Anda di halaman 1dari 8

Nama  

  : KURNIA KINANTAN

Nim       : 20086442

Matkul   : APLIKASI KEWIRAUSAHAAN

Ringkasan materi kelompok 9

A. Pengertian Lingkungan Perusahaan

Definisi lingkungan perusahaan atau business environment adalah sejumlah total


(agregat) dari semua orang, organisasi dan kekuatan lain yang berada di luar kekuatan
industri tetapi dapat mempengaruhi produksinya ( BYJU’S, 2022).

Bashin (2020) merumuskan lingkungan bisnis organisasi sebagai kumpulan faktor


internal dan eksternal yang mempengaruhi operasional perusahaan di semua fasilitas yang
dioperasikannya. Dikatakan selanjutnya, lingkungan bisnis adalah istilah yang sangat luas
termasuk dapat digunakan oleh pemasok, grosir, pengecer, vendor, karyawan, konsultan dan
direktur. Ditambahkannya, beberapa pakar manajemen bahkan memasukkan jenis teknologi
yang digunakan dan praktik manajemen yang diikuti seperti kaizen sebagai bagian dari
lingkungan bisnis. Kaizen adalah sebuah pendekatan untuk menciptakan perbaikan terus-
menerus berdasarkan gagasan bahwa perubahan kecil dan positif yang berkelanjutan dapat
menuai perbaikan yang signifikan dan istilah ini sangat populer dalam kaitan the Toyota
Way(Nimodia, 2022),

Lingkungan bisnis adalah konsep atau fenomena yang dinamis dari tren yang muncul
dalam etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan, tata kelola perusahaan, perubahan dari
sisi konsumen, dll (Hans, 2018) Dikatakan selanjutnya setiap manajer harus memiliki
kerangka kerja konseptual dan kebijakan yang kuat untuk mendukung pengembangan dan
penggunaan informasi bisnis dan lingkungan dalam pengambilan keputusan.

Menurut BYJU’S (2022), pengertian lingkungan perusahaan sejalan seperti kejadian di


alam semesta, yang menggambarkan adanya sistem dalam kehidupan dan sisanya adalah
lingkungan; dan oleh karenanya kekuatan keuangan, budaya, pemerintahan, teknologi, dan
berbagai kekuatan yang bekerja di luar perusahaan menjadi bagian dari lingkungan
perusahaan.

B. Pentingnya Memahami Lingkungan Perusahaan


1) Make business dynamic and flexible ( membuat perusahaan menjadi dinamis dan
feksibel).

Dengan memahami lingkungan perusahaan, maka perusahaan akan selalu dinamis dan
mudah menyesuaikan terhadap perubahan

2) Long term growth ( pertumbuhan jangka panjang)

Dengan memahami lingkungan perusahaan, maka perusahaan akan dapat


mengantisipasi perubahan sehingga ia dapat bertahan dalam jangka panjang (karena ia dapat
menyesuaikan dengan perubahan)

3) Social acceptance (penerimaan sosial)

Dengan memahami lingkungan perusahaan, maka perusahaan dapat beradaptasi


secara sosial sehingga perusahaan itu (bersama produknya) dapat diterima dalam masyarakat

4) Efficient on utilization of resources ( efisiensi dalam penggunaan sumber daya)

Dengan memahami lingkungan perusahaan maka perusahaan terbantu dalam


memanfaatkan sumber daya yang berguna. Sebagai contoh, sumber daya yang berguna itu
dapat berupa alternatif input bahan baku yang lebih murah dan menjadikan suatu output .

perusahaan, maka perusahaan elektronik mulai memproduksi televisi LED dan Smart
TV daripada membuat televisi berwarna atau hitam putih. Contoh lain, sebuah perusahaan
dapat menawarkan pembayaran pajak yang lebih praktis daripada datang ke kantor pajak dan
sebagainya. Contoh perusahaan Indonesia yang memanfaatkan peluang dalam konteks ini
adalah OVO, GoPay, Shopee, Tokopedia dan banyak lagi, yang menyediakan berbagai
fasilitas baru kepada pelanggannya, yang sebelumnya belum pernah ada.

5) Business changes (perubahan bisnis)

Sebagaimana diketahui, banyak perubahan yang berjalan sangat cepat mengiringi


berubahnya teknologi. Perusahaan yang memahami lingkungan perusahaan, maka dialah
yang berhasil memanfaatkan peluang dan sebaliknya, perusahaan yang tidak dapat
mengiringi cepatnya teknologi berubah, pasti akan tertinggal. Saat ini, lingkungan bisnis
berubah sangat cepat dan industri semakin terpengaruh oleh perubahan pasar. Lingkungan
pasar yang bergejolak, kurangnya loyalitas terhadap merek dari konsumen, adanya perubahan
mode fashion, adanya pelanggan yang lebih menuntut, dan adanya peningkatan persaingan
global adalah beberapa contoh perubahan bisnis. Sebagai contoh : Jack Ma memulai Alibaba
karena dia melihat potensi minat di E-Commerce di Cina dan pasar global, sehingga dia
berhasil menjadi orang yang bisa memanfaatkan peluang.
6) Threat detected ( ancaman dapat terdeteksi)

Apabila perusahaan memahami lingkungan perusahaan, maka perusahaan itu dapat


terbantu dalam mengidentifikasi ancaman dan sinyal peringatan diri dari hal-hal yang
menjadi ancaman perusahaan, termasuk ancaman di masa depan. Dengan memahami
lingkungan perusahaan juga dapat diambil manfaatnya oleh manajer saat ia dapat
mengidentifikasi berbagai ancaman secara tepat waktu dan kesempatan ini dapat
berfungsi sebagai sinyal peringatan dini Sebagai contoh, di India, ada sebuah produk baru
dengan merek Patanjali dan merek Patanjali itu banyak ragamnya yaitu ada madu
(honey),ada minyak rambut (Patanjali hair oil) dan lain-lain dan kebetulan madu Patanjali
menjadi salah satu produk dengan penjualan yang bagus sehingga tergolong FMCG ( fast-
moving consumer goods = barang-barang dengan penjualan fast moving – perputaran
penjualannya tinggi) . Dengan mengetahui hal ini, tentu perusahaan dapat bergerak
dengan cepat misalnya dengan meluncurkan produk sejenis dengan harga yang lebih
kompetetif, atau kemasan yang lebih praktis dan lainlain. Hal sama terjadi dengan adanya
kemunculan ponsel Cina yang kemudian menjadi pesaing ponsel India yang sudah
dikenal masyarakat India, maka hal ini dapat cepat diantisipasi misalnya dengan
mengadakan promosi turun harga dan sebagainya.

7) Opportunities detected ( Peluang terdeteksi)

Dengan memahami lingkungan perusahaan, maka perusahaan dapat mengidentifikasi


peluang untuk meningkatkan kinerja bisnis. Dengan demikian, apabila sebuah perusahaan
dapat mengidentifikasi awal tentang suatu peluang, maka hal itu akan memberikan peluang
bagi perusahaan tersebut untuk menjadi yang pertama mengidentifikasi peluang dibanding
pesaingnya (perusahaan lain). Dengan kemampuan mengindentifikasi adanya peluang, maka
ia dapat bergerak lebih cepat dibanding perusahaan lain. Dengan kondisi persaingan saat ini
yang sedemikian ketat, maka perusahaan yang lebih cepat bergeraklah yang dapat merebut
peluang tersebut. Sebagai contoh : Perusahaan 'Airtel' (perusahaan India yang bergerak dalam
bidang komunikasi multi nasional dengan nama Bharti Airtel Limited, yang sudah populer
disebut sebagai Airtel) mengidentifikasi adanya kebutuhan akan internet cepat dan kondisi
tersebut segera diantisipasi oleh Artel dengan memberikan pelayanan 4G kepada para
pelanggannya. Hal ini memberi peluang kepada Airtel untuk berperan sebagai “ first – mover
” bagi para pelanggan baru 4G dibanding perusahaan lain. Setelah beberapa waktu Airtel
memberi pelayanan 4G kepada para pelanggannya, barulah perusahaan lain mengikutinya
seperti perusahaan Vodafone. Hal yang penting dicatat adalah, Airtel telah berhasil
mengambil keuntungan yang pertama karena dia telah memahami lingkungan perusahaan
lebih awal. Demikian juga contoh lain yaitu perusahaan Idea.Cat Asia kehilangan pangsa
pasar dari Nerolac karena gagal menandingi teknologinya (Mates, 2022).

8) Weakness detected ( kelemahan terdeteksi)

Dengan memahami lingkungan perusahaan, maka dapat terkuak kelemahan perusahaan


sehingga membantu perusahaan meningkatkan kinerjanya. Selain itu, dengan diketahuinya
kelemahan, maka akan terbantu dalam perencanaan dan perumusan kebijakan, termasuk
perencanaan masa depan dan pengambilan keputusan. Sebagai contoh : di pasar India sudah
lama perusahaan ponsel lokal seperti merek Micromax, Karbonn, Lava dapat berjalan lancar
dalam penjualannya. Setelah ponsel Cina mulai masuk ke pasar India, seperti VIVO, OPPO
dan lain-lain, maka perusahaan-perusahaan lokal menyadari kelemahannya. Apabila hal ini
telah diketahui oleh perusahaan ponsel lokal India sebelumnya, tentu hal itu dapat lebih
mudah diatasi. Namun perusahaan yang tidak aware (awas) dengan perubahan lingkungan
perusahaan, tentu dapat membuat perusahaan tersebut mengalami kesulitan.

9) Strenght detected (kekuatan terdeteksi)

Perusahaan yang terus memantau dan mengadopsi praktik bisnis yang sesuai, tidak hanya
dapat meningkatkan kinerja mereka tetapi juga menjadi pemimpin dalam industri. Dia juga
mengerti kekuatan yang dipunyainya. Sebagai contoh, perusahaan Apple telah berhasil
mempertahankan pangsa pasarnya karena pemahamannya yang baik tentang lingkungan dan
membuat inovasi yang sesuai dalam produknya karena ia juga memahami kekuatan dalam
perusahaannya.

C. Sektor Lingkungan Perusahaan

Sebuah bisnis atau perusahaan tidak beroperasi di ruang hampa melainkan dalam
lingkungan dinamiis yang memilik pengaruh langsung pada cara mereka beroperasi dan
apakah mereka akan mencapai tujuan mereka ( OER, 2021). Dikatakan selanjutnya,
lingkungan bisnis ini meliputi lingkungan bisnis ekternal yang terdiri dari banyak organisasi
dan kekuatan luar yang dapat dikelompokkan ke dalam 7 sublingkungan utama. (1) Ekonomi
(economic) (2) politik dan hukum (Political/legal) (3) Demografi (demographic) (4) Sosial
(Social) ,(5) Kompetetif (Competetive), (6) Global , (7) Teknologi. Masing-masing sektor ini
menciptakan serangkaian tantangan dan peluang unik bagi bisnis. Pemilik dan manajer
bisnis/perusahaan memiliki banyak kendali atas lingkungan internal bisnis, yang mencakup
keputusan sehari-hari. Mereka memutuskan persediaan yang mereka beli, karyawan mana
yang mereka pekerjakan, produk yang mereka jual, dan di mana mereka menjual produk
tersebut. Mereka menggunakan keterampilan dan sumber daya mereka untuk menciptakan
barang dan jasa yang akan memuaskan pelanggan yang sudah ada dan calon pelanggan.
Namun, kondisi lingkungan eksternal yang mempengaruhi bisnis umumnya berada di luar
kendali manajemen dan terus berubah. Untuk bersaing dengan sukses, pemilik dan manajer
bisnis harus terus mempelajari lingkungan dan menyesuaikan bisnis mereka.

Kekuatan lain, seperti bencana alam, juga dapat berdampak besar pada bisnis. Sebagai
contoh, kejadian Badai Katrina yang menimpa Amerika Serikat pada 2005 telah
memporakporandakan lingkungan bisnis di sana dan membutuhkan waktu untuk
memulihkannya. Demikian pula yang terjadi kecelakaan yaitu ledakan pada anjungan minyak
Deepwater Horizon di Teluk AS pada April 2010 yang menewaskan 11 pekerja saat
mengirimkan lebih dari 3 juta barel minyak. ke Teluk Meksiko. Peristiwa tersebut sangat
berdampak pada lingkungan, bisnis, pariwisata, dan mata pencaharian masyarakat.
Perusahaan penyebab ledakan adalah Konglomerat minyak global BP, yang bertanggung
jawab atas tumpahan minyak, telah menghabiskan lebih dari $60 miliar untuk menanggapi
bencana dan pembersihan tersebut. Kejadian itu membutuhkan waktu tujuh tahun setelah
ledakan, dengan kondisi pariwisata dan bisnis lainnya secara perlahan pulih, meskipun para
ilmuwan tidak yakin tentang konsekuensi lingkungan jangka panjang dari tumpahan minyak.

Bagian-bagian inti , yaitu 7 komponen tersebut memiliki panah yang menunjuk ke dalam
lingkungan internal inti, yang menunjukkan bahwa komponen-komponen tersebut memberi
pengaruh kepada lingkungan internal perusahaan. Pengaruh ekstenal dari setiap perusahaan
sangat besar sehingga tidak ada bisnis besar yang cukup kuat untuk menciptakan perubahan
besar di lingkungan eksternal (OER, 2021). Dikatakan selanjutnya, dengan demikian,
manajer pada dasarnya adalah adaptor, bukan agen perubahan terhadap lingkungan
perusahaan.

Persaingan global pada dasarnya merupakan elemen yang tidak dapat dikendalikan di
lingkungan eksternal. Dalam beberapa situasi, bagaimanapun, perusahaan dapat
mempengaruhi peristiwa eksternal melalui strateginya. Misalnya, perusahaan farmasi besar
AS telah berhasil membuat Food and Drug Administration (FDA) mempercepat proses
persetujuan untuk obat barunya (Healy, 2017). Demikian juga contoh yang terjadi pada lima
perusahaan terbesar dalam Indeks saham S&P ( S&P 500 Index) : Google, Facebook,
Amazon, Microsoft, dan Apple, telah menghabiskan hampir $50 juta untuk kegiatan lobi
dengan Pemerintah AS dalam upaya membantu pembuat kebijakan memahami industri
teknologi dan pentingnya inovasi dan internet "terbuka". (Shaban, 2018).

Dari tujuh komponen yang mempengaruhi lingkungan bisnis, terdapat empat komponen
yang merupakan faktor kuat dalam mempengaruhi lingkungan perusahaan, sebagai berikut
(OER, 2021) :

1. Pengaruh Ekonomi

Kategori ini adalah salah satu pengaruh eksternal yang paling penting pada bisnis.
Fluktuasi tingkat aktivitas ekonomi menciptakan siklus bisnis yang mempengaruhi bisnis dan
individu dalam banyak hal. Ketika ekonomi tumbuh, misalnya, tingkat pengangguran rendah,
dan tingkat pendapatan meningkat. Inflasi dan suku bunga merupakan bidang lain yang
berubah sesuai dengan kegiatan ekonomi. Melalui kebijakan yang ditetapkannya, seperti
pajak dan tingkat suku bunga, Pemerintah selalu berusaha untuk merangsang atau membatasi
tingkat kegiatan ekonomi. Selain itu, kekuatan penawaran dan permintaan menentukan
bagaimana harga dan jumlah barang dan jasa berperilaku di pasar bebas.

2. Pengaruh Politik dan Hukum

Iklim politik suatu negara merupakan faktor penting lain bagi manajer untuk
dipertimbangkan dalam operasional bisnis sehari-hari. Jumlah kegiatan pemerintah, jenis
undang-undang yang disahkan, dan stabilitas politik umum suatu pemerintahan adalah tiga
komponen iklim politik. Misalnya, perusahaan multinasional seperti General Electric akan
mengevaluasi iklim politik suatu negara sebelum memutuskan untuk menempatkan pabrik di
sana, maka perusahaan itu akan mempertimbangkan : Apakah pemerintah di negara yang
akan dibangun pabrik itu stabil ? atau mungkinkah akan terjadi kudeta yang akan
mengganggu keamanan negara? Seberapa ketat peraturan untuk bisnis asing termasuk
kepemilikan asing atas properti bisnis dan perpajakan? Demikian pula apabila sebuah
perusahaan asing akan melakukan perdagangan dengan suatu negara, maka ia akan
mempertimbangkan : berapa tarif impor?, berapa sistem kuota impor yang berlaku di negara
yang akan dituju?, dan apakah ada pembatasan ekspor ? Hal – hal semacam ini menjadi
pertimbangan yang menentukan aktivitas perusahaan dan hal ini juga harus diperhitungkan.

OER (2021) mengetengahkan kejadian di Amerika Serikat, bahwa undangundang yang


disahkan oleh Kongres dan banyak badan pengatur mencakup bidangbidang seperti
persaingan, upah minimum, perlindungan lingkungan, keselamatan pekerja, dan hak cipta
serta paten turut mempengaruhi lingkungan perusahaan. Misalnya, Kongres mengesahkan
Undang-Undang Telekomunikasi tahun 1996 untuk menderegulasi industri telekomunikasi.
Akibatnya, persaingan meningkat dan peluang baru muncul karena batas tradisional antara
penyedia layanan saat itu masih kabur. Namun dengan berjalannya waktu, saat ini telah
terjadi banyak sekali perubahan yang cukup drastis, telah mengubah pertumbuhan dramatis
dalam teknologi seluler dan hal ini telah mengubah fokus telekomunikasi, yang kini
menghadapi tantangan terkait dengan akses dan kecepatan broadband, streaming konten, dan
peningkatan yang sangat dibutuhkan dalam infrastruktur jaringan untuk mengatasi transmisi
data yang terus meningkat (Delloitte, 2017).

Di Amerika Serikat, Agen Federal memainkan peran penting dalam operasi bisnis. Ketika
Pfizer ingin membawa obat baru untuk penyakit jantung ke pasar, maka ia harus mengikuti
prosedur yang ditetapkan oleh Food and Drug Administration untuk pengujian dan uji klinis
serta mendapatkan persetujuan FDA. Sebelum menerbitkan saham, Pfizer harus
mendaftarkan sekuritas tersebut ke Securities and Exchange Commission. Komisi
Perdagangan Federal akan menghukum Pfizer jika iklannya yang mempromosikan manfaat
obat itu menyesatkan. Hal ini menunjukkan betapa politik dan hukum itu memberi pengaruh
terhadap ingkungan perusahaan dan kejadian ini hanyalah beberapa kasus yang terjadi dalam
kaitan dengan lingkungan politik dan hukum yang akan mempengaruhi keputusan bisnis.

Demikian juga terjadi di pemerintah negara bagian AS yang juga melakukan kontrol atas
bisnis — dengan mengenakan pajak, menerbitkan piagam perusahaan dan izin usaha,
menetapkan peraturan zonasi, dan peraturan lain yang serupa.

3. Faktor Demografis

Faktor demografi merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan dalam lingkungan
bisnis dan sangat penting bagi para manajer. Demografi adalah studi tentang statistik yang
vital mengenai populasi, seperti usia, jenis kelamin, ras dan etnis, serta lokasi. Demografi
membantu perusahaan menentukan pasar untuk produk mereka dan juga menentukan ukuran
dan komposisi tenaga kerja.

Demografi adalah jantung dari banyak keputusan bisnis. Bisnis saat ini harus berurusan
dengan preferensi belanja yang unik dari generasi yang berbeda, yang masing-masing
memerlukan pendekatan pemasaran dan barang serta jasa yang ditargetkan untuk kebutuhan
target pasar. Misalnya, lebih dari 75 juta anggota generasi milenial lahir antara tahun 1981
dan 1997 di Amerika Serikat. Pada tahun 2017 jumlah generasi melinial melampaui generasi
baby boomer , yang artinya sebagai generasi terbesar di Amerika Serikat ( Fry, 2020). Arti
lebih lanjut adalah terdapat pasar yang sangat besar dan dampak pemasaran kaum milenial
akan terus menjadi besar. Mereka adalah orang-orang muda yang melek teknologi dan
makmur, dengan ratusan miliar dolar untuk dibelanjakan. Mereka cenderung melakukan
pembelanjaan—dengan bebas, meskipun mereka belum mencapai pendapatan puncak dan
pengeluaran mereka juga belum mencapai maksimal serta masih ada bertahun-tahun
mendatang pasar yang semakin besar dihadapi oleh produsen ( Lutz, 2016).

Selanjutnya diuraikan, kelompok usia lain, seperti Generasi X , yaitu orang yang lahir
antara tahun 1965 dan 1980 — serta baby boomer : lahir antara tahun 1946 dan 1964,
memiliki pola pengeluaran mereka sendiri. Banyak kaum baby boomer yang mendekati masa
pensiun memiliki uang dan bersedia membelanjakannya untuk kesehatan, kenyamanan,
rekreasi, dan mobil mereka. Seiring bertambahnya usia populasi, bisnis menawarkan lebih
banyak produk yang menarik bagi pasar paruh baya dan senior ( Gross, 2016).

OER (2021) memperhatikan bahwa kaum minoritas mewakili lebih dari 38 persen dari
total populasi, dengan imigrasi membawa jutaan penduduk baru ke negara Amerika Serkat
selama beberapa dekade terakhir, yang tentu hal ini juga membawa dampak terhadap
pemasaran produk di AS.

Adapun pada 2060, Biro Sensus A.S. memproyeksikan populasi minoritas meningkat
menjadi 56 persen dari total populasi A.S (Colby and Ortman, 2015). Dengan demikian,
perusahaan menyadari hal ini dengan turut mempekerjakan tenaga kerja dengan usia dan ras
beragam yang mencerminkan masyarakat Amerika Serikat. Selanjutnya Colbu dan Ortman
(2015) menambahkan, daya beli minoritas juga meningkat secara signifikan, dan perusahaan
perlu terus mengembangkan produk dan kampanye pemasaran yang menargetkan kelompok
etnis yang berbeda.

4. Faktor sosial

Faktor sosial, termasuk sikap, nilai, etika, dan gaya hidup warga Amerika Serikat ,
mempengaruhi apa, bagaimana, di mana, dan kapan orang membeli produk atau layanan
( OER, 2021). Selanjutnya dikatakan, kondisi faktor sosial ini sulit untuk diprediksi,
didefinisikan, dan diukur karena mereka bisa sangat subjektif. Mereka juga berubah ketika
orang bergerak melalui tahap kehidupan yang berbeda. Orang-orang dari segala usia memiliki
minat yang lebih luas, menentang profil konsumen tradisional. Mereka juga mengalami
"kemiskinan waktu" (kekurangan waktu) dan mencari cara untuk mendapatkan lebih banyak
kendali atas waktu mereka.Demikian pula terjadi kepada perubahan peran yag telah
membawa lebih banyak perempuan ke dunia kerja. Perkembangan ini meningkatkan
pendapatan keluarga, meningkatkan permintaan akan barang dan jasa yang menghemat
waktu, mengubah pola belanja keluarga, dan mempengaruhi kemampuan individu untuk
mencapai keseimbangan kehidupan kerja. Selain itu, penekanan baru pada perilaku etis dalam
organisasi di semua tingkat perusahaan membuat manajer dan karyawan sama-sama mencari
pendekatan yang tepat dalam hal ketidaksetaraan gender, pelecehan seksual, dan perilaku
sosial lainnya yang berdampak pada potensi kesuksesan bisnis yang berkelanjutan.

Kondisi ini tentu tidak banyak berbeda di Indonesia, terutama di kota-kota besar
seperti Jakarta, Surabaya, Medan dll. Perubahan masyarakat di Amerika Serikat, tentu
membawa dampak yang besar bagi perubahan masyarakat di tempat lain, terlebih di
Indonesia (dan juga negara-negara lain) yang masih menganggap Amerika Serikat sebagai
pemegang hegomoni dunia. Apa yang sedang populer di Amerika Serikat, dengan cepat
menyebar ke seluruh dunia dan membawa perubahan “meniru” terutama dalam konteks
perilaku dan perubahan sosial

Anda mungkin juga menyukai