Anda di halaman 1dari 21

Maxwell (2004), tiga alasan orang memilih

tindakan-tindakan tdk etis :


 Orang akan berbuat apa yg paling leluasa bisa
diperbuatnya  situasi dilema etika/pilihan
yg tdk diinginkan, apakah akan melakukan
hal yg mudah/yg benar ?
 Orang akan berbuat demi suatu kemenangan
 menghalalkan segala cara/bersikap etis
 Orang selalu mencoba merasionalisasikan
pilihan-pilihannya dgn relativisme 
memutuskan apa yg benar menurut kondisi
mereka/menentukan standar sendiri yg
dianggapnya baik & benar, & bersikap longgar
thd diri sendiri.

2
Etika :
 Suatu acuan yg menyatakan apakah tindakan,
aktivitas/perilaku bisa dianggap baik/tidak.
 Pedoman utk bertingkah laku, bertindak &
merespon lingkungan.
Etika Bisnis :
 Acuan yg dipakai oleh suatu individu/perusahaan
sbg pedoman dlm melaksanakan aktivitas bisnis
agar aktivitas yg dilakukan tdk merugikan
individu/kelompok komunitas/lembaga lain.
Tujuan Etika Bisnis :
 Menggugah kesadaran ttg dimensi etis dr
kegiatan bisnis & manajemen  bisnis
mempunyai implikasi etis, bergerak dlm wilayah
etis & tanggung jwb etis sbg manusia

3
 Prinsip Otonomi (kebebasan & tangg. jwb)
 Prinsip Kejujuran
 Prinsip Tidak Berbuat Jahat &
Berbuat Baik kpd org lain
 Prinsip Menghargai Diri Sendiri,
sama dgn menghargai org lain.
 Norma/kaidah yg berkaitan dgn nilai pakai dr produk,
utk menciptakan suatu produk yg dpt laku dijual kpd
pihak lain utk mendapatkan kompensasi sesuai dgn yg
diharapkan, dpt dinilai sbg hasil produksi yg etis &
layak dijual & tdk merugikan pihak lain, serta dpt
memberikan manfaat & nilai tambah.

 KODE ETIK PRODUKSI : kriteria/persyaratan ttt thd


barang produksi sbg acuan penilaian produksi yg
berlaku dlm masyarakat, dgn mengacu pd etika
produksi yg berlaku (kualitas bahan baku, proses
produksi, tipe produk, kualitas produksi, legalisasi
produk, dll)

5
Bisnis seringkali lebih memikirkan bgm
meningkatkan profit dibandingkan ttg etika
& perlakuan yg adil pd konsumen.
Proses produksi dlm bisnis tdk berorientasi
pd pemenuhan hak & kewajiban konsumen.

6
Dibuat atas dasar kejujuran produk (asli & dpt
dipertanggungjawabkan)
Produk tdk mengandung resiko bg konsumen
Produk dpt diterima dgn senang hati, tdk
menimbulkan kecewa, marah & perasaan tdk
terima
Produk memiliki kualitas, bukan produk asal
dibuat
Takaran produk sesuai standar & tdk merugikan
konsumen
Produk yg dibeli konsumen tdk akan
menyebabkan konsumen mempunyai masalah
dgn pihak lain.

7
 Norma-norma/nilai yg berlaku dlm aspek
pemasaran, dlm mendistribusikan & memberikan
pelayanan dr setiap aktivitas bisnis kpd konsumen,
agar dpt menciptakan kepuasan & loyalitas
pelanggan.

 Permasalahan dlm Etika Pemasaran :


1. Bisnis lebih memikirkan bgm meningkatkan
profit dibandingkan etika & perlakuan yg adil pd
konsumen
2. Pemasaran dlm bisnis tdk berorientasi pd
pemenuhan hak & kewajiban konsumen.

8
Perilaku etis dlm pemasaran :
1. Penetapan harga produk scr wajar
2. Pelayanan dgn sikap ramah, sopan & rasa ingin
membantu
3. Cara penjualan tdk memaksa & memberi
kebebasan konsumen utk memilih produk yg
diinginkan
4. Penyajian produk scr baik, layak & tepat waktu
5. Mengganti produk dgn yg lebih baik, jika
pembeli kecewa
6. Konsumen tdk diperalat memperoleh produk yg
diinginkan
7. Memberi kesempatan konsumen utk mencoba
produk yg hrs dicoba

9
 Iklan yg memberikan gambaran yg salah atas
suatu produk dgn rekayasa
 Produk yg dijamin, tp tdk ada jaminan sama
sekali
 Menuliskan harga yg tdk benar
 Tdk menunjukkan cacat pd produk yg cacat
 Meremehkan produk pesaing
 Menggunakan nama merk mirip dgn merk
terkenal
 Mengumumkan produk yg sebenarnya tdk ada/
cacat.

10
Iklan bersifat manipulatif; menciptakan keinginan
psikis konsumen, utk memastikan org membeli apa
yg diproduksi, dgn meniadakan penalaran sadar &
mempengaruhi konsumen utk melakukan apa yg
diinginkan produsen, bukan apa yg diinginkan
konsumen.
Iklan mengalihkan fokus keputusan utk membeli
produk, yg sebenarnya bukan kewenangan
perusahaan, tp kewenangan konsumen.
Produksi tdk dilakukan utk melayani kebutuhan
manusia, tp keinginan manusia-lah yg diatur agar
melayani kebutuhan produksi

11
1. Potensi penghematan
biaya (“Cost Saving”)
“Cost Center” 2. Penaatan hukum
3. Citra perush. lebih baik

Dahulu Sekarang
 Kurangnya kesadaran & pemahaman pelaku
bisnis ttg pentingnya pengelolaan lingkungan
 Tidak tersedianya fasilitas utk pencegahan &
pengendalian pencemaran lingkungan
 Kurangnya informasi teknologi yg dapat
digunakan untuk mengelola masalah lingkungan
 Polusi & penyusutan SDA (polusi udara, polusi air,
polusi tanah, penyusutan spesies & habitat,
penyusutan bahan bakar fosil (minyak, batu bara
& gas alam), & penyusutan mineral/bhn tambang
SDA akan terus menyusut scr eksponensial, jika
terus dibiarkan akan mengalami kepunahan dlm
waktu yg singkat.
 Konsumsi manusia akan SDA tdk bisa terus naik
scr eksponensial. Saat semua cadangan SDA mulai
menipis, proses produksi juga semakin sulit &
biaya produksi semakin besar  konsumsi SDA
mulai menurun sampai pd periode dimana seluruh
cadangan SDA tsb belum habis sama sekali.
Konservasi  penghematan SDA utk menjamin
persediaan masa datang.
 Hak & keadilan bagi generasi mendatang :

hak yg sama atas SDA yg terbatas


 Anggapan salah ttg hak generasi mendatang :

1. generasi mendatang belum ada & mungkin tdk


tdk akan pernah ada, shg tdk punya hak
2. pengorbanan thd pemenuhan kebutuhan
generasi sekarang
3. generasi mendatang tdk diketahui kepentingan
dgn adanya hak tsb
Alasan-alasan  masalah lingkungan alam
dlm aktivitas bisnis & konsumen :
1. Pelaku bisnis menganggap udara & air
adalah barang gratis
2. Bisnis melihat lingkungan sbg barang tdk
terbatas, & menganggap sumbangan
polusi relatif kecil & tdk signifikan
3. Penggunaan produk oleh konsumen &
produk sampah manusia, dianggap tdk
merugikan orang lain.
 Manusia merupakan bagian dr sistem
ekologi yg lebih besar, perlu menghargai
kewajiban moral utk melindungi tdk hanya
kesejahteraan manusia, tp juga bagian-
bagian sistem lain yg bukan manusia.
 Bagian-bagian dr lingkungan yg bukan
manusia perlu dijaga/dilindungi demi
bagian-bagian itu sendiri, bukan hanya utk
kepentingan manusia, tdk masalah apakah
menguntungkan manusia/tdk.
 Kepemilikan atas lingkungan yg nyaman
merupakan hak setiap manusia
 Lingkungan yg nyaman merupakan sesuatu

dimana yg lain berkewajiban utk


memungkinkan kita utk memilikinya & tdk
mengganggu kita utk menggunakan hak tsb
Ada suatu persetujuan timbal balik &
seimbang antara dua pihak & dilakukan scr
sadar, tanpa pemaksaan
Ada suatu kondisi saling memerlukan &
saling menguntungkan/saling siap
menanggung resiko bisnis
Ada komitmen kuat thd hubungan
Ada itikad baik & tujuan positif demi
hubungan bisnis yg baik dlm jangka waktu
terbatas/lama

19
Melakukan hubungan dgn pihak ketiga utk suatu
keuntungan dgn mengabaikan rekan kerjasama
Menghindari resiko dgn brbg cara krn takut rugi
Tdk ada itikad baik dlm kerjasama dgn pihak lain
Lemah dlm komitmen dgn rekan kerjasama
Memaksa perjanjian kerjasama dgn pihak lain
Memutuskan kerjasama dgn cara merugikan
pihak lain & kebijakan lain yg tdk baik
Pelanggaran HAKI (hak cipta, hak paten, merek,
dll)

20
Monopoli : penguasaan atas produksi/pemasaran
produk oleh satu/kelompok pelaku usaha 
persaingan usaha tdk sehat & merugikan
kepentingan umum.
Persaingan Usaha Tdk Sehat : persaingan antar
pelaku usaha dlm menjalankan kegiatan
produksi/pemasaran produk scr tdk jujur/melawan
hukum/menghambat persaingan usaha.
 bertentangan dg prinsip keseimbangan
kepentingan pelaku usaha & kepentingan umum
(pemerataan).

21

Anda mungkin juga menyukai