Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SARINI

KELAS : AKP-01

NIM : 201741027

RESUME BAB 3 “ SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK”

A. Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Organisasi memerlukan sisitem pengendalian manajemen untuk memberikan
jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga
tujuan organisasi dapat dicapai. Pengendalian manajemen meliputi perencanaan,
koordinasi, komunikasi informasi, pengambilan keputusan, motivasi, pengendalian
dan penilaian kinerja. Jika terjadi kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau
beberapa tahap tersebut maka akan berakibat membuat organisasi gagal dalam
mencapai tujuannya.
B. Tipe Pengendalian Manajemen
1. Pengendalian Preventif (Preventive Control) : terkait dengan perumusan
strategi dan perencanaan strategik yang dijabarkan dalam bentuk program-
program.
2. Pengendalian Operasional (Operational Control) : terkait dengan
pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa
anggaran.
3. Pengendalian Kinerja : berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur
kinerja yang telah ditetapkan.
C. Struktur Pengendalian Manajemen
Struktur pengendalian manajemen termanifestasi dalam bentuk struktur pusat
pertanggungjawaban (responsibility centers). Tujuannya :
1. Sebagai basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi.
3. Memfasilitasi terbentuknya goal congruence.
4. Mendelegasi tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
sehingga mengurangi beban tugas manajer pusat.
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan.
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien.
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.

Pusat-Pusat Pertanggungjawaban :

 Pusat Biaya (Expense Center) : prestasi manajer dinilai berdasarkan biaya yang
telah dikeluarkan. Contoh : Departemen Produksi, Dinas Sosial, dan Dinas
Pekerjaan Umum.
NAMA : SARINI

KELAS : AKP-01

NIM : 201741027

 Pusat Pendapatan (Revenue Center) : prestasi menejer dinilai berdasarkan


pendapatan yang dihasilkan. Contoh : Dinas Pendapatan Daerah dan Departemen
Pemasaran.
 Pusat Laba (Profit Center) : prestasi manajer dinilai berdasarkan laba yang
dihasilkan. Contoh : BUMN dan BUMD, obyek pariwisata milik PEMDA, bandara,
pelabuhan.
 Pusat Investasi (Investment Center) : prestasi menejer dinilai berdasarkan laba
yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanam. Contoh : Departemen
Riset dan Pengerbangan dan Balitbang.

Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data pengeluaran


dan output yang dihasilkan selama masa anggaran. Pusat pertanggungjawaban
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk bottom-up budgeting atau participative
budgeting. Karena pusat pertanggungjawaban mengemban fungsi sebagai budget
holder maka proses penyiapan dan pengendalian anggaran harus menjadi fokus
perhatian manajer pusat pertanggungjawaban.

D. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik


Pengendalian manajemen dapat dilakukan secara formal maupun informal. Sistem
pengendalian manajemen dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan goal
congruence yaitu keselarasan antara tujuan organisasi dengan tujuan personal.
Goal congruence ini dipengaruhi faktor pengendalian formal ( sistem pengendalian
manajemen, sistem aturan / rules of the game, dan reward & punishment system)
dan faktor informalyang bersifat eksternal (etos kerja dan loyalitas karyawan)
sedangkan yang bersifat internal (kultur organisasi, gaya manajemen, dan gaya
komunikasi. Saluran komunikasi formal terdiri dari aktivitas formal dalam organisasi
yang meliputi :
1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi adalah proses penentuan visi, misi, tujuan, sasaran, target
(outcome), arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi
menghasilkan strategi global (makro) atau disebut corporate level strategy. Salah
satu metode penentuan strategi adalah analilis SWOT (Strength, Weakness,
Opportuniy, Threat).
2. Perencanaan Strategik (Strategic Planning)
Perencanaan strategik adalah proses penentuan program-program, aktivitas,
atau proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan
jumlah alokasi sumber daya yang akan dibutuhkan.
NAMA : SARINI

KELAS : AKP-01

NIM : 201741027

3. Penganggaran
Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen merupakan tahap
dominan yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan penganggaran pada
sektor swasta terutama adalah adanya pengaruh politik dalam proses
penganggaran.
4. Penilaian Kinerja
Pengendalian manajemen melalui sistem penilaian kinarja dilakukan dengan
cara menciptakan mekanisme reward dan punishment. Insentif positif bagi
pencapaian tujuan disebut penghargaan (reward) dan insentif negatif jika tujuan
tidak dicapai disebut hukuman (punishment).

Anda mungkin juga menyukai