Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM ARAB DI UPTD BALAI PEMBIBITAN DAN

PAKAN TERNAK DESA MOROME KECAMATAN KONDA KABUPATEN KONAWE


SELATAN SULAWESI TENGGARA

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG PROFESI

OLEH :

NURMIYANTI RUKMANA
L1A119 170

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022

MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM ARAB DI UPTD BALAI PEMBIBITAN DAN


PAKAN TERNAK DESA MOROME KECAMATAN KONDA KABUPATEN KONAWE
SELATAN SULAWESI TENGGARA

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG PROFESI

OLEH :

NURMIYANTI RUKMANA
L1A1 91 170

Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana pada Fakultas Peternakan
Universitas Halu Oleo

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021

MOTO DAN PERSEMBAHAN


Moto : Dimana ada kemauan pasti ada jalan, ingatlah bahwa
kesuksesan selalu disertai kegagalan.
Persembahan : Kupersembahkan karya ini untuk kedua orang tua saya,
kakak dan adik – adik serta teman – teman saya yang selalu
memberikan support dan motifasi.

MANAJEMEN PEMELIHARAAN AYAM ARAB DI UPTD BALAI PEMBIBITAN DAN


PAKAN TERNAK DESA MOROME KECAMATAN KONDA KABUPATEN KONAWE
SELATAN SULAWESI TENGGARA

Oleh :
NURMIYANTI RUKMANA
L1A119170

Telah dinyatakan mengikuti Magang Profesi


Pada tanggal : 9 Agustus – 9 September 2021

Pembimbing:

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Prof. Dr. Ir. La Ode Nafiu, M.Si, IPU Febiang Lopulalan, S.Pt., M.Pt
NIP. 19621231 199101 1 021 NIP. 19810616 200901 1 006

Mengetahui:

Dekan Fakultas Peternakan, Ketua Jurusan Peternakan,

Dr. Ir. Ali Bain, M.Sc Dr. La Ode Arsad Sani, S.Pt, M.Sc


NIP.19670131 199303 1 002 NIP.19731231 199903 1 005
PERNYATAAN KEASLIAN

LAPORAN MAGANG PROFESI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Magang Profesi dengan judul :

Manajemen Pemeliharaan Ayam Arab Di UPTD Balai Pembibitan Dan Pakan Ternak Desa

Morome Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara yang dibuat untuk
melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan

Universitas Halu Oleo Kendari, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi

dari Laporan Magang Profesi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk

mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Universitas Halu Oleo maupun di Perguruan

Tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan

sebagaimana mestinya.

Kendari, 15 Juni 2022

NURMIYANTI RUKMANA
L1A1 19 170

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Raha Kabupaten Muna, tanggal 31 Juli 2001, dan


merupakan anak pertama dari empat bersaudara, putri dari pasangan bapak Hasiari dan ibu
Nurhayati. Penulis berdomisili di Labuan Kabupaten Buton Utara. Penulis memulai pendidikan
pada tahun 2007 di SD 1 Wakorumba Utara dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis
melanjutkan pendidikan bangku Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Wakorumba Utara dan
lulus pada tahun 2016. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di bangku Sekolah Menengah
Atas di SMAN 1 Wakorumba Utara dan lulus pada tahun 2019. Pada tahun yang sama, Penulis
diterima menjadi mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari di Fakultas Peternakan Jurusan
Peternakan melalui jalur SMMPTN. Saat ini, penulis telah menyelesaikan 5 semester dan
sedang menempuh semester 6 di Jurusan Peternakan Universitas Halu Oleo.
ABSTRAK
Nurmiyanti Rukmana, L1A1 19 170: Manajemen pemberian pakan dan air minum ayam
petelur fase starter di pt. Jatinom Indah Farm, Desa Jatinom Kecamatan Kanigoro Kabupaten
Blitar Jawa Timur.
Ayam petelur saat ini menjadi populer dikalangan masyarakat karena ayam petelur
mampu menghasilkan telur dalam jumlah yang cukup dengan waktu yang cepat. Telur pertama
dihasilkan pada saat umur 21 minggu dan akan terus menghasilkan telur sampai umurnya
mencapai 2 tahun. Dengan total produksi telurnya antara 250 sampai 300 butir per tahun. Teknik
manajemen pemeliharaan ayam ras petelur yang sesuai sangat diperlukan untuk mencapai hasil
produksi yang optimal.dalam beternak dan untuk mendapatkan hasil yang sesuai, kita perlu
memperhatikan manajemen dalam pemeliharaan yaitu mulai dari pakan, kandang, penyakit serta
pengobatannya.
Magang profesi ini dilaksanakan pada bulan juli sampai dengan bulan agustus, 2018 di
PT. Jatinom Indah Farm, Desa Jatinom Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar Jawa Timur.
Tujuan dari magang profesi ini adalah untuk menngetahui Manajemen Pemberian Pakan Dan
Air Minum Ayam Petelur pada fase Starter. Fase starter merupakan masa yang sangat penting
untuk menentukan keberlangsungan ternak. Pada fase starter kondisi ayam sangat labil sekali
maka dari itu penanganan harus intensif. Frekuensi pemberian pakan dan air minum pada fase
stater diberikan secara terus menerus atau adlibitum.Frekuensi pemberian pakan dan air minum
yang sering dalam jumlah yang cukup sangat baik karena akan merangsang aktifnya
pertumbuhan organ dan hormon – hormon pencernaan.

Kata kunci : Ayam Petelur, Fase Starter, Pemberian Pakan dan Air Minum
ABSTRACT
La Ode Abdul Rajab, L1A1 16 099: Management of feeding and drinking water for starter
phase laying pt. Jatinom Indah Farm, Jatinom Village, Kanigoro District, Blitar Regency, East
Java.
Laying hens are now become popular circle of the people because laying hens are able to
produce quantities sufficient of eggs in a fast time. The first egg is produced at the age of 21
weeks and will continue to produce eggs until they reach 2 years of age. With total egg
production between 250 to 300 items a year. The maintenance management techniques of
suitable laying hens are very necessary to achieve optimal production results. In raising livestock
and to get appropriate results, we need to pay attention to management in maintenance, starting
from feed, cages, diseases and treatment.
This professi internship is doing from July to August, 2018 at PT. Jatinom Indah Farm,
Jatinom Village, Kanigoro District, Blitar Regency, East Java. The purpose of this profession
internship is to find out the management of feeding and drinking water for laying hens at the
starter phase. The starter phase is a very important period to determine the sustainability of
livestock. In the starter phase the condition of the chicken is very labile, so handling must be
intensive. The frequency of feeding and drinking water in the starter phase is given continuously
or adlibitum. The frequency feeding and drinking water in sufficient quantities is very good
because it will stimulate the active growth of organs and digestive hormons.

Keywords: Laying Hens, Starter Phase, Feed and Drinking Water

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah – Nya, Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW
beserta keluarga, sahabat serta para pejuang dijalan Allah, sehingga penulis dapat
mennyelesaikan Laporan Magang Profesi ini yang berjudul Manajemen Pemeliharaan Ayam
Arab Di UPTD Balai Pembibitan Dan Pakan Ternak Desa Morome Kecamatan Konda
Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara yang dibuat untuk melengkapi sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo,
Kendari.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Prof. Dr. Ir. La Ode Nafiu,
M. Si, IPU selaku dosen pembimbing akademik yang senantiasa memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis hingga selesainya laporan ini. Ucapan terima kasih dengan penuh rasa
hormat, cinta dan kasih penulis persembahkan kepada Ayahanda Hasiari dan Ibunda Nurhayati
atas segala doa, cinta, kasih saying, perhatian, nasehat motifasi dan pengorbanan yang tidak
dapat penulis balas sampai kapanpun dan dengan apapun.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
• Bapak Prof. Dr. Muhammad Zamrun, M.Si., selaku Rektor Universitas Halu Oleo, Bapak
Dr. Ir. Ali Bain M.Si., selaku Dekan Fakultas Peternakan dan Bapak La Ode Arsad Sani, S.
Pt., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Peternakan yang telah memberikan kesempatan untuk
mengikuti pendidikan di Universitas Halu Oleo.
• Bapak Rusli Badaruddin S.Pt., M.Sc., selaku ketua magang profesi yang telah mendampingi
dan membimbing kami dalam kegiatan magang profesi ini.
• Bapak dan Ibu dosen beserta staf Fakultas Peternakan yang telah memberikan ilmu,
Pengalaman, fasilitas dan memudahkan dalam pengurusan administrasi dalam kegiatan
magang profesi ini.

• Bapak Tamsil, SP. Selaku kepala UPTD Balai Pembibitan dan Pakan Ternak Sulawesi

Tenggara yang telah memberikan kami kesempatan untuk melakukan kegiatan magang

profesi di UPTD dan Bapak Febiang Lopulalan, S.Pt., M. Pt selaku pembimbing yang

senantiasa memberikan bimbingan teknis lapangan.

• Teman-teman magang profesi periode Agustus-September 2021 di UPTD Balai Pembibitan

dan Pakan Ternak Provinsi Tenggara, semuanya tak bisa disebutkan satu persatu atas canda,

tawa dan dukungan selama pelaksanaan magang dan selama pembuatan laporan. Serta

pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis tulis satu-persatu. Semoga Allah SWT

memberi pahala yang setimpal kepada semuanya.


Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk mewujudkan
kesempurnaan penulisan laporan ini. Penulis berharap laporan magang profesi ini dapat
bermanfaat kepada semua pihak yang terlibat dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah
SWT.
Kendari, 17 Juni 2022

Nurmiyanti Rukmana
L1A1 19 170

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
MOTO DAN PERSEMBAHAN............................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN MAGANG PROFESI............................... iv
RIWAYAT HIDUP...................................................................................... v
ABSTRAK.................................................................................................. vi
ABSTRACT................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR................................................................................. viii
DAFTAR ISI............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xii
BAB 1 PENDAHULUAN
• Latar Belakang...................................................................................... 1
• Rumusan Masalah................................................................................. 2
• Tujuan Magang Profesi......................................................................... 3
• Manfaat Magang Profesi....................................................................... 3
BAB 2 MATERI DAN METODE
• Lokasi dan Waktu Magang Profesi....................................................... 4
• Khalayak Sasaran.................................................................................. 4
• Materi Magang Profesi......................................................................... 4
• Metode Kegiatan Magang Profesi........................................................ 4
• Analisis Data......................................................................................... 6
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
• Keadaan Umum Perusahaan................................................................. 7
• Lokasi Perusahaan.......................................................................... 7
• Latar Belakang Perusahaan............................................................. 7
• Struktur Orgsnisasi Perusahaan...................................................... 10
• Materi Magang Profesi......................................................................... 11
• Ayam Petelur.................................................................................. 11
• Manajemen Pemberian Pakan........................................................ 12
• Manajemen Pemberian Air Minum................................................ 15
• Konsumsi Pakan Ayam Ras Petelur............................................... 15
• Konfersi Pakan Ayam Ras Petelur................................................. 17
• Timgkat Keseragaman................................................................... 18
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN
• Kesimpulan........................................................................................... 19
• Saran..................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 20
LAMPIRAN – LAMPIRAN...................................................................... 21

DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
• Peta lokasi PT. Jatinom Indah Farm........................................................ 7
• Struktur Organisasi perusahaan............................................................... 10
• Pemberian pakan ayam fase starter......................................................... 12
• Pakan ayam fase starter........................................................................... 14

BAB 1

PENDAHULUAN

• Latar Belakang

Ayam ras petelur merupakan hasil persilangan dan seleksi yang sangat rumit dan

diikuti dengan upaya perbaikan manajemen pemeliharaan secara terus menerus (Amrullah,

2003). Ayam ras petelur merupakan salah satu jenis unggas yang banyak dikembangkan oleh

masyarakat, baik dalaam skala kecil maupun industri peternakann dalam skala yang cukup besar.

Melihat hal tersebut, saat ini menjadi terbuka lebarnya peluang usaha peternakan ayam ras
petelur di Indonesia. Salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak dibidang peternakan

ayam petelur adalah PT. Jatinom Indah Farm yang terletak di Desa Jatinom Kabupaten Blitar

Provinsi Jawa Timur.

Ayampetelurdijadikanpilihandalambeternakkarenadirasaayamtersebutmampuuntukmeng

hasilkan telur dalamjumlahyangcukupdenganwaktuyangcepat.Telurpertamadihasilkan

padasaatberumur21 minggudan akanterusmenghasilkan

telursampaiumurnyamencapai2tahun.Dengantotalproduksitelurnyaantara250

sampai300butirpertahun. Teknikmanajemenpemeliharaan
ayamraspeteluryangsesuaisangatdiperlukan

untukmencapaihasilproduksiyangoptimal.Dalambeternakdanmendapatkan

hasilyangsesuai,kitaperlumemperhatikanmanajemendalampemeliharaanyaitumulaidaripakan,

kandang,penyakitsertapengobatannya.

Secara umum kebutuhan gizi untuk ayam petelur paling tinggi pada fase strater yaitu

pada umur (0 – 5 ) minggu dari kehidupan, sebab pada fase ini pemberian pakan yang bagus

akan merangsanga aktifnya organ dan hormon-hormon penceranaan. Oleh karena itu perlu

diberikan ransum yang cukup mengandung energi, protein, mineral dan vitamin dalam jumlah

yang seimbang. Faktor lainnya adalah perbaikan genetik dan peningkatan manajemen

pemeliharaan ayam petelur harus didukung dengan perbaikan kualitas nutrisi pakan.

Pakan meruapakan salah satu faktor penting yang harus di perhatikan dalam

pemeliharaan ayam, baik itu ayam petelur, ayam broiler maupun ayam kampung. Pakan

mempunyai peranan penting bagi ayam salah satunya pada ayam petelur fase starter hingga

grower. Pakan yang memiliki kualitas baik belum tentu dapat menajadi penentu dalam

kesuksesan ayam petelur fase starter hingga layer, akan tetapi manajemen pemeliharaan dari

umur sterter hingga grower baik itu dari segi manajemen brooding untuk DOC yang baru datang,

manajemen perkandangan, manajemen penyakit dan juga bibit atau DOC, serta kebersihan

kandang itu sendiri.

Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan Praktek Kerja Lapang untuk
memahami lebih dalam lagi tentang manajemen pemberian pakan dan air minum ayam petelur

fase starter – grower pada PT. Jatinom Indah Farm, Desa Jatinom Kabupaten Blitar Jawa Timur.

• Rumusan Masalah

Rummusan masalah dalam magang profesi ini adalah bagaimana manajemen pemberian

pakan dan air minum ayaam petelur fase starter di PT. Jatinom Indah Farm Kabupaten Blitar

Provinsi Jawa Timur.

• Tujuan Magang Profesi

Tujuan magang profesi yang dilaksanakan di PT. Jatinom Indah Farm ini yaitu untuk

mengatahui manajemen pemberian pakan dan air minum ayam petelur fase starter di PT.

Jatinom Indah Farm Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur.

• Manfaat Magang Profesi

Manfaat magang profesi yang dilaksanakan di PT. Jatinom Indah Farm ini yaitu dapat

mengatahui manajemen pemberian pakan dan air minum ayam petelur fase starter di PT.

Jatinom Indah Farm Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur.

BAB II

MATERI DAN METODE

• Lokasi dan Waktu Magang Profesi

• Magang profesi ini dilaksanakan selama 1 bulan yang berlangsung mulai tanggal 9 Agustus

sampai dengan tanggal 9 September 2021. Pelaksanaan magang profesi ini berlokasi di

UPTD Balai Pembibitan Ternak dan Pakan Ternak Provinsi Sulawesi Tenggara
• Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran pada pelaksanaan magang profesi ini adalah mahasiswa peternakan

Universitas Halu Oleo, civitas akademika Universitas Halu Oleo dan PT. Jatinom Indah yang

bergerak dibidang Peternakan Ayam Arab.

• Materi Magang Profesi

Magang profesi dilakukan dengan metode studi kasus untuk mendapatkan data, dilakukan

dengan cara / teknik obserfasi dan wawancara. Obserfasi yaitu pengamatan yang dilakukan cara

ikut berpartisipasi langsung dalam kegiatan manajemen pemberian pakan dan air minum ayam
arab. Wawancara yaitu bertanya langsung kepada pembimbing lapangan / pegawai karyawan

yang ada di perusahaan PT. Jatinom Indah Farm Kabupaten Blitar.

• Metode Kegiatan Magang Profesi

Metode pelaksanaan magang profesi yang dilakukan di PT. Jatinom Indah Farm, yaknni

sebagai berikut:

• Orientasi terhadap mahasiswa dilakukan oleh pemilik perusahaan dengan memberikan

arahan dan kegiatan yang akan dilakukan nantinya sekaligus memperlihatkan fasilitas dan

perlengkapan yang ada di perusahaan

• Observasi dilakukan secara langsung oleh mahasiswa untuk memperoleh data dan informasi

mengenai lokasi, situasi dan kondisi lapangan yang ada di perusahaan.

• Pelaksanaan magang profesi dilakukan dengan ikut terlibat langsung dan aktif terhadap

kegiatan yang berhubungan dengan manajemen pakan dan air minum ayam petelur pada fase

starter.

• Untuk menunjang penulisan laporan magang profesi dilakukan pengumpulan data denggan

mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tata laksana manajemen

pemberian pakan dan air minum ayam petelur pada fase starter.

• Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang berasal dari wawancara dan observasi
pencatatan dilapangan hasil wawancara tersebut diambil dari suatu pencatatan yang

berkenaan dengan manajemen pemberian pakan dan air minum ayam petelur fase starter.

• Adaptasi dilakukan oleh mahasiswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dilingkungan

perusahaan. Adapun adaptasi yang dilakukan yaitu dengan menanyakan kegiatan apa saja

yang perlu dilakukan dan mematuhi peraturan yang ada diperusahaan serta beradaptasi

dengan pekerja kanndang agar kerja sama dalam bekerja nantinya berjalan dengan baik.

• Analisis Data

Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer berasal

dari wawancara dan observasi pencatatan dilapangan, sedangkan data sekunder berasal dari

informasi sumber – sumber yang berkaitan dengan manajemen pemberian pakan dan air minum

ayam petelur. Data yang telah dikoleksi dianalisis secara kualitatif kemudian dibandingkan

dengan sumber lain dari pustaka ilmiah, yang meliputi jurnal, buku maupun pustaka lainnyadan

akhirnya akan diperoleh pemecahan terhadap masalah yang ada.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

• Keadaan Umum Perusahaan

• Lokasi perusahaan

PT. Jatinom Indah terletak di Desa Jatiom, Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar,

Provinsi Jawa Timur

Gambar 1. Lokasi PT. Jatinom indah farm

• Latar Belakang Perusahaan


PT. Jatinom Indah adalah perusahaan keluarga yang dirilis oleh Bapak Marmin Siswojo

sejak sejak tahun 1970 yang berlokasi di Jatinom, Blitar. Bapak Siswojo mempunyai kegemaran

membaca, beliau membaca majalah “Penyebar Semangat” tentang memisah anak Ayam dari

induknya. Berawal dari itu beliaumencoba memelihara Ayam.Ayam baru menetas dipisahkan

dari induknya ketempat khusus yang diberi lampu sebgai penghangat. Ternyata dalam waktu tiga

minggu induk ayam tersebut sudah bertelur lagi. Bapak Marmin merasa sangat senang dan

menambah indukan lagi, mulai saat itu beliau menekuni usaha peternakan Ayam yang

menurutnya memiliki prospek yang bagus.


Pada tahun 1973 Bapak Marmin diundang untuk mengikuti pelatihan cara beternak Ayam

yang betul di Patal Grati Pasuruan. Dalam pelatihan tersebut beliau mendapat juara satu karena

materi pelatihan sudah di praktekkan setiap hari di rumahnya. Atas prestasi tersebut

beliaumendapat hadiah 50 ekor anak Ayam yang berumur 2,5 bulan, lengkap dengan pakannya.

Pada tahun 1977, Bapak Marmin Siswojo mendapa panghargaan sebagai pioneer

pambangunan pertanian dari Gubernur Jawa Timur, Bapak Sunandar Priyo Sudarmo.

Tahun 1992, ketika usaha peternakannya semakin berkembang dengan jumlah Ayam yang

semakin banyak, kebutuhan pakan semakin meningkat. Peningkatan tersebut tidak mungkin

dipenuhi dengan pembuatan pakan secara manual, seperti yang dilakukan sebelumna. Sehingga

saat itu Pak Marmin mulai berfikir untuk memproduksi pakan ternak dengan julah besar. Saat

itulah pak Marmin membuat pabrik pakan ternak dengan self mixing. PT. Bio Hadi sebagi

penyuplai vitamin dan suplemen sedangkan untuk bahan baku lainnya Pak Marmin mengandeng

PT. Kapo.

Beberapa tahun kemudian Bapak Marmin memiliki niat untuk mendirikan Poultry Shop

kecil-kecilan di Blitar. Karena modal yang dimiliki terbatas, Bapak Marmin bekerja sama dengan

pemilik Chycky Poultry Shop Malang yang telah lama menjadi langganannya.

Usaha yang dikembangkan Bapak Marmin adalah usaha dengan basis keluarga, artinya

Bapak Marmin melibatkan anggota keluarganya untuk mengembangkan usaha peternakannya.

Pada tahun 1993 tanggung jawab usahanya dilimpahkan kepada anak-anaknya yang saat itu
masih kuliah.

Badai krisis ekonomi melanda usaha Pak Marmin, saat itu menjadi keputusan yang

sangat berani menyerahkan pengelolaan usaha kepada anak-anaknya. Tiga orang anak laki-

lakinya dikumpulkan dan menyampaikan keputusan yang harus diambil, yang oleh anak-anak

nya, kala itu dianggap sebagi keputusan yang berat. Kepada anak-anak nya Pak Marmin

mengatakan “sekarang sedang krisis, kalian bertiga saya serahi mengelola perusahaan. Ini

merupakan ujian pertama yang sangat berat, kalau bisa mengatasi krisis ini kalain akan terbiasa

dan sukses.
Karena terus berkembang usaha Pak Marmin di bagi menjadi dua, yang pertama bisnis

utama usaha peternakn Ayam dan yang kedua pengembangan bisnis penunjang peternakan.

Bisnis utama di sebut dengan Jatinom Indah Farm sedangkan yang kedua yaitu Jatinom Indah

Agri. Karena merasa usahanya semakin berkembang maka merubah Usah Dagang menjadi

Perseoan Terbatas, mulai januari 2016 sampai sekarang.

• Struktur Organisasi

Organisas

i dalam suatu perusahaan sangat penting untuk kelangsungan usaha dan harus ada untuk

menentukan suatu tugas dan jawab dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi PT. Jatinom

Indah sebagai berikut:


Gambar 2. Struktur Organisasi di PT. Jatinom Indah Farm

Pembagian tugas yang dimiliki masing – masing kedudukan di PT. Jatinom Indah Farm,

adalah sebagai berikut :

• Pimpinan perushaan, bertugas untuk memberikan arahan intruksi dan memberikan arahan

sertaa menerima laporan tetang perkembangan perusahaan

• Pengawas, bertugas untuk mengawasi pekerja kandang, kesehatan ayam dan perkembangan

ayam yang nantinya dilaporkan kepada pimpinan perusahaan.

• Staf adminnistrasi, bertugas mengelola aktifitas pemasukan dan pengeluaran perusahaan.

• Manager unit kandang, memberikan intruksi dan memberikan arahan pada karyawan

kandang.

• Karyawan, bertugas mengurus ayam mulai dari pemberian pakan, air minum dan menjaga

kesehatan ayam serta memberikan obat jika ayam sakit.

• Materi Magang Profesi

Berdasarkan hasil magang profesi yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan

dipeternakan PT. Jatinom Indah Farm, materi magang profesi adalah sebagai berikut:

• Ayam petelur

Ayam ras petelur adalah salah satu jenis ternak unggas yang popular dikembangkan

dikalangan masyarakat, baik dalam skala kecil yang dikelola oleh keluarga atau sekelompok

masyarakat peternak maupun dalam bentuk industri petrnakan dalam skala usaha yang cukup
besar. Data Direktorat Jendral Peternakan ( 2017), menyatakan bahwa populasi ayam petelur

tahun 2016 sebesar 161,3 juta ekor dibandingkan tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar

4,09%.

Produksi telur sangat dipengaruhi oleh pemberian ransum (feeding), pembibitan

(breeding), dan sistem pemeliharaan ayam ras petelur (management). Ayam ras petelur yang

dipelihara dengan manajemen yang baik, maka ayam akan mulai bereproduksi pada umur 20 –

72 minggu. Manajemen pemeliharaan yang baik dimulai dari pemeliharaan fase awal (starter),

pembesaran (grower), dan fase petelur (layer) sampai afkir.


Produktifitas ternak merupakan fungsi dari factor genetik dan factor lingkungan. Factor

genetik merupakan factor yang menentukan kemampuan produksi, sedangkan factor lingkungan

merupakan factor pendukung agar ternak mampu berproduksi sesuai dengan

kemampuannya.keunggulan genetic suatu bangsa ternak tidak akan ditampilkan secara optimal

apabila faktor lingkungannya tidak sesuai. Faktor lingkungan berpengaruh lebih besar terhadap

produktifitas dibandingkan faktor genetik. Faktor ligkungan yang perlu mendapatkan perhatian

utama adalah temperature kandangdan manajemen pemberian ransum (Amrullah, 2003).

• Manajemen Pemberian Pakan/ Ransum

Gambar 3. Pemberian pakan fase starter

Ransum/pakan merupakan campuran dari berbagai macam bahan organik yang diberikan

kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat – zat makanan yang diperlukan untuk

pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi. Agar pertumbuhan dan produksi maksimal, maka

jumlah dan kandunganzat – zat makanan yang diperlukan olehternak harus tercapai (Suprijatna

dkk., 2005). Pemeliharaan ayam petelur berdasarkan kebutuhan zat makanannya dibagi dalam

tiga fase, yaitu fase startermulai dari umur 0 – 6 minggu, fase grower mulai dari 6- 18 minggu

dan fase layer umur 18 minggu.

Wardhany dkk., (2017), menyatakan bahwa nutrisi yang dibutuhkan oleh ayam ras

petelur terdiri atas protein, metabolisme energi, lemak, serat kasar, kalsium dan fosfor. Bahan
pakan sebagai sumber karbohidrat adalah dedak halus, jagung kuning,gandum, ampas sagu an

lain – lain. Ransum yang terbaik adalah ransum yang mengandung metabolisme energi sekitar

2800 – 2900 kkal/kg. Protein dapat diperoleh diperoleh dari bahan pakan berupa tepung ikan,

tepung daging, tepung tulang, bungkil kedelei dan lain – lain. Protein dibutuhkan ayam untuk

pembentukan dan pertumbuhan jaringan tubuh, seperti urat, daging dan kulit. Fungsi protein

lainnya adalah sebagai bahan pembentuk enzim, jika kekurangan protein maka pertumbuhan

ayam ras petelur akan terganggu. (Anggarodi, 1985) menambahkan bahwa protein berguna untuk

menggantikan sel –sel tubuh yang telah rusak, untuk pertumbuhan juga merupakan unsur
pembentuk telur.

Cara pemeliharaan ayam fase starterdi PT. Jatinom Indah Farm yaitu pertama dengan

membuat brooding, hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Mulyantono dan Isman (2008),

bahwa tujuan brooding adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi anak

ayam baik secara efisiensi, maupun maupun dari segi ekonomis, agar pertumbuhan menjadi

optimal.Fase starter merupakan masa yang sangat penting untuk menentkan keberlangsungan

ternak. Pada fase starterkondisi ayam sangat labil sekali maka dari itu penanganan harus intensif.

Frekuensi pemberian pakan pada fase starter umur 0 – 2 minggu diberikan secara

adlibitum agar bobot badan sesuai dengan standard yang telah ditetapkan. Dan setelah mencapai

umur 3 – 10 minggu frekuensi pmberian pakan dilakukan 2 – 3 kali sehari. Hal ini sesuai dengan

pendapat Mulyantono dan Isman (2008), frekuensi pemberian pakan sering dan jumlah yang

sedikit sangat bagus karena akan merangsang aktifnya organ dan hormon – hormone pencernaan.

Pakan yang digunakan adalah menggunakan pakan hasil racikan pabrik pakan sendiri dengan

kode (STARTER 6 – 10 Minggu Untuk Kalangan Sendiri) dalam hal ini pada setiap kemasan

pakan telah di tentukan kode untuk setiap umur ayam yang dipelihara.

Gambar 4. Pakan fase starter


• Manajemen Pemberian Air Minum

Ayam memperoleh air dari 3 sumber air minum, yaitu air minum, air dari bahan

makanan, dan air dari hasil oksidasi karbohidrat, lemak dan protein. Ransum komersial unggas

mengandung air lebih kurang 10%, jadi kebutuhan air bagi ayam sebagian besar berasal dari air

minum. Konsumsi air pada ayam petelur umumnya dipengaruhi oleh umur, temperatur

lingkungan, produksi, konsumsi ransum dan kesehatan ayam (Anggarodi, 1985).

Air minum yang diberikan pada ayam harus cukup srta baik kualitasnya. Kualitas air

dipengaruhi oleh adanya bakteri Eschericia coli, pH air, kadar magnesium, kadar nitrat dan nitrit,
kadar sodium/klorida, serta mineral lainnya. Air minum yang bersih dan dingin adalah baik bila

diberikan pada ayam terutama saat waktu udara panas karena ayam memerlukan persediaan

air,yang bersih dan dingin secara tetap untuk pertumbuhan optimimum, produksi, dan efisiensi

penggunaan ransum (Anggarodi, 1985).

• Konsumsi Pakan Ayam Ras Petelur

Fadillah (2004), mendefinisikan konsumsi ransum adalah jumlah ransum yang diberikan

dikurangi dengan jumlah ransum yang yang tersisa pada saat itu. Tujuan utama pemberian

ransum pada ayam petelur adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan pertumbuhan.

Dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut maka diharapkan produksi ayam secara maksimum

dapat terpenuhi. Konsumsi ayam petelur dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah

suhu lingkungan, bangsa, umur, jenis kelamin, imbangan zat makanan dalam ransum, kecepatan

pertumbuhan, tingkat produksi, bobot badan, palatabilitas, dan tingkat energi metabolisme

ransum. Semakin tinggi energi dalam ransum maka konsumsi ransum akan menurun, begitu pula

sebaliknya (Wahyu, 1997).

Kandungan energi pakan ayam perlu memperhatikan kandungan nutrien, meskipun

energi terpenuhi tetapi apabila kebutuhan nutrien lainnya belum terpenuhi sesuai kebutuhan

ternak maka efisiensi penggunaan pakan rendah. Untuk membuat formulasi ransum harus

memperhatikan kandungan energi dan lain – lainya (Suprijatno dan Atmomarsono, 2005).
Pengaruh konsumsi pakan terhadap kandungan protein ransum ayam petelur sangat

penting. Selain tipe ayam, suhu lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap konsumsi

ransum.Suhu lingkungan yang tinggi akan menyebabkan ayam banyak minum dan mengurangi

konsumsi pakan. Akibat dari hal itu maka protein yang masuk kedalam tubuh ayam hanya

sedikit. Untuk mengatasi hal tersebut maka ransum ayam petelur harus mengandung protein

yang tinggi (Rasyaf, 1994).

Ayam membutuhkan setidaknya 40 senyawa kimia esensial yang harus ada dalam ransum

ayam. Senyawa kimia tersebut harus dalam jumlah yang cukup dengan perbandingan optimum
satu terhadap lainnya dan dalam bentuk yang mudah didapat untuk merangsang pertumbuhan

laju maksimum dan produksi telur. Apabila hal tersebut kurang diperhatikan oleh peternak maka

pertumbuha ayam, produksi akan tuun dan ayam akan mudah terserang penyakit (Anggarodi,

1985).

• Konversi Pakan Ayam Ras Petelur

Konversi pakan merupakan salah satu ukuran yang banyak digunakan untuk menyatakan

tingkat efisiensi pemanfaatan pakan oleh ternak yaitu perbandingan antara pakan yang di

konsumsi dalam menghasilkan sejumlah telur.Konfersi pakan merupakan perbandingan antara

jumlah ransum yang dikonsumsi denganpertumbuhan berat badan. Angka konversi ransum yang

kecil berarti jumlah ransumyang digunakan untuk menghasilkan satu kilogram daging semakin

sedikit. Semakin tinggi konversi ransum berarti semakin borosransum yang digunakan(Fadilah ,

2004).

Lebih lanjutRasyaf (2003), menyatakan bahwa tingkat konfersi pakan pada ayam

berbeda- beda tergantung kadar protein dan energy metabolisme pakan, suhu lingkungan, umur

ayam, kondisi kesehatan, dan komposisi pakan. Apabila nilai konfersi pakan semakin kecil maka

konfersi pakan baik, berarti ayam tersebut dapat menggunakan pakan dengan baik dan dapat

menghasilkan produksi telur dengan baik.


Angka konfersi ransum merupakan salah satu criteria seleksi dalam hal perbaikan mutu

genetik ayam buras. Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya ransum ayam yang dikonumsi ayam

untuk memperoleh bobot badan tertentu. Rendahnya angka konfersi ransum diharapkan akan

meningktkan keuntungsn peternk. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa konfersi ransum saja

yang sangat berpengaruh tetapi peternak juga haru spandai memilih ransum yang dapat

memberikan keuntungan terbaik untuk pertumbuhan ayam.

• Tingkat Keseragaman

Langkah – langkah menghitung tingkat keseragaman adalah dengan menghitung jumlah

sampel, total bobot badan keseluruhan, rata – rata bobot badan, menghitung batas berat terendah,

dan tertinggi dengan caraplus/minus 10%, menghitung jumlah bobot badan ayam yang seragam,

menghitung persentase ayam yang seragam.

• Jumlah sampel = jumlah seluruh sampel yang dihitung

• Total bobot badan (BB) = BB masing – masing ayam dijumlahkan

• Rata – rata (BB) = total BB : jumlah sampel.

• Batas BB terendah = rata –rata BB – (10% × rata – rata BB).

• Batas BB tertinggi = rata – rata BB + (10% × rata – rata BB).

• Selanjutnya menghitung jumlah bobot badan (BB) ayam yang berada diantara BB terendah

dan BB tertinggi = BB ayam yang seragam.

• % keseragaman = (jumlah BB yang seragam : jumlah sampel) × 100%

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

• Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan praktek kerja lapang di PT. Jatinom
Indah Farm yaitu salah satu aspek paling penting dalam peternakan ayam petelur dimulai

manajemen pemberian pakan yang baik fase starterhingga fase grower untuk mendapatkan hasil

yang optimal pada fase layer. Pada fase starteryang ingin dicapai adalah bobot badan yang sesuai

dengan standard sedangkan pada fase grower yaitu timgkat keseragamannya.

• Saran

Untuk mendapatkan hasil yang optimal pada pada fase layer salah satu hal yang harus

diperhatikan yaitu manajemen pemberian pakan dan air minum pada fase starter hingga grower

dilakukan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan 2017 Statistik Peternakan dan Kesehatan
Hewan.
Wardhany B.A.K., Cholissodin I., dan Santoso E., 2017, Penentuan Komposisi Pakan Ternak
untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur dengan Biaya Minimum Menggunakan
Particle Swarm Optimization (PSO)Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer Vol. 1 (12).

LAMPIRAN
• Lampiran Dokumentasi Magang Profesi

Gambar : Sektor Ayam Arab


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Gambar : Sektor Sapi PO & HPT
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Gambar : Sektor HPT


(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Anda mungkin juga menyukai