1. Tujuan
Tujuan dari pembibitan adalah untuk memastikan secara seksama bahwa bibit yang
ditanam di lapangan adalah bibit yang sesuai dengan standar dan prosedur manajemen kebun.
2. Dasar teori
Tujuan pembibitan kelapa sawit adalah untuk menghasilkan bibit berkualitas tinggi yang
harus tersedia pada saat penyiapan lahan tanam yang telah selesai. Pembibitan yang terdiri
dari 2 tahap, tahap pertama adalah tahap pembibitan awal (Pre Nursery) dan tahap kedua pada
Kelebihan dari pembibitan double stage adalah perawatan pada tahap awal akan lebih
murah, bibit mudah dikontrol, adanya perhatian khusus pada saat persemaian, dan seleksi lebih
ketat sebelum masuk ke tahap pembibitan utama. Kekurangan dari pembibitan dua tahap
adanya penambahan biaya pada saat pembibitan awal, transpalanting shock pada pembibitan
Alat yang digunakan pada pembibitan yaitu jerigen pengangkut bibit, alat semprot, Auger,
arco, sedangkan bahan yang digunakan adalah tanah, bibit kelapa sawit
4. Prosedur kerja
a. Perencanaan
Kegiatan pembibitan kelapa sawit harus diawali dengan kegiatan perencanaan melalui
perencanaan tersebut tidak hanya perencanaan pelaksanaan kegiatan saja akan tetapi juga
kegiatan perencanaan biaya yang akan digunakan baik biaya untuk tenaga kerja biaya alat
bahan dan yang lain-lain. Kegiatan pembibitan harus dipersiapkan minimal 1 tahun sebelum
Pada kegiatan pembibitan di pimpin oleh assisten yang akan di bantu oleh satu mandor
kegiatan di pembibitan dapat berjalan dengan baik, pengorganisasian di lakukan mulai dari
membagi tenaga kerja yang khusus di bagian prenursery, bagian pengisian polibag,
penanaman. Sistim pembibitan di PT. Satu Sembilan Delapan menggunakan 2 sistim yaitu
c. Pelaksanaan
1) Dilakukan seleksi bibit di prenursery, kriteria pemindahan bibit ditentukan dari keadaan fisik
tanaman tersebut.
2) Setelah bibit diseleksi bibit yang bebas penyakit diangkut dengan menggunakan arco.
4) Jika tanaman sudah di mainursery maka perlu dilakukan kegiatan holling/pembuatan lubang
5) Jika bibit sudah memasuki usia 4 bulan semenjak dilakukan penanaman maka setiap bulannya
perlu dilakukan pemupukan 5 gram Rockphosphate, setiap satu bulan penambahan 5 gram.
Dan perlu dilakukan penyemprotan pengendalian hama, penyakit dan pemupukan daun.
6) Apabila bibit sudah berumur 11-12 bulan maka bibit siap dipindahkan ke lapangan.
d. Pengawasan
sudah dilakukan dengan benar atau belum. Kegiatan ini dilakukan oleh asisten pembibitan yang
dibantu oleh staf dan mandor. Kegiatan ini dilakukan mulai dari awal kegiatan berlangsung yaitu
Evaluasi dilakukan melalui dua cara, yaitu melihat dan mengecek langsung kondisi di
lapangan serta dengan menggunakan laporan. Asisten/Satf dan Mandor mengecek dan
memastikan hasil pekerjaan sudah benar semua, jika ditemukan kesalahan maka akan ditindak
lanjuti dan sebagai pelajaran agar kedepannya tidak terulang kesalahan yang sama. Di
samping itu, dilakukan evaluasi melalui laporan yang sudah dibuat oleh Mandor. Setelah
kegiatan pada hari itu selesai, Mandor membuat Laporan Harian Mandor (LHM). Dalam laporan
ini tertera nama dan status karyawan, jenis pekerjaan, volume kerja dan bahan. LHM ini
kemudian di input dan di rekap oleh petugas administrasi sehingga diketahui biaya yang
diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dalam kegiatan ini pencatatan mengenai
jumlah bibit dan jumlah yang terseleksi maupun tidak harus dicatat dan didokumentasikan
dengan baik. Selanjutnya, bibit yang tidak lolos seleksi atau afkir harus dimusnahkan lalu
dibuatkan berita acara. Dari laporan ini, dapat diketahui apakah pekerjaan sudah mencapai
target atau belum. Selain itu, penggunaan bahan juga dapat diawasi melalui laporan ini. Namun
tentu saja pengecekan di lapangan dan pemeriksaan laporan harus dilakukan agar tidak terjadi
f. Perbaikan
Perbaikan dilakukan dengan menegur langsung pada karyawan yang tidak mencapai target.
5. Administrasi
Semua hasil kerja karyawan di catat oleh mandor pembibitan dan diserahkan ke kantor dan
6. Pembahasan
Secara teori ada dua sistem pembibitan kecambah kelapa sawit, system satu tahap dan
sistem dua tahap. Pembibitan satu tahap, ditanam dalam polibag besar hingga umur siap
dipindah ke lapangan artinya bibit langsung ditanam di polibag ukuran 36 x 46. Namun, yang di
terapkan di PT Satu Sembilan Delapan yaitu Pembibitan dua tahap terdiri atas pembibitan
pendahuluan (pre-nursery) dengan ukuran polibag 15 x 23 hingga bibit berumur 3 bulan baru
dilanjutkan dalam pembibitan utama (mainursery) menggunakan polybag besar dengan ukuran
polibag 36 x 46 hingga berumur 12 bulan. Kelebihan dari pembibitan double stage/2 tahap
adalah perawatan pada tahap awal akan lebih murah, bibit mudah dikontrol, adanya perhatian
khusus pada saat persemaian, dan seleksi lebih ketat sebelum masuk ke tahap pembibitan
utama. Kekurangan dari pembibitan dua tahap adanya penambahan biaya pada saat
pembibitan awal.
Transplanting bibit merupakan kegiatan pemindahan bibit dari polybag kecil ke polybag besar
pada saat umur bibit 3 bulan (sistem double stage). Bibit diangkut dari bedengan ke dump truk
dengan menggunakan angkong/arco, lalu menuju lokasi tanam menggunakan dump truck.
Setelah bibit sampai di lokasi mainursery bibit dibawa dengan menggunakan angkong dan
diletakkan disamping polybag besar. Pada kegiatan Transplanting shock perlu diperhatikan
Pengisian polybag dengan media tanam bertujuan untuk menyediakan media tanam yang baik
untuk tumbuh dan berkembangnya bibit kelapa sawit. Persyaratan media tanam yang baik
adalah media tanah dengan menggunakan tanah media tanah atas (top soil) yang bisa di
peroleh disekitar pembibitan. Tanah yang di gunakan keadaannya remah, tidak terbongkah,
memiliki tekstur yang baik, tidak terkontakminasi oleh jamur dan penyakit serta tidak
Sistim penyinaran bagi pembibitan Prenusery 100% asalkan kebutuhan airnya terpenuhi.
Kebutuhan air pre nursery 1,5 L/hari dan untuk Main nursery 3 L/Hari. Penyiraman dilakukan 2
kali sehari yaitu pagi dan sore. Sistem pengairan menggunakan tube system/penyiraman
dengan menggunakan sumisansui. Kebutuhan sumisansui disesuaikan dengan jarak bibit per
blok. Jika jarak bibit 75cm pemasangan sumisansui dilakukan 3 baris tanam per sumisansui
atau dengan menggunakan 44 sumisansui dalam 1 blok dan jarak bibit 90cm pemasangan
sumisansui dilakukan 1 sumisansui per 2 baris tanam dengan jumlah sumisansui 55 dalam 1
blok. Pada saat pemilihan lokasi pembibitan hal yang perlu diperhatikan adalah kelerengan,
Pengendalian gulma di pembibitan pre nursery dilakukan seacara manual dan pengendalian
pada pre nursery yaitu dengan mencabut rumput/gulma yang berada di sekitar bibit. Tujuan
menghindari bibit dari persaingan ruang hidup, matahari, dan unsur hara serta menjaga bibit