Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR SOAL

TUGAS TUTORIALATAU TUGAS MATA KULIAH II


Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen Sumber Soal
Kode/Nama MK : EKMA4478 /Analisis Kasus Bisnis Kode MK &
Nomor KB
Penulis Soal/Institusi : Mohamad Nasoha /UT Nomor Modul
Penelaah soal//institusi : Rahmaddian /UT EKMA4478, KB. 1
Tahun Penulisan : 2021
Butir Soal No. :2 Modul 5
Skor Maks. : 75

Capaian Pembelajaran : Mahasiswa diharapkan mampu memahami dalam menganalisis dan


memecahkan kasus-kasus mengenai SDM khususnya yang berkaitan dengan
perencanaan, perekrutan dan pengembangan SDM
Indikator : Mampu menjelaskan analisis kasus perencanaan SDM

Hal-hal apa saja yang perlu dilakukan oleh organisasi bisnis/perusahaan untuk meningkatkan
kompetensi karyawan sehingga dapat dipromosikan untuk mengisi jabatan tertentu? Jelaskan!

*) Coret yang tidakperlu


Nama : Priyo Ari Pamungkas
NIM : 044187038

Yth. Dosen Analisi Kasus Bisnis


Mohon izin untuk menjawab.

Organisasi bisnis/perusahaan perlu mengembangkan karyawannya hingga suatu tingkat


tertentu sejalan dengan tingkat pertumbuhan yang diinginkan oleh organisasi
bisnis/perusahaan. Yang artinya, apabila organisasi bisnis/perusahaan ingin tumbuh dan
berkembang maka organisasi bisnis/perusahaan tersebut perlu menyelenggarakan
peningkatan kapasitas karyawannya sesuai dengan tingkat pertumbuhan yang diinginkan,
umumnya mencakup aktivitas pelatihan dan pengembangan karyawan. Pelatihan dan
pengembangan merupakan upaya organisasi bisnis/perusahaan terutama untuk
meningkatkan kemampuan (intelektual dan keahlian) dan kepribadian karyawan.
Dikutip dari Goldstein dalam Anthony, W.P., Kacmar, K.M., dan Perrewe, P.L. di tahun
2002, model dari proses pelatihan dan pengembangan karyawan terbagi menjadi tiga
tahapan, yaitu : tahap analisis, tahap pelatihan, dan tahap evaluasi. Dimana tiap tahap
tersebut mencakup aktivitas dan sasaran yang berbeda. Berikut penjelasan dari tiap tahap
tersebut.

1. Tahap Analisis.
Sebelum dilaksanakan suatu pelatihan maka kebutuhan dari pelatihan harus
dianalisis terlebih dahulu. Pada tahap ini dilakukan pengkajian secara cermat
kebutuhan pelatihan bagi organisasi, jabatan/pekerjaan, dan bagi individu karyawan.
Masing-masing analisis nya adalah :
a) Analisis kebutuhan organisasional
Analisis ini dilakukan dengan cara menguji berbagai usulan proyek pelatihan
dikaitkan dengan sasaran, tujuan, dan strategi organisasi dan apakah
manajemen puncak mendukung secara penuh usulan pelatihan tersebut.
b) Analisis kebutuhan tugas
Sasaran dari analisis ini adalah untuk menspesifikasikan persyaratan dari
jabatan/pekerjaan yang sedang dianalisis. Oleh karena itu, analisis ini
digunakan untuk mengidentifikasi pengetahuan, keahlian, dan kemampuan
yang dipersyaratkan untuk melaksanakan jabatan/pekerjaan secara layak.
c) Analisis kebutuhan karyawan
Analisis ini untuk menentukan karyawan mana yang membutuhkan pelatihan
dengan mengkaji seberapa baik karyawan yang bersangkutan melaksanakan
tugas pekerjaanya.

2. Tahap Pelatihan
Program pelatihan yang dihasilkan dari analisis kebutuhan harus merupakan
tanggapan langsung terhadap persoalan dan kebutuhan organisasional. Pendekatan
program pelatihan dapat dibedakan dalam hal lokasi pelatiahan dan jenis
pelatihan.
a) Lokasi Pelatihan
Pelatihan dapat dilaksanakan baik di dalam (on the job training) maupun di
luar pekerjaan (off the job training). On the job training peserta pelatihan
bekerja di tempat kerja sebenarnya dibimbing oleh karyawan senior yang
berpengalaman, supervisor atau pelatih. Sedangkan off the job training dapat
berupa kursus-kursus formal, simulasi dan permainan peran dalam ruangan
kelas.
b) Jenis Pelatihan
Beberapa contoh jenis-jenis pelatihan yang dapat digunakan oleh organisasi
bisnis/perusahaan dalam pelatihan dan pengembangan karyawan :
 Pelatihan keahlian/keterampilan
 Pelatihan retraining
 Pelatihan lintas fungsional
 Pelatihan tim
 Pelatihan kreativitas
 Pelatihan diversitas/keberagaman
 Pelatihan pelayanan pelanggan

3. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi proses pelatihan akan mengukur keefektifan program pelatihan.
Perusahaan bisa mengukur keefektifan program pelatihan dalam ukuran uang
ataupun nonuang. Program pelatihan harus dinilai dengan seberapa baik program
tersebut memenuhi kebutuhan yang telah direncankan sebelumnya.

Sumber : BMP EKMA 4478 MODUL 5 KEGIATAN BELAJAR 3 HAL. 5.42 – 5.53

Sedangkan, organisasi bisnis/perusahaan dapat membantu karyawan dalam perencanaan dan


pengembangan karier karyawan melalui beberapa cara sebagai berikut :
1. Diskusi antara atasan dengan bawahan.
Atasan dan bawahan membuat kesepakatan tentang aktivitas perencanaan dan
pengembangan karier bawahan.
2. Penyediaan bahan-bahan pengembangan karier.
Perusahaan juga dapat menyediakan bahan-bahan yang dikembangkan secara khusus
untuk membantu perencanaan dan pengembangan karier karyawan, seperti modul,
form-form evaluasi diri, dan buku-buku panduan.
3. Memanfaatkan hasil penilaian kinerja.
Perusahaan juga dapat memanfaatkan hasil penilaian kinerja karyawan. Jika suatu
kelemahan karyawan sulit atau bahkan tidak mungkin untuk diatasi, perusahaan
dapat menawarkan alternative lain sebagai jalur karier baru bagi karyawan tersebut.

Sumber: BMP EKMA 4478 MODUL 6 KEGIATAN BELAJAR 2 HAL. 6.27 – 6.28

Anda mungkin juga menyukai