Anda di halaman 1dari 44

MAKALAH GEOMETRI ANALITIK

GARIS LURUS

DOSEN PEMBIMBING
NISHBAH FADHELINA, S.Pd.I, M.pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
LIANA (190406005)
M.IQBAL OTSA (190406018)
WULAN ARDINA (190406022)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SAMUDRA
2020/2021
I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Penulisan makalah mengenai garis lurus ini kami buat
dimaksudkan untuk melengkapi tugas mata kuliah Geometri analitik. Yang
mana isi makalah ini kami ambil dari beberapa buku dengan sumber yang
ada dan kami anggap relevan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih
banyak kekurangan baik dari isi maupun dari segi penulisannya. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang mengarah pada perbaikan makalah ini sangat kami
harapkan. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Langsa,februari 2020

LIANA

II
DAFTAR ISI

BUKTI DISKUSI............................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang...........................................................................................4
1.2Rumusan Masalah......................................................................................4
1.3Tujuan........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A.Gradien atau kemiringan suatu garis..........................................................5
B.Persamaan Garis dibidang Dan diruang......................................................6
C.Kedudukan antara dua buah Garis Lurus Dibidang Dan Diruang............15
D.Jarak titik Ke garis di bidang dan di ruang...............................................22
E.Jarak antara Dua buah Garis lurus yang sejajar dibidang dan diruang.....25
LATIHAN SOAL.........................................................................................27
BAB III PENUTUP
1.Kesimpulan....................................................................................................
2.Hasil diskusi...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Garis adalah salah satu objek elementer dalam matematika,khususnya
geometri. Karena merupakan objek elementer , garis biasanya tidak
didefenisikan. Garis lurus adalah garis yang menghubungkan dua titik
dengan jarak yang terdekat. Persamaan garis lurus merupakan persamaan
dimana variabel x dan y memiliki pangkat tertinggi yaitu satu. Adapun
bentuk umum persamaan garis lurus yaitu ax+by+c = 0. Dalam sebuah
sistem koordinat jika terdapat dua buah garis , maka terdapat tiga
kemungkinan yaitu garis tersebut sejajar, berimpit ataupun berpotongan.
Dimana masing-masing dari ketiga hal tersebut memiliki ciri-ciri
tersendiri.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan gradien?
1.2.2 Bagaimana Menentukan persamaan garis pada
bidang dan ruang?
1.2.3 Bagaimana Menentukan kedudukan antara dua buah
garis lurus dibidang dan diruang?
1.2.4 Bagaimana Menentukan jarak titik ke garis dibidang
dan diruang?
1.2.5 Bagaimana Menentukan jarak antara dua buah garis
lurus yang sejajar dibidang dan diruang?

1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk dapat Mengetahui defenisi tentang gradien
1.3.2 Untuk dapat Menentukan persamaan garis pada bidang dan ruang
1.3.3 Untuk dapat Menentukan kedudukan antara dua buah garis lurus
dibidang dan diruang
1.3.4 Untuk dapat Menentukan jarak titik ke garis dibidang dan diruang.
1.3.5 Untuk dapat Menentukan jarak antara da buah garis lurus yang sejajar
dibidang dan diruang.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gradien atau Kemiringan Suatu Garis


Kemiringan garis atau gradien garis adalah konstanta atau
bilangan yang menentukan kedudukan/posisi garis tertentu.
Gradien suatu garis dikelompokkan ke dalam tiga kategori,
yaitu (1) kemiringan garis positif, (2) kemiringan garis nol, (3)
kemiringan garis negatif. Suatu garis memiliki kemiringan
positif apabila posisi garis itu miring ke kanan (jatuh ke arah
kanan), kemiringan garis nol apabila garis tersebut sejajar
sumbu x, dan garis negatif apabila posisi garis itu miring ke
kiri (jatuh ke kiri). Sebuah garis tegak lurus sumbu x atau
sejajar sumbu y didefinisikan tidak memiliki
kemiringan/gradien. Gambar 4.1 berikut menunjukkan
keadaan/posisi yang mungkin dari sebuah garis lurus.

Perhatikan Gambar 4.2 berikut untuk menentukan gradien


garus lurus yang terbentuk dari dua titik.

5
Kemiringan garis AB dengan A(x1,y1) dan B(x2,y2) ditentukan oleh
tangen sudut BAC yaitu BC dibagi oleh AC, atau kemiringan Ab dapat
BC
ditulis dengan dengan   m  . Karena panjang BC = y2 – y1
AC
dan panjang Ac = x2 – x1, sehingga kemiringan garis AB adalah
sebagai berikut.

B. Persamaan Garis di Bidang dan di Ruang

a. Persamaan Garis Lurus Pada Bidang


1) Persamaan Garis y = mx + b
Y = mx + b adalah persamaan garis dengan
kemiringan m dan b adalah bilangan konstanta. Berikut
adalah proses pembuktian bahwa a adalah kemiringan (m)
dari garis g. Misalkan terletak titik A (x 1,y1) dan titik
B(x2,y2). Apabila titik-titik itu disubstitusikan ke persamaan
garis y = mx + b maka diperoleh y1 = mx1 + b dan y2 = mx2
+ b. Selanjutnya, dilakukan pengurangan sehingga
y − y1
y 2− y 1=mx 2−mx 1 atau 2 =m jadi garis dengan
x2 −x1

6
persamaan y=mx +b mempunyai kemiringan m.\

2) Persamaan Garis dengan Kemiringan m dan Melalui


Sebuah titik
Misalkan sebuah garis dengan kemiringan m dan
melalui titik A (x1,y1). Karena garis tersebut memiliki
kemiringan m maka persamaan garisnya adalah y = mx +
b. Apabila garis tersebut melalui titik A (x1,y1) maka
diperoleh y1 = mx1 + b. Karena x1 dan y1 adalah
konstanta maka b dapat dinyatakan ke dalam b =
y 1 – mx1. Jadi,persamaan garisnya adalah:

Persamaan tersebut adalah rumus persamaan garis


dengan kemiringan m dan melalui titik titik (x1,y1).

Contoh 4.1:
Tentukan persamaan garis dengan gradien 2 dan
melalui titik (4,5)!
Penyelesaian:
y  y1  m ( x  x1 )
y  5  2 ( x  4)
y  5  2x  8
y  2x   8  5
y  2x   3

Jadi, persamaan garis dengan m = 2 dan melalui


titik
(4,5) adalah y - 2x = -4.
3. Persamaan Garis Melalui Dua Buah Titik
Apabila sebuah garis melalui dua titik yang diketahui
koordinatnya maka persamaan garis tersebut dapat dicari
persamaannya. Misalkan sebuah garis melalui dua buah titik,
yaitu titik A(x1,y1) dan titik B(x2,y2). Persamaan garisnya
adalah sebagai berikut:
7
Substitusi titik A(x1,y1) dan titik B(x2,y2) ke persamaan y =
mx + b sehingga diperoleh,
y1 = mx1 + b  b = y1 - mx1
y2 = mx2 + b  b = y2 – mx2
Dari dua persamaan di atas, digunakan metode
substitusi sehingga diperoleh,
y1 - mx1 = y2 – mx2
mx2 - mx1 = y2 – y1
m(x2 – x1) = y2 – y1
y 2 y1
m
x 2  x1

karena b=y1-mx1 maka b=y1-x1


y 2− y 1
x 2−x 1 ( )
Apabila disubstitusikan ke persamaan y = mx + b maka diperoleh,

y= ( y 2− y 1
x 2−x 1 )x+ y 1−x 1 (
y 2− y 1
x 2−x 1 )
y− y1 = ( ) (
y 2− y 1
x 2−x 1
x−x 1
y2− y1
x2 −x1 )
y− y1 =
( ) y 2− y 1
x 2−x 1
( x−x 1 )

y− y 1 y 2− y 1
=
x−x 1 x 2−x1

y− y1 x−x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1
Jadi persamaan garis lurus yang melalui dua buah titik adalah:

y− y1 x−x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1

8
Contoh 4.2:
Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (1,-2)
dan (3,5)!
Penyelesaian:

Jadi, persamaan garis lurus yang melalui titik (1,-2) dan


(3,5) adalah 2y – 7x = -3

4. Persamaan Garis Melalui Sebuah Titik dan Sejajar dengan


Garis lain

9
Setiap garis memiliki kemiringan yang biasa dilambangkan
dengan m. Karena l sejajar dengan g maka kemiringan l
sama dengan g atau m1 = m2. Sehingga persamaan l adalah
y – y1 = ml (x – x1). Kemiringan l sama dengan g atau m1 =
m2, sehingga rumus persamaan garis l yang melalui titik
A(x1,y1) dan sejajar garis g adalah,
y – y1 = mg(x – x1)
Contoh 4.3:
Tentukan persamaan garis p yang melalui titik (3,-6) dan
sejajar dengan garis q dengan persamaan y = 2x + 3!
Penyelesaian:
Kemiringan garis p sama dengan garis q sehingga berlaku
mp = mq
mp = 2
Jadi, persamaan garis p yang melalui titik (3,-6) dan
sejajar dengan garis q dengan persamaan y = 2x + 3
adalah
y – (-6) = 2 (x – 3)
y + 6 = 2x – 6
y – 2x = -12

5). Persamaan Garis Melalui Sebuah Titik dan Tegak Lurus


dengan Garis lain
Gambar 4.4 berikut adalah gambar garis a tegak lurus garis b dan
melalui titik (x1,y1).

10
Garis a memotong sumbu x sebesar α sedangkan garis b memotong
sumbu x sebesar β, sehingga diperoleh tg β = tg (90 + α). Menurut
rumus trigonometri didapat bahwa

mb dan tg α = ma maka diperoleh mb.ma = -1. Jadi, persamaan garis a


tegak lurus garis b dan melalui titik (x1,y1) adalah

11
B.Persamaan Garis Lurus pada Ruang
Suatu garis lurus akan tertentu bila diketahui dua titik pada
garis tersebut. Misalkan, Titik P(x1,y1,z1) dan Q(x2,y2,z2)
terletak pada garis lurus g.

Gambar 4.5 Titik P(x1,y1,z1) dan Q(x2,y2,z2) terletak


pada garis lurus g

Pada Gambar 4.5, OP = [x1,y1,z1], OQ = [x2,y2,z2] dan PQ =


[x2- x1, y2-y1, z2-z1]. Titik sebarang X (x,y,z) berada pada
garis g, seperti terlihat pada Gambar 4.6.

P(x1,y1,
z1)
Q(x2,y2,z2)
X(x,y,
z)

12
Gambar 4.6 Titik sebarang X (x,y,z) berada pada garis g

Untuk titik sebarang X (x,y,z) pada garis g, berlaku dimana       .


Jelas bahwa:

Persamaan ini disebut juga dengan persamaan vektoris garis


lurus melalui dua titik P(x1,y1,z1) dan Q(x2,y2,z2). Persamaan
ini dapat diubah ke bentuk berikut ini.

Persamaan ini berlaku apabila x2 – x1 ≠ 0, y2 – y1 ≠ 0, dan


z2 – z1 ≠ 0.

Vektor PQ (atau vektor lain ≠ 0 yang terletak pada garis g) disebut vektor
arah garis lurus. Jadi apabila garis lurus melalui satu titik P(x1,y1,z1) dan
mempunyai vektor arah a = [a,b,c], maka diperoleh persamaan sebagai
berikut.

Persamaan tersebut dapat ditulis menjadi tiga persamaan :

Persamaan tersebut disebut persamaan parameter garis


lurus g. Apabila persamaan tersebut diubah ke dalam bentuk
13
lain dengan melakukan eliminasi  sehingga diperoleh
persamaan sebagai berikut.

Persamaan ini adalah persamaan garis lurus yang melalui titik


P(x1,y1,z1) dengan vektor arah a = [a,b,c].

Contoh soal:
Tentukan persamaan garis g yg melalui (1,2,3) dan (3,5,4)
Jawaban:

OB = OA + AB →AB = OB – OA
=(3, 5, 4)- (1,2,3)= (2,3,1)
OA + AT = OT → OT = OA + t (AB)

atau (x,y,z) = (1,2,3) + t(2,3,1)


14
Jadi persamaan vektor: (x,y,z) = (2t + 1; 3t + 2; t + 3)
Persamaan parameter:
x= 2t + 1; y = 3t + 2; z=t+3
Persamaan koordinat:
(x-x )/(x - x )= (y-y )/(y - y ) = (z-z )/(z - z )
1 2 1 1 2 1 1 2 1

(x-1)/(3- 1)= (y-2)/(5- 5) = (z-3)/(4- 3)


(x-1)/2= (y-2)/3 = (z-3)

C.Kedudukan antara Dua Buah Garis Lurus di Bidang


dan di Ruang

1. Garis
Garis adalah himpunan titik-titik yang anggotanya adalah dua titik atau
lebih. Titik-titik tersebut berderet ke kedua arah yang berlawanan sampai
jauh tak terhingga. Model atau representasi suatu garis misalnya seutas
benang kecil lurus yang dapat diperpanjang kedua arah yang berlawanan
sampai jauh tak terhingga. Garis hanya mempunyai ukuran panjang. Garis
diberi nama dengan menggunakan huruf kecil seperti g, h, k, dan
seterusnya, atau AB, AC, BC, dan seterusnya. Pada Gambar 4.7
diperlihatkan dua buah garis, yaitu garis g dan garis AB

Gambar 4.7 Garis g dan garis AB

a. Kedudukan Garis dan Bidang


1. Garis Terletak Pada Bidang
Sebuah garis dikatakan terletak pada bidang, jika setiap titik pada garis

15
tersebut juga terletak pada bidang. Perhatikan Gambar 4.8 berikut

Perhatikan kubus ABCD.EFGH pada gambar di bawah ini.

Bidang DCGH sebagai bidang u, sebutkan rusuk kubus yang terletak pada
bidang u!
Jawaban:
Rusuk yang terletak pada bidang u adalah DC, CG, GH, dan D

2. Garis Sejajar Bidang


Sebuah garis dikatakan sejajar bidang, jika garis dan bidang
tidak mempunyai satu pun titik persekutuan. Perhatikan
Gambar 4.9.

16
Contoh soal
Perhatikan kubus ABCD.EFGH pada gambar di bawah ini.

Bidang DCGH sebagai bidang u, sebutkan rusuk kubus sejajar dengan


bidang u?
Jawaban:
Rusuk kubus yang sejajar dengan bidang u adalah AB, FE, EA, dan FB

3.Garis Memotong (Menembus) Bidang

17
Sebuah garis dikatakan memotong (menembus) bidang, jika garis dan
bidang mempunyai satu titik persekutuan yang dinamakan titik potong
atau titik tembus. Perhatikan Gambar 4.10

Contoh soal
Perhatikan kubus ABCD.EFGH pada gambar di bawah ini.

Bidang DCGH sebagai bidang u memotong atau menembus bidang u.


penyelesaian

rusuk kubus yang menembus atau memotong bidang u adalah AD, BC, FG
dan EH.

18
b. Kedudukan Antara Dua Buah Garis Lurus di Bidang
1. Dua Garis Sejajar
Dua buah garis dikatakan sejajar, jika dua buah garis tersebut
sebidang dan tidak mempunyai titik persekutuan. Perhatikan
Gambar 4.11

3. Dua Garis Bersilangan


Dua buah garis dikatakan bersilangan, jika dua buah garis
tersebut tidak sebidang atau melalui kedua garis tersebut tidak
dapat dibuat sebuah bidang datar. Perhatikan Gambar 4.14

19
c.Kedudukan Antara Dua Buah Garis Lurus Di Ruang
Pada ruang, kedudukan dua buah garis lurus terbagi menjadi
beberapa kedudukan, yaitu:
1) Dua garis sejajar
Dua garis sejajar pada ruang memiliki jarak yang selalu
sama. Apabila kedua garis tersebut diperpanjang, maka
kedua garis tersebut tidak akan berpotongan

20
Pada Gambar 4.15, dua garis dengan kedudukan sejajar
ditunjukkan oleh ruas garis AB dan EF, AE dan BF,
FG dan BC, BF dan CG, DC dan HG, CG dan DH, AD dan
EH, AE dan DH, dll.

2. Dua garis tegak lurus


Dua buah garis dikatakan tegak lurus apabila kedua garis
tersebut berpotongan dan membentuk sudut 90o. Seperti
ditunjukkan pada gambar berikut

21
Pada Gambar 4.16, dua garis dengan kedudukan tegak lurus
ditunjukkan oleh ruas garis AE dan AB,EH dan HG, BF
dan FG, FG dan CG, dll.

3) Dua garis bersilangan


Dua garis memiliki kedudukan bersilangan apabila kedua
garis tersebut tidak sebidang dan tidak dapat dibentuk sebuah
bidang dari kedua garis tersebut. Perhatikan Gambar 4.17

22
Pada Gambar 4.17, dua garis dengan kedudukan
bersilangan ditunjukkan oleh ruas garis AE dan HG,
AB dan CG, AE dan DC, BC dan DH, dll.

D. Jarak Titik Ke Garis di Bidang dan di Ruang

a. Jarak Titik ke Garis di Bidang


Jarak titik ke garis adalah jarak terdekat sebuah titik ke garis.
Perhatikan gambar garis g dan titik A berikut

Jarak terdekat antara titik A dan garis g diperoleh dengan


menarik garis tegak lurus dengan garis yang dimaksud. Jarak
titik A ke garis g adalah AA’. Seperti terlihat pada Gambar
4.19

23
Segitiga ABC tersebut merupakan segitiga sembarang yang
diketahui panjang sisi-sisinya. Perhatikan bahwa segitiga ABA’
merupakan segitiga siku-siku. Panjang AA’ bisa diperoleh dengan
menggunakan teorema Pythagoras sebagai berikut.

AA'  2
AB  A' B
2

24
Panjang A’B belum diketahui, berarti tugas tugas kita
adalah mencari panjang A’B tersebut. Pada segitiga ABC berlaku
aturan cosinus sebagai berikut.

A' B
CosB =
AB
Dari kedua persamaan tersebut,apabila disubtitusikan akan diperoleh bentuk
sebgai berikut:
AB 2 + BC 2− AC 2 A ' B
=
2 X ABXBC AB

' AB 2 + BC 2− AC 2
A B=
2 X BC
Jadi panjang AA’ adalah AA’=√ AB 2 −A ' B2
AB 2 + BC 2− AC 2
Dengan A' B=
2 X BC

B.Jarak Titik Ke Garis Di Ruang


Jarak P (x1, y1, z1) ke garis g dapat ditentukan sebagai berikut.
1. Buat bidang W melalui P tegak lurus garis g, seperti Gambar
4.21.

2. Cari titik Q, yaitu titik tembus garis g pada bidang W.

25
3. Garis PQ adalah suatu garis yang tegak lurus terhadap garis g dan
melalui titik P sehingga panjang PQ adalah jarak titik P ke Garis g

Contoh 4.2.1:
Tentukan Jarak titik P(1.0.2) ke garis g dengan persamaan
x = y = z!
Penyelesaian:
Bidang W yang melalui P(1,0,2) dan tegak lurus garis x = y = z
adalah:
1( x  1)  1( y  0)  1( z  2)  0
x yz30
Titik tembus garis g pada bidang W diperoleh dengan
mensubstitusikan x = y = z =  ke persamaan di atas sehingga
diperoleh  =1 atau titik tembus Q(1,1,1). Jadi, jarak antara titik P
dengan garis g adalah:

E.Jarak antara Dua Buah Garis Lurus yang Sejajar di


Bidang dan di Ruang
Apabila ada dua garis, yaitu garis g dan garis h dengan kedudukan
sejajar, maka untuk menghitung jarak antara kedua garis tersebut
adalah sebagai berikut.
1) Pilihlah sebarang titik P pada garis g
2) Buat bidang rata W melalui P dan tegak lurus garis g, yang
dengan sendirinya juga tegak lurus terhadap garis h

26
3) Tentukan titik Q sebagai titik tembus pada garis h di bidang W.
4) Panjang PQ adalah jarak garis g dan garis h.

Penyelesaian:
Dari persamaan g dan h pada soal, teridentifikasi bahawa garis
g // garis h. Untuk menghitung jarak dari kedua garis tersebut, dapat
dilakukan langkah sebagai berikut.
1) Ambil suatu titik P pada garis g, yaitu P(2,0,2)
2) Buat persamaan bidang W yang melalui P(2,0,2) dan tegak
lurus garis g
W  2x  2  3 y  0  z  2  0
W  2x  3y  z  6  0

27
28
LATIHAN SOAL

1.Tentukan persamaan garis yang melalui titik-titik koordinat berikut.


a. A (3, 3) dan B (2, 1)

Jawab :
a. Untuk titik A (3, 3) maka x1 = 3 dan y1 = 3.
    Untuk titik B (2, 1) maka x2 = 2 dan y2 =1.

Persamaan yang diperoleh:

   

    –1 (y – 3) = –2 (x – 3)
    –y + 3 = –2x + 6
    2x – y + 3 – 6 = 0
    2x – y – 3 = 0
   Jadi, persamaan garisnya adalah 2x – y – 3 = 0.

2. Tentukanlah gradient dari persamaan garis berikut :


a. x + 2y + 6 = 0
b. 4x + 5y = 9
Jawab :

a. Persamaan garis x + 2y + 6 = 0 diubah terlebih dahulu menjadi bentuk y


= mx + c sehingga

29
b. Persamaan garis 4x + 5y = 9 diubah terlebih dahulu menjadi y = mx + c
sehingga

3. . Carilah persamaan garis yang melalui titik (-3, 5, 2) dan


memotong tegak lurus sumbu y.
Jawaban:
Karena garis tersebut memotong sumbu y,
Maka x=0 dan z=0
Persamaan garis yang melalui titik (-3,5,2) dan (0.a.0)
x−x 1 y − y 1 z−z 1
= =
x2 −x1 y 2− y 1 z 2−z 1
x+3 y −5 z−2
= =
0+3 a−5 0−2
x+3 y −5 z−2
= =
3 a−5 −2

4. Carilah persamaan parameter dan persamaan simetrik

30
garis lurus yang melalui titik- titik (2, 3, 4) dan (1, 5, -
6)
Jawaban:
Persamaan simetrik
x−x 1 y − y 1 z−z 1
= =
x2 −x1 y 2− y 1 z 2−z 1

x−2 y −3 z−4
= =
1−2 5−3 −6−4
x−2 y −3 z−4
= =
−1 2 −10
Dari persamaan simetrik diatas diperoleh:
x−2
=t
−1
X – 2 = -t
X= 2-t
y−3
=t
2
Y - 3 = 2t
Y = 3 + 2t
z−4
=t
−10

Z – 4 = -10t

Z = 4- 10t

Jadi persamaan parameternya

X= 2- t

Y=3+2t

Z= 4-10t

31
5. Carilah persamaan simetrik garis yang melalui titik (1,2,3)
dan tegak lurus pada bidang 2x-3y+4z=7
Jawaban:
n⃗ =¿ 2 ,−3 , 4 >, titik ( 1,2,3 )
m =⃗
Vektor arah garis ⃗ kn=k <2 ,−3,4≥¿ 2 k ,−3 k , 4 k >¿
Persamaan simetrik:
x−1 y −2 z−3
= =
2 k −3 k 4 k

32
BAB III
PENUTUP

1.KESIMPULAN

Geometri analitik adalah suatu cabang ilmu matematika yang


merupakan kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat
korespondensi antara persamaan matematika secara aljabar dengan tempat
kedudukan secara geometric diperoleh suatu metoda pemecahan masalah
geometri yang lebih sistematik dan lebih tegas. Dalam geometri kita dapat
menentukan luas daerah dan gradient menggunakan prinsip dari koordinat
kartesius dan koordinat kutub. Dan dari gradient kita dapat menentukan nilai
sudut yang dibentuk oleh kedua garis yang saling berpotongan.
Persamaan garis lurus adalah suatu perbandingan antara koordinat y dan
koordinat x dari dua titik yang terletak pada sebuah garis. Gradien adalah
perbandingan komponen y dan komponen x, disebut juga dengan
kecondongan garis. Lambang dari suatu gradien yaitu huruf “m”. gradien
dari persamaan ax+by+c=0.Persamaan garis ada dua yaitu persamaan garis
dibidang dan diruang. jarak titik kegaris ada dua yaitu jarak ke garis di
bidang dan jarak titik ke garis di ruang.

33
DAFTAR PUSTAKA

Morril, W. K. 1969. Analytic Geometry. Scranton, Pennysylvania


Rawuh, dkk. 1972. Ilmu Ukur Analitik. Jilid 1 dan 2. Ternate
Bandung
Suherman, Maman. 1986. Geometri Analitik Datar. Karunika
Jakarta
Sukirman. 2009. Geometri Anlitik Bidang dan Ruang. Universitas
Terbuka
Suryadi D.H.S. 1986. Ilmu Ukur Analitik Ruang. Ghalia Indonesia

34
35
36
37
38
39
40
1

Anda mungkin juga menyukai