Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu program studi yang dinilai dapat mengembangkan

wawasan, keterampilan, kecakapan dan kreativitas seorang mahasiswa

untuk memasuki dunia kerja adalah dengan melaksanakan Kuliah Kerja

Industri.Dimana setiap mahasiswa yang mengikuti Kuliah Kerja Industri

dituntut harus mampu mengembangkan dirinya sendiri untuk bersosialisasi

dan mempraktekan secara langsung ilmu yang sudah didapatkan dari

bangku kuliah ke dunia kerja.Hanya dengan belajar dibangku kuliah, tidaklah

cukup untuk membekali mahasiswa agar memiliki kemampuan yang

memadai.Maka perlu adanya pelatihan kerja secara langsung di instansi

atau lembaga - lembaga yang berkaitan dengan program studi yang

ditempuh.

Salah satu upaya membangun kemampuan praktik dan

memperkenalkan mahasiswa ke dunia kerja secara nyata dan terjun

langsung ke tempat kerja, hal ini yang melatar belakangi Kuliah Kerja

Industri (KKI ) Politeknik Informatika Nasional Makassar melakukan suatu

kegiatan yang dapat menambah wawasan mahasiswa dengan mengadakan

Kuliah Kerja Industri ( KKI ) yang merupakan suatu kegiatan pelatihan kerja

secara langsung di instansi atau lembaga – lembaga guna mengaplikasikan

ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah serta dapat memperoleh

tambahan ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi mahasiswa.

Kegiatan Kuliah Kerja Industri ( KKI ) Politeknik Informatika NasionaI

Makassar merupakan agenda rutin yang wajib dilaksanakan setiap tahunnya

1
bagi para mahasiwa tingkat akhir di semester V, dan tentunya setiap

mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan serta membuat laporan Kuliah

Kerja Industri. Selain itu, Kuliah Kerja Industri juga mejadi tolak ukur bagi

Politeknik Informatika Nasional Makassar dalam melihat etos kerja yang

dimiliki setiap mahasiswa. Sesuai dengan tujuan Politeknik Informatika

Nasional Makassar yang mempersiapkan tenaga ahli dan terampil yang

diharapkan dapat terjun langsung ke dunia industri/kerja, maka dipandang

sangat perlunya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Industri.

Dengan banyaknya manfaat yang akan didapat maka penulis

berkesempatan untuk melakukan Kuliah Kerja Industri di PT Bank Sulselbar

Cabang Utama Makassar. Alasan penulis melaksanakan program Kuliah

Kerja Industri di Lembaga tersebut, tentunya penulis berharap mendapatkan

ilmu secara langsung mengenai praktek kerja yang sesungguhnya khususya

dalam ilmu bidang Administrasi Keuangan. Sehingga penulis mendapatkan

banyak pengalaman berharga yang bisa diambil dari lingkungan tempat

Kuliah Kerja Industri di PT Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar.

Fenomena yang dihadapi oleh PT. Bank Sulselbar Cabang Utama

Makassar di dalam memberikan pemenuhan kualitas pelayanan kepada

nasabah, menanamkan kepercayaan dan image, yang sampai saat ini belum

terpenuhi sesuai harapan pelanggan. Terlihat bahwa PT. Bank Sulselbar

Cabang Utama Makassar khususnya pada bagian Bank garansi masih

belum mampu mengatasi terjadinya antrian dari sejumlah nasabah yang

ingin dilayani. Keterbatasan petugas Bank Garansi dalam memberikan

pelayanan tidak berimbang dengan jumlah nasabah yang ingin dilayani,

sehingga nasabah mengeluhkan kualitas pelayanan pada bagian tersebut.

2
B. Ruang Lingkup

Pelaksanaan Kuliah Kerja Industri dilakukan pada

perusahaan/instansi-instansi pemerintah atau lembaga - lembaga yang

sudah berbadan hukum serta diakui keberadaanya baik oleh pemerintah

Republik Indonesia maupun masyarakat setempat.

Dalam pelaksanaannya, penulis melakukan Kuliah Kerja Industri di

PT Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar. Sebagai mahasiswa yang

melakukan Kuliah Kerja Industri tentunya penulis memiliki ruang lingkup dan

tanggung jawabnya sendiri yang dipercayakan oleh Pembimbing KKI pada

PT Bank Sulselbar Cabang Utama kepada mahasiswa yang bersangkutan.

Dalam hal ini ruang lingkup penulis pada saat Kuliah Kerja Industri adalah

register berkas pada bagian Bank Garansi, pemeriksaan berkas Bank

Garansi yang telah di cetak, membawa berkas Bank Garansi pada kepala

Bagian Seksi Pemasaran dan Pemimpin Cabang, mengarsipkan berkas

Bank Garansi pada ruang jaminan, serta print dan fotocopy.

C. Tujuan dan Manfaat KKI

1. Tujuan

a. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam

melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.

b. Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja

praktis.

3
c. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai praktek dalam

dunia kerja sehingga dapat memberikan bekal kepada mahasiswa

untuk terjun langsung ke lapangan.

2. Manfaat

a. Bagi Mahasiswa

1) Dapat mengetahui lebih jauh realita ilmu yang telah diterima di

perkuliahan dengan kenyataan yang ada di lapangan.

2) Memperdalam dan meningkatkan ketrampilan dan kreativitas diri

dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.

3) Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk

menyesuaikan diri dalam lingkungan kerjanya di masa mendatang.

4) Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi

yang dididik untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di

lingkungan kerjanya.

b. Bagi Fakultas/Kampus

1) Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah diterapkan, serta

menemukan penyesuaiannya dengan kebutuhan tenaga kerja yang

kompeten dalam bidangnya.

2) Untuk memperkenalkan instansi pendidikan Jurusan Administrasi

Bisnis, Politeknik Informarika Nasional kepada Badan Usaha yang

membutuhkan lulusan Administrasi Bisnis.

c. Bagi Instansi atau Perusahaan Yang Bersangkutan

1) Membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-hari di perusahaan

tempat Kuliah Kerja Industri.

4
2) Sebagai sarana kerjasama antara perusahaan dengan Politeknik

Informatika Nasional di masa yang akan datang.

D. Sistematika Penulisan

Penjabaran alur penulisan laporan kuliah kerja industri maka dapat

diuraikan secara garis besar mengenai proses pembuatan garansi bank

yang terdiri atas lima bab.

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, ruang lingkup, manfaat dan tujuan

kuliah kerja industri, sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM PT BANK SULSELBAR

Menjelaskan tentang sejarah singkat bank, visi dan misi, struktur

organisasi dan manajemen bank tempat kuliah kerja industri dan visi dan

misi bank.

BAB III : PELAKSANAAN KULIAH KERJA INDUSTRI

Menjelaskan tentang jenis dan bentuk kuliah kerja industry,

prosedur kerja, permasalahan yang dihadapi saat menjalankan kuliah kerja

industri, dan upaya penyelesaian masalah tersebut

BAB IV : PENUTUP

Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang bisa menjadi

masukan perbaikan bagi perusahaan.

5
BAB II

GAMBAR UMUM PT BANK SULSELBAR

A. Sejarah singkat PT Bank Sulselbar

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan didirikan di Makassar

pada tanggal 13 Januari 1961 dengan nama PT Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Selatan Tenggara sesuai dengan Akta Notaris Raden Kadiman di

Jakarta No. 95 tanggal 23 Januari 1961. Kemudian berdasarkan Akta Notaris

Raden Kadiman No. 67 tanggal 13 Juli 1961 nama PT Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank Pembangunan

Daerah Sulawesi Selatan Tenggara.

Berdasarkan Peraturan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan

Tenggara No. 002 tahun 1964 tanggal 12 Februari 1964, nama Bank

Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara diubah menjadi Bank

Pembangunan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara dengan modal

dasar Rp250.000.000. Dengan pemisahan antara Propinsi Daerah Tingkat I

Sulawesi Selatan dengan Propinsi Tingkat I Sulawesi Tenggara, maka pada

akhirnya Bank berganti nama menjadi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Selatan. Dengan lahirnya Peraturan Daerah No. 01 tahun 1993 dan

penetapan modal dasar menjadi Rp25 milyar, Bank Pembangunan Daerah

Sulawesi Selatan dengan sebutan Bank BPD Sulsel dan berstatus

Perusahaan Daerah (PD). Selanjutnya dalam rangka perubahan status dari

Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) diatur dalam

Peraturan Daerah No. 13 tahun 2003 tentang Perubahan Status Bentuk

Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dari PD

menjadi PT dengan Modal Dasar Rp. 650 milyar.

6
Akta Pendirian PT telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum

dan Hak Asasi Manusia RI berdasarkan Surat Keputusan No. C-

31541.HT.01.01 tanggal 29 Desember 2004 tentang Pengesahan Akta

Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Selatan disingkat Bank Sulsel, dan telah diumumkan pada Berita Negara

Republik Indonesia No. 13 tanggal 15 Februari 2005, Tambahan No.

1655/2005. Pada tanggal 10 Februari 2011, telah dilakukan Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang dilakukan secara circular

resolution dan Keputusan RUPS LB tersebut telah disetujui secara bulat oleh

para pemegang saham. Keputusan RUPS LB tersebut telah dibuatkan

aktanya oleh Notaris Rakhmawati Laica Marzuki, SH dengan Akta

Pernyataan Tentang Keputusan Para Pemegang Saham sebagai Pengganti

Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Bank Sulsel,

Nomor 16 Tanggal 10 Februari 2011. Dimana dalam Akta tersebut para

pemegang saham memutuskan untuk merubah nama PTBank

Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan disingkat PT Bank Sulsel menjadi

PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

disingkat PT Bank Sulselbar. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan

dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor AHU-

11765.AH.01.02. Tahun 2011 Tentang Persetujuan Perubahan Anggaran

Dasar Perseroan. Disamping itu, perubahan nama ini juga telah memperoleh

Persetujuan Bank Indonesia berdasarkan kepada Keputusan Gubernur Bank

Indonesia Nomor: 13/32/KEP. GBI/2011 Tentang Perubahan Penggunaan

Izin Usaha Atas nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan

Disingkat PT. Bank Sulsel Menjadi Izin Usaha Atas Nama PT. Bank

7
Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Disingkat PT

Bank Sulselbar.

B. Visi dan Misi

1. Visi

a. Bank Kebanggan

PT Bank Sulselbar berkeinginan untuk memberikan rasa bangga

kepada masyarakat dengan menyediakan produk yang kompetitif

dan bernilai tinggi serta layanan yang berkualitas.

b. Pilihan Utama

PT Bank Sulselbar berkeinginan untuk menjadi bank of Choice

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan layanan dan jasa

perbankan dimanapun kami berada.

c. Membangun Kawasan Indonesia Timur

PT Bank Sulselbar berkeinginan untuk menjadi Market Leader yang

menyediakan layanan dan jasa perbankan yang berkualitas di

Kawasan Indonesia Timur serta turut serta berkontribusi aktif dalam

pembangunan di Kawasan Indonesi Timur.

2. Misi

a. Memberikan pelayanan prima yang berkualitas dan terpecaya :

1) PT Bank Sulselbar memberikan solusi layanan yang cepat dan

akurat ;

2) PT Bank Sulselbar didukung oleh system dan teknologi untuk

memenuhi kebutuhan produk dan layanan perbankan yang

handal.

b. Mitra Strategis PEMDA dalam menggerakan sektor riil.

8
1) PT Bank Sulselbar menjadi bank pilihan utama Pemerintah

Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat dalam

pengelolaan keuangan ;

2) PT Bank Sulselbar menjadi contributor deviden tertinggi bagi

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi

Barat diantara BUMD yang ada di Daerah ;

3) PT Bank Sulselbar secara professional mendukung program-

program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi

Sulawesi Barat di berbagai sector untuk mendukung

pembangunan daerah yang berkelanjutan di masa kini dan

masa yang akan datang.

c. Memberikan nilai tambah optimum bagi stakeholder :

1) PT Bank Sulselbar menciptakan dan menyediakan produk dan

layanan kompetitif dan berkualitas ;

2) PT Bank Sulselbar berupaya untuk menyelaraskan program

tanggung jawab social perusahaan dengan program-program

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah

Sulawesi Barat ;

3) PT Bank Sulselbar senantiasa berupaya untuk

mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan

professional serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan

pengurus secara berkesinambungan ;

4) PT Bank Sulselbar meningkatkan kepedulian dan tanggung

jawab terhadap lingkungan.

9
C. Struktur Organisasi

10
D. Organisasi dan Manajemen Perusahaan

1. Pemimpin Cabang

a. Memasarkan kredit, dana dan jasa Bank kepada nasabah /calon

nasabah ;

b. Menjalin hubungan baik dengan Pemda dan Masyarakat ;

c. Melakukan koordinasi dan supervisi terhadap Wakil Pemimpin

Cabang.

2. Wakil Pemimpin Cabang – 1

a. Memasarkan kredit, dana dan jasa Bank kepada nasabah /calon

nasabah ;

b. Mempergandakan penjualan produk kredit, dana dan jasa Bank (cross

selling) kepada nasabah/calon nasabah ;

c. Memberikan kredit komsumtip dan komersial ;

d. Mengelola kredit golongan I, II dan III (komsumtif dan komersial) ;

e. Melaksanakan pembinaan nasabah dan penagihan ;

f. Melayani transaksi-transaksi giro, tabungan dan deposito ;

g. Melayani transaksi jasa dalam negeri ;

h. Menyediakan informasi dan service kepada nasabah ;

i. Melaksanakan manajemen penerbitan kartu ATM ;

j. Mengelola administrasi kredit.

3. Wakil Pemimpin Cabang – 2

a. Mengelola administrasi transaksi DN dan kliring, transfer, inkaso,

delegasi kredit ;

b. Mengelola administrasi keuangan cabang ;

c. Mengelola administrasi umum dan personalia cabang ;

11
d. Melayani setoran dan pengambilan tunai termasuk setoran kegiatan

eksternal payment point dan kantor kas.

4. Pemimpin Seksi Pemasaran

a. Memasarkan kredit, dana dan jasa Bank kepada nasabah /calon

nasabah ;

b. Mempergandakan penjualan produk kredit, dana dan jasa Bank (cross

selling) kepada nasabah / calon nasabah ;

c. Memproses permohonan kredit modal kerja sector perdagangan ;

d. Memproses permohonan kredit komsumtif kepada pegawai negeri ;

e. Melaksanakan pembinaan nasabah dan penagihan ;

f. Mengelola kredit golongan I, II dan III (komsumtif dan komersial).

5. Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah

a. Melayani rekening giro, tabungan dan deposito yang lama dan baru ;

b. Melayani permintaan fasilitas card (ATM) ;

c. Mengelola transaksi deposit on call, deposito berjangka, sertifikat

deposito Rupiah, Valuta asing ;

d. Memberikan informasi dan service kepada nasabah ;

e. Mengelola transaksi jasa dalam negeri ;

f. Melayani nasabah prima ;

g. Membuat laporan ;

6. Pemimpin Seksi Administrasi Kredit.

a. Memproses administrasi fasilitas kredit termasuk bank garansi dan

perhitungan bunga pinjaman ;

b. Melakukan pemantauan kolektibilitas pinjaman per debitur (komsumtif

dan komersial) ;

12
c. Membuat laporan perkreditan ;

d. Mengusahakan penyelesaian kredit macet (golongan IV dan V) serta

kredit yang dihapusbukuan ;

e. Membantu kantor pusat dalam upaya penyelesaian kredit macet

melalui DJPLN atau Pengadilan Negeri dan tindakan pencairan

agunan.

7. Pemimpin Seksi Akuntansi & Administrasi Transaksi

a. Mengendalikan/mengawasi data entries (vouchers) dan data output

computer atas transaksi-transaksi harian ;

b. Menangani transaksi-transaksi yang dibukukan ke dalam rekening-

rekening finansial kantor cabang ;

c. Menganalisa dan melaporkan data informasi mengenai kondisi dan

posisi finansial kantor cabang maupun rekening nasabah ;

d. Menyiapkan data laporan finansial ;

e. Mengendalikan dan memantau dana kantor cabang ;

f. Membuat laporan kantor cabang ;

g. Melakukan rekonsiliasi rekening nostro, rekening sementara dan

rekening penampungan ;

h. Mengelola kelancaran sistem komputerisasi kantor cabang, menangani

penyelesaian administrasi transaksi kliring ;

i. Membuat surat peringatan kepada nasabah penarik cek kosong dan

mengelola daftar hitam cek kosong dari Bank Indonesia ;

j. Menangani penyelesaian administrasi transaksi transfer ;

k. Melakukan entry transaksi keuangan (pemindahan dan kliring) keda

dalam system ;

13
l. Menangani penyelesaian bunga deposito, tabungan dan penalti

rekening nasabah.

8. Pemimpin Seksi Kas

a. Melayani transaksi - transaksi tunai, kliring dan pemindahbukuan ;

b. Melayani kegiatan penukaran valuta asing (valas) ;

c. Menerima setoran tunai, payment point (Telkom, pln, dll), capem dan

kantor kas ;

d. Mengelola kas ATM ;

e. Melayani transaksi kas daerah ;

f. Mengelola dan melaporkan rekening giro Pemerindah Daerah ;

9. Pemimpin Seksi Umum

a. Mengelola masalah kepegawaian kantor cabang ;

b. Mengelola keperluan logistic kantor cabang ;

c. Mengelola administrasi umum kantor cabang ;

d. Menyiapkan laporan lain dan statistic cabang.

E. Produk dan Jasa Layanan PT Bank Sulselbar

1. Jenis Produk

a. Simpanan.

1) Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) ;

2) Tapemda (Tabungan Pembangunan Daerah) ;

3) Tapemda Pelajar ;

4) Tapemda Pensiunan ;

5) Tapemda Sayang Petani ;

6) Tampan ( Tabungan Masa Depan) ;

7) Tabunganku ;

14
8) Deposito

9) Giro

b. Pinjaman

1) Kredit Umum Lainnya ;

2) Kredit Pensiunan ;

3) Kredit Usaha Rakyat (KUR);

4) Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pola Kemitraan ;

5) Kredit Usaha Mandiri (KUM) ;

6) Kredit Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ;

7) Kredit Konstruksi ;

8) Kredit Korporasi ;

9) Kredit Investasi Kepada Pemerintah Daerah (PEMDA) ;

10) Kredit Modal Kerja (KMK) ;

11) Kredit Investasi ;

12) Kredit Stand by Loan ;

13) Kredit Sindikasi ;

14) Kartu Kredit

a Jasa Layanan PT Bank Sulselbar

Untuk memberikan jasa layanan yang optimal sesuai

kebutuhan dan keinginan nasabah dan masyarakat yaitu melalui upaya

peningkatan teknologi, perluasan jaringan kantor dan kemitraan

dengan lembaga/badan usaha/instansi lainnya sehingga diharapkan

dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja Bank berupa fee based

income. Jasa perbankan dimaksud sebagai berikut :

a. Inkasso

15
b. Transfer BI-RTGS

c. Bank Garansi (Jaminan Bank)

d. Surat Dukungan Bank (Referensi Bank)

e. Perenimaan Pembayaran telepon (Telkom)

f. Penerimaan Telepon seluler (Telkomsel dan Indosat)

g. Penerimaan pembayaran Listrik

h. Penerimaan pembayaran Air Minum (PAM)

i. Penerimaan Pembayaran Pajak

j. Pembayaran gaji PNS Otonom

k. Pembayaran gaji pensiunan

l. Bank Penerima biaya penyelengaraan ibadah haji (BPIH)

m. Mobile Banking, ATM, dan Sms Banking

16
BAB III

PELAKSANAAN KULIAH KERJA INDUSTRI

A. Jenis dan Bentuk kegiatan Kuliah Kerja Industri.

1 Pekan Pertama.

a Perkenalan dengan para pejabat dan staf bagian garansi bank ;

b Mempelajari secara umum tentang prosedur garansi bank ;

c Register surat permohonan garansi bank dari principal, disupervisi oleh

pejabat bagian garansi bank;

d Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal,

disupervisi oleh pejabat bagian garansi bank ;

e Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan, disupervisi oleh pejabat

bagian garansi bank ;

f Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan, disupervisi oleh pejabat garansi bank ;

g Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin,

disupervisi oleh pejabat garansi bank ;

h Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar, disupervisi

oleh pejabat bagian garansi bank ;

i Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

17
daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

j Proses persetujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

k Penandatangan perjanjian kredit antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

l Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila nilai garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

m Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

n Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

2 Pekan Kedua.

a Mempelajari secara umum tentang prosedur garansi bank ;

b Register surat permohonan garansi bank dari principal, disupervisi oleh

pejabat bagian garansi bank;

c Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal,

disupervisi oleh pejabat bagian garansi bank ;

d Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

18
pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan, disupervisi oleh pejabat

bagian garansi bank ;

e Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan, disupervisi oleh pejabat garansi bank ;

f Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin,

disupervisi oleh pejabat garansi bank ;

g Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar, disupervisi

oleh pejabat bagian garansi bank ;

h Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

i Proses perstujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

j Penandatangan perjanjian kredit antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

k Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila niali garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

l Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

m Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

19
3 Pekan Ketiga.

a Register surat permohonan garansi bank dari principal ;

b Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal ;

c Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan ;

d Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan ;

e Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin ;

f Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar ;

g Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

h Proses perstujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

i Penandatangan perjanjian kredit antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

j Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila niali garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

20
k Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

l Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

4 Pekan Keempat.

a Register surat permohonan garansi bank dari principal ;

b Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal ;

c Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan ;

d Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan ;

e Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin ;

f Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar ;

g Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

h Proses perstujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

21
i Penandatanganan surat pernyataan antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

j Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila niali garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

k Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

l Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

5 Pekan Kelima.

a Register surat permohonan garansi bank dari principal ;

b Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal ;

c Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan ;

d Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan ;

e Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin ;

f Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar ;

g Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

22
h Proses perstujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

i Penandatanganan surat pernyataan antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

j Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila niali garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

k Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

l Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

6 Pekan Keenam.

a Register surat permohonan garansi bank dari principal ;

b Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal ;

c Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan ;

d Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan ;

e Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin ;

f Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar ;

23
g Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

h Proses perstujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

i Penandatangan perjanjian kredit antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

j Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila niali garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

k Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

l Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

7 Pekan Ketujuh.

a Register surat permohonan garansi bank dari principal ;

b Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal ;

c Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan ;

24
d Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan ;

e Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin ;

f Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar ;

g Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

h Proses perstujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

i Penandatangan perjanjian kredit antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

j Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila niali garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

k Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

l Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

8 Pekan Kedelapan.

a Register surat permohonan garansi bank dari principal ;

25
b Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal ;

c Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan ;

d Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan ;

e Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin ;

f Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar ;

g Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

h Proses perstujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

i Penandatangan perjanjian kredit antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

j Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila niali garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

26
k Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

l Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

9 Pekan Kesembilan.

a Register surat permohonan garansi bank dari principal ;

b Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal ;

c Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan ;

d Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan ;

e Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin ;

f Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar ;

g Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

h Proses perstujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

27
i Penandatangan perjanjian kredit antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

j Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila niali garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

k Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

l Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

10 Pekan Kesepuluh.

a Register surat permohonan garansi bank dari principal ;

b Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal ;

c Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan ;

d Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan ;

e Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin ;

f Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar ;

g Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

28
h Proses perstujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

i Penandatangan perjanjian kredit antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

j Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila niali garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

k Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

l Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

11 Pekan Kesebelas.

a Register surat permohonan garansi bank dari principal ;

b Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal ;

c Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan ;

d Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan ;

e Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin ;

f Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar ;

29
g Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

h Proses perstujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

i Penandatangan perjanjian kredit antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

j Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila niali garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

k Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

l Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

12 Pekan Kedua belas.

a Register surat permohonan garansi bank dari principal ;

b Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal ;

c Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan ;

30
d Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan ;

e Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin ;

f Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar ;

g Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

h Proses perstujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

i Penandatangan perjanjian kredit antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

j Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila niali garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

k Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

l Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

13 Pekan Ketiga belas.

a Register surat permohonan garansi bank dari principal ;

31
b Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal ;

c Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan ;

d Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan ;

e Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin ;

f Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar ;

g Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

h Proses perstujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

i Penandatangan perjanjian kredit antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

j Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila niali garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

32
k Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

l Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

14 Pekan Keempat belas.

a Register surat permohonan garansi bank dari principal ;

b Melakukan klarifikasi kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) atau

Obligee tentang sumber pendanaan dari APBN dan/atau APBD

tentang permohonan garansi bank yang diajukan oleh principal ;

c Memeriksa aspek legalitas perusahaan (pemohon) meliputi : akte

pendirian perusahaan dan perubahan, isin usaha, NPWP, KTP

pengurus, asosiasi keanggotaan rekanan ;

d Memeriksa copy surat perintah mulai kerja (SPMK) dan kotrak kerja

borongan ;

e Memeriksa surat persetujuan prinsip dari lembaga penjamin ;

f Memeriksa copy rekening giro pada PT Bank Sulselbar ;

g Proses BI Checking (Sistem informasi debitur) terhadap principal

(perusahaan) untuk memastikan bahwa principal tidak terdaftar dalam

daftar hitam Bank Indonesia, dilakukan khusus oleh pajabat bagian

garansi bank ;

h Proses perstujuan garansi bank yaitu mengadakan loan committee

(panitia kredit) atas permohonan garansi bank berdasarkan analisa

dan pembahasan standar yang telah dilakukan oleh pemimpin, wakil

pemimpin dan para pemimpin seksi (apabila nilai garansi bank diatas

Rp. 1 Milyar) ;

33
i Penandatangan perjanjian kredit antara principal dengan Bank

dihadapan pejabat bank dan/atau pejabat yang ditunjuk ;

j Melakukan pembuatan garansi bank, disupervisi oleh pejabat bagian

garansi bank apabila niali garansi bank dibawah Rp. 1 Milyar ;

k Mengantar garansi bank untuk ditandatangani oleh pemimpin cabang

setelah garansi bank telah diparaf oleh pejabat garansi bank,

pemimpin seksi pemasaran ;

l Membubuhi stempel bank dan menyerahkan pada Nasabah.

B. Prosedur Kerja

Berdasarkan standar operasional prosedur tentang Garansi Bank

PT Bank Sulselbar Cabang Makassar SK Nomor:10/DIR/I/2018 Tanggal, 31

Januari 2018 maka prosedur kerja pada bagian Bank Garansi adalah

sebagai berikut:

1. Principal mengajukan permohonan Bank Garansi kepada PT. Bank

Sulselbar sebagaimana format yang telah ditetapkan dengan

melampirkan surat persetujuan prinsip dan syarat-syarat lainnya yang

meliputi:

2. Permohonan

3. Aspek legalitas perusahaan meliputi : Akte pendirian perusahaan dan

perubahannya, izin usaha, NPWP, dan KTP Pengurus.

4. Copy SPMK atau Kontrak Kerja Borongan dan sejenisnya dan

melampirkan copy SPPBJ bagi Kabupaten/Kota yang dibuktikan dengan

surat keterangan dari oblige.

5. Calon Principal tercatat sebagai Nasabah Giro pada PT. Bank Sulselbar

dengan saldo minimal 1,5 juta Rupiah.

34
6. Melakukan proses pengecekan untuk memastikan bahwa

perusahaan tersebut tidak tercantum dalam Daftar Hitam Nasional (

DHN ).

7. Setelah permohonan Bank Garansi telah memenuhi persyaratan

kelengkapan adminisrasi, maka pihak Bank menganalisa layak atau

tidaknya diterbitkan Garansi Bank dengan memperhatikan sebagai

berikut:

a. Melakukan verifikasi atas data pemohon dan memastikan bahwa

yang menandatangani surat permohonan adalah pihak-pihak

yang berhak dan berwenang mewakili perusahaannya.

b. Memperhitungkan ratio deposit lembaga penjamin dengan

jumlah nilai nominal penjamin Garansi Bank yang akan

diterbitkan.

c. Meneliti jenis Garansi Bank yang akan dijamin sehingga dapat

diberikan Garansi Bank.

8. Setelah proses analisa telah terpenuhi, maka pihak Bank telah wajib

menerbitkan Garansi Bank paling lambat 3 ( tiga ) hari terhitung sejak

diterbitkannya surat persetujuan oleh Bank dengan memperhatikan :

a. Jenis Garansi, sesuai dengan permohonan principal

b. Besarnya nilai Bank Garansi yang diterbitkan oleh Bank sama

dengan permohonan principal.

c. Dalam hal terjadi perubahan atau pembatalan Bank Garansi,

maka pihak principal wajib memberitahu kepada pihak bank.

d. Jangka waktu berlakunya Bank Garansi yang diterbitkan oleh

Bank sama dengan permohonan principal.

35
9. Adapun prosedur biaya penjaminan setelah diterbitkannya Bank

Garansi adalah sebagai berikut:

a. Segala biaya yang timbul atas penerbitan Garansi Bank

dibebankan pada principal.

b. Besarnya biaya penjamin diatur dalam ketentuan tersendiri oleh

PT Bank Sulselbar sesuai dengan perjanjian kerja sama.

c. Biaya Penjaminan yang dibayar oleh principal melaui PT Bank

Sulselbar untuk keuntungan bank.

10. Penerbitan Garansi Bank dapat dilakukan apabila:

a. Keputusan atas penilaian permohonan Garansi Bank

b. Surat pernyataan telah ditanda-tangani oleh pihak – pihak yang

berhak sesuai dengan akte pendirian perusahaan.

c. Disetujui oelh pejabat yang berwenang.

d. Semua persyaratan administrasi telah terpenuhi

e. Biaya-biaya yang berkaitan dengan Garansi Bank telah dilunasi.

C. Permasalahan yang Dihadapi

Selama mengikuti kuliah kerja industri dan ditempatkan pada bagian garansi

bank maka masalah yang dihadapi adalah :

Kurangnya pegawai pada bagian garansi bank di Kantor Bank Sulselbar

Cabang Utama Makassar sehingga pegawai garansi bank kewalahan jika

menerima banyak permohonan dan nasabah garansi bank pun harus

menunggu secara bergantian dan jelas ini sangat mmperlambat proses

pembuatan garansi bank. Selain itu, seringnya hilang slip jurnal Bank

Garansi yang telah dibukukan di bagian pembukuan akibat dari kelalaian

para pegawai untuk menyimpan slip jurnal yang telah diinput dikomputer

36
yang seharusnya menjadi arsip dan tanda bukti bagian garansi bank bahwa

telah dibukukannya sejumlah nilai yang tertera pada jaminan bank dan

sebagai bukti pendukung bahwa telah diterbitkannya jaminan garansi bank

guna sebagai data tambahan jika sewaktu-waktu terjadi suatu kelalaian

(wanprestasi) oleh Principal. Dengan begitu informasi data yang menjadi

bukti pendukung akan sedikit terhambat.

D. Upaya penyelesaian masalah yang dihadapi

Menurut saya , patut adanya penambahan pegawai pada bagian garansi

bank agar proses pelayanan terhadap nasabah serta pembuatan garansi

bank selesai tepat waktu sehingga tidak membuat nasabah menunggu terlalu

lama. Adapun penyelesaian terhadap hilangnya slip jurnal adalah pentingnya

bagi karyawan untuk membuat soft file pada computer untuk mengantisipasi

slip jurnal yang sering kehilangan pada setiap bagian- bagian. Selain itu

penting bagi setiap karyawan untuk menjalankan job desc masing-masing

agar karyawan dapat lebih mudah mengatur slip jurnal untuk setiap bagian

serta memisahkan berkas sesuai dengan bagian masing – masing sehingga

slip jurnal tidak akan tercecer dan hilang.

37
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kegiatan ini penulis dapat mengetahui secara langsung bagaimana

kegiatan yang dilakukan di PT Bank Sulselbar Cabang Utama Makassar. Dimana

penulis ditempatkan pada bagian Bank Garansi sesuai dengan prosedur yag

berlaku tetapi masih mengalami permasalahan seperti kurangnya pegawai yang

ada di bagian tersebut.

Selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Industri ( KKI ) terlihat

kedisiplinan serta kerajinan para karyawan sangat baik. Namun pemahaman

karyawan tentang job desc belum terlaksana dengan baik dikarenakan tidak

menetapnya pembagian kerja pada masing-masing bagian sehingga biasa terjadi

berkas yang tercecer atau hilang.

Dari kegiatan tersebut penulis menemukan bahwa banyak sekali ilmu yang

harus penulis pelajari dalam menghadapi masalah dan tantangan dalam dunia

kerja.

B. Saran

1. Pentingnya bagi para karyawan untuk mengetahui job desc masing –

masing agar pekerjaan terbagi sesuai dengan bagiannya. Dengan

adanya job desc yang jelas pekerjaan akan lebih teratur dan tentunya

akan mengevisienkan waktu.

38
2. Hendaknya di bagian Bank Garansi memiliki lebih dari satu petugas agar

nasabah mendapatkan pelayanan yang maksimal serta penerbitan bank

garansi dapat selesai tepat waktu.

39
DAFTAR PUSTAKA

Bank Sulselbar - Melayani Sepenuh Hati, www.banksulselbar.co.id


repository.unhas.ac.id,repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1207/
PENGARUH
Garansi Bank - Bank Sulselbar, banksulselbar.co.id/page/garansi-bank

40

Anda mungkin juga menyukai