PEMBAHASAN
A. Konsep etika
Etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti kartu undangan, pada saat itu Rajaraja perancis sering mengundang para tamu dengan menggunakan kartu undangan. Dalam kartu
undangan tercantum persyaratan atau ketentuan untuk menghadiri acara seperti waktu, pakaian, dan
sebagainya.
Suatu kegiatan usaha haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma itu digunakan agar para pengusaha tidak melanggar aturan
yang telah ditetapkan dan usahanya dijalankan dengan memperoleh simpati dari berbagai pihak.
Etika dalam arti luas :
Etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya, karena masing-masing
masyarakat beragam adat dan budaya.
Etika sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia
dengan masyarakat.
Tingkah laku itu perlu diatur agar tidak melanggar norma-norma atau kebiasaan yang
berlaku dimasyarakat.
5. Taat Hukum.
6. Suka Membantu.
7. Komitmen Dan Menghormati.
8. Mengejar Prestasi
B. Hak dan Kewajiban Konsumen dan Produsen Sesuai Dengan Etika Bisnis
Hak dan Kewajiban Konsumen
Hak Konsumen
a) Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau
jasa.
b) Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
c) Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau
jasa.
d) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan.
e) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan konsumen, dan upaya penyelesaian sengketa
perlindungan konsumen secara patut.
f) Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
g) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
h) Hak untuk mendapat kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian jika barang dan/atau jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian dan tidak sebagaimana mestinya
Kewajiban Konsumen
a) Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan
barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan.
b) Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.
c) Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
d) Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut .
g) Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian bila barang dan/atau jasa yang diterima
atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian
berlaku, jika menjadi seseorang pimpinan maka harus bersikap terbuka dan menolong.
Pengejaran keunggulan (pursuit of excellence), yaitu berbuat yang terbaik di segala kegiatan,
bertanggung jawab, rajin, berkomitmen, bersedia untuk meningkatkan kompetensi dalam
j)
segala bidang.
Dapat dipertanggung jawabkan (accountability), yaitu bertanggungjawab dalam segala
perbuatan terutama dalam mengambil keputusan
c) Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, jangan
mengintepretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalistik dengan dalih
ketidakrelaan.
d) Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan dan Negara, jangan
menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam kerahasiaan,behitu juga
dalam konteks professional, jaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan
professional yang bebas dan teliti, hndari hal yang tidak pantas dan konflik kepentingan.
e) Kewajaran/keadilan, yaituberlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui kesalahan,
dan perlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual dan toleran terhadap
perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambil keuntungan yang tidak pantas
dari kesalahan atau kemalangan orang lain.
f) Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan,
tolongmenolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang
lain.
g) Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati kebebasan
dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, jangan
merendahkan orang lain, jangan mempermalukan orang lain.
h) Warga Negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu menaati hukum/aturan, penuh kesadaran
i)
j)
Etika adalah standar perilaku dan nilai-nilai moral yang menyangkut tindakan yang benar dan
salah yang terjadi dilingkungan keluarga. Tanggung jawab social perusahaan oleh sebagian pelaku
usaha seringkali dihubungkan dengan philantrophy. Filantropi sendiri menurut Echols dan Shadily
berarti hal cinta kepada sesame manusia, atau kedermawanan.
Salah satu alasan ketika seseorang berminat untuk menjadi wirausaha adalah karena mengejar
kekayaan, sehingga berwirausaha diartikan sebagai usaha untuk mencari uang dan cara cepat menjadi
kaya. Padahal kewirausahaan atau entrepreneurship tidak dapat dibangun dan dinikmati hasilnya
dalam waktu sekejap. Ketika hasil dari berwirausaha sangat cepat terwujud, justru harus diperiksa
kembali mengenai proses usahanya, apakah sudah dilaksanakan sesuai standar, apakah hak dan
kewajiban sudah dipenuhi semua, dll.
Dalam menjalankan setiap usaha, seringkali terjadi konflik antara kepentingan masyarakat
dengan kepentingan wirausaha. Konflik atau benturan tersebut sering disebabkan karena kurang
seimbangnya antara hak dan kewajiban yang harus dipenuhi dalam kegiatan wirausaha. Hal ini
berangkat dari keinginan untuk mendapatkan keuntungan dan kekayaan secara cepat dan instan.
Padahal wirausaha seharusnya melaksanakan usaha yang bertanggung jawab, yaitu memberlakukan
etika bisnis dalam kegiatan usahanya. Beberapa hal yang harus diperhatikan agar berbisnis dapat
dilakukan dengan etis adalah:
a) Berperilaku jujur dalam menjalankan aktivitas bisnis Yaitu terbuka dalam pemberian
informasi kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan kegiatan usaha, baik informasi yang
bersifat positif, misalnya perolehan laba perusahaan, maupun informasi yang bersifat negatif,
seperti efek samping atau bahaya ketika mengkonsumsi produk.
b) Mentaati tata nilai Yaitu mentaati ketentuan-ketentuan umum yang tidak tertulis dan bersifat
universal.
c) Walk the talk Artinya konsisten antara apa yang dilakukan dengan apa yang diucapkan, yaitu
melaksanakan segala sesuatu sesuai dengan yang dirancang atau diucapkan
Dorongan Tanggung Jawab Sosial
Pelaksanaan tanggung jawab sosial yang harus dilaksanakan oleh seorang wirausaha
menuntut diberlakukannya etika bisnis. Secara umum dorongan pelaksanaan etika bisnis datang dari
dalam dan dari luar. Dorongan dari dalam, berarti keinginan melaksanakan etika bisnis yang
didasarkan pada rasa kemanusiaan. Sedangkan dorongan dari luar lebih sering disebabkan karena
paksaan ataupun permintaan dari lingkungan masyarakat. Secara lebih rinci, Indriyo Gitosudarmo
(1992) menjelaskan beberapa faktor yang menjadi pendorong pelaksanaan etika bisnis, antara lain:
a) Penerapan MOK (manajemen orientasi kemanusiaan)
Latar belakangnya adalah kegiatan dalam perusahaan yang kaku, dan sangat birokratis. Selain
itu hubungan perusahaan dengan pihak luar yang kurang baik juga menjadi pendorong
dilaksanakannya etika bisnis.
b) Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
Kegiatan bisnis sering menimbulkan gangguan lingkungan. Dalam hal ini masalah kerusakan
lingkungan sering muncul disebabkan polusi yang timbul dari kegiatan usaha, baik polusi
udara, air, dan suara. Oleh karena itu harus segera dilaksanakan etika bisnis yang bertanggung
jawab.
c) Penghematan energi Energi
Sumber Daya Alam telah terkuras untuk kegiatan bisnis dan semakin lama akan semakin
menipis persediaannya, padahal dibutuhkan waktu lama untuk memperbaharui sumber daya
alam tersebut. Oleh karena itu harus dilakukan penghematan-penghematan agar kondisi
sumber daya alam yang tersisa tidak semakin menipis dengan cepat. Maka harus dilaksanakan
etika bisnis dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumber daya alam.
d) Partisipasi pembangunan bangsa
Setiap tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah banyak. Demikian juga
penduduk usia produktif juga semakin banyak. Penduduk usia produktif ini berusaha untuk
memperoleh pekerjaan yang layak bagi mereka. Maka harus dicari solusi untuk mengatasi
persoalan ini. Salah satunya adalah menyeimbangkan penggunaan tenaga mesin dengan
tenaga manusia, sehingga tenaga kerja dapat lebih banyak terserap.
e) Gerakan konsumerisme
Masyarakat sebagai konsumen produk sering tidak diperhatikan hak-haknya. Misalnya tidak
diberikan informasi yang utuh mengenai produk, kurang ditanggapi keluhannya, dll. Oleh
karena itu kepedulian terhadap konsumen perlu ditingkatkan. Dalam hal ini telah dibentuk
YLKI atau Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia yang berfungsi membantu konsumen
memperoleh hak-haknya ketika mengkonsumsi sebuah produk.
Tanggung jawab perusahaan
Etika akan sangat berpengaruh pada tingkah laku individual, dalam hal ini tanggung jawab
sosial mencoba untuk menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial.
Tanggung jawab perusahaan, meliputi:
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan, melestarikan dan
menjaga lingkungan.
2. Tanggung jawab terhadap karyawan
Semua aktivitas sumber daya manusia diarahkan pada tanggung jawab kepada karyawan, dengan cara:
BAB III
PENUTUP
a) Kesimpulan
kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create
new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan
nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntunan dalam berusaha dan memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi
dalam suatu perusahaan.
Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam membuat
keputusan-keputusan perusahaan dan dalam memecahkan persoalan perusahaan. Hal ini disebabkan
semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh stakeholder. Stakeholder
adalah semua individu atau kelompok yang berkepentingan dan berpengaruh pada keputusankeputusan perusahaan.
Maka sebagai seorang profesional selain harus memiliki kemampuan yang baik dalam hal
kreatifitas dan inovatifitas yang dijadikan kiat dalam menemukan suatu ide, gagasan atau inovasi baru
dan cemerlang maka diperlukan pula subuah etika bisnis. Agar ketika ia bekerja Stakeholder dapat
menemui kepuasan hingga daripadanya dapat menciptakan kepercayaan dan penghormatan.
DAFTAR PUSTAKA
Saiman, Leonardus. 2014. Kewirausahaan Teori, Praktek dan Kasus-Kasus. Jakarta : Salemba Empat
Kasali, Rhenald . 2010. Wirausaha Muda Mandiri. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama