Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah etika profesi
Disusun oleh :
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penyusun dapat
menyelesaikan tugas, Pembuatan makalah etika profesi yang berjudul "Etika Bisnis Dalam
Teknologi Informasi" sehingga dapat terselesaikan dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini penyusun mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka
pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada teman-teman
atas kerjasama dan bantuannya baik melalui materi maupun non materi. Tanpa uluran bantuan
dari teman-teman makalah ini tidak dapat diselesaikan.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penyusun pada khususnya, penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari teman-teman sangat
penyusun harapkan demi perbaikan makalah kearah kesempurnaan. Akhir kata penyusun
sampaikan "Terima Kasih".
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Prinsip otonomi.
Prinsip ini mengandung pengertian bahwa manusia dapat bertindak secara bebas
berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggap baik untuk dilakukan, tetapi
otonomi juga memerlukan adanya tanggung jawab. Artinya, kebebasan yang ada adalah
kebebasan yang bertanggung jawab. Orang yang otonom adalah orang yang tidak saja
sadar akan kewajibannya dan bebas mengambil keputusan berdasarkan kewajibannya
saja, tetapi juga orang yang mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakannya,
mampu bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya serta dampak dari keputusan
tersebut.
2. Prinsip kejujuran.
Kejujuran adalah prinsip etika bisnis yang cukup penting karena menjamim
kelancaran sebuah kegiatan bisnis. Beberapa contoh aspek kejujuran dalam kegiatan
bisnis antara lain adalah: Kejujuran dalam menjual atau menawarkan barang dengan
harga yang sesuai dengan kualitas barang yang dijual atau ditawarkan tersebut. Dalam hal
ini, bisnis adalah kegiatan simbiosis mutualisme atau kegiatan yang saling membutuhkan
dan saling menguntungkan antara pihak penjual dan pembeli.
3. Prinsip berbuat baik
Berbuat baik (beneficence) dan tidak berbuat jahat (non-maleficence) merupakan
prinsip moral untuk bertindak baik kepada orang lain dalam segala bidang. Dasar prinsip
tersebut akan membangun prinsip-prinsip hubungan dengan sesama yang lain seperti
kejujuran, keadilan, tanggung jawab dan lain sebagainya.
4. Prinsip keadilan.
Prinsip keadilan merupakan prinsip yang menuntut bahwa dalam hubungan bisnis,
seseorang memperlakukan orang lain sesuai haknya. Di dalam prinsip tersebut, tentunya
keseimbangan antara hak dan kewajiban menjadi bagian terpenting dalam sebuah bisnis.
5. Prinsip hormat pada diri sendiri.
Prinsip ini sama artinya dengan prinsip menghargai diri sendiri, bahwa dalam
melakukan hubungan bisnis, manusia memiliki kewajiban moral untuk memperlakukan
dirinya sebagai pribadi yang memiliki nilai sama dengan pribadi lainnya.
2.3 Kategori Bisnis di Bidang IT
Bisnis di bidang teknologi informasi memiliki tujuan dan format yang sama dengan
bisnis-bisnis di bidang lainnya. Perbedaannya hanyalah obyek bisnisnya. yaitu teknologi
informasi. Sesuai dengan kegiatan dalam dunia teknologi informasi maka bisnis di bidang ini
dapat dibagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
Seperti juga bisnis-bisnis yang lain, bisnis di bidang teknologi informasi juga bertujuan
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besamya dari kegiatan yang dilakukan. Sejalan
dengan perkembangan dan perubahan teknologi yang begitu cepat maka tentunya tujuan
sebuah perusahaan bisnis (teknologi informasi) tidak hanya memusatkan perhatian pada
pencarian keuntungan yang sebesar-besarnya. Perusahaan tidak sekedar mempunyai
tanggung jawab ekonomi, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial.
Berikut di bawah ini adalah beberapa hal yang merupakan tantangan pelaksanaan etika
bisnis dalam dunia bisnis teknologi informasi seiring dengan perubahan dan perkembangan
yang sering kali terjadi secara revolusioner:
Mengingat perubahan yang begitu cepat dalam bidang teknologi informasi, sering
kali perubahan yang terjadi memberikan tekanan bagi masyarakat atau perusahaan untuk
mengikuti perubahan tersebut. Perusahaan yang mencoba menolak perubahan teknologi
tersebut biasanya mengalami ancaman yang cukup besar sehingga memperkuat alasan
untuk melakukan perubahan. Keuntungan ekonomis dari perubahan tersebut sering kali
menjadi alasan pembenaran mereka dalam melakukan perubahan.
Persaingan yang ketat di era globalisasi menimbulkan banyak alasan bagi pelaku
bisnis di bidang teknologi informasi untuk melakukan konsentrasi industri. misalnya
dengan meningkatkan kemampuan saing, memudahkan pemodalan.
Merupakan sebuah tantangan bagi setiap pelaku bisnis untuk mengembangkan
suasana persaingan yang sehat. Ia menghasilkan dunia usaha yang dinamis dan terus
berusaha menghasilkan yang terbaik. Namun, persaingan haruslah adil dengan aturan-
aturan yang jelas dan berlaku bagi semua orang. Memenangkan persaingan bukan berarti
mematikan pesaing. Dengan demikian, persaingan harus diatur agar selalu ada, dan
dilakukan di antara kekuatan-kekuatan yang seimbang.
3. Tantangan pergaulan internasional.
Sering terjadi bahwa perusahaan internasional mengambil tindakan yang tak dapat
diterima secara lokal di suatu negara. Banyak pertanyaan mendasar bagi perusahaan
multinasional, seperti kemungkinan masuknya nilai moral budayanya ke budaya
masyarakat lain, atau kemungkinan terjadi eksploitasi yang dilakukan perusahaan
terhadap lubang-lubang perundang-undangan dalam sebuah negara demi kepentingan
mereka.
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Etika bisnis dalam IT adalah suatu pemikiran kritis mendasar tentang pandangan moral
dalam usaha perdagangan yang dilakukan seseorang atau kelompok organisasi untuk
mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dengan menggunakan teknologi yang menggabungkan komputasi
dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
2. Prinsip-prinsip dalam etika bisnis diantaranya:
a. Prinsip otonomi.
b. Prinsip kejujuran.
c. Prinsip berbuat baik d. Prinsip keadilan.
d. Prinsip hormat pada diri sendiri.
3. Kategori bisnis di bidang IT diantaranya adalah:
a. Bisnis di Bidang Industri Perangkat Keras.
b. Bisnis Bidang Rekayasa Perangkat Lunak
c. Bisnis di Bidang Distribusi dan Penjualan Barang.
d. Bisnis di Bidang Pendidikan Teknologi Informasi.
e. Bisnis di Bidang Pemeliharaan Teknologi Informasi.
4. Tantangan umum bisnis di dunia IT diantaranya adalah :
a. Tantangan inovasi dan perubahan yang cepat.
b. Tantangan pasar dan pemasaran di era globalisasi.
c. Tantangan pergaulan internasional.
d. Tantangan pengembangan sikap dan tanggung jawab pribadi.
e. Tantangan pengembangan sumber daya manusia.
3.2 Saran
Dalam berbisnis di dunia IT, sudah selayaknya kita mengenal konsep dan teknis dari
bisnis itu sendiri dan tetap menjunjung etika dalam berbisnis, tidak hanya sekedar mencari
keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA