Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN KEGIATAN KELOMPOK

PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA (PKMD)

UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT


DALAM PEMILAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
PENINGKATAN PENGETAHUAN MAKANAN PENDAMPING ASI
BERBASIS RUMAH TANGGA DI KAMPUNG DERMAYON
RT.005/RW.002 DESA PAMENGKANG KECAMATAN KRAMATWATU
TAHUN 2023

DISUSUN OLEH KELOMPOK 05

Aan Anshori 2020031001


Cindy Desrina 2020031013
Eri Anggraeni 2020031022
Febriyanti Agustine 2020031027
Mas Ferdi Hertriyandi 2020031040
Nariyah Gustiara 2020031055
Okta Wulan Permata 2020031068
Putri Aliffia Ananda 2020031071
Samrotul Khasanah 2020031084

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
LAPORAN KEGIATAN KELOMPOK
PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA (PKMD)

UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT


DALAM PEMILAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
PENINGKATAN PENGETAHUAN MAKANAN PENDAMPING ASI
BERBASIS RUMAH TANGGA DI KAMPUNG DERMAYON
RT.005/RW.002 DESA PAMENGKANG KECAMATAN KRAMATWATU
TAHUN 2023

DISUSUN OLEH KELOMPOK 05

Aan Anshori 2020031001


Cindy Desrina 2020031013
Eri Anggraeni 2020031022
Febriyanti Agustine 2020031027
Mas Ferdi Hertriyandi 2020031040
Nariyah Gustiara 2020031055
Okta Wulan Permata 2020031068
Putri Aliffia Ananda 2020031071
Samrotul Khasanah 2020031084

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

ii Universitas Faletehan
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kegiatan kelompok dalam Program Pembangunan Kesehatan Masyarakat


Desa yang berjudul “Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat
Melalui Kegiatan Pemberdayaan Dalam Pemilahan Sampah Rumah tangga
Dan Peningkatan Pengetahuan Makanan Pendamping Asi Berbasis Rumah
Tangga Di Kp. Dermayon Rt. 005/Rw. 002 Desa Pamengkang Kecamatan
Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun 2023” telah disetujui dan disahkan
oleh Pembimbing kelompok dan koordinator kegiatan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa, Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Faletehan

Serang, Januari 2024

Mengetahui,

Ketua PKN Pembimbing Kelompok

Ela Nurdiawati S.KM., M.Kes Hj. Nurce Arifiati, SKM., MKM


NIK : 09.01.061 NIK : 05. 03. 080

iii Universitas Faletehan


ABSTRAK

Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat


Univetsitas Faletehan
Laporan Kelompok, Januari 2024

Kelompok 5
UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
DALAM PEMILAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN
PENINGKATAN PENGETAHUAN MAKANAN PENDAMPING ASI
BERBASIS RUMAH TANGGA DI KAMPUNG DERMAYON
RT.005/RW.002 DESA PAMENGKANG KECAMATAN KRAMATWATU
TAHUN 2023

Kampung Dermayon RT 005 RW 002, Desa Pamengkang merupakan daerah yang


sebagian besar wilayahnya dimanfaatkan sebagai pemukiman penduduk. Banyak
masyarakat yang belum memahami akan pentingnya pemilahan sampah dengan
tepat, seperti sampah rumah tangga sisa pembuatan MPASI tak heran
menumpuknya sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) menjadi salah
satu masalah yang tidak mudah untuk diselesaikan. Selain itu, masyarakat juga
masih belum mengetahui tentang pentingnya MPASI (Makanan Pendamping
ASI). Pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik
pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. Berdasarkan hasil studi yang
dilakukan di beberapa kota pada tahun 2012, pola pengelolaan sampah di
Indonesia yaitu 69% diangkut dan ditimbun, 10% dikubur, 5% dibakar, 7%
dikompos dan didaur ulang, dan sisanya tidak terkelola (KLH, 2015). MPASI
adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi
atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI. Tujuan
pemberian MPASI untuk mengisi kekurangan zat gizi antara zat gizi yang
dibutuhkan bayi dan jumlah zat gizi yang dapat disediakan oleh ASI. Berdasarkan
observasi yang telah dilakukan pada tanggal 23-25 Januari 2023 pada kp.
Dermayon Desa Pamengkang terdapat dua masalah tertinggi yaitu belum
dilakukan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, dan kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang MPASI pada balita sehingga kurangnya asupan energi yang
kurang akan mengakibatkan bayi mengalami pertumbuhan terlambat. Tindak
lanjut dari kegiatan Praktikum Kerja Nyata ini diharapkan dapat memberikan
kesadaran terhadap masyarakat. Hal ini guna untuk meningkatkan derajat
kesehatan di Kp. Dermayon RT 005/002.

Kata Kunci: Sampah, Pemilahan Sampah, MPASI.


Daftar Bacaan: 10 (2004-2022)

iv Universitas Faletehan
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) di Desa Pegadingan
Kecamatan Kramatwatu yang berjudul “Upaya Peningkatan Derajat Kesehatan
Masyarakat Melalui Kegiatan Pemberdayaan Dalam Pemilahan Sampah
Rumah tangga Dan Peningkatan Pengetahuan Makanan Pendamping Asi
Berbasis Rumah Tangga Di Kp. Dermayon Rt. 005/Rw. 002 Desa
Pamengkang Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun 2023”
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuan secara moral maupun material dalam proses
penyelesaian laporan ini. Ucapan terimakasih tersebut kami tujukan kepada :

1. Andiko Nugraha Kusuma, SKM, MKM. Selaku Rektor Universitas Faletehan


Serang
2. Ns. H. Asra, S.Kep, M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Faletehan
3. Hj. Dini Daningrum, SKM, M.KM selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Universitas Faletehan
4. Ibu Ela Nurdiawati, SKM, M.Kes selaku koordinator PKMD

5. Ibu Hj. Nurce Arifiati, SKM., MKM selaku Pembimbing Kelompok 05


Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) Universitas Faletehan
Serang Tahun 2024
6. Bapak Muto’i selaku Ketua RW.003 Kp. Munjul yang telah membantu kami
dalam proses pengumpulan data untuk kegiatan Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Desa (PKMD) Universitas Faletehan Serang Tahun 2024
7. Bapak Suadi selaku Ketua RT.005 Kp. Dermayon yang juga telah membantu
kami dalam proses pengumpulan data untuk kegiatan Praktek Kerja Nyata
(PKN) Universitas Faletehan Serang Tahun 2023
8. Teman-teman kelompok 05 yang telah bekerja sama untuk menyelesaikan
laporan dan kegiatan Praktek Kerja Nyata (PKN) Universitas Faletehan

v Universitas Faletehan
Serang Tahun 2023

Kami menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun. Khususnya dari dosen pembimbing guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik dimasa yang akan datang.

Serang, Februari 2023

Kelompok 07

vi Universitas Faletehan
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
DAFTAR DIAGRAM PIE....................................................................................x
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Tujuan.......................................................................................................4
a. Tujuan Umum...................................................................................4
b. Tujuan Khusus..................................................................................4
BAB II LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN..........................................5
A. Pengkajian................................................................................................5
1. Pengertian Pengkajian.....................................................................5
2. Tujuan Pengkajian...........................................................................6
3. Jenis Pengkajian...............................................................................6
4. Sumber Data......................................................................................6
5. Metode Pegambilan Data.................................................................6
B. Analisis Data.............................................................................................6
1. Permasalahan Yang Ada di Kp. Dermayon RW.002/RT.005
Desa Pamengkang Kec. Kramatwatu Tahun 2023........................6
2. Letak Terhadap Fasilitas Kota........................................................8
3. Data Fasilitas Kesehatan Yang Ada di Masyarakat......................9
4. Jumlah Balita Kurang Gizi..............................................................9
5. Tempat Pembuangan Sampah Sementara.....................................9
C. Temuan Masalah......................................................................................9
D. Rencana Kegiatan....................................................................................9

vii Universitas Faletehan


E. Implementasi..........................................................................................11
1. Pra Lokakarya Mini.......................................................................11
2. Lokakarya Mini..............................................................................11
3. Intervensi.........................................................................................11
F. Evaluasi...................................................................................................12
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................13
BAB IV KESIMPULAN......................................................................................14
LAMPIRAN..........................................................................................................15
A. Satuan Acara Penyuluhan (SAP).........................................................15
B. Materi Penyulahan.................................................................................18
C. Media (Poster)......................................................................................32
D. Absen....................................................................................................39
E. Foto Kegiatan.......................................................................................41
REFERENSI.........................................................................................................46

viii Universitas Faletehan


DAFTAR TABEL

Tabel 1 Membuang Sampah Pada Tempat Yang Disediakan.......................................7


Tabel 2 Apakah Balita Diberikan MPASI 4 Bintang.....................................................8
Tabel 3 Rencana Kegiatan (Level Kelompok) Kp. Dermayon RT.005/RW.002
Tahun 2023..........................................................................................................10
Tabel 4 Susunan Acara Penyuluhan (Pemilahan sampah)..........................................17
Tabel 5 Susunan Acara Penyuluhan (MPASI 4 Bintang)............................................22

ix Universitas Faletehan
DAFTAR DIAGRAM PIE

Diagram Pie 1 Membuang Sampah Pada Tempat Yang Disediakan...........................7


Diagram Pie 2 Tabel 2 Apakah Balita Diberikan MPASI 4 Bintang............................8

x Universitas Faletehan
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pembukaan PKN 2023..................................................................................35


Gambar 2 Gotong-royong...............................................................................................35
Gambar 3 Senam Sore.....................................................................................................35
Gambar 4 Pra Lokmin & Lokmin..................................................................................35
Gambar 5 Intervensi Penyuluhan Pemilahan Sampah & MPASI..............................35
Gambar 6 Intervensi Penyerahan Tempat Sampah.....................................................36
Gambar 7 Pengajian........................................................................................................36
Gambar 8 MMD Penutupan PKN 2023.........................................................................36
Gambar 9 Penutupan PKN 2023....................................................................................36

xi Universitas Faletehan
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kampung Dermayon RT 005 RW 002, Desa Pamengkang merupakan daerah


yang sebagian besar wilayahnya dimanfaatkan sebagai pemukiman penduduk.
Banyak masyarakat yang belum memahami akan pentingnya pemilahan
sampah dengan tepat, seperti sampah rumah tangga sisa pembuatan MPASI
tak heran menumpuknya sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
menjadi salah satu masalah yang tidak mudah untuk diselesaikan tanpa
adanya sinergi antar masyarakat. Selain itu, masyarakat juga masih belum
mengetahui tentang pentingnya MPASI (Makanan Pendamping ASI).

Menurut Fadhilah et al. (2011) sampah merupakan material sisa yang tak
terpakai yang umumnya berasal dari aktivitas manusia tetapi bukan aktivitas
biologis. Bertambahnya jumlah serta ragam jenis sampah tanpa adanya
penanganan yang tepat dapat menjadikan sampah sebagai permasalahan
serius akibat pertambahan jumlah populasi penduduk yang semakin
meningkat setiap tahunnya.

MPASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan
kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain
ASI. MPASI merupakan semua makanan, baik yang disiapkan oleh industri
maupun rumah tangga, yang cocok sebagai pelengkap ASI atau air susu
pengganti ASI, ketika air susu tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi.

WHO menyebutkan bayi akan mencapai suatu proses membutuhkan makanan


selain ASI karena ASI saja tidak mampu memenuhi kebutuhan bayi yang
semakin bertumbuh dan bertambah aktif. Tujuan pemberian MPASI untuk
mengisi kekurangan zat gizi antara zat gizi yang dibutuhkan bayi dan jumlah
zat gizi yang dapat disediakan oleh ASI.
ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan yang diikuti dengan
pemberian MPASI yang optimal merupakan ukuran kritis kesehatan
masyarakat untuk mengurangi dan mencegah kesakitan dan kematian bayi.
Pemberian makanan sebelum umur 6 bulan akan mengurangi pemberian ASI
kepada bayi dan konsekuensinya adalah bayi hanya menerima sedikit antibodi
dari ASI. Akibat yang dapat timbul adalah bayi mudah terserang berbagai
penyakit infeksi seperti diare yang berasal dari pengelolaan sampah yang
salah,

Menurut Triyanti (2004) permasalahan utama pengelolaan sampah adalah


sampah yang tidak mengalami proses pengolahan sehingga menjadi
beban lingkungan. Oleh karena itu, gerakan kecil yang dimulai dari
desa-desa tentang pemilahan sampah yang baik diharapkan dapat mengatasi
permasalahan sampah di Indonesia.

Sampah biasanya dibuang ke tempat yang jauh dari permukiman atau tempat
tinggal manusia. Jika Tempat Pembuangan Sementara (TPS) berada dekat
dengan tempat tinggal manusia dapat menimbulkan risiko yang sangat besar.
Tempat pembuangan sampah yang tidak dikelola secara baik dapat menjadi
tempat bersarangnya tikus dan serangga seperti nyamuk, lalat, kecoa dan lain-
lain (Suharjo, 2002). Selain itu, sampah yang dibiarkan menggunung dan
tidak diproses bisa menjadi sumber penyakit. Terdapat banyak penyakit yang
ditularkan secara tidak langsung dari TPS. Lebih dari 25 jenis penyakit yang
disebabkan oleh buruknya pengelolaan sampah, salah satunya diare yang
menyerang Balita. Pengelolaan sampah yang buruk juga menimbulkan
pencemaran terhadap air, udara dan tanah (Sucipto, 2012).

Pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik
pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. Berdasarkan hasil studi
yang dilakukan di beberapa kota pada tahun 2012, pola pengelolaan sampah
di Indonesia yaitu 69% diangkut dan ditimbun, 10% dikubur, 5% dibakar, 7%
dikompos dan didaur ulang, dan sisanya tidak terkelola (KLH, 2015).
Pengelolaan sampah perlu dilakukan secara komperehensif dan terpadu dari

2 Universitas Faletehan
hulu ke hilir. Aspek hulu meliputi kegiatan pengelolaan sampah pada tingkat
penghasil sampah (sumber) tahap pertama dengan pemilahan sampah.

Pemilahan sampah merupakan hal pokok dalam penanganan sampah yang


perlu diperhatikan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga menyebutkan bahwa pemilahan
sampah dilakukan melalui kegiatan pengelompokan sampah menjadi paling
sedikit 5 (lima) jenis sampah yang terdiri dari sampah yang mengandung
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), sampah yang mudah terurai, sampah
yang dapat digunakan kembali, sampah yang dapat didaur ulang dan sampah
lainnya. Sedangkan menurut Sucipto (2012) dalam pemilahan sampah dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada tanggal 23-25 Januari 2023
pada kp. Dermayon Desa Pamengkang terdapat dua masalah tertinggi yaitu
belum dilakukan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya, sehingga sampah
menimbulkan bau yang tidak sedap, serta terkadang terdapat belatung dan
lindi di tempat sampah ataupun di sekitar tempat sampah. Selain itu, tingkat
konsumi Masyarakat terhadap barang terutama makanan yang tinggi
menyebabkan volume sampah menjadi semakin banyak sehingga sampah
tercecer di sekitar tempat sampah karena tempat sampah tidak dapat
menampung seluruh sampah yang dihasilkan serta menyebabkan banyaknya
serangga, yaitu nyamuk dan semut. Sampah yang dihasilkan dibuang ke
tempat sampah tanpa ada pemilahan berdasarkan jenisnya, kemudian
langsung dibawa ke TPS yang terletak di dalam lingkungan ko Dermayon dan
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang MPASI pada balita sehingga
kurangnya asupan energy yang kurang akan mengakibatkan bayi mengalami
pertumbuhan terlambat.

3 Universitas Faletehan
B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memberikan edukasi pemilahan sampah dan


Makanan Pendamping Asi (MPASI) 4 bintang pada balita di RT.005/
RW.002 Kp. Dermayon Kecamatan Kramatwatu kabupaten Serang
tahun 2023.

b. Tujuan Khusus
1. Masyarakat mengetahui pentingnya pemilahan sampah dan Makanan
Pendamping Asi (MPASI) 4 bintang
2. Masyarakat mengetahui tata cara pemilahan sampah dan membuat
Makanan Pendamping Asi (MPASI) 4 bintang dengan baik
3. Masyarakat mengetahui dampak dari pemilahan sampah terhadap
lingkungan

4 Universitas Faletehan
5

BAB II
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Pengkajian

1. Pengertian Pengkajian

Dari hasil pengkajian kami yang dimulai pada hari Senin tanggal 23
s.d 25 Januari 2023, kegiatan pengkajian tersebut dilakukan di
wilayah RT.005/RW.002 Kp. Dermayon Desa Pamengkang dan
diperoleh hasil bahwa peningkatan pengetahuan tentang Pemilahan
Sampah Rumah Tangga dan MPASI 4 Bintang pada bayi diatas 6
bulan.

Menurut Manurung (2011), Pengkajian adalah pendekatan sistematis


untuk mengumpulkan data dan menganalisanya. Pengkajian adalah
tahap awal dan merupakan proses yang sistematis dalam pengumpulan
data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan
mengidentifikasi status kesehatan menurut Lyer et al (1996, dalam
Setiadi, 2012).

Kegiatan dalam pengkajian adalah pengumpulan data. Pengumpulan


data adalah kegiatan untuk menghimpun informasi tentang status
kesehatan masyarakat. Status kesehatan masyarakat yang normal
maupun yang senjang hendaknya dapat dikumpulkan, hal ini
dimaksudkan untuk mengidentifikasi status kesehatan masyarakat,
baik yang efektif optimal maupun yang bermasalah. Namun karena
kepentingan praktis dan adanya kendala keterbatasan waktu
pengumpulan data dan dokumentasinya, maka dibeberapa tempat kita
menjumpai kebijakan yang memfokuskan item dalam format
pengumpulan data dengan pertimbangan prioritas pengkajian atau pola
fungsi terkait yang paling berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat
yang terjadi.
Proses pengkajian meliputi langkah – langkah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data secara sistematis.
2. Pengolahan data
3. Analisis data.
4. Intervensi
5. Pendokumentasian.

2. Tujuan Pengkajian
Tujuan dari tahap pengkajian adalah untuk mengumpulkan informasi,
mengidentifikasi dan mengenali masalah – masalah yang ada
dimasyarakat.

3. Jenis Pengkajian

a. Pengkajian menyeluruh (comprehensive assessment)


Proses pengkajian ini yaitu untuk mengetahui gambaran seluruh
data normal maupuan data senjang yang terjadi di masyarakat.

b. Pengkajian terfokus (focused assessment)


Pengkajian ini lebih terfokus pada data senjang dan priortas
masalah.

4. Sumber Data

Sumber data ada dua macam yaitu primer dan sekunder. Data yang
digunakan dalam kegiatan ini adalah data primer.

5. Metode Pegambilan Data

Metode pengumpulan data pada kegiatan PKN ini yaitu melalui


observasi dan wawancara kepada masyarakat Kp. Dermayon
RT.005/RW.002 dengan alat ukur menggunakan kuesioner.

B. Analisis Data

1. Permasalahan Yang Ada di Kp. Dermayon RW.002/RT.005 Desa


Pamengkang Kec. Kramatwatu Tahun 2023

Dari hasil pengambilan data yang dilakukan oleh kelompok 7 di Kp.


Dermayon Kecamatan Kramatwatu terutama untuk RT.005/RW.002

6 Universitas Faletehan
didapatkan beberapa permasalahan, yaitu kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang bahaya pembuangan sampah sembarangan,
pembakaran sampah,dan kurangya asupn gizi pada balita

Berikut analisis data yang disajikan dalam bentuk grafik :

Tabel 1 Membuang Sampah Pada Tempat Yang Disediakan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 50 80.6 80.6 80.6
Tidak 12 19.4 19.4 100.0
Total 62 100.0 100.0

Berdasarkan hasil tabel diatas terdapat 12 dari 62


Diagram Pie 1 Membuang Sampah Pada Tempat Yang Disediakan
responden yang tidak membuang sampah pada tempat yang
disediakan.

7 Universitas Faletehan
Tabel 2 Apakah Balita Diberikan MPASI 4 Bintang

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 23 37.1 85.2 85.2
Tidak 4 6.5 14.8 100.0
Total 27 43.5 100.0
Missing System 35 56.5
Total 62 100.0

Berdasarkan hasil tabel diatas terdapat 4 dari 27 responden


yang tidak diberikan MPASI 4 Bintang

2. Letak Terhadap Fasilitas Kota

1) Kota Kecamatan : 5,9 KM


2) Puskesmas terdekat : 5,9 KM
3) RSUD terdekat : 6,1 KM
4) Jenis Transportasi : Angkutan Umum
5) Jalan utama desa : 4 KM
6) Posyandu : 1 KM

3. Diagram Pie 2 Tabel 2 Apakah Balita Diberikan MPASI 4 Bintang

Data Fasilitas Kesehatan Yang Ada di Masyarakat

1) Puskesmas Induk : Ada


2) Puskesmas Pembantu : Ada
3) Puskesmas Keliling :-
4) Dokter Praktek : Ada
5) Bidan Praktek : Ada
6) Balai Pengobatan :-
7) Polindes / PSI :-

8 Universitas Faletehan
8) Pengobatan tradisional : Ada
9) Posyandu : Ada
10) Pos Obat Desa :-
11) Tanaman Obat Keluarga: -

4. Jumlah Balita Kurang Gizi

untuk balita kurang gizi di kp.dermayon desa.pamengkang ini


terdapat 1 orang balita,yang memiliki gizi buruk/stunting yang
bernama yoni

5. Tempat Pembuangan Sampah Sementara

Di lahan kosong punya salah satu warga Kp.dermayon RT.


005/RW. 002

C. Temuan Masalah

Dari hasil analisa data didapatkan bahwa masalah dari yang terbesar di Kp.
Dermayon Kecamatan Kramatwatu terutama untuk RT.005/RW.002 yaitu
Pemilahan sampah rumah tangga dan MPASI.

D. Rencana Kegiatan

Berdasarkan prioritas masalah yang ditetapkan maka kelompok


menyepakati rencana kegiatan kelompok dengan diskusi bersama dan
didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 3 Rencana Kegiatan (Level Kelompok) Kp. Dermayon


RT.005/RW.002 Tahun 2023

No Hari/Tanggal Kegiatan

1. Senin, 23 Januari 2023 - Orientasi lingkungan

2. Selasa. 24 Januari 2023 - Pengambilan data

3. Rabu, 25 Januari 2023 - Pengambilan data

9 Universitas Faletehan
- Pengajian

4. Kamis. 26 Januari 2023 - Input data SPSS

5. Jumat, 27 Januari 2023 - Input data SPSS

- Gotong royong

6. Sabtu, 28 Januari 2023 - Pra-Lokmin

- Lokmin

7. Minggu, 29 Januari 2023 - Intervensi penyuluhan tentang


Pemilahan Sampah dan
MPASI

- Senam

8. Senin, 30 Januari 2023 - Intervensi individu dan


kelompok

9. Selasa, 31 Januari 2023 - Intervensi individu dan


kelompok

10. Rabu, 01 Februari 2023 - AIPTKMI

- Pengajian

11. Kamis, 02 Februari 2023 - MMD

12. Jumat, 03 Februari 2023 - Penutupan

E. Implementasi

1. Pra Lokakarya Mini

Pra lokakarya mini adalah suatu forum pertemuan bersama dengan


pejabat desa (RT, RW, Kepala Desa, Kader, dan Tokoh Masyarakat)
untuk menyampaikan suatu temuan/masalah yang terjadi di
masyarakat khususnya terkait permasalahan kesehatan, kemudian

10 Universitas Faletehan
dilakukan diskusi untuk pengambilan kesepakatan serta rencana
tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

2. Lokakarya Mini

lokakarya mini adalah suatu forum pertemuan bersama dengan


perjabat desa (RT, RW, Kepala Desa, Kader, dan Tokoh Masyarakat)
serta seluruh masyarakat untuk menyampaikan temuan/masalah yang
terjadi di masyarakat, khususnya yang terjadi di terkait permasalahan
kesehatan. penyampaian data Kp. Dermayon RT.005/RW.002
disampaikan oleh mahasiswa PKN 2023 kelompok 7 melalui
penyampain sacar verbal yaitu ceramah yang disajikan dalam bentuk
hardfile dengan media poster.

pada lokakarya mini materi penyampaian berupa permasalahan yang


dihadapi di masyarakat dalam hal ini adalah masalah Pemilahan
Sampah Rumah Tangga dan MPASI serta rencana tindakan yang akan
dilakukan, yang telah disepakati pada saat Pra Lokakarya Mini.

Lokakarya mini dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Januari 2023


bertempat di rumah ibu kader RT.005/RW.002 Kp. Dermayon Desa
Pamengkang.

3. Intervensi

a) Penyuluhan dan Demonstrasi Pembuatan MPASI yaitu


kegiatan yang dilakukan di Kp. Dermayon RT.005/RW.002
pada tanggal 28 Januari 2023 dan dihadiri oleh ibu yang
memiliki balita (bayi dibawah 5 tahun).
b) Penyuluhan kesehatan yaitu kegiatan mengenai Pemilahan
Sampah yang dilakukan di Kp. Dermayon RT.005/RW.002
pada tanggal 28 Januari 2023 dan dihadiri oleh masyarakat.

F. Evaluasi

11 Universitas Faletehan
Pada saat melakukan rangkaian kegiatan yang telah disusun, Ketua RT,
kader dan tokoh masyarakat Kp. Dermayon RT 005/RW 002
berpartisipasi aktif dalam kegiatan, sehingga masyarakat mampu :

 Mengetahui pentingnya pemberian MPASI pada bayi diatas 6 bulan


 Mengetahui cara pemilahan sampah yang baik dan benar

12 Universitas Faletehan
13

BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Berdasarkan observasi yang didapat di Kampung Dermayon RT 005 RW 002,


terdapat beberapa masalah yang paling tinggi yaitu kurangnya pengetahuan
pemberian MPASI pada balita usia mulai dari 6 bulan dan pemilahan sampah
rumah tangga berdasarkan jenisnya maka dilaksanakannya kegiatan berupa
penyuluhan kepada masyarakat Kp Dermayon untuk meningkatkan pengetahuan
serta pemahaman terkait masalah tersebut, yang dimana kegiatan dilakukan di
kediaman ibu kader pada hari Minggu, 29 Januari 2023.

Dalam penyuluhan ini mahasiswa memberikan penjelasan terkait pentingnya


MPASI pada balita usia mulai dari 6 bulan untuk memenuhi kebuhatan asupan
gizi serta pembuatan MPASI dirumah tangga yang benar, sehat serta begizi dan
cara pemilahan sampah rumah tangga yang diharapkan dapat membangun
kesadaran para warga Kp. Dermayon khususnya RT/RW 005/002.

Warga Kp. Dermayon RT/RW 005/002 sangat antusias dan menyimak dengan
seksama saat dilakukannya penyampaian penjelasan tentang MPASI dan cara
pemilhan sampah dan demostrasi pembuatan MPASI. Selain itu, untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kp. Dermayon RT 005/RW 002
Kami juga memberikan tempat sampah yang tersebar di setiap gang.

Berdasarkan tema yang kami ambil diharapkan permasalahan yang terjadi di Kp


Dermayon dapat terselesaikan sehingga mewujudkan desa yang bersih serta
Masyarakat yang sehat.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Berdasarkan data primer yang diperoleh dari wawancara dan pengambilan data
yang menjadi masalah di kampung dermayon adalah pemilahan sampah, dan
makanan pendamping asi (MPASI) 4 bintang.

2. Penyuluhan tentang Pentingnya pemilahan sampah dan pentingnya pemberian


MPASI pada balita telah dilaksanakan dengan penyuluhan kepada masyarakat
sehingga masyarakat sudah mengetahui pentingnya pemilahan sampah, dan
pemberian makanan pendamping asi (MPASI) 4 bintang.

3. Masyarakat sudah memahami pentingnya cara pemilahan sampah dengan


memperkenalkan berbagai jenis sampah berdasarkan kelompoknya, dan cara
pembuatan makanan pendamping asi (MPASI) 4 bintang pada balita dengan
mendemonstrasikan pembuatan MPASI yang telah dilaksanakan di Kp. Dermayon
RT 005/RW 002 dengan dukungan dan partisipasi dari ketua RT dan Kader serta
respon masyarakat yang sangat antusias.

14 Universitas Faletehan
LAMPIRAN

A. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Cabang ilmu : Kesehatan Masyarakat dan DIII Kebidanan

Topic : Upaya Pemilahan Sampah

Sub Tema : Sampah

A. Latar Belakang :
Permasalahan Lingkungan menjadi masalah global yang terus memerlukan
solusi untuk perubahanya ke arah yang lebih baik. Sampah merupakan
masalah lingkungan yang sangat serius yang dihadapi masyarakat
Indonesia pada umumnya. Diketahui bahwa sampah setiap harinya
dihasilkan oleh sampah rumah tangga baik itu sampah organik maupun
non organik. Kenyataan memperlihatkan bahwa masih banyak sampah-
sampah yang sengaja dibuang tidak pada tempatnya, sehingga berdampak
pada kerusakan lingkungan yang ada di sekitarnya. Pihak pemerintah saat
ini telah berupaya dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah,
terutama sampah non organik. Namun karena banyaknya jumlah sampah
yang dihasilkan di Indonesia menjadikan upaya Pemerintah mengatasi
masalah tersebut tidak serta merta berhasil. (purwaning & alfin, 2021)

Kampung Dermayon RT 005 RW 002 merupakan sebuah tempat di


pedesaan Pamengkang Kecamatan Kramatwatu. Penduduk desa ini
kebanyakan bermata
pencaharian yang bergerak di bidang pertanian dan buruh, dilihat dari
banyaknya pesawahan yang terlihat indah disekitar kampung Dermayon
ini. Namun, sangat disayangkan karena tidak diimbangi dengan kesadaran
dan kepedulian masyarakat akan kebersihan. Diketahui saat observasi

15 Universitas Faletehan
awal, secara umum masyarakat kampung Dermayon ini terlihat kurang
menjaga kebersihan
lingkungan, mereka belum melakukan pemilahan sampah organik dan
anorganik, mereka umumnya memiliki kebiasaan membuang sampah dari
masing-masing rumah warga ke lapangan luas lalu dibakar untuk
memusnaskannya. Akibatnya banyak sampah bertumpukan di lapangan
tgersebut dan mencemarkan lingkungan sekitar. Lingkungan yang tidak
bersih pada akhirnya akan mengganggu kesehatan masyarakat.

Mempertimbangkan dan memperhatikan keadaan di sekitar kampung


Dermayon maka dipandang perlu dilaksanakan kegiatan pengabdian
masyarakat dengan melibatkan mahasiswa dan warga. Kegiatan ini
meliputi penyuluhan dan pemberian tempat sampah untuk setiap gang
yang ada di sekitar kampung Dermayon.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat kampung
Dermayon mengetahui tentang upaya pemilahan sampah.

2. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat kampung
Dermayon:
1. Mengetahui definisi pemilahan sampah
2. Mengetahui jenis-jenis sampah
3. Mengetahui cara pemilahan sampah

C. Sasaran : Masyarakat
D. Waktu Kegiatan : Minggu, 29 Januari 2023
E. Tempat : Kediaman ibu Kader (Arifiati)
F. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
G. Media : Poster

16 Universitas Faletehan
H. Alat Penunjang : -
I. Pemateri : Dinda Shafwah Kamila dan Siti Rohimah
J. Materi : Terlampir
K. Susunan Acara Penyuluhan

Tabel 4 Susunan Acara Penyuluhan (Pemilahan sampah)

No Tahap Kegiatan Waktu


1 Pendahuluan - Memberi salam 1 menit
- Menjelaskan tujuan
- Kontrak waktu
2 Penyajian - Menjelaskan definisi 8 menit
pemilahan sampah
- Menjelaskan jenis-jenis
sampah
- Menjelaskan cara
pemilahan sampah
3 Penutup - Salam 1 menit

L. Evaluasi
1. Evaluasi persiapan
a. Pemberitahuan kepada masyarakat bahwa akan diadakannya
penyuluhan
b. Peserta hadir ditempat penyuluhan
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mendengarkan penyuluhan dengan seksama
3. Evaluasi hasil
Setelah mengikuti penyuluhan ini :
a. Masyarakat dapat mengetahui definisi pemilahan sampah
b. Masyarakat dapat mengetahui jenis-jenis sampah
c. Masyarakat dapat mengetahui cara pemilahan sampah

17 Universitas Faletehan
B. Materi Penyulahan

A. Definisi Pemilahan Sampah


Pemilahan Sampah merupakan salah satu kegiatan memisahkan sampah
sesuai dengan jenis sampah, pemilahan sampah dapat dikelompokan
menjadi tiga jenis kelompok sampah yaitu sampah organik, sampah
anorganik dan sampah B3. (syahruddin & putri, 2022)
Pemilahan sampah dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan
penanganan sampah sejak dari sumbernya dengan memanfaatkan
penggunaan sumber daya secara efektif yang diawali dari pewadahan,
pengumpulanan, pengangkutan, pengolahan, hingga pembuangan,
sehingga dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan
yaitu.lingkungan bebas sampah. (budiasih, 2010)

B. Jenis-jenis Sampah
1. Sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
sumber hayati yang dapat diurai oleh mikroba atau bersifat
biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui
proses alami. misalnya sampah dari dapur rumah tangga, sisa-sisa
makanan, pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung,
sayuran, kulit buah, daun dan ranting. (yunus, sirnaga, herliana, & dkk,
2022)
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan
non hayati, sampah ini merupakan sampah yang lama terurainya,
misalnya sampah plastik, botol plastik, kaleng dan lain-lain. Sampah
anorganik juga disebut sebagai sampah kering. (syahruddin & putri,
2022)
3. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun)

18 Universitas Faletehan
Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) merupakan sisa dari
penggunaan bahan-bahan dalam rumah tangga yang tergolong bahan
berbahaya dan beracun. Bahan berbahaya dan beracun adalah bahan
yang memiliki karakteristik mudah terbakar, mudah meledak, korosif,
beracun dan, infeksius. Bahan berbahaya dan beracun yang sering
ditemukan di rumah tangga seperti antinyamuk, penggunaan
desinfektan, racun tikus, pestisida pertanian, detergen, baterai bekas,
aki motor dan lain-lain. (purba, septiawati, & mardalena)

C. Cara Pemilahan Sampah


Untuk menjaga lingkungan akibat sampah dapat dilakukan dengan
melakukan pemisahan sampah, langkah pertama adalah memisahkan
sampah sesuai dengan jenisnya, yaitu sampah organik (sisa makanan,
daun, tulang ikan dan lain-lain), sampah anorganik (plastik, kaleng, dan
lain-lain) dan sampah bahan berbahaya dan beracun B3 (baterai bekas, aki
motor, detergen racun tikus dan lain-lain), Sampah-sampah yang telah
dipilah ini yang kemudian dapat didaur ulang menjadi barang-barang yang
berguna. Jika pada setiap tempat aktivitas
melakukan pemilahan, maka pengangkutan sampah menjadi lebih teratur.
Dinas kebersihan tinggal mengangkutnya setiap hari dan tidak lagi
kesulitan untuk memilahnya. (purba, posmaida, siboro, & dkk, 2022)

19 Universitas Faletehan
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

“MP-ASI”

Cabang Ilmu : Kebidanan


Tpoik : Asuhan kebidanan pada ibu menyusui
Sub Tema : MP-ASI

A. Latar Belakang

Indikator untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat Indonesia adalah


ditandai dengan tinggi rendahnya angka kematian bayi (AKB) yang
mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan nasional.
Disamping itu peningkatan kualitas manusia harus dimulai sedini mungkin
menjadi menjadi faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan
kualitas melalui pemberian ASI dan MP-ASI. Selain ASI bayi perlu diberi
makanan lain. Makanan ini disebut Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), yang
diberikan kepada bayi sampai umur 24 bulan. (Saleha, 2019)
.
Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) adalah makanan dan minuman
yang mengandung zat gizi, yang diberikan pada bayi atau anak yang berusia 6-
24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI (Depkes RI, 2019).
Menurut WHO MP-ASI harus diberikan setelah anak berusia 6 bulan dan
berlanjut sampai usia 24 bulan, karena pada masa tersebut produksi ASI makin
menurun sehingga suplai zat gizi dari ASI tidak lagi memenuhi kebutuhan gizi
anak yang semakin meningkat (WHO, 2020).

Pemberian MP-ASI sendiri menurut Depkes RI (2019) mempunyai aturan


khusus diantaranya bayi usia 0-6 bulan hanya minum ASI, bayi usia 6-9 bulan
minum ASI dan diperbolehkan konsumsi makanan lumat, bayi usia 9-12 bulan,
selain ASI juga diperbolehkan konsumsi makanan lumat dan makanan lunak
dan bayi usia 12-24 diperbolehkan konsumsi ASI, makanan lumat, makanan
lunak juga makanan padat. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan

20 Universitas Faletehan
melalui indera penglihatan, pendengaran, dan penciuman. Dengan persepsi
yang benar tentang ibu menyusui dalam pemberian makanan pendamping ASI
pada bayi usia 6-24 bulan (Setiawati, 2018).

Pemberian MP-ASI yang tidak tepat bukan hanya mengganggu asupan gizi
yang seharusnya didapat bayi, tetapi juga mengganggu pencernaan bayi karena
system pencernaannya belum sanggup mencerna atau menghancurkan
makanan tersebut. Sementara pencernaan bayi yang terganggu tidak hanya
membuat bayi tidak dapat mencerna makanan dengan baik, tapi juga membuat
asupan gizi yang seharusnya diperoleh dari makanan dengan baik, tapi juga
membuat asupan gizi yang seharusnya diperoleh bayi terbuang sia- sia karena
tidak mampu diserap. Sebagaimana yang telah diketahui, system pencernaan
bayi baru akan siap mencerna makanan dengan kontur yang lebih padat dari
ASI, setelah berusia 6 bulan keatas (Depkes RI, 2017). Dengan demikian,
makanan tersebut akan mengendap dilambung dan menyumbat salauran
pencernaan, sehingga akhirnya bayi terjadi muntah (Nanda pratiwi, 2018).
Artinya jika, sebelum berusia 6 bulan bayi telah diberikan makananan
pendamping dengan konstur yang lebih keras dari ASI, dapat dipastikan bayi
akan mengalami permasalahan gizi. ASI merupakan yang baik dan memenuhi
semua kebutuhan nutrisi dari bayi selama 6 bulan pertama. Akan tetapi, setelah
usia 6 bulan ASI saja tidak cukup untuk membuat bayi tumbuh dengan baik,
tambahan makanan lain juga dibutuhkan.

Hal ini dikarenakan pertumbuhan bayi dan aktivitas dari bayi yang bertambah,
sehingga nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi akan meningkat sesuai
bertambahan usia. Pemberian MP-ASI pada bayi usia 6 bulan keatas disertai
dengan pemberian ASI lanjut adalah hal penting dalam perkembangan dan
pertumbuhan bayi (Arjun & Khanti, 2019). Kenyataannya posyandu di Kp
Dermayon Desa Karang Anyar Kecamatan Kramatwatu masih belum diketahui
bagaimana persepsi ibu menyusui tentang pemberian MP- ASI di wilayah
tersebut.

21 Universitas Faletehan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat
mengerti tentang pemberian makanan tambahan pada bayi dan kapan
sebaiknya diberikan pada bayi.

2. Tujuan Khusus

a. Pengertian MP-ASI
b. Pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
c. Cara membuat MP-ASI
d. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
e. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini

C. Sasaran : Ibu yang memiliki anak umur 0-24 bulan


D. Waktu Kegiatan : Minggu, 29 Januari 2023
M. Tempat : Kediaman ibu Kader (Arifiati)
E. Metode : Ceramah dan tanya jawab.
F. Media :-
G. Alat Penunjang :-
H. Pemateri : Putri Ayu Diningrat (4020041021)
: Ratu Putri Rahayu (4020041022)
I. Materi : Terlampir
J. Susunan Acara Penyuluhan

Tabel 5 Susunan Acara Penyuluhan (MPASI 4 Bintang)

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 2 menit Pembukaan:

 Memberi salam  Menjawab salam

 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan dan


pembelajaran memperhatikan

 Menyebutkan
materi/pokok bahasan

22 Universitas Faletehan
yang akan disampaikan

2 20 menit Pelaksanaan:  Menyimak dan


memperhatikan
 Menjelaskan materi
penyuluhan secara
berurutan dan teratur

Materi :
1. Pengertian MP-ASI
2. Pemberian makanan anak
umur 0-24 bulan yang
baik dan benar
3. Cara membuat MP-ASI
4. Permasalahan dalam
memberikan MP-ASI
pada bayi
5. Akibat pemberian MP-
ASI terlalu dini

3 6 menit Evaluasi :

1. Memberikan kesempatan  Bertanya, dan


pada ibu untuk bertanya. menjawab
2. Menanyakan kembali pertanyaan
pada ibu tentang materi
yang telah diberikan.

4 3 menit Penutup :

 Mengucapkan Menjawab salam


terimakasih dan
mengucapkan salam

K. Evaluasi
Diharapkan pada saat melakukan rangkaian kegiatan yang telah disusun
dipresentasikan di Kp Dermayon Desa Karang Anyar Kecamatan Kramatwatu
Sebagian besar warga berpartisipasi aktif dalam kegiatan, sehingga warga Kp
Dermayon Desa Karang Anyar Kecamatan Kramatwatumampu :
1. Diharapkanwarga Kp Dermayon Desa Karang Anyar mampu menjelaskan
pengertian MP-ASI

23 Universitas Faletehan
2. Diharapkanwarga Kp Dermayon Desa Karang Anyar mampu menjelaskan
pemberian makanan anak umur 0-24 bulan yang baik dan benar
3. Diharapkanwarga Kp Dermayon Desa Karang Anyar mampu menjelaskan
cara membuat MP-ASI
4. Diharapkanwarga Kp Dermayon Desa Karang Anyar mampu menjelaskan
permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi
5. Diharapkanwarga Kp Dermayon Desa Karang Anyar mampu menjelaskan
akibat pemberian MP-ASI terlalu dini

24 Universitas Faletehan
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian MP-ASI

Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung


gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. MP-ASI
diberikan mulai umur 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat umur
bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh
kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi.
MP-ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga.
Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik
bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak .
Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk
pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat
pada periode ini.

2. Pemberian Makanan Anak Umur 0-24 Bulan Yang Baik Dan Benar

Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan kemampuan


bayi/anak menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-24 bulan dibagi
menjadi 5 tahap :

a Makanan bayi umur 0 – 4 bulan


bMakanan bayi umur 4 – 6 bulan
c Makanan bayi umur 6 – 9 bulan
dMakanan anak umur 9 – 12 bulan
e Makanan anak umur 12 – 24 bulan

Pada situasi khusus seperti anak sakit atau ibu bekerja, pemberian makanan
bayi/anak perlu penanganan secara khusus.

25 Universitas Faletehan
a. Makanan Bayi Umur 0 – 4 Bulan

1) Hanya ASI saja ( ASI Eksklusif )


Kontak fisik dan hisapan bayi akan merangsang produksi ASI terutama
pada 30 menit pertama setelah lahir. Pada periode ini ASI saja sudah dapat
memenuhi kebutuhan gizi bayi. Perlu diingat bahwa ASI adalah makanan
terbaik untuk bayi. Menyusui sangat baik untuk bayi dan ibu. Dengan
menyusui akan terbina hubungan kasih sayang antara ibu dan anak.
2) Berikan kolostrum
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan
berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat
kekebalan yang tinggi.
3) Berikan ASI dari kedua payudara
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong, kemudian pindah ke
payudara lainnya, ASI diberikan 8 – 10 kali setiap hari.

b. Makanan Bayi Umur 4 – 6 Bulan

1) Pemberian ASI diteruskan, diberikan dari kedua payudara secara


bergantian.
2) Bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk lumat halus
karena bayi sudah memiliki reflek mengunyah. Contoh MP-ASI
berbentuk halus antara lain : bubur susu, biskuit yang ditambah air atau
susu, pisang dan pepaya yang dilumatkan. Berikan untuk pertama kali
salah satu jenis MP-ASI, misalnya pisang lumat. Berikan sedikit demi
sedikit mulai dengan jumlah 1-2 sendok makan, 1-2 kali sehari. Berikan
untuk beberapa hari secara tetap, kemudian baru dapat diberikan jenis
MP-ASI yang lainnya.
3) Perlu diingat tiap kali berikan ASI lebih dulu baru MP-ASI, agar ASI
dimanfaatkan seoptimal mungkin. MP-ASI berbentuk cairan diberikan
dengan sendok, jangan sekali-kali menggunakan botol dan dot.
Penggunaan botol dan dot berisiko selain dapat pula menyebabkan
bayi/anak mencret itu dapat mengakibatkan infeksi telinga.

26 Universitas Faletehan
1) Memberikan MP-ASI dengan botol dan dot untuk anak baduta sambil
tiduran dapat menyebabkan infeksi telinga tengah, apabila MP-ASI masuk
keruang tengah.
2) Memperkenalkan makanan baru pada bayi, jangan dipaksa. Kalau bayi
sulit menerima, ulangi pemberiannya pada waktu bayi lapar, sedikit demi
sedikit dengan sabar, sampai bayi terbiasa dengan rasa makanan tersebut.

c. Makanan Bayi Umur 6 – 9 Bulan


1) Pemberian ASI diteruskan

2) Pada umur 6 bulan keadaan alat cerna sudah semakin kuat oleh karena itu,
bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat 2 x sehari.

3) Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi ditambah sedikit
demi sedikit dengan sumber zat lemak, yaitu santan atau minyak
kelapa/margarin. Bahan makanan ini dapat menambah kalori makanan
bayi, disamping memberikan rasa enak juga mempertinggi penyerapan vit
A dan zat gizi lain yang larut dalam lemak.

4) Setiap kali makan, berikanlah MP-ASI bayi dengan takaran paling sedikit
sebagai berikut :

a) Pada umur 6 bulan – beri 6 sendok makan


b) Pada umur 7 bulan – beri 7 sendok makan
c) Pada umur 8 bulan – beri 8 sendok makan
d) Pada umur 9 bulan – beri 9 sendok makan
“ Bila bayi meminta lagi, ibu dapat menambahnya”

d. Makanan Bayi Umur 9 - 12 Bulan

1) Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan


keluarga secara bertahap. Karena merupakan makanan peralihan ke
makanan keluarga, bentuk dan kepadatan nasi tim bayi harus diatur
secara berangsur, lambat laun mendekati bentuk dan kepadatan
makanan keluarga.Berikan makanan selingan 1 kali sehari.
2) Pilihlah makanan selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur
kacang ijo, buah, dll. usahakan agar makanan selingan dibuat sendiri

27 Universitas Faletehan
agar kebersihannya terjamin.Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka
ragam bahan makanan.
3) Campurkanlah ke dalam makanan lembik berbagai lauk pauk dan
sayuran secara berganti-ganti (terlampir). Pengenalan berbagai bahan
makanan sejak usia dini akan berpengaruh baik terhadap kebiasaan
makan yang sehat dikemudian hari.

e. Makanan Anak Umur 12 – 24 Bulan

1) Pemberian ASI diteruskan. Pada periode umur ini jumlah ASI sudah
berkurang, tetapi merupakan sumber zat gizi yang berkualitas tinggi
2) Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-kurangnya 3 kali
sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan.
Disamping itu tetap berikan makanan selingan 2 kali sehari.
3) Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan Padanan Bahan
Makanan. Misalnya nasi diganti dengan: mie, bihun, roti, kentang, dll.
Hati ayam diganti dengan: tahu, tempe, kacang ijo, telur, ikan. Bayam
diganti dengan: daun kangkung, wortel, tomat. Bubur susu diganti
dengan: bubur kacang ijo, bubur sumsum, biskuit, dll.
4) Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan secara tiba-tiba.
Kurangi frekuensi pemberian ASI sedikit demi sedikit.

3. Cara membuat MP-ASI

a. Makanan Lumat Halus


a) Pisang Lumat Halus
Bahan : 1 buah pisang masak
Cara membuatnya :
- Pisang dicuci bersih
- Kupas memanjang sebagian permukaan pisang
- Keriklah pisang dengan menggunakan sendok kecil yang bersih
- Kerikan pisang ditaruh dalam cangkir atau mangkuk kecil. Agar
pisang tidak berubah warna, berilah sedikit perasan jeruk nipis.

28 Universitas Faletehan
b) Dapat juga kerikan pisang diberikan langsung kepada bayi
Nilai gizi 100 g pisang, yaitu :
Energi : 99 Kal
Vit.A : 146 SI
Vit.C : 3 mg

b. Pepaya lumat
Bahan : 1 potong pepaya
Cara membuatnya :
- Kupas pepaya matang, buang bijinya dan cuci bersih dengan air
matang.
- Saring dengan menggunakan saringan kawat yang halus.
- Taruh dicangkir atau mangkok kecil dan berikan kepada bayi dengan
sendok kecil.

1) Dapat juga pepaya dikerik seperti pada pisang lumat


Nilai gizi 100 g pepaya, yaitu :
Energi : 46 Kal
Vit.A : 146 S1
Vit C : 78 mg

c. Dari bahan segar


Bahan:
- 2 sendok makan peres beras
- 1 potong tempe atau tahu atau kacang-kacangan atau ikan atau satu
butir telur ayam
- 10 lembar daun bayam atau sayuran hijau lain
- 2-3 gelas air, 1 sendok makan minyak kelapa atau 2 sendok makan
santan
- Garam secukupnya

Cara membuatnya :

29 Universitas Faletehan
- Masukkan air yang telah dicampur minyak kelapa atau air yang telah
dicampur santan ke dalam panci berisi beras, tahu atau tempe atau
lauj-pauk lain, tambahkan garam secukupnya
- Masaklah bahan-bahan sambil diaduk sampai matang
- Masukkan daun bayam atau daun kangkung atau sayuran hijau lain
yang sudah diris halus
- Setelah sayuran matang, angkat makanan dari api
- Dinginkan
- Makanan siap diberikan kepada bayi.

d. Dari makanan keluarga


Bahan:
- 5 sendok makan nasi
- Potong lauk-pauk yang tersedia hari itu, misalnya tempe goreng atau
tahu goreng atau ikan goreng atau telur. Jangan berikan lauk yang
pedas
- Sayuran yang tersedia hari itu, misalnya sayur bening, sayur tumis
atau sayuran bersantan
- Kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan yang cukup untuk
menghaluskan nasi.
Cara membuatnya:

- Taruh nasi, lauk-pauk dan sayur dalam keadaan masih hangat dalam
piring kecil atau mangkok
- Tuangkan kuah sayur bening atau kuah sayur bersantan sedikit demi
sedikit ke dalam piring atau mangkok
- Campurkan dan lembutkan semua makanan tersebut denmgan sendok
- Makanan siap diberikan kepada bayi.

4. Permasalahan dalam memberikan MP-ASI pada bayi

Pemberian MP-ASI pada periode umur 4-24 bulan sering tidak tepat dan tidak
cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya kepercayaan bahwa anak

30 Universitas Faletehan
tidak boleh makan ikan dan kebiasaan tidak menggunakan santan atau minyak
pada makanan anak, dapat menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama
energi dan protein serta beberapa vitamin penting yang larut dalam lemak.

Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat kebutuhan


gizi anak tidak terpenuhi.

Pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja. Di daerah kota dan semi
perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi menyusui dan ASI
dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena ibu sibuk. Hal ini
menyebabkan konsumsi zat gizi rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada
anak kurang diperhatikan.

Kebersihan kurang pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan terutama


pada saat menyediakan dan memberikan makanan pada anak. Masih banyak ibu
yang menyuapi anak dengan tangan, menyimpan makanan matang tanpa tutup
makanan/tudung saji dan kurang mengamati perilaku kebersihan dari pengasuh
anaknya. Hal ini memungkinkan timbulnya penyakit infeksi seperti diare
(mencret) dan lain-lain.

5. Akibat pemberian MP-ASI terlalu dini

Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 4 bulan)


menurunkan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare. Kalau pemberian
MP-ASI terlambat bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat menyebabkan hambatan
pertumbuhan anak.

Pada usia 4-6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-ASI dapat
menyebabkan ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-zat yang diperlukan
bayi terutama diperoleh dari ASI. Dengan memberikan MP-ASI terlebih dahulu
berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat
menurunnya produksi ASI. Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi.
Seharusnya ASI diberikan dahulu baru MP-ASI.

31 Universitas Faletehan
C. Media (Poster)

32 Universitas Faletehan
33 Universitas Faletehan
34 Universitas Faletehan
35 Universitas Faletehan
36 Universitas Faletehan
37 Universitas Faletehan
D. Absen

38 Universitas Faletehan
39 Universitas Faletehan
E. Foto Kegiatan

Gambar 1 Pembukaan PKN

Gambar 2 Gotong-royong

40 Universitas Faletehan
Gambar 1 Senam Sore

Gambar 4 Pra Lokmin & Lokmin

41 Universitas Faletehan
Gambar 5 Intervensi Penyuluhan Pemilahan Sampah &
MPASI

Gambar 6 Intervensi Penyerahan Tempat Sampah

42 Universitas Faletehan
Gambar 7 Pengajian

43 Universitas Faletehan
Gambar 8 MMD

Gambar 2 Penutupan PKN 2023

44 Universitas Faletehan
REFERENSI

Budiasih, k. S. (2010). Pemilahan sampah sebagai upaya pengelolaan sampah


yang baik.

Purba, i. G., septiawati, d., & mardalena. (n.d.). Promosi pengelolaan sampah b3
rumah tangga didesa tanjung seteko kecamatan indralaya ogan ilir.
Pengabdian sriwijaya.

Purba, t., posmaida, e. O., siboro, t. D., & dkk. (2022). Pemilahan sampah
sebagai upaya pengelolaan sampah yang baik. Yayasan kita menulis.

Purwaning, s. I., & alfin, m. F. (2021). Edukasi pengelolaan dan pemilahan


sampah organik dan anorganik didesa pecalongan bondowoso.
Pengabdian kepada masyarakat.

Syahruddin, a., & putri, m. (2022). Kupas. Yogyakarta.

Yunus, a. I., sirnaga, j., herliana, e., & dkk. (2022). Pengelolaan sampah organik
dan anorganik. Sumatra barat: pt global eksekutif teknologi.

Zogara, a. U. (2020). Pemberian makanan pendamping asi (mpasi) dan status gizi
balita dikelurahan tuak daun merah. Chmk health.

Prabantini, D. 2019. Makanan Pendamping ASI. Yogyakarta: ANDI

Hasdianah, dkk. 2019. Gizi, Pemantapan Gizi, Diet, dan Obesitas.


Yogyakarta:Nuha Medika.

Irianto, J. 2019. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta:


Penerbit Andi

45 Universitas Faletehan

Anda mungkin juga menyukai