Anda di halaman 1dari 2

Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik

Oleh: Aulia Zahira (205221100)


Akuntansi Syari’ah 6C Fakultas Ekonomi Bisnis Syari’ah
Universitas Islam Nasional Raden Mas Said Surakarta

Manajemen merupakan serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan


(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), pengawasan
(controlling), dan penganggaran (budgeting). Strategi merupakan tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Manajemen
strategi adalah proses manajerial yang berisi serangkaian keputusan dan tindakan
mendasar yang ditetapkan oleh manajemen puncak yang berisi visi, misi, sasaran, dan
target organisasi yg dilakukan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka
mencapai tujuan.

Proses pengendalian manajemen sektor publik dapat dilakukan melalui


komunikasi formal dan informal. Mardiasmo (2009: 50) menjelaskan bahwa komunikasi
formal terdiri atas aktivitas formal organisasi, yang meliputi:
1. Perumusan Strategi Perumusan strategi merupakan tugas dan tanggung jawab
manajemen puncak didalam proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran,
target, arah dan kebijakan, serta strategi organisasi.
2. Perencanaan strategis adalah proses penentuan program aktivitas atau proyek
yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan menentukan jumlah alokasi
sumber daya yang akan dibutuhkan. Manfaat perencanaan strategis bagi
organisasi, antaralain :
a. Sarana untuk memfasilitasi tercapainya anggaran yang efektif.
b. Sarana memfokuskan manager pada pelaksanaan stategi yang
ditetapkan.
c. Sarana untuk memfasilitasi dilakukannya alokasi sumber daya yang
optimal.
d. Kerangka pelaksanaan (short term action).
e. Sarana manajemen untuk memahami strategi organisasi secara lebih
jelas.
f. Alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi.
3. Penganggaran Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen
sektor publik, merupakan tahap yang paling dominan. Proses penganggaran di
sektor publik, berbeda dengan sektor swasta, terutama dengan adanya
pengaruh politik.
4. Penilaian Kinerja Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinerja
dilakukan dengan cara menciptakan mekanisme penghargaan (reward) dan
sanksi (punishment) sebagai pendorong pencapaian strategi, tercapainya
tujuan organisasi, dan menciptakan kepuasan setiap individu. Reward dan
punishment harus didukung dengan manajemen kompensasi yang memadai

Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu manajer publik menilai capaian suatu strategi melalui tolok ukur kinerja yang
ditetapkan. Tolok ukur kinerja tersebut dapat berupa pengukuran kinerja keuangan dan
nonkeuangan. Pengukuran kinerja ini sangat penting untuk menilai akuntabilitas
organisai dan manajer dalam menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik.
Akuntabilitas bukan sekadar kemampuan menunjulkkan bagaimana uang publik
dibelanjakan, tetapi meliputi kemampuan menunjukkan bahwa uang publik tersebut telah
dibelanjakan secara ekonomis, efisien, dan efektif (konsep value for money). Artinya,
bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan pemerintah harus berdampak terhadap
kepentingan dan kebutuhan publik sesuai dengan tuntutan publik, serta dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik.
Peranan sistem manajemen kinerja tampak pada tahap perencanaan strategis,
implementasi, dan evaluasi kinerja. Tolok ukur kinerja pada program dan pelaksanaan
anggaran harus sesuai dengan rancangan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan pada
rencana strategis, yang merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan, dan strategi
organisasi pada tahap perencanaan strategis. Rencana strategi berisi tentang sasaran
strategis yang akan dicapai oleh organisasi, hasil (outcome) dan indikator kinerja, inisiatif
strategis serta target kinerja. Pada tahap implementasi, organisasi melakukan pengukuran
kinerja untuk target mengetahui tingkat pencapaian strategi dalam mencapai tujuan
organisasi. Ukuran kinerja pada tahap implementasi harus mengacu pada ukuran kinerja
yang ditetapkan pada tahap perencanaan strategis agar tidak terjadi penyimpangan dan
ketidakadilan dalam memberikan penilaian terhadap kinerja manajer.

Anda mungkin juga menyukai