Anda di halaman 1dari 15

10.

ETIKA WIRAUSAHA

Pengampu : Bu Yuni
STIKES BETH
POKOK BAHASAN
Etika Wirausaha
A. Pengertian Etika
B. Faktor yang mempengaruhi Etika
C. Gejala tidak jujur di Masyarakat
D. Keuntungan menjaga Etika
E. Konsumerisme
A. PENGERTIAN
Etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar yang
memimpin individu dalam membuat keputusan.
Etik ialah studi mengenai benar atau salah dalam
pemilihan moral seseorang.
Etika wirausaha adalah seseorang yang menerapkan
standar moral kedalam suatu usaha/bisnis.
- Hubungan pengusaha dengan konsumen, investor,
dengan pegawai, dg saingan, dll
- Menjaga etika adalah untuk melindungi reputasi
perusahaan.
- Wirausaha lebih baik merugi dari pada melakukan
perbuatan tidak terpuji. (Buchari Alma, 2010).
B. FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI ETIKA
Ada 3 faktor utama yang mempengaruhi Etika :
1. Cultural Difference : kebiasaan yang berbeda
setiap daerah memiliki kebiasaan sendiri-sendiri
: penyogokkan, komosi, titipan, upeti, dll.
2. Knowledge : pengetahuan, diharapkan tidak
terlibat dalam masalah yang berhubungan
dengan etika.
3. Organizationnal behavior : organisasi yang
mementingkan perilaku dan menjaga etika (kode
etik)
Contoh kode etik sebuah perusahaan :
1. Perusahaan harus mengutamakan keselamatan,
kesehatan, kenyamanan publik.
2. Selalu menjaga dan melestarikan lingkungan.
3. Hindari konflik yang menjurus kepada
kerusakan.
4. Menolak penyogokkan dalam segala bentuknya.
5. Senang menerima kritik dan saran
6. Perlakukan sama pada setiap orang, tidak
pandang etnis, ras, agama, cacat, dsb.
7. dsb
C. GEJALA TIDAK JUJUR DI
MASYARAKAT.
Seorang wirausaha bertindak tidak jujur oleh
karena tidak mampu bersaing dengan cara yang
lainnya terhadap sesama pengusaha.
Seorang wirausaha tidak jujur, kalaupun berhasil
biasanya sementara waktu saja, mereka bisa
hancur.
Pengusaha tidak jujur, artinya merosotnya rasa
solidaritas, tanggung jawab sosial terhadap
masyarakat maupun orang lain.
Jujur adalah modal dalam kehidupan : usaha akan
abadi, hidup tenang, disenangi semua orang.
D. KEUNTUNGAN MENJAGA
ETIKA
Ada 3 tingkatan standar etika :
1. The Law : Hukum atau bisa Undang-undang dan
mempunyai sanksi yang jelas.
2. The policies and procedurres of an organization
: aturan yang berlaku di dalam sebuah lembaga,
menyangkut aturan kerja, konpensasi, cara
berpakaian, dsb.
3. The moral stance : merupakan sikap/perilaku
individu bila berhadapan dengan sesuatu dalam
pergaulan yang tidak ada aturan formalnya.
Perilaku fundamental yang berhubungan dengan etika
di masyarakat :
1. Sopan santun, selalu bicara benar, terus terang, tidak
menipu, tidak mencuri.
2. Integrity : memiliki prinsip hormat kepada konsumen.
3. Jaga janji : bisa dipercaya bila berjanji, amanah,
jangan mau menang sendiri.
4. Fidelity : benar dan loyal kepada keluarga, teman,
jangan menyembunyikan informasi yang tidak perlu
dirahasiakan.
5. Fairness : berlaku fair dan terbuka komit pada
kedamaian, jika salah jangan tetap bertahan, tetapi
cepat mengakui kesalahan, perlakuan sama pada
setiap orang dan toleran.
6. Caring for others : perhatian, baik budi, ikut andil,
tolong siapa yang memerlukan.
7. Respect for others, menghormati hak-hak orang lain,
privacy, beri pertimbangan pada orang lain yang
dianggap berguna, jangan berprasangka.
8. Responsible Citizenship : patuh pada UU dan
peraturan berlaku, jika menjadi pemimpin harus
bersifat terbuka dan menolong.
9. Pursuit of exellennce :berbuatlah yang terbaik dsegala
kegiatan, dalam pertemuan,tanggung jawab, rajin,
komit, tingkatkan kompetensi dalam segala bidang,
jangan mau menang sendiri.
10. Accountability : bertanggung jawab dalam segala
perbuatan terutama dalam segala bidang, jangan mau
menang sendiri.
E. KONSUMERISME
Konsumerisme berbeda dengan konsumtifisme-
hedonisme.
Konsumtifisme : menghambur-hamburkan uang
membeli segala macam barang yang terlalu
tinggi. Hedonisme : suka membeli barang-barang
mewah.
Konsumerisme : gerakan protes dari para
konsumen atau masyarakat, karena perlakuan
para pengusaha/wirausaha yang kurang baik
dalam melayani konsumen.
Misalnya :
- Para pengusaha membuat barang yang tidak
baik, mungkin membahayakan masyarakat
- Menjual makanan, minuman yang sudah
kadaluwarsa
- Para penjual memberi garansi tetapi tidak
ditepati.
Perlakuan para pengusaha diatas akan menuai
protes dari masyarakat konsumen (melalui
lembaga konsumen)
Melalui consumerism ini, masyarakat mengharapkan
para pengusaha berperilaku baik, etis dalam berbisnis,
tidak berusaha menipu, tidak menjual barang dengan
iklan berlebihan, dsb.
Ada Lembaga Konsumen ; membantu menampung
keluhan-keluhan konsumen dan memperjuangkannya
kepihak produsen dan pemerintah.

Konsumerisme menyangkut 2 hal :


1. Proses terhadap ketidakpuasan, ketidakadilan yang
diterima konsumen.
2. Mengusahakan untuk memperbaiki keadaan menjadi
lebih baik.
Hak-hak konsumen :
1. Hak untuk memilih, jangan hanya ditawarkan
komoditi sejenis saja tanpa ada pilihan.
2. Hak memperoleh informasi dari produsen, terhadap
barang yang akan dibeli, baik mengenai bahan, cara
pemakaian, daya tahan, dsb.
3. Hak untuk didengar keluhan konsumen. Jika ada
tuntutan konsumen harus segera diperhaikan oleh
produsen.
4. Hak mendapatkan keselamatankonsumen dalam
menggunakan produk, agar tidak membahayakan
konsumen terutama hal mainan anak-anak atau
makanan dan obat.
Penutup :
Dalam Entrepreneur, seorang wirausaha diharapkan
mengerti etika untuk berbisnis, agar tidak
terjebak dalam suatu masalah sehingga akan
merugikan usaha kita.
Sekses untuk anda sekalian, selamat berjuang
menjadi jiwa-jiwa Entrepreneur dimana anda
berada.
Tunjukkan bahwa anda selalu BISA BEKERJA
apapun, sehingga anda sejahtera dalam
kehidupan ini........

------TBK------

Anda mungkin juga menyukai