Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Mata Kuliah : Kewirausahaan


Semester 114

ETIKA BISNIS DALAM USAHA JASA BOGA

Nama Mahasiswa / No Registrasi :


Annisa Soraya / 1514619004

DOSEN:
Dr. Ari Fadiati Wira Soetisna, M.Si.
Dr, Guspri Devi Artanti, S.Pd., M.Si.

PROGRAM STUDI TATA BOGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
Bisnis adalah salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan. Jika suatu bisnis ingin sukses,
pengusaha harus mencermati kebutuhan masyarakat sebagai peluan.

Pasar adalah titik pertemuan antara supply dan demand. Agar pasar berhasil ada beberapa hal
yang harus dipenuhi.

 Efisiensi di segala bidang


 Meningkatkan produktivitas
 Menekan biaya ongkos produksi
 Tetapkan harga produk sesuai konsumennya
 Excellent service untuk semua lini

Semua hal itu harus dilakukan secara baik sesuai norma dan berdimensi moral. Namun pada
kenyataannya, demi memenangkan persaingan dan profit, banyak terjadi penyimpangan dari
etika dan moral.

Kaitan Peluang Bisnis Dalam Usaha Jasa Boga Dengan Moral

Hati adalah pemegang peran dalam berbisnis, karena hati adalah pusat semua keinginan
hasrat-nurani. Hati juga menjaga norma dan prinsip moral baik atau tidak baik dalam
menjalankan bisnis.

Pengertian Etika Bisnis

Etika bisnis adalah suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan
bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal.

Aturan Hukum

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar
yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan
bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.

Etika bisnis merupakan aturan tidak tertulis mengenai cara menjalankan bisnis secara adil,
sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun
perusahaan di masyarakat.

Etika bisnis merupakan pengetahuan pedagang tentang tata cara pengaturan dan pengelolaan
bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas melalui penciptaan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
Dalam etika bisnis, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

 Pengendalian diri
 Pengembangan tanggung jawab sosial
 Mempertahankan jati diri
 Menciptakan persaingan yang sehat
 Menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan

Prinsip-Prinsip Etika Bisnis

Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikan acuan cara yang harus
ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Sonny Keraf (1998), terdapat
lima prinsip yang dijadikan titik tolak pedoman perilaku dalam menjalankan praktik bisnis.

 Prinsip otonomi
Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Orang
yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil suatu keputusan dan melaksanakan
tindakan berdasarkan kemampuan sendiri sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas dari
tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak lain.
 Prinsip kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah apa yang
dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah apa yang dikerjakan. Prinsip ini juga
menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak, dan perjanjian
yang telah disepakati.
 Prinsip keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil, yaitu
suatu sikap yang tidak membeda-bedakan dari berbagai aspek baik dari aspek ekonomi,
hukum, maupun aspek lainnya.
 Prinsip saling menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan, menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu
ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis
harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.
 Prinsip integritas moral
Prinsip integritas moral adalah prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam segala
keputusan dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini dilandasi oleh kesadaran bahwa
setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya.

Bisnis jasa boga adalah bisnis yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat. Jasa boga
berkaitan dengan indikator dan sub indikator:

 Sumber daya alam


o Bahan baku
o Penggunaan air tanah
 Sumber daya manusia
o Pengetahuan
o Kompetensi
 Sanitasi & hygiene
o Perilaku bersih pengelola, pengolah, dan penyaji
o Fasilitas air bersih untuk mengelola jasa boga
o Sanitasi peralatan
o Sanitasi lingkungan
o Sampah
o Air limbah
o Binatang penyebar penyakit
 Kesehatan
o Bahan tambahan makanan
 Perijinan
o Gedung
o Usaha dagang
o P2MPLP
 Sarana dan prasarana
o Gedung & drainase
o Peralatan
 Halal
o Sertifikasi
Prinsip Dalam Berbisnis:

 Kejujuran
 Kepercayaan
 Tanggung jawab
 Keberanian moral (kemandirian dalam menentukan sikap dalam bertindak)
 Fairness (kesediaan memberikan apa yang patut diberikan kepada semua orang)
 Realistik kritis
 Rendah hati
 Hormat pada diri sendiri dan orang lain
 Kepedulian

Rule Bisnis Bidang Jasa Boga

1. Menjual produk yang aman untuk dikonsumsi


a. Produksi
i. Bahan baku
ii. Penyimpanan bahan
iii. Pengolahan
iv. Persiapan pengolahan
v. Penyimpanan sebelum dijual
vi. Pengemasan
b. Distribusi
i. Transportasi
ii. Keamanan makanan
c. Penyajian
i. Peralatan
ii. Kondisi ruang
d. Sanitasi & hygiene
i. Sanitasi
1. Peralatan
2. Ruang
3. Lingkungan
ii. Hygiene
2. Bertanggung jawab terhadap makanan yang dipasarkan
3. Menjual produk dengan informasi jelas
4. Bersaing secara fair
5. Menjaga lingkungan
6. Jujur kepada konsumen terhadap produk yang dihasilkan
7. Melaksanakan kegiatannya sesuai aturan yang berlaku

Kode Etik

Kode etik adalah kumpulan nilai-nilai yang merupakan sikap moral dan harus dijunjung
tinggi oleh kelompok dalam melaksanakan tugasnya. Kode etik ada untuk menjaga agar rule
terlaksana.

Tujuan kode etik

 Memberi jasa sebaik-baiknya kepada para pemakai ekosistem jasa boga


 Melindungi perbuatan atau perilaku yang tidak profesional dan kredibel

Fungsi kode etik

1. Prinsip profesionalis
Pelaku bisnis jasa boga mampu mengetahui suatu yang boleh dan tidak boleh
dilakukan
2. Sarana kontrol sosial bagi masyarakat

Perbedaan Etika, Moral, Dan Etiket

1. Etika
 Membahas tentang sistem nilai dan norma (aturan/kaidah) perilaku dan
tindakan manusia serta permasalahan yang terkait (azhar, 1997:42)
 Berlaku dimana saja dan kapan saja
 Tidak tergantung ada atau tidaknya orang lain
 Bersifat absolut dan prinsip-prinsipnya tidak dapat ditawar lagi serta harus
dilakukan
 Merupakan standard yang mengatur pergaulan manusia dalam kelompok
sosialnya
 Dapat berfungsi sebagai alat untuk memberikan sanksi atas segala tindakan
yang secara logika-rasional umum dinilai menyimpang dari kode etik
2. Moral
 Membahas tentang nilai-nilai dan norma sebagai penentu perilaku manusia
dalam kehidupannya. Nilai tersebut berusaha untuk diraih karena
memberimakna pada diri dan seluruh hidupnya.
 Keutamaan moral menyangkut kejujuran; kepercayaan; tanggung jawab;
keberanian; atau keuletan moral; realistik dan kritis; fairness; rendah hati;
hormat pada diri sendiri dan orang lain.
 Menyangkut batin seseorang
 Bersifat subjektif
 Berkaitan dengan kualitas hati
3. Etiket
 Tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia
 Mengatur perilaku manusia secara formatif, apa yang boleh-tidak boleh
dilakukan
 Berlaku dalam pergaulan di suatu kelompok tertentu yang memiliki budaya
sama
 Bila tidak ada orang lain, maka etiket tidak berlaku
 Memandang manusia dari segi lahirah saja

Kode Etik Bisnis Bidang Boga

Indikator kode etik dalam bidang jasa boga meliputi :

 Pengadaan bahan baku


Pengelola jasa boga harus memilih bahan baku yang berkualitas dan halal (termasuk
cara mendapatkan bahan tersebut)
 Produksi
Pengelola jasa boga harus memproduksimakanan dan minuman sesuai dengan rambu-
rambu aturan yang berlaku, aman dan halal dikonsumsi seperti:
o Harus sesuai takaran yang telah ditetapkan
o Harus menjamin kerahasiaan resep yang digunakan
o Harus merespon secara sungguh-sungguh setiap keluhan yang dikemukakan oleh
konsumen
o Harus menggunakan bahan-bahan yang aman dan halal untuk dikonsumsi
 Penyajian
Pengelola jasa boga harus menyajikan makanan dan minuman sesuai dengan rambu-
rambu aturan yang berlaku, aman dan halal dikonsumsi seperti:
o Menjaga kebersihan peralatan saji yang digunakan
o Menjaga kebersihan makanan yang akan disajikan
o Menjaga kebersihan lingkungan kerja
 Marketing
Pengelola jasa boga harus menepati janji antara yang ditawarkan dengan
Pelaksanaan seperti:
o Menjaga kualitas dan kuantitas barang yang ditawarkan sesuai dengan yang
dijanjikan
o Tidak boleh memalsukan atau melibatkan diri dalam memalsukan barang yang
akan ditawarkan
o Harus bekerja secara jujur, cermat, transparan dan adil
 Sanitasi makanan dan higiene
Pengelola jasa boga harus memperhatikan sanitasi dan hygiene makanan dan
minuman sesuai dengan rambu-rambu aturan yang berlaku, aman dan halal
dikonsumsi seperti:
o Menjaga kebersihan lingkungan kerja
o Menjaga kebersihan tempat penyimpanan bahan baku
o Menjaga kebersihan peralatan kerja
o Tenaga kerja yang bebas dari penyakit menular
 Sanitasi lingkungan
Pengelola jasa boga harus memperhatikan sanitasi lingkungan sesuai dengan rambu-
rambu aturan yang berlaku, aman dan halal dikonsumsi
o Menjaga sanitasi lingkungan agar tetap bersih dan tidak mengganggu masyarakat

Sanksi

Melanggar kode etik dapat diganjar dengan sanksi. Sanksi-sanksi tersebut dapat berbentuk
sanksi hukum, sanksi sosial, sanksi ekonomi, dan sanksi moral.

 Sanksi hukum: penutupan tempat usaha, pidana penjara


 Sanksi sosial: usaha ditinggalkan pelanggan
 Sanksi ekonomi: tidak ada yang mau menyuplai bahan

CONTOH KODE ETIK DARI KRAFT


 Rule 1: Make food that is safe to eat.
 Rule 2: Market responsibly.
 Rule 3: Treat people fairly.
 Rule 4: Respect the free market.
 Rule 5: Compete fairly.
 Rule 6: Respect the environment.
 Rule 7: Deal honestly with the government.
 Rule 8: Keep honest books and records
 Rule 9: Never trade on inside information.
 Rule 10: Give Kraft your complete business loyalty.

CONTOH KODE ETIK JOHNSON


 Equal Opportunity
 Freedom from Harassment
 Substance Abuse Policy
 Firearms, Explosives or Weapons
 Use of Assets and Property
 Protection of Confidential Information
 Improper Communications
 Environmental, Health and Safety Laws and Regulations
 Conflicts of Interest
 Gifts and Entertainment
 Accurate Records
 “At Will” Employment Status
 Anti-Fraternization
DAFTAR PUSTAKA

Arijanto, Agus. 2011. Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis. Depok: Rajawali Pers.
Irawan, Handi. 2002. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan: Paradigma Baru Merebut Hati
Pelanggan untuk Memenangkan Persaingan. Jakarta: PT. Elek Komputindo.
Kasmir. 2011. Customer Service. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Keraf. A. Sonny. 1998. Etika Bisnis. Tuntutan dan Relevansinya. Jogjakarta: Pustaka Filsafat.
Tjiptono, Fandi. 2012. Service Management, Mewujudkan Layanan Prima. Jogjakarta: Andi.
Yosephus, L. Sinuor. 2010. Etika Bisnis. Jakarta: Yayasa Pustaka Obor Indonesia.
Ernawan, Erni R. 2007. Bussiness Ethics. Bandung: Alfabeta.
Riadi, Muchlisin. 2016. Pengertian, Prinsip dan Manfaat Etika Bisnis.
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-prinsip-dan-manfaat-etika-bisnis.html. (7
Mei 2021)

Anda mungkin juga menyukai