Anda di halaman 1dari 1

Ensi

Judul Buku:
Tata cara mengurus ijin usaha
Pengarang:
Anak Suryo
Penerbit:
Pustaka Yustisia
Tahun Terbit:
2007
ISBN:
979-3418-58-3
Tebal:
80 Halaman
Ada beberapa calon wirausahawan yang urung melanjutkan usaha karena sudah membayangkan sulit dan
ribetnya mengurus perijinan usaha khususnya di Indonesia. Padahal ketentuan kewajiban untuk mendaftarkan
perusahaan tercantum dalam Undang-Undang No, 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, dimana suatu
perusahaan wajib didaftarkan dalam jangka waktu 3(tiga) bulan setelah perusahaan mulai menjalankan usahanya.
Namun karena ketidaktahuan prosedur pendaftaran dan juga adanya stigma negatif yang masih menempel di sistem
birokrasi pemerintahan di Indonesia yaitu lamanya proses perijinan, memberi uang pelicin, katabelece kepada oknum
tertentu dan sebagainya membuat sebagian besar calon wirausahawan maupun pelaku usaha kecil menengah lainnya
malas untuk mengurus perijinan usaha. Mengurus dan mengajukan ijin usaha sebenarnya hanyalah masalah prosedural
umum dan bukan sesuatu yang sulit dilakukan, namun banyak di antara mereka yang masih buta atau awam mengenai
perijinan usaha. Bagaimanapun juga perijinan usaha adalah sesuatu yang sangat penting. Dengan kelengkapan perijinan
usaha, sebuah badan usaha akan lebih mudah mendapatkan proyek-proyek, kredit bank, dan juga mendapatkan
perlindungan hukum yang lebih pasti dari pemerintah setempat. Badan usaha tersebut juga akan lebih mudah
berhubungan bisnis dengan rekanan, petugas, klien, calon pelanggan dan sebagainya. Padahal para calon pengusaha dan
pelaku usaha kecil dan menengah sangat berperan penting bagi dunia usaha dalam melancarkan dinamika perekonomian
masyarakat dan pendapatan daerah.
Buku setebal 80 halaman dengan judul Tata cara mengurus ijin usaha ini membahas: “Badan usaha dan
perijinannya”, “wajib daftar”, “SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan)”, “mendirikan bisnis pribadi”, “mendirikan CV”,
“mendirikan Perseroan Terbatas (PT)”, “mendirikan koperasi”, “ijin gangguan”, “sertifikasi halal”, “sertifikasi BP POM”,
“Contoh satu: pendirian kantor hukum”, “contoh dua: usaha air kemasan”, “contoh tiga: usaha jasa kurir”, “ijin pasang
reklame”, “mengurus perlindungan hak intelektual”, “kontrak bisnis”, dan “aturan persaingan”.
Pertanyaan mengenai tata cara perijinan usaha seputar pendirian CV atau PT banyak sekali dijumpai di situs
konsultasi hukum atau website pertanyaan masyarakat di layanan informasi publik Kementerian Perindustrian. Untuk
itulah buku ini disusun penulis untuk mengatasi permasalahan tersebut, secara sederhana buku ini berisi kumpulan cara
dan prosedur berbagai perijinan yang biasa dilakukan orang. Banyak peraturan yang ditulis dalam buku ini, lebih lagi
dengan berlakunya otonomi daerah maka banyak Perda (Peraturan Daerah) yang berbeda satu sama lain, padahal
peraturan-peraturan usaha ini banyak yang menggunakan Perda. Untungnya perbedaan ini hanya terletak pada waktu
pengurusan juga berapa tarif pemasangan seperti pemasangan reklame, dan lain-lain selebihnya secara prinsip Perda
tersebut menggunakan pegangan yang biasanya sama. Dalam mendaftarkan perusahaan ada tahapan-tahapan yang
harus dilakukan, yaitu:
1. Mengisi formulir pendaftaran perusahaan (FPP)
2. Melengkapi persyaratan, seperti dokumen Akta Pendirian Perusahaan, identitas penanggung jawab perusahaan, ijin
usaha atau surat semacamnya yang diterbitkan instansi berwenang
3. Melakukan pembayaran
4. Menunggu survei oleh petugas Wajib Daftar Perusahaan setelah formulir dan persyaratan lain telah diserahkan.
Selain mendaftarkan perusahaan ada bagian terpenting dalam buku ini yaitu menyangkut bagaimana kita bisa
mendapatkan SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) untuk usaha yang akan kita jalankan. Sebenarnya pengurusan ini tidak
terlalu rumit, kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat selalu menyediakan Surat Ijin Permohonan (SIP). SIP
ini diisi dan kemudian dikembalikan dengan disertai melengkapi persyaratan lainnya. Ketika sudah mendapatkan SIUP
berarti secara legal menjalankan kegiata usaha, bukan berarti bahwa SIUP ini tidak bisa hilang, dibekukan atau dicabut
apabila tidak memenuhi syarat pelaksanaan kegiatan perdagangan.
Kelebihan buku ini yaitu, menggunakan gaya bahasa sederhana yang mudah dimengerti pembacanya, alur yang
runut, ringkas disertai contoh kasus dan contoh formulir permohonan ijin gangguan, surat pernyataan, surat permintaan
SIUP perdagangan besar, surat permohonan izin penyelenggaraan reklame, dan sebagainya. Kekurangan buku ini yaitu,
kurangnya daftar pustaka dan layout isi buku ini tidak berwarna, sehingga terkesan monoton dan kurang menarik.
Buku ini bermanfaat untuk mahasiswa, calon pengusaha, pelaku usaha kecil dan menengah, rekanan, pedagang,
entrepreneur, biro jasa, masyarakat umum atau siapa saja yang membutuhkan informasi mengenai perijinan usaha. Buku
ini akan menjadi pegangan utama bagi pembaca yang ingin mengetahui seluk beluk perijinan usaha.
Resensator: Sumarni

Anda mungkin juga menyukai