Anda di halaman 1dari 8

JAMINAN KEAMANAN

PRODUK PERIKANAN
DI SUSUN OLEH:
1. HUSWATUN HASANAH
2. FEBRIYANTI MAHULETTE
3. ALIFIA LITILOLY
4. YULIA STELA LELEURY
5. SUGIANTI SIOLIMBONAN
6. SANTY RIPAMOLE
7. MUHAMMAD RALALATU
Latar Belakang

• Indonesia memiliki panjang pantai mencapai 95.181 km dan luas


wilayah laut 5,4 juta km2mendominasi total luas teritorial Indonesia
sebesar 7,1 juta km2.
• Produk perikanan merupakan produk yang mudah sekali mengalami
penurunan kualitas dan cepat mengalami kontaminasi baik secara kimia
fisika, dan biologi.
• Berdasarkan hal tersebut perlu adanya penerapan sistem jaminan
keamanan yang baik dan tepat pada produk perikanan indonesia.
Bahaya Produk Pangan
Bahaya Biologi
1
Bahaya biologi adalah benda hidup, umumnya (1) Melalui proses infeksi langsung
mikroba yang menimbulkan masalah (2) Melalui produksi racun yang dihasilkan
kesehatan konsumen seperti keracunan
pangan, sakit atau infeksi.  
1  
oleh mikroba pada bahan pangan

2 Bahaya Fisik
   Bahaya fisik adalah berupa fisik bahan
Bahaya kimia ini bisa
pangan itu sendiri ataupun bahan fisik lain
berasal dari bahan
yang keberadaannya bisa mengancam
keselamatan konsumen. 3 2 pangan itu sendiri,
maupun berasal dari
Bahaya Kimia luar. 
3 Bahaya kimia adalah segala bahan kimia yang
bersifat racun, sehingga mengancam kesehatan
manusia.
KEAMANAN PRODUK PERIKANAN

HACCP
HACCP adalah “Suatu sistem kontrol dalam upaya pencegahan
terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi titik-titik kritis
(critical control points) di dalam tahapan penanganan dan
pengolahan dimana kegagalan dapat menyebabkan bahaya
(hazards)”.

GMP SSOP
Standar Prosedur Operasi Sanitasi (SPOS) adalah salah
Sandar Operasi Pengolahan atau yang biasa disebut satu persyaratan kelayakan dasar yang dimaksudkan untuk
GMP adalah merupakan cara/teknik berproduksi yang melakukan pengawasan terhadap kondisi sanitasi
baik dan benar untuk menghasilkan produk yang benar
lingkungan agar prosedur yang dihasilkan aman, dimana
memenuhi persyaratan keamanan dan mutu, penyusunan
SPOS ini mencakup semua aspek sanitasi yang berkaitan
GMP dimaksudkan untuk lebih meningkatkan jaminan
dan konsistensi mutu dari produk yang dihasilkan dengan semua sarana pengolahan, sarana kebersihan,
personil dan lingkungan di UPI yang dituangkan dalam
rancangan SPOS.
Prinsip Penarapan HACCP
1. Analisis bahaya (Hazard Analysis) dan penetapan
resiko beserta cara pencegahannya.
2. Identifikasi dan penentuan titik kendali kritis (CCP) di
dalam proses produksi.
3. Penetapan batas kritis (Critical Limits) terhadap setiap
CCP yang telah teridentifikasi.
4. Penyusunan prosedur pemantauan dan persyaratan
untuk memonitor CCP.
5. Menetapkan/menentukan tindakan koreksi yang harus
dilakukan bila terjadi penyimpangan (diviasi) pada
batas kritisnya.
6. Melaksanakan prosedur yang efektif untuk pencatatan
dan penyimpanan datanya (Record keeping).
7. Menetapkan prosedur untuk menguji kebenaran.
Penerapan GMP

Penyusunanan GMP dimaksudkan untuk lebih meningkatkan jaminan


dan konsistensi mutu dari produk yang dihasilkan. Oleh karenanya
didalam merencanakan, mengembangkan dan menerapkan GMP
semua tahapan dalam proses produksi harus diuraikan secara rinci
meliputi : Seleksi bahan baku, penanganan dan pengolahan, bahan
pembantu, bahan kimia, pengemasana, penyimpanan sampai dengan
distribusi.
Tahapan Penerapan SSOP
1. Menjaga keamanan air/es yang kontak dengan produk atau
peralatan.
2. Menjaga kondisi dan kebersihan peralatan yang kontak
dengan produk (Peralatan, Glove dan pakaian kerja).
3. Mencegah kontaminasi silang langsung dan tidak langsung
terhadap produk yang diolah.
4. Menyiapkan alat cuci tangan dan tolilet yang dilengkapi
dengan peralatan kebersihan.
5. Melindungi produk, bahan pengemas dan peralatan yang
kontak langsung dengan produk dari berbagai cemaran
(Biologi, Kimia dan Fisik).
6. Label yang jelas dan penanganan/penyimpanan dan
penggunaan bahan beracun.
7. Pengawasan kesehatan karyawan.
8. Pengawasan terhadap binatang pengerat dan atau binatang
lainnya
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai