ii Universitas Faletehan
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Kelompok 5
UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
DALAM PEMILAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
PENINGKATAN PENGETAHUAN MAKANAN PENDAMPING ASI
BERBASIS RUMAH TANGGA DI KAMPUNG DERMAYON
RT.005/RW.002 DESA PAMENGKANG KECAMATAN KRAMATWATU
TAHUN 2023
iv Universitas Faletehan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) di Desa Pegadingan
Kecamatan Kramatwatu yang berjudul “Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan
Masyarakat Melalui Kegiatan Pemberdayaan Dalam Pemilahan Sampah
Rumah tangga Dan Peningkatan Pengetahuan Makanan Pendamping Asi
Berbasis Rumah Tangga Di Kp. Dermayon Rt. 005/Rw. 002 Desa
Pamengkang Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun 2023”
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuan secara moral maupun material dalam proses
penyelesaian laporan ini. Ucapan terimakasih tersebut kami tujukan kepada :
v Universitas Faletehan
Serang Tahun 2023
Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun. Khususnya dari dosen pembimbing guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik dimasa yang akan datang.
Kelompok 07
vi Universitas Faletehan
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
DAFTAR DIAGRAM PIE....................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan.......................................................................................................4
a. Tujuan Umum...................................................................................4
b. Tujuan Khusus..................................................................................4
BAB II LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN..........................................5
A. Pengkajian................................................................................................5
1. Pengertian Pengkajian.....................................................................5
2. Tujuan Pengkajian...........................................................................6
3. Jenis Pengkajian...............................................................................6
4. Sumber Data......................................................................................6
5. Metode Pegambilan Data.................................................................6
B. Analisis Data.............................................................................................6
1. Permasalahan Yang Ada di Kp. Dermayon RW.002/RT.005
Desa Pamengkang Kec. Kramatwatu Tahun 2023........................6
2. Letak Terhadap Fasilitas Kota........................................................8
3. Data Fasilitas Kesehatan Yang Ada di Masyarakat......................9
4. Jumlah Balita Kurang Gizi..............................................................9
5. Tempat Pembuangan Sampah Sementara.....................................9
C. Temuan Masalah......................................................................................9
D. Rencana Kegiatan....................................................................................9
ix Universitas Faletehan
DAFTAR DIAGRAM PIE
x Universitas Faletehan
DAFTAR GAMBAR
xi Universitas Faletehan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Fadhilah et al. (2011) sampah merupakan material sisa yang tak
terpakai yang umumnya berasal dari aktivitas manusia tetapi bukan aktivitas
biologis. Bertambahnya jumlah serta ragam jenis sampah tanpa adanya
penanganan yang tepat dapat menjadikan sampah sebagai permasalahan
serius akibat pertambahan jumlah populasi penduduk yang semakin
meningkat setiap tahunnya.
MPASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan
kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain
ASI. MPASI merupakan semua makanan, baik yang disiapkan oleh industri
maupun rumah tangga, yang cocok sebagai pelengkap ASI atau air susu
pengganti ASI, ketika air susu tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Sampah biasanya dibuang ke tempat yang jauh dari permukiman atau tempat
tinggal manusia. Jika Tempat Pembuangan Sementara (TPS) berada dekat
dengan tempat tinggal manusia dapat menimbulkan risiko yang sangat besar.
Tempat pembuangan sampah yang tidak dikelola secara baik dapat menjadi
tempat bersarangnya tikus dan serangga seperti nyamuk, lalat, kecoa dan lain-
lain (Suharjo, 2002). Selain itu, sampah yang dibiarkan menggunung dan
tidak diproses bisa menjadi sumber penyakit. Terdapat banyak penyakit yang
ditularkan secara tidak langsung dari TPS. Lebih dari 25 jenis penyakit yang
disebabkan oleh buruknya pengelolaan sampah, salah satunya diare yang
menyerang Balita. Pengelolaan sampah yang buruk juga menimbulkan
pencemaran terhadap air, udara dan tanah (Sucipto, 2012).
Pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik
pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. Berdasarkan hasil studi
yang dilakukan di beberapa kota pada tahun 2012, pola pengelolaan sampah
di Indonesia yaitu 69% diangkut dan ditimbun, 10% dikubur, 5% dibakar, 7%
dikompos dan didaur ulang, dan sisanya tidak terkelola (KLH, 2015).
Pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komperehensif dan terpadu dari
2 Universitas Faletehan
hulu ke hilir. Aspek hulu meliputi kegiatan pengelolaan sampah pada tingkat
penghasil sampah (sumber) tahap pertama dengan pemilahan sampah.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada tanggal 23-25 Januari 2023
pada kp. Dermayon Desa Pamengkang terdapat dua masalah tertinggi yaitu
belum dilakukan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, sehingga sampah
menimbulkan bau yang tidak sedap, serta terkadang terdapat belatung dan
lindi di tempat sampah ataupun di sekitar tempat sampah. Selain itu, tingkat
konsumi Masyarakat terhadap barang terutama makanan yang tinggi
menyebabkan volume sampah menjadi semakin banyak sehingga sampah
tercecer di sekitar tempat sampah karena tempat sampah tidak dapat
menampung seluruh sampah yang dihasilkan serta menyebabkan banyaknya
serangga, yaitu nyamuk dan semut. Sampah yang dihasilkan dibuang ke
tempat sampah tanpa ada pemilahan berdasarkan jenisnya, kemudian
langsung dibawa ke TPS yang terletak di dalam lingkungan ko Dermayon dan
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang MPASI pada balita sehingga
kurangnya asupan energy yang kurang akan mengakibatkan bayi mengalami
pertumbuhan terlambat.
3 Universitas Faletehan
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1. Masyarakat mengetahui pentingnya pemilahan sampah dan Makanan
Pendamping Asi (MPASI) 4 bintang
2. Masyarakat mengetahui tata cara pemilahan sampah dan membuat
Makanan Pendamping Asi (MPASI) 4 bintang dengan baik
3. Masyarakat mengetahui dampak dari pemilahan sampah terhadap
lingkungan
4 Universitas Faletehan
5
BAB II
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Pengkajian
1. Pengertian Pengkajian
Dari hasil pengkajian kami yang dimulai pada hari Senin tanggal 23
s.d 25 Januari 2023, kegiatan pengkajian tersebut dilakukan di
wilayah RT.005/RW.002 Kp. Dermayon Desa Pamengkang dan
diperoleh hasil bahwa peningkatan pengetahuan tentang Pemilahan
Sampah Rumah Tangga dan MPASI 4 Bintang pada bayi diatas 6
bulan.
2. Tujuan Pengkajian
Tujuan dari tahap pengkajian adalah untuk mengumpulkan informasi,
mengidentifikasi dan mengenali masalah – masalah yang ada
dimasyarakat.
3. Jenis Pengkajian
4. Sumber Data
Sumber data ada dua macam yaitu primer dan sekunder. Data yang
digunakan dalam kegiatan ini adalah data primer.
B. Analisis Data
6 Universitas Faletehan
didapatkan beberapa permasalahan, yaitu kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang bahaya pembuangan sampah sembarangan,
pembakaran sampah,dan kurangya asupn gizi pada balita
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 50 80.6 80.6 80.6
Tidak 12 19.4 19.4 100.0
Total 62 100.0 100.0
7 Universitas Faletehan
Tabel 2 Apakah Balita Diberikan MPASI 4 Bintang
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 23 37.1 85.2 85.2
Tidak 4 6.5 14.8 100.0
Total 27 43.5 100.0
Missing System 35 56.5
Total 62 100.0
8 Universitas Faletehan
8) Pengobatan tradisional : Ada
9) Posyandu : Ada
10) Pos Obat Desa :-
11) Tanaman Obat Keluarga: -
C. Temuan Masalah
Dari hasil analisa data didapatkan bahwa masalah dari yang terbesar di Kp.
Dermayon Kecamatan Kramatwatu terutama untuk RT.005/RW.002 yaitu
Pemilahan sampah rumah tangga dan MPASI.
D. Rencana Kegiatan
No Hari/Tanggal Kegiatan
9 Universitas Faletehan
- Pengajian
- Gotong royong
- Lokmin
- Senam
- Pengajian
E. Implementasi
10 Universitas Faletehan
dilakukan diskusi untuk pengambilan kesepakatan serta rencana
tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Lokakarya Mini
3. Intervensi
F. Evaluasi
11 Universitas Faletehan
Pada saat melakukan rangkaian kegiatan yang telah disusun, Ketua RT,
kader dan tokoh masyarakat Kp. Dermayon RT 005/RW 002
berpartisipasi aktif dalam kegiatan, sehingga masyarakat mampu :
12 Universitas Faletehan
13
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Warga Kp. Dermayon RT/RW 005/002 sangat antusias dan menyimak dengan
seksama saat dilakukannya penyampaian penjelasan tentang MPASI dan cara
pemilhan sampah dan demostrasi pembuatan MPASI. Selain itu, untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kp. Dermayon RT 005/RW 002
Kami juga memberikan tempat sampah yang tersebar di setiap gang.
1. Berdasarkan data primer yang diperoleh dari wawancara dan pengambilan data
yang menjadi masalah di kampung dermayon adalah pemilahan sampah, dan
makanan pendamping asi (MPASI) 4 bintang.
14 Universitas Faletehan
LAMPIRAN
A. Latar Belakang :
Permasalahan Lingkungan menjadi masalah global yang terus memerlukan
solusi untuk perubahanya ke arah yang lebih baik. Sampah merupakan
masalah lingkungan yang sangat serius yang dihadapi masyarakat
Indonesia pada umumnya. Diketahui bahwa sampah setiap harinya
dihasilkan oleh sampah rumah tangga baik itu sampah organik maupun
non organik. Kenyataan memperlihatkan bahwa masih banyak sampah-
sampah yang sengaja dibuang tidak pada tempatnya, sehingga berdampak
pada kerusakan lingkungan yang ada di sekitarnya. Pihak pemerintah saat
ini telah berupaya dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah,
terutama sampah non organik. Namun karena banyaknya jumlah sampah
yang dihasilkan di Indonesia menjadikan upaya Pemerintah mengatasi
masalah tersebut tidak serta merta berhasil. (purwaning & alfin, 2021)
15 Universitas Faletehan
awal, secara umum masyarakat kampung Dermayon ini terlihat kurang
menjaga kebersihan
lingkungan, mereka belum melakukan pemilahan sampah organik dan
anorganik, mereka umumnya memiliki kebiasaan membuang sampah dari
masing-masing rumah warga ke lapangan luas lalu dibakar untuk
memusnaskannya. Akibatnya banyak sampah bertumpukan di lapangan
tgersebut dan mencemarkan lingkungan sekitar. Lingkungan yang tidak
bersih pada akhirnya akan mengganggu kesehatan masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat kampung
Dermayon mengetahui tentang upaya pemilahan sampah.
2. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat kampung
Dermayon:
1. Mengetahui definisi pemilahan sampah
2. Mengetahui jenis-jenis sampah
3. Mengetahui cara pemilahan sampah
C. Sasaran : Masyarakat
D. Waktu Kegiatan : Minggu, 29 Januari 2023
E. Tempat : Kediaman ibu Kader (Arifiati)
F. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
G. Media : Poster
16 Universitas Faletehan
H. Alat Penunjang : -
I. Pemateri : Dinda Shafwah Kamila dan Siti Rohimah
J. Materi : Terlampir
K. Susunan Acara Penyuluhan
L. Evaluasi
1. Evaluasi persiapan
a. Pemberitahuan kepada masyarakat bahwa akan diadakannya
penyuluhan
b. Peserta hadir ditempat penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mendengarkan penyuluhan dengan seksama
3. Evaluasi hasil
Setelah mengikuti penyuluhan ini :
a. Masyarakat dapat mengetahui definisi pemilahan sampah
b. Masyarakat dapat mengetahui jenis-jenis sampah
c. Masyarakat dapat mengetahui cara pemilahan sampah
17 Universitas Faletehan
B. Materi Penyulahan
B. Jenis-jenis Sampah
1. Sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
sumber hayati yang dapat diurai oleh mikroba atau bersifat
biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui
proses alami. misalnya sampah dari dapur rumah tangga, sisa-sisa
makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung,
sayuran, kulit buah, daun dan ranting. (yunus, sirnaga, herliana, & dkk,
2022)
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
non hayati, sampah ini merupakan sampah yang lama terurainya,
misalnya sampah plastik, botol plastik, kaleng dan lain-lain. Sampah
anorganik juga disebut sebagai sampah kering. (syahruddin & putri,
2022)
3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun)
18 Universitas Faletehan
Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) merupakan sisa dari
penggunaan bahan-bahan dalam rumah tangga yang tergolong bahan
berbahaya dan beracun. Bahan berbahaya dan beracun adalah bahan
yang memiliki karakteristik mudah terbakar, mudah meledak, korosif,
beracun dan, infeksius. Bahan berbahaya dan beracun yang sering
ditemukan di rumah tangga seperti antinyamuk, penggunaan
desinfektan, racun tikus, pestisida pertanian, detergen, baterai bekas,
aki motor dan lain-lain. (purba, septiawati, & mardalena)
19 Universitas Faletehan
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
“MP-ASI”
A. Latar Belakang
20 Universitas Faletehan
melalui indera penglihatan, pendengaran, dan penciuman. Dengan persepsi
yang benar tentang ibu menyusui dalam pemberian makanan pendamping ASI
pada bayi usia 6-24 bulan (Setiawati, 2018).
Pemberian MP-ASI yang tidak tepat bukan hanya mengganggu asupan gizi
yang seharusnya didapat bayi, tetapi juga mengganggu pencernaan bayi karena
system pencernaannya belum sanggup mencerna atau menghancurkan
makanan tersebut. Sementara pencernaan bayi yang terganggu tidak hanya
membuat bayi tidak dapat mencerna makanan dengan baik, tapi juga membuat
asupan gizi yang seharusnya diperoleh dari makanan dengan baik, tapi juga
membuat asupan gizi yang seharusnya diperoleh bayi terbuang sia- sia karena
tidak mampu diserap. Sebagaimana yang telah diketahui, system pencernaan
bayi baru akan siap mencerna makanan dengan kontur yang lebih padat dari
ASI, setelah berusia 6 bulan keatas (Depkes RI, 2017). Dengan demikian,
makanan tersebut akan mengendap dilambung dan menyumbat salauran
pencernaan, sehingga akhirnya bayi terjadi muntah (Nanda pratiwi, 2018).
Artinya jika, sebelum berusia 6 bulan bayi telah diberikan makananan
pendamping dengan konstur yang lebih keras dari ASI, dapat dipastikan bayi
akan mengalami permasalahan gizi. ASI merupakan yang baik dan memenuhi
semua kebutuhan nutrisi dari bayi selama 6 bulan pertama. Akan tetapi, setelah
usia 6 bulan ASI saja tidak cukup untuk membuat bayi tumbuh dengan baik,
tambahan makanan lain juga dibutuhkan.
Hal ini dikarenakan pertumbuhan bayi dan aktivitas dari bayi yang bertambah,
sehingga nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi akan meningkat sesuai
bertambahan usia. Pemberian MP-ASI pada bayi usia 6 bulan keatas disertai
dengan pemberian ASI lanjut adalah hal penting dalam perkembangan dan
pertumbuhan bayi (Arjun & Khanti, 2019). Kenyataannya posyandu di Kp
Dermayon Desa Karang Anyar Kecamatan Kramatwatu masih belum diketahui
bagaimana persepsi ibu menyusui tentang pemberian MP- ASI di wilayah
tersebut.
21 Universitas Faletehan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat
mengerti tentang pemberian makanan tambahan pada bayi dan kapan
sebaiknya diberikan pada bayi.
2. Tujuan Khusus
a. Pengertian MP-ASI
b. Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
c. Cara membuat MP-ASI
d. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
e. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
1 2 menit Pembukaan:
Menyebutkan
materi/pokok bahasan
22 Universitas Faletehan
yang akan disampaikan
Materi :
1. Pengertian MP-ASI
2. Pemberian makanan anak
umur 0-24 bulan yang
baik dan benar
3. Cara membuat MP-ASI
4. Permasalahan dalam
memberikan MP-ASI
pada bayi
5. Akibat pemberian MP-
ASI terlalu dini
3 6 menit Evaluasi :
4 3 menit Penutup :
K. Evaluasi
Diharapkan pada saat melakukan rangkaian kegiatan yang telah disusun
dipresentasikan di Kp Dermayon Desa Karang Anyar Kecamatan Kramatwatu
Sebagian besar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan, sehingga warga Kp
Dermayon Desa Karang Anyar Kecamatan Kramatwatumampu :
1. Diharapkanwarga Kp Dermayon Desa Karang Anyar mampu menjelaskan
pengertian MP-ASI
23 Universitas Faletehan
2. Diharapkanwarga Kp Dermayon Desa Karang Anyar mampu menjelaskan
pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
3. Diharapkanwarga Kp Dermayon Desa Karang Anyar mampu menjelaskan
cara membuat MP-ASI
4. Diharapkanwarga Kp Dermayon Desa Karang Anyar mampu menjelaskan
permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
5. Diharapkanwarga Kp Dermayon Desa Karang Anyar mampu menjelaskan
akibat pemberian MP-ASI terlalu dini
24 Universitas Faletehan
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian MP-ASI
2. Pemberian Makanan Anak Umur 0-24 Bulan Yang Baik Dan Benar
Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian makanan
bayi/anak perlu penanganan secara khusus.
25 Universitas Faletehan
a. Makanan Bayi Umur 0 – 4 Bulan
26 Universitas Faletehan
1) Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak baduta sambil
tiduran dapat menyebabkan infeksi telinga tengah, apabila MP-ASI masuk
keruang tengah.
2) Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan dipaksa. Kalau bayi
sulit menerima, ulangi pemberiannya pada waktu bayi lapar, sedikit demi
sedikit dengan sabar, sampai bayi terbiasa dengan rasa makanan tersebut.
2) Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh karena itu,
bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari.
3) Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit
demi sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak
kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan
bayi, disamping memberikan rasa enak juga mempertinggi penyerapan vit
A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak.
4) Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit
sebagai berikut :
27 Universitas Faletehan
agar kebersihannya terjamin.Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka
ragam bahan makanan.
3) Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan
sayuran secara berganti-ganti (terlampir). Pengenalan berbagai bahan
makanan sejak usia dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan
makan yang sehat dikemudian hari.
1) Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah
berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi
2) Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali
sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan.
Disamping itu tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari.
3) Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan
Makanan. Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll.
Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam
diganti dengan: daun kangkung, wortel, tomat. Bubur susu diganti
dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll.
4) Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba.
Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.
28 Universitas Faletehan
b) Dapat juga kerikan pisang diberikan langsung kepada bayi
Nilai gizi 100 g pisang, yaitu :
Energi : 99 Kal
Vit.A : 146 SI
Vit.C : 3 mg
b. Pepaya lumat
Bahan : 1 potong pepaya
Cara membuatnya :
- Kupas pepaya matang, buang bijinya dan cuci bersih dengan air
matang.
- Saring dengan menggunakan saringan kawat yang halus.
- Taruh dicangkir atau mangkok kecil dan berikan kepada bayi dengan
sendok kecil.
Cara membuatnya :
29 Universitas Faletehan
- Masukkan air yang telah dicampur minyak kelapa atau air yang telah
dicampur santan ke dalam panci berisi beras, tahu atau tempe atau
lauj-pauk lain, tambahkan garam secukupnya
- Masaklah bahan-bahan sambil diaduk sampai matang
- Masukkan daun bayam atau daun kangkung atau sayuran hijau lain
yang sudah diris halus
- Setelah sayuran matang, angkat makanan dari api
- Dinginkan
- Makanan siap diberikan kepada bayi.
- Taruh nasi, lauk-pauk dan sayur dalam keadaan masih hangat dalam
piring kecil atau mangkok
- Tuangkan kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan sedikit demi
sedikit ke dalam piring atau mangkok
- Campurkan dan lembutkan semua makanan tersebut denmgan sendok
- Makanan siap diberikan kepada bayi.
Pemberian MP-ASI pada periode umur 4-24 bulan sering tidak tepat dan tidak
cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya kepercayaan bahwa anak
30 Universitas Faletehan
tidak boleh makan ikan dan kebiasaan tidak menggunakan santan atau minyak
pada makanan anak, dapat menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama
energi dan protein serta beberapa vitamin penting yang larut dalam lemak.
Pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja. Di daerah kota dan semi
perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi menyusui dan ASI
dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena ibu sibuk. Hal ini
menyebabkan konsumsi zat gizi rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada
anak kurang diperhatikan.
Pada usia 4-6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-ASI dapat
menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-zat yang diperlukan
bayi terutama diperoleh dari ASI. Dengan memberikan MP-ASI terlebih dahulu
berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat
menurunnya produksi ASI. Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi.
Seharusnya ASI diberikan dahulu baru MP-ASI.
31 Universitas Faletehan
C. Media (Poster)
32 Universitas Faletehan
33 Universitas Faletehan
34 Universitas Faletehan
35 Universitas Faletehan
36 Universitas Faletehan
37 Universitas Faletehan
D. Absen
38 Universitas Faletehan
39 Universitas Faletehan
E. Foto Kegiatan
Gambar 2 Gotong-royong
40 Universitas Faletehan
Gambar 1 Senam Sore
41 Universitas Faletehan
Gambar 5 Intervensi Penyuluhan Pemilahan Sampah &
MPASI
42 Universitas Faletehan
Gambar 7 Pengajian
43 Universitas Faletehan
Gambar 8 MMD
44 Universitas Faletehan
REFERENSI
Purba, i. G., septiawati, d., & mardalena. (n.d.). Promosi pengelolaan sampah b3
rumah tangga didesa tanjung seteko kecamatan indralaya ogan ilir.
Pengabdian sriwijaya.
Purba, t., posmaida, e. O., siboro, t. D., & dkk. (2022). Pemilahan sampah
sebagai upaya pengelolaan sampah yang baik. Yayasan kita menulis.
Yunus, a. I., sirnaga, j., herliana, e., & dkk. (2022). Pengelolaan sampah organik
dan anorganik. Sumatra barat: pt global eksekutif teknologi.
Zogara, a. U. (2020). Pemberian makanan pendamping asi (mpasi) dan status gizi
balita dikelurahan tuak daun merah. Chmk health.
45 Universitas Faletehan