Lembar Jawabaan:
1.
1) Scrum Master
Scrum master memiliki tugas untuk memastikan seluruh tim mengikuti
prosedutm memastikan semua berjalan lancer, memfasilitasi pertemuan
product owner dengan tea development, dan menghilangkan hambatan yang
berdampak pada produktivitas.
2) Product owner
Product owner bertanggung jawab untuk memaksumalkan nilai produk dan
hasil kerja yang telah di lakukan oleh team development. Product owner
bertanggungjawab untuk Menyusun dan mengelola product backlog yang
memiliki manajemen berupa
Menyampaikan product backlog kepada team
Mengoptimalkan nilai pekerjaan yang dilakukan team
Memastikan bahwa product backlog terlihat, transparat, dan jelas
Memastikan bahwasanya team memahami item dalam product backlog
3) Team development
Team development adalah perancang, pengembang, penguji, dan lain
sebagainya yang sesuai dan relevan dengan proyek yang sedang dijankan.
Team development memiliki beberapa karakeristik, diantaranya
Termasuk ke dalam lintas-fungsi atau memiliki semua keahlian yang
diperlukan
Scrum tidak mengenal jabatan dan anggota dari team development
Setiap anggota memiliki kemungkinan keahlian khisis dan focus pada
1 bidang, namun tanggung jawab berada di seluruh angota team
development
2. (NIHIL)
3. Product backlog adalah daftar yang memiliki urutan dimana wajib terdapat di dalam
produk. Product backlog akan menjadi satu satunya sumber kebutuhan dalam
menyelesaikan produk dan untuk semua perubahan yang perlu di berlakukan terhadap
produk. Sebuah Product Backlog tidak pernah tuntas. Di awal pengembangan produk,
Product Backlog berisi daftar kebutuhan yang akan di gunakan untuk menembangkan
produk. Namun, Product Backlog akan mengalami revolusi seiring dengan
perkembangan produk dan lingkungan dimana produk tersebut digunakan. Product
Backlog bersifat dinamis dan berubah terus secara konstan agar produk menjadi layak,
kompetitif dan bermanfaat. Product Backlog adalah daftar dari seluruh fitur, fungsi,
kebutuhan, peningkatan, dan perbaikan yang perlu diberlakukan terhadap produk pada
rilis mendatang. Product Backlog item memiliki atribut deskripsi, urutan, estimasi dan
nilai bisnis.
4.
Detail Appropriately
Detail appropriately adalah pendefenisian cerita di bagian poduct backlog
yang akan berfungsi di sprint berikutnya. Item yang di maksud harus dapat di
defenisikan secara jelas dan pekerjaan yang di utamakan memiliki kewajiban
untuk definisikan secara lengkap
Estimated
Estimated menjelaskan bahwasanya item di dalam backlog diperkiraan atas
durasi dan beban kerjanya. Bagian tersebut dapat di tuliskan dalam keterangan
waktu yang jelas
Emergent
Pada prinsif ini, menjelaskan bahwasanya selama product masih ada dan
berjalan, product backlog akan terus ada dan akan mengalami pembaruan terus
menerus
Prioritized
Prinsif ini menjelaskan bahwa dalam tim, pekerjaan di dasari atau disusun
berdasarkan prioritas. Dalam artian, yang termasuk ke dalam prioritas tinggi
akan di dahulukan dan di utamakan
5. product backlog grooming adalah sesi di mana item backlog dibahas, di tinjau, dan di
prioritaskan oleh manajer product, owner product, dan anggota tim lainnya. Tujuan
utama dari pproduct backlog grooming adalah untuk menjaga backlog up to date dan
memastikan bahwa item backlog disiapkan untuk sprint yang akan mendatang.
Terdapat beberapa kegiatan yang di lakukan pada tahap ini :
Menghapus story dan job yang sudah ketinggalan zaman
Menambah user story baru
Memecah user story menjadi item yang lebih kecin
Menjelaskan dan mendefenisikan cerita dan tugas pengguna dengan jelas
Menetapkan Kembali point dan perkiraan story
Mengidentifikasi hambatan dan menimalkan resiko
6.
1) Definition of done adalah Ketika semua kondisi atau kriteria penerimaan yang
harus dipenuhi telah terpenuhi dan siap untuk diterima oleh penggguna,
pelanggan, dan tim. Dalam hal ini, scrum master harus mendefenisikan selesai
untuk memastikan kualitas. Hal ini mencegah fitur yang tidak memenuhi
definisi dikirmkan ke pelanggan atau pengguna
2) Definition of ready memiliki definisi bahwa story harus segera ditindaklanjuti.
Tim harus dapat menentukan apa yang perlu dilakukan dan jumlah pekerjaan
yang diperlukan untuk menyelesaikan user story.
7.
Time box adalah pemberian Batasan yang disepakati dan ditetapkan untuk
setiap sprint dalam pengembangan proyek atau scrum.
Time box sebagai alternatif memperbaiki riang lingkup dimana dengan
timebox, batas waktu di tetapkan dalam artian cakupan dibatasi. Hal ini akan
membuat tim untuk focus menyelesaikan sprint yang paling penting terlebih
dahulu untuk mencegah terjadinya penundaan
Mengelola resiko dengan melakukan pengurangan ruang lingkup, penetapan
akti, dan peningkatkan biaya
8. Sprint planning merupakan rapat yang membahas mengenai pekerjaan pekerjaan yang
akan dilakukan selama sprint, berapa lama, dan sampai mana product akan
dikembangkan. Sprint planning memiliki Batasan waktu hingga 8 jam untuk sprint
selama 1 bulan. Di dalam sprint planning, ada 3 point yang akan dibahas yang akan
menentukan pekerjaan jangka Panjang.
Apa yang bisa di selesasikan di sprint ini
Bagaimana pekerjaan terpilih di selesaikan
Sprint goals
9. Sprint review di selenggarakan di akhir sprint untuk mengevaluasi dan mengadaptasi
product backlog jika diperlukan. Pada saat melakukan sprint review, scrum tean akan
meninjau dan mengevaluasi atas sprint yang telah dilakukan kemudian memberikan
hasil tinjauan tersebut dan perubahan terhadap product backlog di dalam sprint.
Selanjunya, scrum team akan menentukan pekerjaan selanjutnya yang dapat dilakukan
untuk mengoptimalkan nilai bisnis.
10. Sprint Retrospective adalah sebuah kesempatan bagi Scrum Team untuk menginspeksi
dirinya sendiri dan membuat perencanaan mengenai peningkatan yang akan dilakukan
di Sprint berikutnya. Sprint Retrospective terselenggara setelah Sprint Review dan
sebelum Sprint Planning berikutnya. Acara ini diselenggarakan paling lama tiga jam
untuk Sprint yang berdurasi satu bulan. Untuk Sprint yang lebih singkat, durasi acara
ini biasanya lebih singkat. Scrum Master memastikan acara ini terselenggara dan
setiap peserta memahami tujuannya. Tujuan dari Sprint Retrospective adalah:
Menginspeksi bagaimana jalannya Sprint terakhir yang terkait dengan orang-
orang, hubungan antar mereka, proses, dan alat-alat yang digunakan
Mengidentifikasi dan mengurutkan hal utama yang berjalan dengan baik dan
peningkatan yang berpotensi untuk dilakukan
Membuat perencanaan untuk implementasi peningkatan cara kerja Scrum
Team.
11. (NIHIL)
12. Pengguna scrum harus selalu melakukan inspeksi terhadap scrum dan perkemabngan
menuju sprint goal agar dapat mendeteksi variansi hasil yang tidak di harapkan. Jika
pada proses inspeksi ditemukan satu atau lebih dari proses yang menyimpang yang
dapat menyebabkan produk tidak bisa diterima, maka dilakukan adaftif atau proses
dan materi yang sedang diproses harus dirubah. Pengubahan harus dilakukan
scepatnya untuk menimalkan penyimpangan yang semakin jauh.