1. Dapat melatih seseorang dalam penulisan hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang
sistematis dan metodologis sesuai dengan sistematika penulisan karya ilmiah.
2. Karya ilmiah yang telah ditulis, diharapkan menjadi transformasi pengetahuan antara sekolah dan
masyarakat (menambah informasi bagi pembacanya).
3. Para akademisi tidak hanya sebagai konsumen pengetahuan, tapi juga mampu menjadi produsen
berfikir dan menulis di bidang ilmu pengetahuan.
4. Untuk membuktikan pengetahuan serta potensi ilmiah yang dimiliki oleh penulis.
5. Dapat melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian.
Karya ilmiah memiliki kaidah kebahasaan yang khas. Karya ilmiah merupakan karya
yang objektif sehingga pemilihan bahasa dalam karya ilmiah bersifat impersional. Kaidah
kebahasaan dalam karya ilmiah yaitu:
1. Menggunakan kata ganti. Kata ganti “aku” dan “saya” dalam karya ilmiah diganti
dengan peneliti atau penulis.
2. Menggunakan kalimat pasif. Kalimat pasif ialah kalimat yang subjeknya dikenai suatu
tindakan berupa predikat oleh objeknya yang ditandai dengan awalan di-, dan ter-
Contohnya: Permen dibeli oleh Andi.
3. Menggunakan kata denotatif. Kata-kata yang digunakan memiliki makna lugas dan
tidak boleh memiliki makna ganda atau ambigu. Kata-kata yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah kata denotatif, bukan konotatif.
4. Merupakan fakta. Penelitian yang dapat terbukti kebenarannya.
5. Terdapat istilah ilmiah yaitu segala sesuatu (kata/kalimat) yang dibuat berdasarkan
kaidah ilmu pengetahuan.