\
'\---r'u DAN HASII. PERIKANAN LAIN
" TKAN
119
118 lLwt/. P e^4 el ah va w B ah a w Pa a
^'q ^,
r'-\
/\
protein, lem'ak dan zat lainnya seperti terlihat pada l-abel 6.2 dan 6.3. Pospor (mg/100 g) 150 150 150 200 100 1s0
Vilamin A (st) 150 150 30 100 150
Vitamin B (mg/100 g1 0.1 0.05 0.05 0,0s 0.05
tebal pada bagian kulitnya diba,rdingkan dengarr ikan yang Pada fase rigor mortis daging nrenjadi keras, (kaktr atau rigid) hal
bersisik, ini terjadi setelah 1-7 jam ikan mati, clan apabila dibektrkan maka fase
Bagian sisik yang narnpak dari luar disebut exposecl part, ini terjadi setelah 3 - 120 jam. Daging ikan yang kaku ini Cisebabkan
sedangkan bagian yaitg lidak nampak riari luitr rJtsetrLti terjadinya kontraksi hasil interakst protein aktin dan protein miosin
embederl part. Bagian yano rtanrpak dari luar iersebut arJalarh membentuk aktomiosin. Dengan terbentultnya aktomiosin ini ttkuran
bagian posterrior, di:nana pada bagian rni terdapat butir-bLrtir sarkomer akan menjadi lebih pendek sehingga daging mengkerut dan
zat lvarna (pigmen, chromatophore) sedangkair bagian yarg menjadi kaku, sedangkan relaksasi merupakan kebalikannya.
menempel pada kulit adalah anterior (tidak ittempunyai Pada ikan yang masih hidttp, l<ontraksi dan relaksasi dipengaruhi
pignren). oleh koltsertlrasi ion-ion kalsium yang terdapat pacla sarkoplasma
retikulum. lon-ion kalsium ini dapat lepas (keluar) dari sarkoplasma reti-
3, Lendir kulum masuk ke dalam sarkoplasma dan inetrstimulir tcrlepasnya ATP
Lenrjir pada ikan dihasilkan oleh keleniar lendir yang terdapat dan MgATP serta ntenstimulir pula alttivitas enzim ATi)-ase sehingga
padir., bagian epiderm is k:-tllt. Kelenjat t, i-ri rnen ghasill<att i n ucitr dapat terjadi pemecahan ATP tner,jacir ADP sanrbil mel,:paskan energi.
(glyc;oprotein) yang jiket bercarnpur/bersentuhan dengrn air Sebaliknya apabila ion kalsiurn terikat kenrbali (mar;uk) ke dalam
maka akan terber)tuk lendir. Furrgsi lendir pada ikan antarei sarkoplasma retikulum terjadilah proses relaksasi. tsatas konsentrasi ion
lain untuk mengurangi gesekan, mencegah infeksi dan kalcirrm
;'.GlJl.Jii: nerla carknnlacmo
JtliI\U'lir;Jiii;
edeleh 1n'7
qUuiqi; ie rrrnl/lt
i;iJ.ii" Anahilr kr nsentras,intre cli
Pqsjg
keke:ringarr, mempertahankan diri, osrnoregulasi dan pada atas batas tersebut maka terjadi kontraksi dan selraliknya terjadi
beberapa ikan nrembantu dalam proses reproduksi. relaksasi.
4. Kelenjar Hacun Selain besarnya konsentrasi ion kalsiurn fase rigor rnortis ini
Pada beberapa jenis ikan terdapat kelenjar racun yang iuga
dipengaruhi oleh suhu, penyebab kematian ikan, pergerakan ikan
sebelum mati dan penanganan setelah mati, Apabila sul^'u tinggi, proses
merupakan derivat dari kulit. Kelenjar ini mensekresikan zat
yang bila disuntikan pada manusia akan menyebabkan sakit rigor mortis terjadi lebih cepat dan apabila suhu rendah proses rigor
mortis berjalan lambat. Daya penghambat dan pemacu yang diberitlan
bahkan dapat menyebabkan kerrratian. Beberapa contoh ikan
yang mempunyai kelenjar racun yaitu: oleh suhu ini sebenarnya secara tidak langsung, yailu karena suhtt dapat
mempengaruhi kecepatan reaksi biokimia.
. Cucut, kelenjar racun terdapat pada duri sirip.
lkan yang setelah ditangkap latngsung dibunuh, proses rigor
. Pari, kelenjar racun terdapat pada duri vang terdarrat mortis berjaian leoih lambat dibandingkan dengan i<an yang mati
pada sirip ekor. dengan senoirinya. lkan yang menggeiepar menyebabltan kekurangan
o lkan yang termasuk golongan lele, rnisalnya B,Lllhead oksigen dan glikogen otot rendah, mal<a perubahan giikogen menjadi
pada golongan ikan ini kelenjar racun terdapat pada duri asam laklat menjadi sedikit dan akibatnya penurunan oH tidak besar,
sirip punggung dan sirip dada. mengakibatkan lebih cepat mengalami kebusukan. Keadaan asam akan
meirghambat pertumbuharr bakteri.
vab a - tlzgw oiaw r+asLlPeri.k"a.waw LaLw 131
dinding sel, darr lain-lain. Karena protein ini telah terpecah maka v +
kekuatan benang-benang alau dinding sel sudah menurlrn. Penurunan ATP pl-l turun
Di samping bekerjanya enzim proteolitik, pacla proses post rigor
Y
I
+
ini juga akan terjadi hidrol;sa kreatin fosfat darr Al P oleh fosfatase. Katepsin aklif
Rigor nortis
Kreatin. fosfat akan diubah menjadi kreatin dan fostat. Sedangkan A-t-P (penumpukan AMP)
menjadi AD.P dan fosfat organik. ADP akan terurai menjadi ribose, fosfat I
.l.
amonia dan hipoksantin" Peruraian ini akan mengakibatkarr pH-nya naik *'
lagi me.rljadi 6.2 -.6.6, bahkan kalau ikan banyak bergerak pH-nya dapat Akumulasi hipoksantin
protein __+ As. amino
menoapa!,7,0. Peristiwa ini:diseb'ut alkatrn rigor. .Jika jumlah hipoksantin
semakirt tinggi maka ikan semakin rusak.
,Setelah proses pasca mortem terjadi, maka akan terjadi o'/
kerusakan mikrobiologi pada ikan. Fenyerangan bakteri akarr melalui Pertumbuhan hakteri
tiga tempat yakni dari selaput lendir perrnukaan ikan, insang dan saluran
pencernaan menerobos ke dalam daging. Bakteri ini akan berkembang
v
Terjadisenyawa busuk
biak dan akan, nrenguraikan komponen-kornponen daging yang menye-
babkanrpembusukai.
PENANGANAN PASCA MORTEI'I
Komposisi Udang l(epiting Kerang Tripang Mala Cemerlang, kornea bening Redrrp, tenggelam, PuPil mata
mata cembung kelabu, tertutuP lendir
Air (%) 75 58.1 B5 84 -- 96
I nsang Warna merah sampai merah Kotoi', warna pucat al:ru gelaP
Protein (%) 21 13.8 B 1.4-78 tua, cemerlang, tidak berbau, Keabuan dan berlendir, bau busuk.
Lernak (%) 02 J.O 1.1 0.1 - 0.8 tidak ada off odor.
Karbohidrat (%) 0.1 14.1 3.6 [-endir Terdapat lendir alami menutupi Berubah kekuningar- dengan bau
Ca (mg/100 g) 136 ltv 13.3, ikan yang baunya khas tidak enak, atau lendirnya sudah
menurut jenis ikan, rupa lendir hilang, atau lendir rnengering dan
P (mg/100 g) 170 254 170
cemerlang seperti lendir ikan putih susu, atau lendi' pekat
Fe (ms/l0C g) I 1.1 el
J.t hidup, bening. melengket.
Vitamin A QI
UI 60 200 300 Kulit Cemerlang, belunt pudar, Flupa pudar.
Vitamin 81 (mg/100 g) 0.01 0.05 001 warna asli kcntras. Bila pengesan kurang hraik kulitnya
mengering dan retak.
Dalanr keadaan segar, udang terlihat mengkilap dan trans- Sisik Melekat kuat, mengkilat Banyak yang lepas, t;tnda dan warna
paran. Udang yang telah mati biasanya cepat sekali menjadi busuk dengan tanda/ warna khusus knrrsus ini memudi:r dan lambat
tertutup lendir.iernih, menghilar,g.
dan warnany;r menjadi putih keruh.
Daging Sayatan daging cerah dan Lunak, tekstur berub,rh, bila ditekan
Pola penurunan mutu dari berbagai jenis dan asal udang, elastis, bila ciitekan tidak ada jari ada bekasnya.
tidak banyak berbeda secara enzimatik, kimiawi (oksidatif), dan bekas j,rri. Daging telah kehilangan elaslisitas-
bakterial. nya dan lerasa lunak ltila ditekan.
Laju tleterii:rasinya sangat dipengaruhi oleh suhu. Pada suhtt Fongga Bersih dan bebas dari baLr Mengalami dislokasi hau menusuk
pantai yang tinggi (38,5 32.2"C) uclang ian'rbak sucia'i-t ditolak perut yang menusuk, dan busuk, lembek.
mutunya pada pe'ryirlpanan 6 jarn, paclahatl kalau cjisttnpan dalarn cs Tekstur dinding perut kompak, Bagian rongga per,lt kemeralran,
mutu kesegatannya clapat bertahan nrencapai lebih clari :'cr:-'inq!tr elastis, tanpa ada diskolorasi diskolorasi jadi kr;coklat coklalarr
Suatu gejala yang memberatkan bagi mutu kesehatan uclang dengan bau segar yang karak- karcna makanan dalam Lsus
teristik, selaput utuh m0mbusuk.
adalah timbulnya 'bercak hitam" (black spot). Bercak iritam ini biasa-
fiya f;-L.,1
-..^ iimDul ailiaia
^-r^-^ z - 4A L^-i
n
tiaii ^^-J- uucillv ycilrg r^
paud ,.)^--.'^-- ^l;L---:
rd|u)urrg- uruuil u> Darah Darah sepanjang tulang Darah sepanjang ttrlang belakang
belakang segar rnerah Jan berwar,ra gelap den';an konsistensi
sejak ditangkap. Noda ini mulai berkembang da.ri kepala lalu meluas
ke membran kulit penghubung ruas-ruas tubuh hingga meliputi sirip
konsistensi normal. cair, sering diikuii bau yang
menusuk.
ekor. Pada tingkat lahjut'lheluas pula ke sirip, kaki perangkap dan
kaki perenang sehinggg lchirnya seluruh mengalami penghitaman.
Sayatan Bila ikan dibelah, daging Bila dibelah, daging mudah lepas.
melekat kuat pada tulang Otoksis lelah jalan tulang rusuk
Gejala.bercak hitam atau melanosis ciisebabkan oleh kegiatan terutama rusuknya. mencnjol keluar
enzim. Bercak,hitam ini adalah senyawa melanin, sesudah udang Tulang Tulang belakang trerwarna Tulang belakang mengalami dislokasi
mati enzim oksidatif $rosin (substrat) menjadi melanin yang berwarna abu-abu ,nengkilap dan kekuning-kuningain
hitam.
Bau Segar dan menyenangkan Mulai dengarr bau lidak enak, makin
Proses melanosis tergantung pada acJanya substrat tyrosin seperti air lauVrumput laut. kuat menusuk lalu tirnbul bau birsuk
pada kulit chitin udang, oksigen molekule;, dan errzim tyrosinase. Tidak ada bau yang pesing yang khusus menusul( hidung.
Selama deteriorasi, ikan dan hasil-hasil perikanan mengalami
prosLas (tidak enak).
perubahan-perubahan organoleptik yang dapat diamati untuk menilai Kondisi Bebas dari penyakit apapun Banyak terdapat parasit, badannya
derajat ke-segaran ikan dan lrasil-hasil perikanan. Pada Tabel 6.5 tanpa luka atau kerusakan banyak luka, patah.
disajikan karal<teristik ikan sangat segar baru ditangkap dan ciri ikan pada badan.
yang baik (busut<).
Bab 6 - tkavt daw rnsLLPerLkanaw ea'vw
136 lLw"tt- P€np€Lah u+a w B nh p. w Pa nt40,w
Kepiting
Tabel 6.6 n',emuat ciri udang-udangan (crustacea) dan Keprtlng dapat dihasilkan clari darat (tambar<) atau laut.
kerang.keranl1an (moluska) /ang baik clan yang liclak baik
Kepiting tambak dengan kepitirrg laut agak berbeda bc ntuk fisiknya,
(membusuk), tetapi pada casarnya sama yaitu sehuulr badannya d;,Jungkus olch
kulit yang keras. Krilit kcpiting terdiri cJari xitin yung bur,yak mengan-
Tabel 6,6. Perbedaan ciri jenis udang-udangan (crustacea) dan dung kalsium karltonat dan kalsi:rm fcsfat.
kerang (moluska) yang baik dan yang bust.rk.
Kepiting segar berwarna hijau dan warnan),,a berubah nienjacii
Ciri yang baik (segar) Ciri yang busuk merah apabila direbus. Bagian yang dapat dimakan ;iclalah daging
yang terdapat dalam badan/perut, kaki dan penjepilnya
a. Kerang dan Tiram
kepiting terdiri dari bacianiperut yang berkaki
.darr struit<tui
Kulit tertutup rapat dan di dalamnya Daging merekat atau berlendir, bau berpenjepit
(Gambar 6.6).
penuh cairan bening. Dagingnya amonia, agak asarn.
cemerlang, odornya segar.
b. Kepiting
Bersih, baunya manis; daging putrh l(ulit terbuka merenqgang IVudah
mengandung lemak benararna mati. Daging nreng e ring, trcjak
kuning, Harus bebas dari bahan terdapat lagr cairan cjaiam kulil
pengawet kimia. Daging rirungkin berubah w€rrna,
agak asam dan berbau.
tldarig
Kalau se'kelompok udang dijamah Bau anonla yang kuat adalah
dengan jari, udang yang segar pertanda pembusukan (dekom-
mudah bt:rgeser anlara sesamanya. posisi). lv'lutu udang mencapar tahap
.Tidak arla bau menusuk. Udang kurang baik akan timbul warna
belum Cimasak dagingnya padat merah menyolox lpenilaian harus
kenyal, oerwarna hijau keabuan, hati-hati menurut jerris Lrclanq).
semi transparan.
Gambar 6.6. Kepiting
cJ. Udang barong (lobster) hidup Lobster hidr-rp T:)_t.
iicaK sepei-ti iiasii perikar-i;rr'r i.rirr, kepiiirrg bi;isanya hanya
hirrurs rrrenunlukkan tanda-trncla Setiap perrtlarahan l<r.l clrlacr Jilrln!j- dijual dalam keadaan hidup atau sudah crimasak.
hidup, alat penjepit masih berqerak. anmengakioatkan \,varna daging kEp,ting yang sud;h
Berat, sesuai warna menjadi geiap. l(errrsal<an tidak mali tetapi belunr d,im.asak jarang dijuar dan diangdap
aslinya iu'oar.,"t;;.
(biasanya tanrpak kebiruan). mudah terlilrat. Kepiting yang bernirai ekonomi inggi adarah rerliiing yang
secrang
Lobster masak l-obster masak ertelur, Telr.rr ini clisimpan sekitar rongga perutnya.
Warna harus nrerah cenrerlang, Tidak berwarna merah. Ekor tidak J. Kerang-kerangan
berat rrenurut ukrlrannya, ekor kembali ke kedudukan asal kalau
membengkok kuat l<e.tlawan tubuh, ditarik. Warna hltam adalah oleh .
Kerang,keranga.n barryak sekali jenisnya, ada
laut dan ada yang di air tawar (sungai).'Kerang'"i* ),ang
hidup di
daging padat, tegang. Ekor kalar-r aksi enzim dalam oarah terhadap fi,u, biasanya
ditarik akan kembali pada keduduk- suatu senyawa dalam ginjal, hidup di dasar perairan yang berlumpur atau
beipasir.
an asal; kalau tidak berarti lobster Kerang berbentuk agak bulat atau tonjong (Gambai.
tidak hiclup rvaktu dimasak. Kulit dengan ukuran yang bervariaii. pada dasarnya 'i;gi"g 6.7)
dari lobster hidup adalah tertentu kerang vang
warnany;r, tapi segera berubah jadi dibungkus oleh sepasang kulit keras yang tersusun
dirri kapr.rr dan
warna larn sesaal setelah dicelup ke garam'garam mineral. Kulit.lgrqng dapat d-imanfaatkan
unruk hiasarr,
dalam air mendidih ini berarti terjadi makanan ternak dan kapur (cao). Bagian rurii
neratnva mencapari 60
penguraian kimia senyawa warna - B0% dari seluruh berat keiang.'
yang asli.
,,"":::qmm[*::;
Gambar 6.7. Struktur Anatomi Kerang ,",,^r*W$p.ll- H:;
Untuk mendapatkan Caging kerang cara vang dilakukan
Janturtg
akan
kultt kerang
adalah dengan merbeusnya. Dengan perebusan,
atau bahkah te;buka dengan sendirinya' Kerang yang
mudah dibuka Ovarium
sudahterbukakulitnlra,denganmudahdagingnyadapatdiambii.
k;;;;g y"ng masih hi'dup dapar menut.rpi kutitnva dengan kuat.
Cangkang -,
dalam
4. Tripang Gambar 6.9. Cumi-cumi
Tripangberbentuksilinderberduriyangberdiameterbeberapa
coklat. seluruh
sentimetei 1r;imOar 6.8). warna tripang hitarn sampai ba- MENGHITUNG BAGIAN VAhIG DAPAT DIMAKAN
tripang segar mempunyai
Ougi"" U"Oin tripang Oipat dimakan'
t<enyat" Jik-a tripang mengalami pembusukan
maka badan-
ffit;.g Di samping itu di Tidak sennua bagian tubuh l-rasil perikanan layak untuk dikonsum-
nyu iiOu[ kenyat lagi dan bentuknya menjadi rata.
timbul lendir yang menqeluarkan si. Untuk mengetahui berapa persen sebenarnya bagian yang layak
s6turufr pern,ukran"b,adannya akan
dimakan perlu dilakukan pemisahan. Bagian-bagian yang umumnya
bau busuk.
dibuang antara lain sisik, kulit atau cangl<ang, tsi perut, arkar dan sirip,
insang serta kepala dan tulang.
-
Dari bahan hasil perikanan seperti: lkan laut, udarrg, ikan dalat,
Teritakel tripang, cunri-cumi, kepiting dan kerang dapat diamati:
1, lkan
Dengan mencuci ikan menggunakan air bersih kemuclian ditiriskan,
ditimbang berat utuhnya lalu dipisahkan bagian sisil<, ekor, sirip,
kepala, insang, serta isi perutnya. Selanjutnya daging dipisahkan dari
tulang, lalu dicuci sampai bersih dan ditiriskan. Berat daging ditim-
bang dan dihilung persentase berat daging terhadap berat utuh.