkan pasien yang
mengganggu apapun psikopatologi yang mendasarinya, bisa karena skizofrenia,
kerusakan otak, mania, delirium toksik, atau depresi teragitasi. Obat antipsikotik
digunakan untuk meredakan ansietas berat tetapi ini juga hanya untuk penggunaan
jangka pendek.

Psikoterapi : Membantu pasien dan keluarga untuk mengatasi pikiran, perasaan, dan
perilaku yang mengganggu. Penekanannya pada deteksi dini gangguan, mengatur
aktivitas dan tingkat stress, dan latihan keterampilan mengatasi masalah

9.
10. Apa akibat dari kontrol dan minum obat yang tidak teratur terhadap pengobatan dan
penyakit Andi?
10.
11. Apa akibat dari adik Andi setelah kecelakaan dimana kepalanya terbentur aspal dan
tidak sadarkan diri 1 minggu yang lalu?
11.

1. Kehilangan Kemampuan Daya Ingat


Umumnya saat terjadi gegar pada bagian kepala maka yang terlebih dahulu
mengalami imbasny ayaitu otak. Sel syaraf otak bila terluka dapat menjadi tidak
maksimal. Inilah yang merupakan sumber mengapa sebagian besar penderita dampak
psikologis gegar otak dengan kondisi dan gejala dampak psikologis gegar otak
mengalami yang dinamakan dengan kehilangan daya ingat baik sering maupun
jarang.

Hal ini berbahaya karena dapat menyebabkan penderita dampak psikologis gegar otak
yang terkena gegar otak kebingungan dengan keadaannya. Oleh sebab itu maka
sebaiknya segera terapi psikologi kondisi gejala dampak psikologis gegar otak
sekalipun kelihatannya ringan.

2. Jiwa tidak Seimbang


Penderita dampak psikologis gegar otak yang mengalami gegar dan cedera otak
kemungkinan besar akan mengalami penurunan kemampuan fisik tertentu. Salah
satunya yaitu berupa kehilangan keseimbangan. Hal ini akibat salah satu bagian otak
yang cedera dapat menimbulkan resiko tersebut.

Terutama jika cedera terjadi pada otak bagian belakang yang merupakan tempat pusat
syaraf otak yang bertugas mengatur keseimbangan serta koordinasi tubuh. Sehingga
jika mengalami cedera pada sel syaraf otak di bagian tersebut akan mengalami resiko
paling besar berupa susah untuk mengkoordinasi keseimbangan.

3. Gangguan Psikologis Mental


Salah satu efek jangka panjang dampak psikologis gegar otak ringan selanjutnya yaitu
dapat mengalami gangguan psikologis mental. Karena pusat syaraf otak juga
mengatur kondisi psikologis. Melalui sel syaraf di otak maka manusia umumnya akan
mengalami dan memahami berbagai jenis emosi dan perasaan seperti misalnya sedih,
marah maupun menangis.
Akibatnya jika terjadi kerusakan pada bagian otak yang mengatur hal tersebut maka
penderita dampak psikologis gegar otak yang terkena gegar otak akan beresiko
mengalami gangguan psikologis mental.

4. Perubahan Emosi
Sehubungan dengan efek sebelumnya berupa gangguan psikologis mental, maka
penderita dampak psikologis gegar otak yang terkena gegar otak juga dapat cenderung
mengalami perubahan emosi yang tidak tertentu. Hal ini karena penderita dampak
psikologis gegar otak yang terkena gegar otak susah mengontrol emosi yang terjadi
akibat kerusakan pada bagian otak.

Belum lagi rasa sakit di kepala yang dapat terjadi sewaktu waktu, misalnya dengan
timbulnya rasa nyeri atau migrain. Hal ini akan memicu berubahnya kondisi emosi
penderita dampak psikologis gegar otak yang terkena gegar otak gegar otak dan dapat
berubah sewaktu-waktu. Terutama misalnya menjadi lebih mudah marah dan sedih
tanpa sebab yang jelas. Hal yang demikian tentunya akan membutuhkan bantuan
terapi dari terapis psikologi yang ahli.

12. Mengapa adik Andi diberikan obat yang sama dengan Andi?
12. Sama dengan nomor 9
13.
13. Mengapa adik Andi perlu di konsulkan ke bagian bedah, neurologi, dan psikiatri?
14. Bedah  operasi kepala pasca trauma
15. Neurologi  gangguan di otak yang dapat menyebabkan gangguan neurologi
seperti kelumpuhan, kekakuan anggota gerak, gangguan sensorik motorik, dll
16. Psikiatri  tatalaksana gangguan jiwa pasca trauma karena terbatas nya
aktivitas yang bisa memicu depresi
17.
14. Mengapa adik Andi baru sadar besok harinya dan bicara meracau, ketakutan, dan
mendengar suara pacarnya tengah malam?
18.
15. Kelainan jiwa apakah yang di derita oleh adik Andi?

Skizofrenia : Skizofrenia merupakan penyakit mental yang serius. Penyakit ini


disebabkan oleh gangguan konsentrasi neurotransmiter otak, perubahan reseptor sel-sel
otak, dan kelainan otak struktural, dan bukan karena alasan psikologis. Pasien akan
memiliki pemikiran, perasaan, emosi, ucapan, dan perilaku yang tidak normal, yang
memengaruhi kehidupan, pekerjaan, kegiatan sosial, dan kemampuan untuk mengurus
diri mereka sehari-hari. Beberapa pasien bersifat rentan dan mencoba atau melakukan
tindakan bunuh diri.

Orang bisa menderita skizofrenia di berbagai tahapan usia, tetapi gejala penyakit ini
biasanya muncul dalam rentang usia 20 hingga 30 tahun. Tingkat kekambuhannya
sangat tinggi jika tidak dilakukan tindakan pengobatan dan perawatan yang tepat.

Pasien biasanya menunjukkan satu atau dua jenis gejala berikut ini:
Gejala positif : “Gejala positif”, juga disebut sebagai “gejala akut”, merupakan pikiran
dan indera yang tidak biasa, bersifat surreal, yang mengarah ke perilaku pasien yang
tidak normal. Gejala-gejala ini bisa kambuh, termasuk:

 Delusi: memiliki keyakinan yang kuat terhadap suatu hal tanpa dasar yang jelas,
tetap teguh walaupun bukti menyatakan sebaliknya dan tidak bisa dikoreksi dengan
logika dan akal sehat, misalnya berpikir bahwa dirinya dianiaya, seseorang sedang
mengendalikan pikiran dan perilakunya, atau berpikir bahwa orang lain sedang
membicarakannya.

 Halusinasi: pasien merasakan sesuatu yang sangat nyata, yang sebenarnya tidak ada,
misalnya melihat beberapa gambar yang tidak bisa dilihat oleh orang lain, mendengar
suara atau sentuhan yang tidak ada.

 Gangguan pikiran: pikiran tidak jelas, kurangnya kontinuitas dan logika, bicara
dengan tidak teratur, berbicara dengan dirinya sendiri atau berhenti berbicara secara
tiba-tiba.

 Perilaku aneh: berbicara dengan dirinya sendiri, menangis atau tertawa secara tidak
terduga atau bahkan berpakaian dengan cara yang aneh.

Gejala negative : “Gejala negatif”, juga disebut sebagai “gejala kronis”, lebih sulit
untuk dikenali dari pada “gejala positif” dan biasanya menjadi lebih jelas setelah
berkembang menjadi gejala positif. Jika kondisinya memburuk, kemampuan kerja dan
perawatan diri pasien akan terpengaruh. Gejala-gejala ini antara lain:

 Penarikan sosial: menjadi tertutup, dingin, egois, terasing dari orang lain, dll.

 Kurangnya motivasi: hilangnya minat terhadap hal-hal di sekitarnya, bahkan


kebersihan pribadi dan perawatan diri.

 Berpikir dan bergerak secara lambat.

 Ekspresi wajah yang datar.

16. Bagaimana pengaruh obat yang diberikan terhadap keluhan adik Andi?

17. Mengapa ayah berpesan agar nenek tidak mengetahui kabar tersebut? Bagaimana efek
jika nenek tau terhadap nenek yang sangat pencemas?

Kelompok gangguan ini melibatkan kecemasan sebagai gejala utama dan termasuk
fobia, gangguan kecemasan umum, gangguan obsesif-complusive dan gangguan pasca
trauma.Patofisiologi yang mendasari gangguan kecemasan masih belum jelas. Hal ini
umumnya disebabkan karena gangguan kecamasan memiliki dasar biokimia, tetapi
karakteristik yang tepat belum dapat dijelaskan. Menurut Nutt, banyak ahli
mencurigai bahwa disfungsi noradrenergik, mungkin dimediasi melalui lokus seruleus
yang terlibat dan pemberian obat untuk mengurangi kondisi ini telah terbukti sangat
bermanfaat.

18. Mengapa nenek pernah panik, berdebar-debar sampai berhari-hari saat melihat pasien
kelainan jiwa tersebut?

Reaksi kecemasan melibatkan berbagai organ di otak, yang antara lain sbb:

 Amygdala- terlibat dengan pengolahan rangsangan emosional yang menonjol


 Medial prefrontal cortex (korteks anterior termasuk cingulate, korteks subcallosal dan
gyrus
 frontal medial) - terlibat dalam mempengaruhi modulasi
 Hippocampus- terlibat dalam pengkodean memori

Menurut Spilberger (dalam Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra, 2012: 53)
menjelaskan kecemasan dalam dua bentuk, yaitu.

1. Trait anxiety : Trait anxiety, yaitu adanya rasa khawatir dan terancam yang
menghinggapi diri seseorang terhadap kondisi yang sebenarnya tidak berbahaya.
Kecemasan ini disebabkan oleh kepribadian individu yang memang memiliki potensi
cemas dibandingkan dengan individu yang lainnya.
2. State anxiety : State anxiety, merupakan kondisi emosional dan keadaan sementara
pada diri individu dengan adanya perasaan tegang dan khawatir yang dirasakan secara
sadar serta bersifat subjektif.

Sedangkan menurut Freud (dalam Feist & Feist, 2012: 38) membedakan kecemasan
dalam tiga jenis, yaitu.

1. Kecemasan neurosis : Kecemasan neurosis adalah rasa cemas akibat bahaya yang tidak
diketahui. Perasaan itu berada pada ego, tetapi muncul dari dorongan id. Kecemasan
neurosis bukanlah ketakutan terhadap insting-insting itu sendiri, namun ketakutan
terhadap hukuman yang mungkin terjadi jika suatu insting dipuaskan.
2. Kecemasan moral : Kecemasan ini berakar dari konflik antara ego dan superego.
Kecemasan ini dapat muncul karena kegagalan bersikap konsisten dengan apa yang
mereka yakini benar secara moral. Kecemasan moral merupakan rasa takut terhadap
suara hati. Kecemasan moral juga memiliki dasar dalam realitas, di masa lampau sang
pribadi pernah mendapat hukuman karena melanggar norma moral dan dapat dihukum
kembali.
3. Kecemasan realistic : Kecemasan realistik merupakan perasaan yang tidak
menyenangkan dan tidak spesifik yang mencakup kemungkinan bahaya itu sendiri.
Kecemasan realistik merupakan rasa takut akan adanya bahaya-bahaya nyata yang
berasal dari dunia luar.

19. Mengapa pasien tersebut dapat mengalami kelainan jiwa berupa teriak-teriak dan akan
memukul orang?

Gangguan jiwa berupa verbal dan non verbal


20. Obat apa yang disuntik yang diberikan oleh tenaga medis di rumah sakit?
19. Antipsikosis ini memblokir aksi dopamin pada reseptor D2 dan memperbaiki
gejala positif (Gambar 1). Sayangnya, antipsikosis ini juga memblokir reseptor
D2 di daerah-daerah di luar jalur mesolimbik. Hal ini dapat mengakibatkan
memburuknya gejala negatif yang terkait dengan penyakit. Obat antipsikosis
konvensional adalah Klorpromazin, Haloperidol, Trifluoperazine,
Perphenazine dan Fluphenazine.
21. Bagaimana prognosis dari kelainan jiwa pada beberapa orang diatas?

Jika tidak ditangani cepat  dubia ad malam


STEP4:
STEP 5 :Learning Objektif

1. M3 Definisi hingga Prognosis dari Gangguan Mental Ofganik

2. M3 Definisi hingga Prognosis dari Anxietas

3. M3.Definisi hingga Prognosis dari Bipolar

4. M3.Definisi hingga Prognosis dari Intoksikasi Akut Zat Psikoaktif

5. M3.Definisi hingga Prognosis dari Depresi

6. M3.Definisi hingga Prognosis dari Skizofrenia

SUMBER:

- Kaplan
- jurnal
- dorland
- beberapa bahan bacaan lain

Anda mungkin juga menyukai