Anda di halaman 1dari 5

1.

Pembibitan Kelapa Sawit

Pembibitan merupakan kegiatan menumbuhkan dan merawat kecambah hingga menjadi

bibit yang siap untuk ditransplanting ke lapangan

1. Tujuan

Tujuan dari pembibitan adalah untuk memastikan secara seksama bahwa bibit yang

ditanam di lapangan adalah bibit yang sesuai dengan standar dan prosedur manajemen kebun.

2. Dasar teori

Tujuan pembibitan kelapa sawit adalah untuk menghasilkan bibit berkualitas tinggi yang

harus tersedia pada saat penyiapan lahan tanam yang telah selesai. Pembibitan yang terdiri

dari 2 tahap, tahap pertama adalah tahap pembibitan awal (Pre Nursery) dan tahap kedua pada

pembibitan utama (Main Nursery)(Fairhust dan Rankine, 2009).

Kelebihan dari pembibitan double stage adalah perawatan pada tahap awal akan lebih

murah, bibit mudah dikontrol, adanya perhatian khusus pada saat persemaian, dan seleksi lebih

ketat sebelum masuk ke tahap pembibitan utama. Kekurangan dari pembibitan dua tahap

adanya penambahan biaya pada saat pembibitan awal, transpalanting shock pada pembibitan

utama ( Fauzi dkk, 2012).

3. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada pembibitan yaitu jerigen pengangkut bibit, alat semprot, Auger,

arco, sedangkan bahan yang digunakan adalah tanah, bibit kelapa sawit

4. Prosedur kerja

a. Perencanaan

Kegiatan pembibitan kelapa sawit harus diawali dengan kegiatan perencanaan melalui

perencanaan tersebut tidak hanya perencanaan pelaksanaan kegiatan saja akan tetapi juga

kegiatan perencanaan biaya yang akan digunakan baik biaya untuk tenaga kerja biaya alat

bahan dan yang lain-lain. Kegiatan pembibitan harus dipersiapkan minimal 1 tahun sebelum

bibit tiba di lokasi pembibitan.


b. Pengorganisasian

Pada kegiatan pembibitan di pimpin oleh assisten yang akan di bantu oleh satu mandor

khusus pembibitan. Pengorganisasian dilakukan untuk membagi pekerjaan agar pelaksanaan

kegiatan di pembibitan dapat berjalan dengan baik, pengorganisasian di lakukan mulai dari

membagi tenaga kerja yang khusus di bagian prenursery, bagian pengisian polibag,

trasplanting dan penanaman, pengangkutan tanaman dari prenursery ke mainursery dan

penanaman. Sistim pembibitan di PT. Satu Sembilan Delapan menggunakan 2 sistim yaitu

sistem karyawan tetap dan sistim borongan.

c. Pelaksanaan

1) Dilakukan seleksi bibit di prenursery, kriteria pemindahan bibit ditentukan dari keadaan fisik

tanaman tersebut.

2) Setelah bibit diseleksi bibit yang bebas penyakit diangkut dengan menggunakan arco.

3) Setelah itu dilakukan pengangkutan tanaman ke mainursery.

4) Jika tanaman sudah di mainursery maka perlu dilakukan kegiatan holling/pembuatan lubang

tanam, kegiatan pemindahan ini disebut kegiatan transplanting.

5) Jika bibit sudah memasuki usia 4 bulan semenjak dilakukan penanaman maka setiap bulannya

perlu dilakukan pemupukan 5 gram Rockphosphate, setiap satu bulan penambahan 5 gram.

Dan perlu dilakukan penyemprotan pengendalian hama, penyakit dan pemupukan daun.

Kegiatan penyemprotan juga dilakukan di prenursery yaitu penyemprotan pupuk daun,

pengendalian hama dan penyakit.

6) Apabila bibit sudah berumur 11-12 bulan maka bibit siap dipindahkan ke lapangan.

d. Pengawasan

Kegiatan pengawasan dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan pembibitan tersebut

sudah dilakukan dengan benar atau belum. Kegiatan ini dilakukan oleh asisten pembibitan yang

dibantu oleh staf dan mandor. Kegiatan ini dilakukan mulai dari awal kegiatan berlangsung yaitu

penyemaian, transplanting hingga pemindahan bibit ke lapangan.


e. Evaluasi

Evaluasi dilakukan melalui dua cara, yaitu melihat dan mengecek langsung kondisi di

lapangan serta dengan menggunakan laporan. Asisten/Satf dan Mandor mengecek dan

memastikan hasil pekerjaan sudah benar semua, jika ditemukan kesalahan maka akan ditindak

lanjuti dan sebagai pelajaran agar kedepannya tidak terulang kesalahan yang sama. Di

samping itu, dilakukan evaluasi melalui laporan yang sudah dibuat oleh Mandor. Setelah

kegiatan pada hari itu selesai, Mandor membuat Laporan Harian Mandor (LHM). Dalam laporan

ini tertera nama dan status karyawan, jenis pekerjaan, volume kerja dan bahan. LHM ini

kemudian di input dan di rekap oleh petugas administrasi sehingga diketahui biaya yang

diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dalam kegiatan ini pencatatan mengenai

jumlah bibit dan jumlah yang terseleksi maupun tidak harus dicatat dan didokumentasikan

dengan baik. Selanjutnya, bibit yang tidak lolos seleksi atau afkir harus dimusnahkan lalu

dibuatkan berita acara. Dari laporan ini, dapat diketahui apakah pekerjaan sudah mencapai

target atau belum. Selain itu, penggunaan bahan juga dapat diawasi melalui laporan ini. Namun

tentu saja pengecekan di lapangan dan pemeriksaan laporan harus dilakukan agar tidak terjadi

kesalahan atau kesalahpahaman.

f. Perbaikan

Perbaikan dilakukan dengan menegur langsung pada karyawan yang tidak mencapai target.

5. Administrasi

Semua hasil kerja karyawan di catat oleh mandor pembibitan dan diserahkan ke kantor dan

diinput ke komputer oleh Krani Barcode.

6. Pembahasan

Secara teori ada dua sistem pembibitan kecambah kelapa sawit, system satu tahap dan

sistem dua tahap. Pembibitan satu tahap, ditanam dalam polibag besar hingga umur siap

dipindah ke lapangan artinya bibit langsung ditanam di polibag ukuran 36 x 46. Namun, yang di

terapkan di PT Satu Sembilan Delapan yaitu Pembibitan dua tahap terdiri atas pembibitan
pendahuluan (pre-nursery) dengan ukuran polibag 15 x 23 hingga bibit berumur 3 bulan baru

dilanjutkan dalam pembibitan utama (mainursery) menggunakan polybag besar dengan ukuran

polibag 36 x 46 hingga berumur 12 bulan. Kelebihan dari pembibitan double stage/2 tahap

adalah perawatan pada tahap awal akan lebih murah, bibit mudah dikontrol, adanya perhatian

khusus pada saat persemaian, dan seleksi lebih ketat sebelum masuk ke tahap pembibitan

utama. Kekurangan dari pembibitan dua tahap adanya penambahan biaya pada saat

pembibitan awal.

Transplanting bibit merupakan kegiatan pemindahan bibit dari polybag kecil ke polybag besar

pada saat umur bibit 3 bulan (sistem double stage). Bibit diangkut dari bedengan ke dump truk

dengan menggunakan angkong/arco, lalu menuju lokasi tanam menggunakan dump truck.

Setelah bibit sampai di lokasi mainursery bibit dibawa dengan menggunakan angkong dan

diletakkan disamping polybag besar. Pada kegiatan Transplanting shock perlu diperhatikan

Pengisian polybag dengan media tanam bertujuan untuk menyediakan media tanam yang baik

untuk tumbuh dan berkembangnya bibit kelapa sawit. Persyaratan media tanam yang baik

adalah media tanah dengan menggunakan tanah media tanah atas (top soil) yang bisa di

peroleh disekitar pembibitan. Tanah yang di gunakan keadaannya remah, tidak terbongkah,

memiliki tekstur yang baik, tidak terkontakminasi oleh jamur dan penyakit serta tidak

mengandung akar kayu mapun batu-batuan.

Sistim penyinaran bagi pembibitan Prenusery 100% asalkan kebutuhan airnya terpenuhi.

Kebutuhan air pre nursery 1,5 L/hari dan untuk Main nursery 3 L/Hari. Penyiraman dilakukan 2

kali sehari yaitu pagi dan sore. Sistem pengairan menggunakan tube system/penyiraman

dengan menggunakan sumisansui. Kebutuhan sumisansui disesuaikan dengan jarak bibit per

blok. Jika jarak bibit 75cm pemasangan sumisansui dilakukan 3 baris tanam per sumisansui

atau dengan menggunakan 44 sumisansui dalam 1 blok dan jarak bibit 90cm pemasangan

sumisansui dilakukan 1 sumisansui per 2 baris tanam dengan jumlah sumisansui 55 dalam 1
blok. Pada saat pemilihan lokasi pembibitan hal yang perlu diperhatikan adalah kelerengan,

pasokan air, aksebilitas dan daerah yang bersih.

Pengendalian gulma di pembibitan pre nursery dilakukan seacara manual dan pengendalian

di main nursery dilakukan penyemprotan chemis dengan menggunakan herbisida untuk

membersikan gulma-gulma disekitar areal pembibitan. pengendalian gulma secara manual

pada pre nursery yaitu dengan mencabut rumput/gulma yang berada di sekitar bibit. Tujuan

pengendalian gulma di areal pembibitan untuk mempermudah proses perawatan bibit,

menghindari bibit dari persaingan ruang hidup, matahari, dan unsur hara serta menjaga bibit

dari gangguan hama dan penyakit karena areal yang semak.

Anda mungkin juga menyukai