Azimah Laila (Metopel)
Azimah Laila (Metopel)
DAN PENELITIAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
بسم هللا الرحمن الرحيم
Assalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke haribaan Penguasa
Semesta yang meluapkan samudra-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini sebagai tugas mata
kuliah Metodologi Penelitian Hukum.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada
baginda Rosululloh SAW yang telah menyingkap tabir kejahiliyyahan
menuju era kebebasan berfikir yakni Din Al Islam. Dengan
terselesaikannya makalah ini, penulis menghaturkan terimakasih
yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan tugas ini karena itu, perkenankan penulis
menyampaikan terimakasih, khususnya kapada yang terhormat Bapak H.
Faisal Amri, M.Ag. & Ibu Nurman Ritonga, M.H.. Selaku pembimbing
yang telah mengarahkan kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini
Semoga Allah SWT melimpahkan anugrah cinta-Nya pada
kitasemua. Sehingga kita memiliki hati yang senantiasa dipenuhi
oleh aura cinta-Nya yang murni. Sebagaimana manusia yang tak luput
dari salah.Penulis pun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis sangat mengharapakan saran dan kritik konstruktif demi
penyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bias bermanfaat
bagi penulis khususnya, dan bagi mahasiswa luas secara umum,
dengan izin-Nya
Wassalamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokatuh..
Langkat, 29 September 2022
i
Azimah Laila
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1
C. TUJUAN.......................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
C. PENELITIAN ILMIAH................................................................................3
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
A. KESIMPULAN...........................................................................................12
B. SARAN.......................................................................................................12
ii
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk lebih memahami dan
menjawab mengenai Maksud dari pengertian penelitian ilmiah dan hubungan
antara ilmu pengetahuan, penelitian, dan kebenaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dalam diri orang tersebut timbul keraguan atas kebenaran pengetahuan yang
diperolehnya.
a. Perlunya Metodologi
Dalam pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan apapun, manusia
memerlukan cara atau jalan (metode) yang tepat dan sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan pencarian kebenaran suatu fenomena. Dunia penelitian dan penulisan
pun memerlukan sarana atau alat bantu sebagai jalan untuk mencapai tuntutan
akademik. Metode penelitian dan penulisan ilmiah akan menentukan hasil kerja
peneliti atau penulis (Chang, 2014)
C. PENELITIAN ILMIAH
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung
menyambung, berakumulasi 'dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan
dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan
dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistematis yang digunakan untuk
melakukan penelitian.
Jenis-jenis Penelitian Setelah mempelajari asal-usul penelitian dari luar
negeri hingga tiba di Indonesia, kini menyimak mengenai jenis-jenis penelitian. 2
1. Penelitian Kualitatif
Jenis penelitian ini memiliki deskriptif, dan penelitian ini lebih
cenderung menggunakan analisis. Dalam penelitian kualitatif proses
dan makna lebih banyak ditonjolkan dengan menggunakan landasan
2
situs Gramedia.com
3
teori sebagai panduan untuk fokus pada penelitian berdasarkan fakta
yang ada di lapangan.
Peran dari landasan teori teramat penting demi menambahkan
gambaran umum secara luas mengenai latar penelitian dan sebagai
bahan sebuah pembahasan dari hasil penelitian. Penelitian kualitatif
memiliki objek penelitian yang cukup terbatas. Dalam penelitian
kualitatif, peneliti harus ikut serta dalam kondisi atau peristiwa yang
diteliti, hal ini karena hasil dari penelitian kualitatif membutuhkan
analisis yang mendalam dari peneliti.
2. Penelitian Kuantitatif
Berikutnya dalam jenis-jenis penelitian adalah kuantitatif.
Penelitian ini melakukan investigasi secara sistematis untuk meneliti
sebuah fenomena dengan cara mengumpulkan data-data yang bisa
diukur menggunakan ilmu statistik, matematika dan komputasi.
Penelitian kuantitatif memiliki tujuan untuk mengembangkan teori
hipotesis yang memiliki kaitan dengan fenomena-fenomena alam.
Dalam konsep penelitian kuantitatif, pengukuran adalah yang menjadi
pusat penelitian. Hal ini karena hasil pengukuran dapat membantu
untuk melihat adanya hubungan antara pengamatan empiris dengan
hasil dari data-data. penelitian kuantitatif juga mempunyai tujuan
untuk membantu menemukan hubungan antara variabel yang ada
dalam sebuah populasi.
3. Penelitian Eksperimen
Seperti namanya, penelitian eksperimen adalah penelitian yang
bersifat coba-coba. Apabila dirunut istilah eksperimen sendiri mungkin
sudah tidak asing lagi. Sejak sekolah dasar, istilah eksperimen sudah
dikenalkan. Misalnya saja, eksperimen membuat roket dari botol bekas
dan lainnya. Eksperimen yang bersifat coba-coba ini bertujuan untuk
menguji sebuah hipotesis atau untuk mengenali adanya hubungan
sebab dan akibat dengan tujuan tertentu. Penelitian eksperimen dibagi
lagi menjadi empat jenis, yaitu pre-experimental, true experimental,
4
quasi experimental dan design factorial. Dalam penelitian pre
experimental, penelitian ini belum termasuk penelitian yang sungguh-
sungguh, karena masih terdapat variabel luar yang juga ikut
berpengaruh dari terbentuknya variabel yang dependen.
Di sisi lain ada true experimental yang merupakan penelitian di mana
peneliti bisa mengontrol semua variabel yang bisa mempengaruhi
jalannya eksperimen tersebut. Dengan mengontrol semua variabel
yang ada, kualitas pelaksanaan dari penelitian bisa meningkat. Jadi,
true experimental memiliki kelompok kontrol dan sampel penelitian
yang bisa dipilih secara acak.
4. Penelitian Campuran
Di nomor lima ada jenis penelitian campuran. Dari definisinya
penelitian campuran memiliki arti proses penggabungan penelitian
bentuk kuantitatif dan kualitatif. Penelitian campuran ini lebih
kompleks dibandingkan penelitian-penelitian yang disebutkan di atas,
karena pada penelitian ini tidak hanya mengumpulkan dan
menganalisis data namun juga melibatkan fungsi-fungsi dari penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Penggunaan dari kedua metode penelitian itu
diharapkan bisa memberikan pemahaman yang lebih lengkap
mengenai masalah penelitian yang diangkat.
5
E. METODE BERFIKIR DALAM ILMU PENGETAHUAN
Suatu hal yang mutlak dalam sebuah kajian adalah untuk menentukan
batasaan serta pengertian suatu objek kajian. Hal ini penting untuk dilakukan agar
terhindar dari kesalah pahaman dalam menentukan sebuah kesimpulan.
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas, ada tiga model pendekatan dalm
mencari pengetahuan yaitu, rasionalisme, empirisme dan metoda ilmiah. Sebelum
beranjak lebih jauh terlebih dahulu penting untuk diutarakan terminologi dari
ketiganya.
6
1. Model Rasionalisme.
Rasionalisme secara etimologi adalah berasal dari bahasa Inggris “ratio”
yang berarti pikiran. Dalam kontek ini (Filsafat Ilmu) rasionalisme dimaksudakan
untuk memberi nama terhadap paham yang mempergunakan metode deduktif
dalam menyusun pengetahuan yakni paham yang menyatakan bahwa pengetahuan
manusia didapat melalui penalaran rational yang abstrak.
2. Model Empirisme.
Empirisme bersal dari bahasa Inggris empiricism dan experience yang
berarti data-data atau kenyataan. Dalam kontek ini yang dimaksud adalah paham
yang berpendapat bahwa pengetahuan manusia itu bukan didapat melalui
penalaran rasional yang abstrak namun lewat pengalaman yang kongkrit.
7
meningkatkan pengetahuan manusia, yang meskipun bersifat lebih lambat, namun
lebih dapat diandalkan, kaum empiris cukup puas dengan mengembangkan sebuah
sisitim pengetahuan yang mempunyai peluang yang besar untuk benar meskipun
kepastian mutlak tidak dapat dijamin.
3. Model Ilmiyah
8
fakta-fakta tertentu, melakukan pengamatan dan mempergunakan data indrawi.
Walaupun begitu analisis yang mendalam terhadap metode keilmuan akan
menyingkapkan kenyataan bahwa apa yang dilakukan oleh ilmuan dalm usahanya
mencari pengetahuan lebih tepat digambarkan sebagi suatu kombinasi antar
prosedur empiris dan rasional.
9
tersebut. Menurut Almack (1930) dalam Research and Thesis Writing
mengemukakan bahwa hubungan antara ilmu dan penelitian adalah seperti hasil
dan proses. Penelitian adalah proses, dan ilmu adalah hasil dari penelitian.
10
Suatu pernyataan dianggap benar jika materi pengetahuan yang
terkandung dalam pernyataan tersebut berhubungan atau memiliki
korespondensi dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Misal,
pernyataan bahwa ibu kota provinsi Daerah Istimewa Aceh adalah Banda
Aceh merupakan pernyataan yang benar. Karena pernyataan tersebut
mempunyai korespondensi dengan lokasi atau faktualitas bahwa Banda
Aceh emmang Ibu Kota Propinsi Aceh. Sebaliknya, bila terdapat
pernyataan bahwa Ibu Kota Republik Indonesia adalah Kuala Lumpur,
maka pernyataan tersebut salah, karena tidak terdapat objek yang
mempunyai korespondensi terhadap pernyataan tersebut. Secar faktual ibu
kota Republik Indonesia adalah Jakarta buka Kuala Lumpur.
c) Pragmatis
Suatu pernyataan dianggap benar jika pernyataan tersebut
mempunyai sifat fungsional dalam kehidupan sehari-hari. Teori kebenaran
dengan sifat pragmatis dikembangkan oleh Pierce, dan dianut oleh Dewey,
Mead, Lewis dan sebagainya. Misalnya, secara pragmatis orang percaya
kepada agama, karena agama bersifat fungsional dalam memberikan
pegangan dan aturan hidup pada manusia.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
E. Saefullah Wiradipradja, Penuntut Praktis Metode Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah
Hukum, Bandung: Keni Media, 2015
13
14