Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu manajer publik menilai capaian suatu strategi melalui tolok ukur kinerja yang
ditetapkan. Tolok ukur kinerja tersebut dapat berupa pengukuran kinerja keuangan dan
nonkeuangan. Pengukuran kinerja ini sangat penting untuk menilai akuntabilitas
organisai dan manajer dalam menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik.
Akuntabilitas bukan sekadar kemampuan menunjulkkan bagaimana uang publik
dibelanjakan, tetapi meliputi kemampuan menunjukkan bahwa uang publik tersebut telah
dibelanjakan secara ekonomis, efisien, dan efektif (konsep value for money). Artinya,
bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan pemerintah harus berdampak terhadap
kepentingan dan kebutuhan publik sesuai dengan tuntutan publik, serta dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik.
Peranan sistem manajemen kinerja tampak pada tahap perencanaan strategis,
implementasi, dan evaluasi kinerja. Tolok ukur kinerja pada program dan pelaksanaan
anggaran harus sesuai dengan rancangan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan pada
rencana strategis, yang merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan, dan strategi
organisasi pada tahap perencanaan strategis. Rencana strategi berisi tentang sasaran
strategis yang akan dicapai oleh organisasi, hasil (outcome) dan indikator kinerja, inisiatif
strategis serta target kinerja. Pada tahap implementasi, organisasi melakukan pengukuran
kinerja untuk target mengetahui tingkat pencapaian strategi dalam mencapai tujuan
organisasi. Ukuran kinerja pada tahap implementasi harus mengacu pada ukuran kinerja
yang ditetapkan pada tahap perencanaan strategis agar tidak terjadi penyimpangan dan
ketidakadilan dalam memberikan penilaian terhadap kinerja manajer.