Budidaya ikan konsumsi dilakukan untuk mendapatkan ikan siap konsumsi atau ukuran yang
diinginkan konsumen. Berikut beberapa jenis ikan konsumsi yang biasa dibudidayakan.
1. IKAN AIR TAWAR
a. Ikan Mas
Ikan mas (Cyprinus carpio L) merupakan jenis ikan konsumsi yang
sangat dikenal hampir diseluruh Indonesia. Nama ikan mas mempunyai
sebutan berbeda di tiap daerah. Ikan mas, tombro, masmasan (jawa
tengah dan jawa timur), ikan rayo atau ikan ameh (Sumatra Barat).
Ikan mas merupakan ikan omnivor yang habitatnya di air tawar dengan suhu 25−30◦
C. Ciri-cirinya antara lain memiliki sisik yang berwarna emas, ukuran tubuhnya memanjang,
dan memiliki kumis. Ikan mas sebenarnya ada beberapa jenis yang dikategorikan sebagai ikan
hias. Ciri fisiknya yakni memiliki tubuh yang tegak pipih dengan sisik yang normal dan siripnya
yang memanjang. Daging dari ikan mas juga cenderung memiliki tekstur yang sangat lembut.
Kekurangannya, ikan ini memiliki duri kecil dan halus di setiap lapisan dagingnya.
b. Ikan Lele
Ikan Lele merupakan salah satu jenis ikan Clarias. dikenali dari
tubuhnya yang licin, memanjang tak bersisik dan di kenal jenis ikan
yang unik. Habitat ikan lele di sungai dengan arus air yang tenang,
seperti di rawa, telaga, waduk, dan sawah yang tergenang air. Ikan lele bersifat
noktural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Ikan lele memiliki ciri
fisik tubuhnya yang licin dan tak bersisik. Ikan jenis ini memiliki ciri fisik tubuhnya yang
panjang, bagian kepala yang cukup keras dengan bola mata yang kecil serta mulut yang lebar
terletak di ujung moncong. Ada 4 pasang sungut peraba yang sangat berguna bagi lele ketika
bergerak di perairan yang gelap.
c. Ikan Patin
Patin (Pangasius. sp) termasuk kelompok ikan catfish yang dapat hidup
di perairan dengan kandungan oksigen relatif rendah. Patin sangat
responsif terhadap pakan buatan serta memiliki pertumbuhan yang
cepat sehingga termasuk ikan yang berukuran besar.
Ciri-ciri ikan patin di antaranya berwarna putih perak, bentuk tubuhnya panjang,
memiliki dua pasang kumis pendek, tidak memiliki sisik dan sirip, senang berkelompok,
danmemijah di musim penghujan. Habitat ikan patin di sungai, rawa, dan waduk.
d. Ikan Nila
Ikan ini memiliki berbagai keunggulan dengan varietas
unggul yang dihasilkan antara lain, nila merah, nila gift,
nila gesitt, nila nirwana. Ciri-ciri ikan nila di antaranya
memiliki sisik berwarna perak kehitaman, bentuk
badannya agak pipih, siripnya memiliki duri yang cukup
tajam, dan hidup secara berkelompok.
e. Ikan Gurame
Gurami banyak dibudidayakan di pulau Jawa,
Kalimantan, dan Sumatra. Habitat ikan gurami di air tawar,
sungai, dan rawa-rawa pada ketinggian 50−600 mdpl.
Gurame sendiri memiliki ciri fisik bentuk tubuhnya yang
pipih melebar, berwarna kecokelatan, ukuran sirip bawah lebih
besar, dan sepasang benda yang mirip dengan benang di dekat
sirip bagian bawah. serta sisik yang lebar dan rapat. Ikan gurame memiliki daging yang padat
dan tebal, dan duri yang berukuran besar hanya terdapat pada tengah badannya saja.
f. Ikan bawal
Ikan yang memiliki bentuk tubuh seperti ikan piranha
ternyata menjadi salah satu favorit hidangan untuk di konsumsi.
Ikan bawal ini memiliki daging yang cukup tebal dengan duri halus
yang terletak pada dagingnya.
Postur tubuh ikan bawal agak bulat, bentuk tubuhnya pipih, ukuran sisik kecil,
kepalanya hampir bulat, lubang hidung tampak besar, sirip dada berada di bawah tutup insang,
antara sirip perut dan sirip dubur terpisah, serta punggung berwarna abu- abu tua, perut putih
abu-abu dan merah.
g. Ikan mujair
Ikan mujair merupakan jenis ikan air tawar yang cukup populer untuk dikonsumsi
masyarakat Indonesia. Kabarnya, asal mula nama 'Mujair' diambil
dari nama penemunya. Ikan ini dikabarkan ditemukan oleh
seorang pria bernama 'Mujair' di sungai serang pantai Selatan
Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939.
Penyebaran jenis ikan ini ada di perairan Afrika dan
Indonesia. Ciri fisik ikan ini bisa dilihat dari bentuk badannya yang
pipih dengan warna hitam, warna keabu-abuan atau warna kuning. Untuk ukuran panjang
maksimum ikan ini bisa mencapai sekitar 40 cm. Panjang tubuh mujair mencapai dua hingga
tiga kali dari tinggi badannya.
h. Ikan gabus
Ikan gabus adalah sejenis ikan predator
yang hidup di air tawar. Di Jawa, ikan ini biasa kita
kenal dengan nama ikan kutuk. Ikan darat yang
cukup besar, dapat tumbuh hingga mencapai
panjang 1 m. Berkepala besar agak gepeng mirip
kepala ular (sehingga dinamai snakehead), dengan sisik-sisik besar di atas kepala. Tubuh bulat
gilig memanjang, seperti peluru kendali. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di
ujungnya.
Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap, hitam kecoklatan atau
kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal
(striata, bercoret-coret) yang agak kabur. Warna ini seringkali menyerupai lingkungan
sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar dan tajam.
i. Belut
Belut adalah sekelompok ikan berbentuk mirip ular yang termasuk dalam suku
Synbranchidae. Ikan ini bisa dikatakan tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang juga
tereduksi, Ciri khas belut yang lain adalah tidak bersisik (atau hanya sedikit), dapat bernapas
dari udara, bukaan insang sempit, tidak memiliki kantung
renang dan tulang rusuk. Belut praktis merupakan hewan
air darat, Ukuran tubuh bervariasi. Belut sawah sendiri,
yang biasa dijumpai di sawah dan dijual untuk dimakan,
dapat mencapai panjang sekitar 1m (dalam bahasa Betawi
disebut moa). Kebanyakan belut tidak suka berenang dan
lebih suka bersembunyi di dalam lumpur.
RANGKUMAN
- Kebutuhan ikan untuk konsumsi berasal dari ikan air tawar, payau dan laut
- Jenis- jenis ikan air tawar yang biasa dibudidayakan diantaranya adalah ikan mas, lele, nila dan
gurame
- Jenis-jenis ikan air payau yang biasa dibudidayakan adalah ikan bandeng, udang windu
- Jenis-jenis ikan air laut yang biasa dibudidayakan adalah ikan kakap putih, kerapu, dan cakalang