Anda di halaman 1dari 4

Pengantar Teknik dan Sistem Industri

Study Guide Perkuliahan Minggu #7


(9 Oktober 2018)

Minggu ini Anda akan mempelajari keterkaitan dan interaksi perusahaan dengan pihak eksternal.
Carilah informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan share holder dan stake holder sebuah perusahaan?
2. Siapa sajakah yang dapat dikategorikan sebagai pihak eksternal perusahaan?
3. Mengapa identifikasi pihak eksternal penting untuk dilakukan oleh setiap perusahaan?
4. Apakah yang dimaksudkan dengan sistem mikro, meso, dan makro? Berikan contoh masingmasing.
5. Pernahkah Anda mendengar istilah ‘Supply Chain Management’ (SCM)? Jelaskan definisi SCM dan
kaitannya dengan proses bisnis suatu perusahaan?
6. Apakah yang dimaksudkan dengan ERP? Carilah informasi mengenai software atau brand yang dapat
dipakai dalam mengimplementasikan ERP?
7. Carilah informasi mengenai klaster industri. Jelaskan apa yang dimaksud dengan klaster industri dan
sebutkan apa saja elemen dari suatu klaster industri.
8. Carilah beberapa contoh klaster industri yang ada di Indonesia!
9. Apa bedanya suatu perusahaan yang mengelola pihak-pihak eksternalnya dan yang tidak mengelola
pihak-pihak eksternalnya?
10. Bagaimana cara suatu perusahaan mengelola pihak-pihak eksternalnya?

Jawab :
1. Stake holder adalah suatu masyarakat, kelompok, komunitas ataupun individu manusia yang
memiliki hubungan dan kepentingan terhadap suatu organisasi atau perusahaan. Stake holder
juga dapat diartikan sebagai sekelompok masyarakat yang memiliki hubungan dengan sebuah
perusahaan baik sebagai pihak yang mempengaruhi atau terpengaruh. Contoh dari stake holder
adalah staf, karyawan, supplier, mahasiswa, dosen, dan satpam.
Share holder adalah pemegang saham, baik itu individu atau badan hukum yang secara sah
punya satu atau lebih saham pada suatu perusahaan. Dengan kata lain, share holder adalah para
pemilik suatu perusahaan dan pemangku kepentingan utama suatu perusahaan.

2. Kreditur, supplier,investor, masyarakat, dan pihak pemerintah

3. Karena dalam suatu kegiatan usaha yang berskala besar maupun kecil, perlu adanya kehati-
hatian dan kesiapan dalam menentukan suatu kebijakan sehingga nantinya kendala serta resiko
usaha yang timbul akan dapat diantisipasi seminimal mungkin. Tentunya di perlukan suatu
analisa yang yang jeli serta strategi-strategi yang tepat dalam pengambilan suatu keputusan.
Pengambilan suatu keputusan sangat di pengaruhi oleh berbagai faktor dan salah satunya faktor
eksternal .Kemudian pihak eksternal perusahaan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi perusahaan tersebut, sehingga juga mempengaruhi struktur organisasi
perusahaan dan proses internal perusahaan.
4. a. Makro
Sistem makro adalah integrasi semua elemen dalam sistem perusahaan/ korporasi (contoh:
Manajemen Strategi, Manajemen kinerja dll).

b. Meso
Sistem meso adalah optimalisasi hubungan antara dua atau lebih bagian. Misalnya: departemen
pemasaran berkoordinasi dengan produksi

c. Tingkat MIKRO
Sistem mikro adalah optimalisasi setiap bagian perusahaan (contoh: lantai produksi, bagian
distribusi, dll)

5. Supply Chain Management (SCM) adalah serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi,
penjadwalan, dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman
produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administrasi harian, operasi ,
logistik dan pengolahan informasi mulai dari customer hingga supplier. Selain itu, SCM
berkaitan dengan proses bisnis suatu perusahaan karena pada masa lalu di sebuah perusahaan
untuk pengiriman produk menggunakan perkiraan dan terkadang tidak sesuai dengan
permintaan konsumen. Namun, saat ini pihak industri sudah mulai sadar akan perlunya
kolaborasi dengan partner, seperti supplier, distributor, dan customer. Pelaku industri mulai
sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas, dan cepat, perbaikan di
internal perusahaan manufaktur tidak cukup. Peran serta supplier, perusahaan transportasi, dan
jaringan distributor sangat dibutuhkan. Sehingga Supply chain management (SCM) sangat
berkaitan dengan proses bisnis.

6. ERP ( Enterprise Resource Planning) adalah konsep untuk merencanakan dan mengelola
sumber daya perusahaan, yang berbasis paket aplikasi program komputer terpadu yang
dirancang untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan termasuk aset-aset
yang berwujud, keuangaan, material dan sumber daya manusia., sehingga pekerjaan menjadi
lebih efisien dan dapat memberikan pelayanan lebih bagi konsumen, sehingga menghasilkan
nilai tambah dan keuntungan maksimal bagi semua pihak yang berkepentingan (stake holder)
atas perusahaan. Software yang dapat dipakai adalah SAP AG, ALTiUS ERP, Microsoft
Dynamics, Compiere, Oracle dan JD Edwards.

7. Klaster industri kelompok dari beberapa perusahaan yang terkait pada bidang tertentu yang
terhubung satu sama lain dalam rantai nilai tambah produksi dan bekerja sama karena kesamaan
serta saling memerlukan, sehingga membawa manfaat bersama yaitu terciptanya aglomerasi,
pertumbuhan industri, efisiensi, dan meningkatkan daya saing. Elemen dari klaster industri
adalah pelaku inti, industri pendukung, dan institusi pendukung.

8. a. Klaster industri kacang tanah di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.


b. Klaster industri yang digagas B.J Habibie dengan konsep “mulai dari akhir dan berakhir di
awal (1970-1995).
c. Klaster industri Indonesia Timur yang akan mencakup 12 provinsi. Dipandang perlu karena
Indonesia Timur memiliki industri rumahan dan UKM dianggap sangat mumpuni, seperti
kerajinan mutiara.

9. Perbedaan perusahaan yang mengelola pihak eksternal atau tidak terletak saat krisis menyerang
perusahaan/ organisasi. Pengelolaan hubungan dengan para pihak eksternal memegang peranan
yang sangat penting. Parahnya suatu krisis yang menyerang perusahaan/ organisasi tidak
ditentukan oleh masalah itu sendiri tetapi oleh para pihak eksternal yang terkena dampak serta
bagaimana mereka bereaksi sebagai hasil dari apa yang terjadi. Perusahaan yang mengelola
pihak eksternalnya dapat berkomunikasi dengan pihak eksternal secara efektif dan efisien.
Sehingga, masalah yang menimpa perusahaan/ organisasi benar-benar terpecahkan. Namun,
perusahaan yang tidak mengelola pihak eksternal tidak dapat berkomunikasi secara efektif,
sehingga masalah tersebut tidak dapat dengan mudah terselesaikan.

10. Cara suatu perusahaan mengelola pihak-pihak eksternal adalah dengan menjalin komunikasi
yang baik dengan pihak eksternal juga memberikan pelayanan yang baik kepada mereka. Selain
itu, mencari informasi lebih detail mengenai pihak eksternal, baik di mana lokasi tempat
tinggalnya maupun bagaimana komposisi demografinya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap
keberlangsungan suatu perusahaan. Sebagai contoh di saat krisis, perusahaan tersebut akan
dengan mudah menemukan bagaimana cara keluar dari krisis tersebut karena telah mengelola
pihak-pihak eksternalnya dengan baik.

Daftar Pustaka
Admin, 2011. Manajemen Teknologi. [Online]
Available at: https://ilmuteknikindustri.wordpress.com/2011/02/09/manajemen-teknologi/
[Accessed 08 October 2018].

Kho, B., 2017. Pengertian ERP (Enterprise Resource Planning). [Online]


Available at: https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-erp-enterprise-resource-planning/
[Accessed 08 October 2018].

Kho, B., 2017. Pengertian Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan). [Online]
Available at: https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-supply-chain-management-manajemen-
rantai-pasokan/
[Accessed 08 October 2018].

Anda mungkin juga menyukai