Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Etika Dalam Bisnis”

Mata Kuliah

“Aplikasi Kewirausahaan”

Dosen Pengampu:

Dr.Hendri Neldi,M.KeS

Ibnu Andli Marta,S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 7:

ILHAM RAHMAN SIDIK (20086427)

KURNIA KINANTAN (20086442)

QHODRI ROMADHON (20086260)

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Padang

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT tuhan yang maha esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah inin dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah “Aplikasi Kewirausahaan”

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,hal itu dikerenakan
kemmampuan penulis yang terbatas,namun,berkat bantuan dan dorongan dari betbagai pihak
akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.dan tidak lupa penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
mengembangkan dan meningkatkan prestassi di masa yang akan datang.

Padang, November 2022

Kelompok 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harusada
betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak yang
tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebutkarena
berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran,
yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara
lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut,
dimanalokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.Suatu
rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan (business plan)
merupakan perangkat tepat untuk memagang kendali perusahaan dan menjaga agar
fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.Business plan perlu disusun karena merupakan
legitimasi dari sebuah usaha yang akandidirikan. Orang perlu mengetahui segala
sesuatu tentang perusahaaan anda sehingga tertarik untuk bekerja sama.

B. Rumusan Masalah

1. Seberapa penting etika dalam berbisnis

2. Definisi etikaka dalam berbisnis

3. Hal-hal yang terdapat dalam etika berbisnis

C.Tujuan

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi terkait
materi perencanaan bisnis untuk dapat digunakan sebagai informasi yang digunakan untuk
mahasiswa atau umum.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Etika bisnis adalah sebuah aturan yang bersifat etis mengenai tolak ukur benar atau
tidaknya dalam melaksanakan kegiatan usaha. Etika bisnis mencakup berbagai aspek kegiatan
bisnis baik tingkatan individu, perusahaan, atau masyarakat secara luas. Ketika Etika bisnis
dijalankan dengan benar, baik itu pada tingkatan individu maupun perusahaan tentunya dapat
memberikan branding value kepada perusahaan serta seluruh stakeholder yang ada.

Bisnis merupakan sebuah kegiatan industri. Sebab di sana terdapat agenda bisnis seperti
memproduksi, mengedarkan, menjual serta membeli produk untuk mendapatkan keuntungan dari
agenda yang dilaksanakan, baik bisnis yang berupa barang atau jasa. Pada seluruh agenda yang
dilaksanakan pada kegiatan bisnis, tentu memerlukan aspek etis agar kita mampu bertindak
sesuai aturan, terutama dalam berbisnis.

Sebuah perusahaan memiliki keyakinan bahwa bisnis yang baik adalah bisnis yang
memiliki aspek etis di dalamnya. Etika bisnis juga menjadi pedoman serta standar bagi semua
aktor yang terlibat dalam kegiatan bisnis, seperti owner, pegawai dan distributor harus
melaksanakan kegiatannya pada koridor profesionalitas dan memiliki aspek etis di dalamnya.
Terkadang orang beranggapan bahwa bisnis ya tetap bisnis. Anggapan ini memiliki titik fokus
pada bagaimana kita mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa peduli apakah cara
kita itu baik atau tidak. Bisnis yang hanya berorientasi pada profit saja, dan mengesampingkan
aspek etis, tentu tidak akan bernilai. Sebab, bisnis, selain berfokus pada pengembangan modal
untuk mencari keuntungan, juga memperjuangkan nilai-nilai humanisme untuk manebar nilai
manfaat bagi sesama
B. Etika dalam Bisnis

Mengapa Etika Bisnis Penting, Etika bisnis penting karena berbagai alasan. Pertama dan
terpenting, hal ini membuat bisnis tetap berjalan dalam batas-batas hukum, memastikan bahwa
mereka tidak melakukan kejahatan terhadap karyawan, pelanggan, konsumen pada umumnya,
atau pihak lain.Menerapkan etika dalam berbisnis juga dapat membangun kepercayaan antara
bisnis dan konsumen.Jika konsumen merasa bahwa suatu bisnis dapat dipercaya, mereka akan
lebih cenderung memilih bisnis tersebut daripada para pesaingnya.Selain itu, menjalankan bisnis
sesuai etika bisa menarik investor dan pemegang saham. Menerapkan etika bisnis juga dapat
bermanfaat bagi karyawan dan operasi bisnis.

a. Menurut Sonny Keraf (1998), ada lima prinsip yang dapat dijadikan pedoman untuk
menjalankan praktik bisnis, di antaranya sebagai berikut :

1. Prinsip Kejujuran

Prinsip kejujuran menanamkan sikap apa adanya berdasarkan fakta, situasi


dan kondisi yang sebenarnya. Dengan kata lain, apa yang dikatakan itulah apa
yang dikerjakan. Prinsip ini juga memberikan kepatuhan dalam melaksanakan
berbagai kontrak, komitmen, dan perjanjian yang telah dibuat.

2. Prinsip Otonomi

Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, serta


tanggung jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil
keputusan lalu melaksanakannya berdasarkan kemampuan sendiri dan sesuai
dengan apa yang diyakini, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan
kepada pihak lain.
3. Prinsip saling Menguntungkan

Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran untuk saling


memberikan keuntungan satu sama lain, artinya dalam setiap tindakan bisnis
harus diusahakan supaya semua pihak merasa diuntungkan.

4. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk bersikap adil terhadap semua


pihak, dengan tidak membeda-bedakan dari segala aspek, seperti aspek ekonomi,
hukum, maupun yang lainnya.

5. Prinsip Integritas Moral

Prinsip integritas moral merupakan prinsip yang tidak merugikan orang


lain dalam mengambil keputusan dan tindakan bisnis. Prinsip ini dilandasi dengan
kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati sebagai manusia.

b. Penerapan etika dalam berbisnis yang baik

Berikut contohnya:
1. Integritas

Etika dalam berbisnis harus selalu ditegakkan oleh perusahaan. Tidak


peduli apa pun masalah yang dihadapi, pemimpin dan karyawan wajib
menunjukkan integritas pribadi sehingga menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif.

2. Loyalitas

Loyalitas tercipta dari kepercayaan antara perusahaan dengan karyawan


dan konsumen Untuk menerapkannya, perusahaan pun harus menjalin hubungan
yang baik dengan para karyawan sekaligus konsumennya. Dengan begitu, bisnis
yang dijalankan dapat bertahan lama.

3. Kejujuran

Kejujuran merupakan prinsip dalam hidup yang sebaiknya dimiliki oleh


setiap manusia. Baik dalam bergaul dengan orang lain, maupun ketika bekerja dan
berbisnis. Dalam mencapai kepercayaan, biasanya perusahaan harus melibatkan
bersikap transparan dan jujur dalam semua tindakan dan komunikasi. Jika
perusahaan menjalankan bisnisnya dengan jujur, konsumen akan lebih mudah
percaya dengan produk/jasa yang ditawarkan.
Konsumen juga sangat menghargai keterbukaan karena memberikan
mereka wawasan tentang bagaimana bisnis beroperasi dan mengonsep pekerjaan
yang mereka lakukan. Oleh karena itu, jangan sampai perusahaan menyebarkan
informasi yang menyesatkan dan merugikan konsumen. Selain kepada konsumen,
perusahaan juga perlu berlaku jujur kepada karyawan yang bertanggungjawab
atas produksi barang/penyedia jasa yang ditawarkan.

4. Saling Menghormati

Penerapan etika dalam berbisnis berikutnya adalah pentingnya untuk


saling menghormati. Jadi, perusahaan tidak boleh membeda-bedakan karyawan,
investor, atau konsumennya Mereka harus selalu menghargai setiap orang yang
terlibat dalam bisnis. Karena perusahaan yang arogan akan lebih cepat
ditinggalkan. Ada berbagai cara yang bisa perusahaan lakukan dalam
menunjukkan rasa hormat. Misalnya, menepati semua janji kepada konsumen,
serta memberikan permintaan maaf yang tulus dan kompensasi yang sesuai jika
ada kendala pada konsumen.

5. Adil

Keadilan juga sangat penting untuk diterapkan dalam etika berbisnis. Jadi,
perusahaan harus memandang karyawan, investor, atau konsumennya secara
setara. Salah satu bagian dari bersikap adil adalah memberikan kesempatan yang
sama kepada setiap orang untuk dipekerjakan di perusahaan.
BAB III

KESIMPULAN

Dalam kesimpulan ini, apa yang dimaksud dengan etika bisnis? Menurut definisi, etika
bisnis mengacu pada standar perilaku yang benar dan salah secara moral dalam bisnis.

Mengutip The Street, etika bisnis dapat mencakup sejumlah situasi yang berbeda, termasuk
bagaimana bisnis diatur, bagaimana saham diperdagangkan, peran bisnis dalam masalah sosial,
dan masih banyak lagi.

Etika bisnis adalah bidang yang sangat luas karena ada begitu banyak topik berbeda, kamu dapat
dapat memelajarinya dari berbagai sudut pandang yang berbeda, baik secara filosofis, ilmiah,
maupun hukum. Namun, hukum memainkan peran terbesar dalam mempengaruhi etika bisnis
sejauh ini.

Banyak bisnis memanfaatkan etika bisnis tidak hanya untuk tetap bersih dari perspektif hukum,
tetapi juga untuk meningkatkan citra publik mereka dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

https://masoemuniversity.ac.id/berita/macammacam-etika-dalam-berbisnis.php

https://store.sirclo.com/blog/pengertian-etika-bisnis-dan-bisnisnya/

https://alumni.stekom.ac.id/artikel/apa-saja-prinsip-prinsip-etika-dalam-berbisnis

Anda mungkin juga menyukai