OLEH :
NURMIYANTI RUKMANA
L1A119 170
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
OLEH :
NURMIYANTI RUKMANA
L1A1 91 170
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
Oleh :
NURMIYANTI RUKMANA
L1A119170
Pembimbing:
Prof. Dr. Ir. La Ode Nafiu, M.Si, IPU Febiang Lopulalan, S.Pt., M.Pt
NIP. 19621231 199101 1 021 NIP. 19810616 200901 1 006
Mengetahui:
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Magang Profesi dengan judul :
Manajemen Pemeliharaan Ayam Arab Di UPTD Balai Pembibitan Dan Pakan Ternak Desa
Morome Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara yang dibuat untuk
melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan
Universitas Halu Oleo Kendari, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi
dari Laporan Magang Profesi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk
Tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan
sebagaimana mestinya.
NURMIYANTI RUKMANA
L1A1 19 170
RIWAYAT HIDUP
Kata kunci : Ayam Petelur, Fase Starter, Pemberian Pakan dan Air Minum
ABSTRACT
La Ode Abdul Rajab, L1A1 16 099: Management of feeding and drinking water for starter
phase laying pt. Jatinom Indah Farm, Jatinom Village, Kanigoro District, Blitar Regency, East
Java.
Laying hens are now become popular circle of the people because laying hens are able to
produce quantities sufficient of eggs in a fast time. The first egg is produced at the age of 21
weeks and will continue to produce eggs until they reach 2 years of age. With total egg
production between 250 to 300 items a year. The maintenance management techniques of
suitable laying hens are very necessary to achieve optimal production results. In raising livestock
and to get appropriate results, we need to pay attention to management in maintenance, starting
from feed, cages, diseases and treatment.
This professi internship is doing from July to August, 2018 at PT. Jatinom Indah Farm,
Jatinom Village, Kanigoro District, Blitar Regency, East Java. The purpose of this profession
internship is to find out the management of feeding and drinking water for laying hens at the
starter phase. The starter phase is a very important period to determine the sustainability of
livestock. In the starter phase the condition of the chicken is very labile, so handling must be
intensive. The frequency of feeding and drinking water in the starter phase is given continuously
or adlibitum. The frequency feeding and drinking water in sufficient quantities is very good
because it will stimulate the active growth of organs and digestive hormons.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah – Nya, Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW
beserta keluarga, sahabat serta para pejuang dijalan Allah, sehingga penulis dapat
mennyelesaikan Laporan Magang Profesi ini yang berjudul Manajemen Pemeliharaan Ayam
Arab Di UPTD Balai Pembibitan Dan Pakan Ternak Desa Morome Kecamatan Konda
Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara yang dibuat untuk melengkapi sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo,
Kendari.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Prof. Dr. Ir. La Ode Nafiu,
M. Si, IPU selaku dosen pembimbing akademik yang senantiasa memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis hingga selesainya laporan ini. Ucapan terima kasih dengan penuh rasa
hormat, cinta dan kasih penulis persembahkan kepada Ayahanda Hasiari dan Ibunda Nurhayati
atas segala doa, cinta, kasih saying, perhatian, nasehat motifasi dan pengorbanan yang tidak
dapat penulis balas sampai kapanpun dan dengan apapun.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
• Bapak Prof. Dr. Muhammad Zamrun, M.Si., selaku Rektor Universitas Halu Oleo, Bapak
Dr. Ir. Ali Bain M.Si., selaku Dekan Fakultas Peternakan dan Bapak La Ode Arsad Sani, S.
Pt., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Peternakan yang telah memberikan kesempatan untuk
mengikuti pendidikan di Universitas Halu Oleo.
• Bapak Rusli Badaruddin S.Pt., M.Sc., selaku ketua magang profesi yang telah mendampingi
dan membimbing kami dalam kegiatan magang profesi ini.
• Bapak dan Ibu dosen beserta staf Fakultas Peternakan yang telah memberikan ilmu,
Pengalaman, fasilitas dan memudahkan dalam pengurusan administrasi dalam kegiatan
magang profesi ini.
• Bapak Tamsil, SP. Selaku kepala UPTD Balai Pembibitan dan Pakan Ternak Sulawesi
Tenggara yang telah memberikan kami kesempatan untuk melakukan kegiatan magang
profesi di UPTD dan Bapak Febiang Lopulalan, S.Pt., M. Pt selaku pembimbing yang
dan Pakan Ternak Provinsi Tenggara, semuanya tak bisa disebutkan satu persatu atas canda,
tawa dan dukungan selama pelaksanaan magang dan selama pembuatan laporan. Serta
pihak-pihak lain yang tidak mungkin penulis tulis satu-persatu. Semoga Allah SWT
Nurmiyanti Rukmana
L1A1 19 170
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
MOTO DAN PERSEMBAHAN............................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN MAGANG PROFESI............................... iv
RIWAYAT HIDUP...................................................................................... v
ABSTRAK.................................................................................................. vi
ABSTRACT................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR................................................................................. viii
DAFTAR ISI............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xii
BAB 1 PENDAHULUAN
• Latar Belakang...................................................................................... 1
• Rumusan Masalah................................................................................. 2
• Tujuan Magang Profesi......................................................................... 3
• Manfaat Magang Profesi....................................................................... 3
BAB 2 MATERI DAN METODE
• Lokasi dan Waktu Magang Profesi....................................................... 4
• Khalayak Sasaran.................................................................................. 4
• Materi Magang Profesi......................................................................... 4
• Metode Kegiatan Magang Profesi........................................................ 4
• Analisis Data......................................................................................... 6
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
• Keadaan Umum Perusahaan................................................................. 7
• Lokasi Perusahaan.......................................................................... 7
• Latar Belakang Perusahaan............................................................. 7
• Struktur Orgsnisasi Perusahaan...................................................... 10
• Materi Magang Profesi......................................................................... 11
• Ayam Petelur.................................................................................. 11
• Manajemen Pemberian Pakan........................................................ 12
• Manajemen Pemberian Air Minum................................................ 15
• Konsumsi Pakan Ayam Ras Petelur............................................... 15
• Konfersi Pakan Ayam Ras Petelur................................................. 17
• Timgkat Keseragaman................................................................... 18
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN
• Kesimpulan........................................................................................... 19
• Saran..................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 20
LAMPIRAN – LAMPIRAN...................................................................... 21
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
• Peta lokasi PT. Jatinom Indah Farm........................................................ 7
• Struktur Organisasi perusahaan............................................................... 10
• Pemberian pakan ayam fase starter......................................................... 12
• Pakan ayam fase starter........................................................................... 14
•
BAB 1
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
Ayam ras petelur merupakan hasil persilangan dan seleksi yang sangat rumit dan
diikuti dengan upaya perbaikan manajemen pemeliharaan secara terus menerus (Amrullah,
2003). Ayam ras petelur merupakan salah satu jenis unggas yang banyak dikembangkan oleh
masyarakat, baik dalaam skala kecil maupun industri peternakann dalam skala yang cukup besar.
Melihat hal tersebut, saat ini menjadi terbuka lebarnya peluang usaha peternakan ayam ras
petelur di Indonesia. Salah satu perusahaan di Indonesia yang bergerak dibidang peternakan
ayam petelur adalah PT. Jatinom Indah Farm yang terletak di Desa Jatinom Kabupaten Blitar
Ayampetelurdijadikanpilihandalambeternakkarenadirasaayamtersebutmampuuntukmeng
telursampaiumurnyamencapai2tahun.Dengantotalproduksitelurnyaantara250
sampai300butirpertahun. Teknikmanajemenpemeliharaan
ayamraspeteluryangsesuaisangatdiperlukan
untukmencapaihasilproduksiyangoptimal.Dalambeternakdanmendapatkan
hasilyangsesuai,kitaperlumemperhatikanmanajemendalampemeliharaanyaitumulaidaripakan,
kandang,penyakitsertapengobatannya.
Secara umum kebutuhan gizi untuk ayam petelur paling tinggi pada fase strater yaitu
pada umur (0 – 5 ) minggu dari kehidupan, sebab pada fase ini pemberian pakan yang bagus
akan merangsanga aktifnya organ dan hormon-hormon penceranaan. Oleh karena itu perlu
diberikan ransum yang cukup mengandung energi, protein, mineral dan vitamin dalam jumlah
yang seimbang. Faktor lainnya adalah perbaikan genetik dan peningkatan manajemen
pemeliharaan ayam petelur harus didukung dengan perbaikan kualitas nutrisi pakan.
Pakan meruapakan salah satu faktor penting yang harus di perhatikan dalam
pemeliharaan ayam, baik itu ayam petelur, ayam broiler maupun ayam kampung. Pakan
mempunyai peranan penting bagi ayam salah satunya pada ayam petelur fase starter hingga
grower. Pakan yang memiliki kualitas baik belum tentu dapat menajadi penentu dalam
kesuksesan ayam petelur fase starter hingga layer, akan tetapi manajemen pemeliharaan dari
umur sterter hingga grower baik itu dari segi manajemen brooding untuk DOC yang baru datang,
manajemen perkandangan, manajemen penyakit dan juga bibit atau DOC, serta kebersihan
Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukan Praktek Kerja Lapang untuk
memahami lebih dalam lagi tentang manajemen pemberian pakan dan air minum ayam petelur
fase starter – grower pada PT. Jatinom Indah Farm, Desa Jatinom Kabupaten Blitar Jawa Timur.
• Rumusan Masalah
Rummusan masalah dalam magang profesi ini adalah bagaimana manajemen pemberian
pakan dan air minum ayaam petelur fase starter di PT. Jatinom Indah Farm Kabupaten Blitar
Tujuan magang profesi yang dilaksanakan di PT. Jatinom Indah Farm ini yaitu untuk
mengatahui manajemen pemberian pakan dan air minum ayam petelur fase starter di PT.
Manfaat magang profesi yang dilaksanakan di PT. Jatinom Indah Farm ini yaitu dapat
mengatahui manajemen pemberian pakan dan air minum ayam petelur fase starter di PT.
BAB II
• Magang profesi ini dilaksanakan selama 1 bulan yang berlangsung mulai tanggal 9 Agustus
sampai dengan tanggal 9 September 2021. Pelaksanaan magang profesi ini berlokasi di
UPTD Balai Pembibitan Ternak dan Pakan Ternak Provinsi Sulawesi Tenggara
• Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran pada pelaksanaan magang profesi ini adalah mahasiswa peternakan
Universitas Halu Oleo, civitas akademika Universitas Halu Oleo dan PT. Jatinom Indah yang
Magang profesi dilakukan dengan metode studi kasus untuk mendapatkan data, dilakukan
dengan cara / teknik obserfasi dan wawancara. Obserfasi yaitu pengamatan yang dilakukan cara
ikut berpartisipasi langsung dalam kegiatan manajemen pemberian pakan dan air minum ayam
arab. Wawancara yaitu bertanya langsung kepada pembimbing lapangan / pegawai karyawan
Metode pelaksanaan magang profesi yang dilakukan di PT. Jatinom Indah Farm, yaknni
sebagai berikut:
arahan dan kegiatan yang akan dilakukan nantinya sekaligus memperlihatkan fasilitas dan
• Observasi dilakukan secara langsung oleh mahasiswa untuk memperoleh data dan informasi
• Pelaksanaan magang profesi dilakukan dengan ikut terlibat langsung dan aktif terhadap
kegiatan yang berhubungan dengan manajemen pakan dan air minum ayam petelur pada fase
starter.
• Untuk menunjang penulisan laporan magang profesi dilakukan pengumpulan data denggan
pemberian pakan dan air minum ayam petelur pada fase starter.
• Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang berasal dari wawancara dan observasi
pencatatan dilapangan hasil wawancara tersebut diambil dari suatu pencatatan yang
berkenaan dengan manajemen pemberian pakan dan air minum ayam petelur fase starter.
perusahaan. Adapun adaptasi yang dilakukan yaitu dengan menanyakan kegiatan apa saja
yang perlu dilakukan dan mematuhi peraturan yang ada diperusahaan serta beradaptasi
dengan pekerja kanndang agar kerja sama dalam bekerja nantinya berjalan dengan baik.
• Analisis Data
Data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer berasal
dari wawancara dan observasi pencatatan dilapangan, sedangkan data sekunder berasal dari
informasi sumber – sumber yang berkaitan dengan manajemen pemberian pakan dan air minum
ayam petelur. Data yang telah dikoleksi dianalisis secara kualitatif kemudian dibandingkan
dengan sumber lain dari pustaka ilmiah, yang meliputi jurnal, buku maupun pustaka lainnyadan
BAB III
• Lokasi perusahaan
PT. Jatinom Indah terletak di Desa Jatiom, Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar,
sejak sejak tahun 1970 yang berlokasi di Jatinom, Blitar. Bapak Siswojo mempunyai kegemaran
membaca, beliau membaca majalah “Penyebar Semangat” tentang memisah anak Ayam dari
induknya. Berawal dari itu beliaumencoba memelihara Ayam.Ayam baru menetas dipisahkan
dari induknya ketempat khusus yang diberi lampu sebgai penghangat. Ternyata dalam waktu tiga
minggu induk ayam tersebut sudah bertelur lagi. Bapak Marmin merasa sangat senang dan
menambah indukan lagi, mulai saat itu beliau menekuni usaha peternakan Ayam yang
yang betul di Patal Grati Pasuruan. Dalam pelatihan tersebut beliau mendapat juara satu karena
materi pelatihan sudah di praktekkan setiap hari di rumahnya. Atas prestasi tersebut
beliaumendapat hadiah 50 ekor anak Ayam yang berumur 2,5 bulan, lengkap dengan pakannya.
Pada tahun 1977, Bapak Marmin Siswojo mendapa panghargaan sebagai pioneer
pambangunan pertanian dari Gubernur Jawa Timur, Bapak Sunandar Priyo Sudarmo.
Tahun 1992, ketika usaha peternakannya semakin berkembang dengan jumlah Ayam yang
semakin banyak, kebutuhan pakan semakin meningkat. Peningkatan tersebut tidak mungkin
dipenuhi dengan pembuatan pakan secara manual, seperti yang dilakukan sebelumna. Sehingga
saat itu Pak Marmin mulai berfikir untuk memproduksi pakan ternak dengan julah besar. Saat
itulah pak Marmin membuat pabrik pakan ternak dengan self mixing. PT. Bio Hadi sebagi
penyuplai vitamin dan suplemen sedangkan untuk bahan baku lainnya Pak Marmin mengandeng
PT. Kapo.
Beberapa tahun kemudian Bapak Marmin memiliki niat untuk mendirikan Poultry Shop
kecil-kecilan di Blitar. Karena modal yang dimiliki terbatas, Bapak Marmin bekerja sama dengan
pemilik Chycky Poultry Shop Malang yang telah lama menjadi langganannya.
Usaha yang dikembangkan Bapak Marmin adalah usaha dengan basis keluarga, artinya
Pada tahun 1993 tanggung jawab usahanya dilimpahkan kepada anak-anaknya yang saat itu
masih kuliah.
Badai krisis ekonomi melanda usaha Pak Marmin, saat itu menjadi keputusan yang
sangat berani menyerahkan pengelolaan usaha kepada anak-anaknya. Tiga orang anak laki-
lakinya dikumpulkan dan menyampaikan keputusan yang harus diambil, yang oleh anak-anak
nya, kala itu dianggap sebagi keputusan yang berat. Kepada anak-anak nya Pak Marmin
mengatakan “sekarang sedang krisis, kalian bertiga saya serahi mengelola perusahaan. Ini
merupakan ujian pertama yang sangat berat, kalau bisa mengatasi krisis ini kalain akan terbiasa
dan sukses.
Karena terus berkembang usaha Pak Marmin di bagi menjadi dua, yang pertama bisnis
utama usaha peternakn Ayam dan yang kedua pengembangan bisnis penunjang peternakan.
Bisnis utama di sebut dengan Jatinom Indah Farm sedangkan yang kedua yaitu Jatinom Indah
Agri. Karena merasa usahanya semakin berkembang maka merubah Usah Dagang menjadi
• Struktur Organisasi
Organisas
i dalam suatu perusahaan sangat penting untuk kelangsungan usaha dan harus ada untuk
menentukan suatu tugas dan jawab dalam suatu perusahaan. Struktur organisasi PT. Jatinom
Pembagian tugas yang dimiliki masing – masing kedudukan di PT. Jatinom Indah Farm,
• Pimpinan perushaan, bertugas untuk memberikan arahan intruksi dan memberikan arahan
• Pengawas, bertugas untuk mengawasi pekerja kandang, kesehatan ayam dan perkembangan
• Manager unit kandang, memberikan intruksi dan memberikan arahan pada karyawan
kandang.
• Karyawan, bertugas mengurus ayam mulai dari pemberian pakan, air minum dan menjaga
Berdasarkan hasil magang profesi yang dilakukan selama kurang lebih satu bulan
dipeternakan PT. Jatinom Indah Farm, materi magang profesi adalah sebagai berikut:
• Ayam petelur
Ayam ras petelur adalah salah satu jenis ternak unggas yang popular dikembangkan
dikalangan masyarakat, baik dalam skala kecil yang dikelola oleh keluarga atau sekelompok
masyarakat peternak maupun dalam bentuk industri petrnakan dalam skala usaha yang cukup
besar. Data Direktorat Jendral Peternakan ( 2017), menyatakan bahwa populasi ayam petelur
tahun 2016 sebesar 161,3 juta ekor dibandingkan tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar
4,09%.
(breeding), dan sistem pemeliharaan ayam ras petelur (management). Ayam ras petelur yang
dipelihara dengan manajemen yang baik, maka ayam akan mulai bereproduksi pada umur 20 –
72 minggu. Manajemen pemeliharaan yang baik dimulai dari pemeliharaan fase awal (starter),
genetik merupakan factor yang menentukan kemampuan produksi, sedangkan factor lingkungan
kemampuannya.keunggulan genetic suatu bangsa ternak tidak akan ditampilkan secara optimal
apabila faktor lingkungannya tidak sesuai. Faktor lingkungan berpengaruh lebih besar terhadap
produktifitas dibandingkan faktor genetik. Faktor ligkungan yang perlu mendapatkan perhatian
Ransum/pakan merupakan campuran dari berbagai macam bahan organik yang diberikan
kepada ternak untuk memenuhi kebutuhan zat – zat makanan yang diperlukan untuk
pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi. Agar pertumbuhan dan produksi maksimal, maka
jumlah dan kandunganzat – zat makanan yang diperlukan olehternak harus tercapai (Suprijatna
dkk., 2005). Pemeliharaan ayam petelur berdasarkan kebutuhan zat makanannya dibagi dalam
tiga fase, yaitu fase startermulai dari umur 0 – 6 minggu, fase grower mulai dari 6- 18 minggu
Wardhany dkk., (2017), menyatakan bahwa nutrisi yang dibutuhkan oleh ayam ras
petelur terdiri atas protein, metabolisme energi, lemak, serat kasar, kalsium dan fosfor. Bahan
pakan sebagai sumber karbohidrat adalah dedak halus, jagung kuning,gandum, ampas sagu an
lain – lain. Ransum yang terbaik adalah ransum yang mengandung metabolisme energi sekitar
2800 – 2900 kkal/kg. Protein dapat diperoleh diperoleh dari bahan pakan berupa tepung ikan,
tepung daging, tepung tulang, bungkil kedelei dan lain – lain. Protein dibutuhkan ayam untuk
pembentukan dan pertumbuhan jaringan tubuh, seperti urat, daging dan kulit. Fungsi protein
lainnya adalah sebagai bahan pembentuk enzim, jika kekurangan protein maka pertumbuhan
ayam ras petelur akan terganggu. (Anggarodi, 1985) menambahkan bahwa protein berguna untuk
menggantikan sel –sel tubuh yang telah rusak, untuk pertumbuhan juga merupakan unsur
pembentuk telur.
Cara pemeliharaan ayam fase starterdi PT. Jatinom Indah Farm yaitu pertama dengan
membuat brooding, hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Mulyantono dan Isman (2008),
bahwa tujuan brooding adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat bagi anak
ayam baik secara efisiensi, maupun maupun dari segi ekonomis, agar pertumbuhan menjadi
optimal.Fase starter merupakan masa yang sangat penting untuk menentkan keberlangsungan
ternak. Pada fase starterkondisi ayam sangat labil sekali maka dari itu penanganan harus intensif.
Frekuensi pemberian pakan pada fase starter umur 0 – 2 minggu diberikan secara
adlibitum agar bobot badan sesuai dengan standard yang telah ditetapkan. Dan setelah mencapai
umur 3 – 10 minggu frekuensi pmberian pakan dilakukan 2 – 3 kali sehari. Hal ini sesuai dengan
pendapat Mulyantono dan Isman (2008), frekuensi pemberian pakan sering dan jumlah yang
sedikit sangat bagus karena akan merangsang aktifnya organ dan hormon – hormone pencernaan.
Pakan yang digunakan adalah menggunakan pakan hasil racikan pabrik pakan sendiri dengan
kode (STARTER 6 – 10 Minggu Untuk Kalangan Sendiri) dalam hal ini pada setiap kemasan
pakan telah di tentukan kode untuk setiap umur ayam yang dipelihara.
Ayam memperoleh air dari 3 sumber air minum, yaitu air minum, air dari bahan
makanan, dan air dari hasil oksidasi karbohidrat, lemak dan protein. Ransum komersial unggas
mengandung air lebih kurang 10%, jadi kebutuhan air bagi ayam sebagian besar berasal dari air
minum. Konsumsi air pada ayam petelur umumnya dipengaruhi oleh umur, temperatur
Air minum yang diberikan pada ayam harus cukup srta baik kualitasnya. Kualitas air
dipengaruhi oleh adanya bakteri Eschericia coli, pH air, kadar magnesium, kadar nitrat dan nitrit,
kadar sodium/klorida, serta mineral lainnya. Air minum yang bersih dan dingin adalah baik bila
diberikan pada ayam terutama saat waktu udara panas karena ayam memerlukan persediaan
air,yang bersih dan dingin secara tetap untuk pertumbuhan optimimum, produksi, dan efisiensi
Fadillah (2004), mendefinisikan konsumsi ransum adalah jumlah ransum yang diberikan
dikurangi dengan jumlah ransum yang yang tersisa pada saat itu. Tujuan utama pemberian
ransum pada ayam petelur adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan pertumbuhan.
Dengan terpenuhinya kebutuhan tersebut maka diharapkan produksi ayam secara maksimum
dapat terpenuhi. Konsumsi ayam petelur dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah
suhu lingkungan, bangsa, umur, jenis kelamin, imbangan zat makanan dalam ransum, kecepatan
pertumbuhan, tingkat produksi, bobot badan, palatabilitas, dan tingkat energi metabolisme
ransum. Semakin tinggi energi dalam ransum maka konsumsi ransum akan menurun, begitu pula
energi terpenuhi tetapi apabila kebutuhan nutrien lainnya belum terpenuhi sesuai kebutuhan
ternak maka efisiensi penggunaan pakan rendah. Untuk membuat formulasi ransum harus
memperhatikan kandungan energi dan lain – lainya (Suprijatno dan Atmomarsono, 2005).
Pengaruh konsumsi pakan terhadap kandungan protein ransum ayam petelur sangat
penting. Selain tipe ayam, suhu lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap konsumsi
ransum.Suhu lingkungan yang tinggi akan menyebabkan ayam banyak minum dan mengurangi
konsumsi pakan. Akibat dari hal itu maka protein yang masuk kedalam tubuh ayam hanya
sedikit. Untuk mengatasi hal tersebut maka ransum ayam petelur harus mengandung protein
Ayam membutuhkan setidaknya 40 senyawa kimia esensial yang harus ada dalam ransum
ayam. Senyawa kimia tersebut harus dalam jumlah yang cukup dengan perbandingan optimum
satu terhadap lainnya dan dalam bentuk yang mudah didapat untuk merangsang pertumbuhan
laju maksimum dan produksi telur. Apabila hal tersebut kurang diperhatikan oleh peternak maka
pertumbuha ayam, produksi akan tuun dan ayam akan mudah terserang penyakit (Anggarodi,
1985).
Konversi pakan merupakan salah satu ukuran yang banyak digunakan untuk menyatakan
tingkat efisiensi pemanfaatan pakan oleh ternak yaitu perbandingan antara pakan yang di
jumlah ransum yang dikonsumsi denganpertumbuhan berat badan. Angka konversi ransum yang
kecil berarti jumlah ransumyang digunakan untuk menghasilkan satu kilogram daging semakin
sedikit. Semakin tinggi konversi ransum berarti semakin borosransum yang digunakan(Fadilah ,
2004).
Lebih lanjutRasyaf (2003), menyatakan bahwa tingkat konfersi pakan pada ayam
berbeda- beda tergantung kadar protein dan energy metabolisme pakan, suhu lingkungan, umur
ayam, kondisi kesehatan, dan komposisi pakan. Apabila nilai konfersi pakan semakin kecil maka
konfersi pakan baik, berarti ayam tersebut dapat menggunakan pakan dengan baik dan dapat
genetik ayam buras. Hal ini disebabkan oleh tingginya biaya ransum ayam yang dikonumsi ayam
untuk memperoleh bobot badan tertentu. Rendahnya angka konfersi ransum diharapkan akan
meningktkan keuntungsn peternk. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa konfersi ransum saja
yang sangat berpengaruh tetapi peternak juga haru spandai memilih ransum yang dapat
• Tingkat Keseragaman
sampel, total bobot badan keseluruhan, rata – rata bobot badan, menghitung batas berat terendah,
dan tertinggi dengan caraplus/minus 10%, menghitung jumlah bobot badan ayam yang seragam,
• Selanjutnya menghitung jumlah bobot badan (BB) ayam yang berada diantara BB terendah
BAB IV
• Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan praktek kerja lapang di PT. Jatinom
Indah Farm yaitu salah satu aspek paling penting dalam peternakan ayam petelur dimulai
manajemen pemberian pakan yang baik fase starterhingga fase grower untuk mendapatkan hasil
yang optimal pada fase layer. Pada fase starteryang ingin dicapai adalah bobot badan yang sesuai
• Saran
Untuk mendapatkan hasil yang optimal pada pada fase layer salah satu hal yang harus
diperhatikan yaitu manajemen pemberian pakan dan air minum pada fase starter hingga grower
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan 2017 Statistik Peternakan dan Kesehatan
Hewan.
Wardhany B.A.K., Cholissodin I., dan Santoso E., 2017, Penentuan Komposisi Pakan Ternak
untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur dengan Biaya Minimum Menggunakan
Particle Swarm Optimization (PSO)Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer Vol. 1 (12).
LAMPIRAN
• Lampiran Dokumentasi Magang Profesi