Anda di halaman 1dari 15

GRADIEN DAN PERSAMAAN

GARIS LURUS
BAB II
Gradien dan Persamaan Garis Lurus

1. Gradien

Gradien (m) disebut juga kemiringan garis.


Bentuk umum persamaan garis lurus y = mx+c , dg m(gradien)
Sedangkan pada persamaan garis : ax+by+c = 0 maka gradiennya :
by = -ax c
y = -a/bx c/b
m(gradient) = -a/b

contoh soal : tentukan gradien persamaan garis 2x+4y+5 = 0


4y = -2x-5
y = -2/4 x 5/4
maka m = -2/4 = -1/2
cara cepat = -a/b = -2/4

Macam-macam gradien :

a) Gradien bernilai positif


Bila m (+) contoh : 6x 2 y 9 = 0
m = (6/-2) = 3 (positif)

b) Gradien bernilai negative


Bila m (-) Contoh : 6x + 3y 9 = 0
m = (6/3) = -2 (negative)

c) Gradien garis melalui pangkal koordinat


Garis l melalui pangkal koordinat (0,0) maka : m = y/x
contoh : Gradient Garis yang melalui titik (0,0) dan (2,-3) adalah :
m = y/x = -3/2

d) Gradien garis melalui dua titik (x1,y1) dan (x2,y2)


sebuah garis lurus dapat diperoleh dengan cara menguhubungkan dua titik
sembarang misal titik P (x1 y1) dan Q (x2 Y2) , Gradien garis PQ = m = delta y /
delta x = (y2-y1)/(x2-x1)
contoh : Gradien melalui titik (-4,5) dan (2,-3)
m = (y2-y1)/(x2-x1) = (-3-5)/(2+4) = -8/6 = -4/3

2. Hubungan 2 Garis Lurus :

Bila diketahui garis k : y = m1 x + c dan garis l : y = m2 x + d maka berlaku gradien :


1) m1 = m2 jika garis k sejajar garis l
contoh : gradien sebuah garis yang sejajar dengan 3x + 6y = 8
a=3,b=6
m = -a/b = -3/6 = -1/2 dua garis yg sejajar : m1=m2 , maka m2 = -1/2

2) m1 . m2 = -1 jika garis k tegak lurus


garis l contoh : gradien sebuah garis yang tegak lurus dengan 3x + 6y = 8
a = 3 , b = 6 m = -a/b = -3/6 = -1/2 dua garis yg tegak lurus : m1 . m2 = -1 , maka m2
=2

3. Persamaan Garis Lurus

a) Garis dengan gradien m dan melalui 1 titik


Persamaan garis dengan gradien m dan melalui sebuah titik (x1,y1), adalah :
y y1 = m (x x1)

Contoh 1 :
Tentukanlah persamaan garis melalui titik A(-3,4) dan bergradien -2.
jawab :
Titik A(-3,4), berarti x1 = -3 , y1 = 4 dan bergradien -2, berarti m = -2
Persamaan garis dengan gradient m dan melalui sebuah titik (x1,y1) adalah :
y y1 = m ( x x1 )
y 4 = -2 {x (-3)}
y 4 = -2 (x + 3 )
y 4 = -2 x 6
y = -2x 6 + 4
y = -2x 2

Contoh 2 :
Tentukanlah persamaan garis melalui titik B(6,2) dan sejajar dengan garis yang
melalui titik P(2,-5) dan Q(-6, 3)
jawab :
Garis yang melalui titik P(2,-5) dan (-6, 3)
P(2,-5) berarti x1 = 2 , y1 = -5
Q(-6,3) berarti x2 = -6 , y2 = 3
Gradien yang melaui titik P(2,-5) dan Q(-6, 3) adalah
m (PQ) Misal mPQ = (y2-y1)/(x2-x1) = (3+5)/(-6-2) = 8/-8 = -1 maka m1 = m2 = -1
( dua garis sejajar )

Titik B(6, 2), berarti x1 = 6 , y1 = 2


Persamaan garis dengan gradien -1 dan melalui titik (6, 2) adalah :
y y1 = m ( x x1 )
y 2 = -1 (x 6)
y 2 = -x + 6
y = -x + 6 + 2
y = -x + 8

b) Persamaan garis yang melalui dua titik


Gradien garis yang melalui titik (x1, y1) dan (x2, y2) yaitu :
dengan menggunakan rumus persamaan garis dengan gradient m dan melalui
sebuah titik (x1 , y1),
yaitu y y1 = m ( x x1 ) dapat diperoleh rumus berikut :
y y1 = m ( x x1 )
y y1 = [(y2-y1)/(x2-x1)] (x x1)
(y y1)/(y2-y1) = (x-x1)/(x2-x1)
Kesimpulan :
Persamaan garis yang melalui titik (x1, y1) dan (x2, y2) yaitu : (y y1)/(y2-y1) = (xx1)/(x2-x1)
contoh :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik A(3,4) dan titik B(5,8)

jawab : Garis l melalui titik A(3,4) dan titik B(5,8).


A(3,4) berarti x1 = 3 , y1 = 4
B(5,8) berarti x2 = 5 , y2 = 8
Persamaan garis yang melalui titik A(3,4) dan titik B(5,8) adalah :
(y y1)/(y2-y1) = (x-x1)/(x2-x1)
(y-4) / (8-4) = (x-3) / (5-3)
(y-4) / 4 = (x-3) / 2
2(y 4) = 4(x 3)
2y 8 = 4x 12
2y 4x = 8 12
2y 4x = -4
y 2x = -2

4. Hubungan 2 garis lurus

Persamaan garis yang saling sejajar


1) Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,3) dan sejajar dengan garis y = 2x
5
jawab : y = 2x 5 maka m = 2 m1 = m2 = 2 (karna sejajar)
maka :
y y1 = m (x-x1)

y 3 = 2 (x-2)
y = 2x-4+3
y = 2x -1

Persamaan garis yang tegak lurus


1) Tentukan persamaan garis yang melalui titik (2,3) dan tegak lurus dengan garis y
= 2x 5
jawab : y = 2x 5 maka m = 2 , karna tegak lurus : m1.m2 = -1 m2 = -1/2
maka persamaan garisnya :
y y1 = m (x-x1)
y 3 = -1/2 (x-2)
y = -1/2 x + 1 + 3
y = -1/2 x + 4
kali 2
2y = -x + 4
2y + x 4 = 0
Persamaan garis yang berhimpit
Garis-garis dengan persamaan y = m1x + c1 dan y = m2x + c2 berimpit, jika dan
hanya jika m1 = m2 dan c1 = c2 dan secara umum garis dengan persamaan
ax+by+c = 0 akan berhimpit dengan garis px+qy+r = 0 , jika p,q,r masing
merupakan kelipatan dari a, b, c

Persamaan garis yang berpotongan

Dua garis akan berpotongan jika memiliki gradien yang tidak sama atau koefisien
dari x , y, dan konstantanya bukan merupakan kelipatan dari koefisien x, y dan
konstanta persamaan garis lainnya
SISTEM PERSAMAAN LINIER 2 VARIABEL

BAB IV
Sistem Persamaan Linear Dua Pariabel

A. Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel


Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang mengandung dua variabel
dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu.
Bentuk umum persamaan linear dua variabel adalah:
ax + by = c
dimana = x dan y adalah variabel
B. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan linear dua variabel
yang mempunyai hubungan diantara keduanya dan mempunyai satu penyelesaian.
Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel adalah:
ax + by = c
px + qy = d
dimana: x dan y disebut variabel
a, b, p dan q disebut koefisien
c dan r disebut konstanta
C. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
1. Metode Eliminasi
Pada metode eliminasi, untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem
persamaan linear dua variabel, caranya adalah dengan menghilangkan
(mengeliminasi) salah satu variabel dari sistem persamaan tersebut. Jika variabelnya
x dan y, untuk menentukan variabel x kita harus mengeliminasi variabel y terlebih

dahulu, atau sebaliknya. Perhatikan bahwa jika koefisien dari salah satu variabel
sama maka kita dapat mengeliminasi atau menghilangkan salah satu variabel
tersebut, untuk selanjutnya menentukan variabel yang lain.
Contoh:
1. Dengan metode eliminasi, tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 2x
+ 3y = 6 dan x y = 3 !
Penyelesaian:
2x + 3y = 6 dan x y = 3
Langkah I (eliminasi variabel y)
Untuk mengeliminasi variabel y, koefisien y harus sama, sehingga persamaan 2x +
3y = 6 dikalikan 1 dan persamaan
x y = 3 dikalikan 3.
2x + 3y = 6 1 2x + 3y = 6
x y = 3 3 3x 3y = 9
5x = 15
x = 15/5
x=3
Langkah II (eliminasi variabel x)
Seperti langkah I, untuk mengeliminasi variabel x, koefisien x harus sama, sehingga
persamaan 2x + 3y = 6 dikalikan 1 dan
x y = 3 dikalikan 2.
2x + 3y = 6 1 2x + 3y = 6
x y = 3 2 2x 2y = 6
5y = 0
y = 0/5
y=0
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3,0)}.

2. Tentukan nilai dari persamaan berikut x + 4y = -1 dan 2x + 3y = 3


Jawab :
Variable x dihilangkan terlebih dahulu karena koefisiennya sama. Sehingga diperoleh
variable y sebagai berikut :
x + 4y = -1
2x + 3y = 3
2x + 8y = -2
2x + 3y = 3

5y = -5
y = -1
Kemudian variable y dihilangkan, sehingga diperoleh variable x sebagai berikut:
2x + 4y =10
x 2y = 25
3x + 12y = -3
8x + 12y = 12 +
-5x = -15
x=3
jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3,-1)}

1. 2.

Metode Substitusi

Metode Substitusi Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear


dua variabel dengan metode substitusi, terlebih dahulu kita n
yatakan variabel yang satu ke dalam variabel yang lain dari suatu
persamaan, kemudian menyubstitusikan (menggantikan) variabel
itu dalam persamaan yang lainnya.

Contoh:
Dengan metode substitusi, tentukan himpunan penyelesaian dari
persamaan 2x +3y = 6 dan x y = 3
Penyelesaian:
Persamaan x y = 3 ekuivalen dengan x = y + 3. Dengan menyubstitusi persamaan
x = y + 3 ke persamaan 2x + 3y = 6 diperoleh sebagai berikut:
2x + 3y = 6
2 (y + 3) + 3y = 6

2y + 6 + 3y = 6

5y + 6 = 6

5y + 6 6 = 6 6

5y = 0

y=0

Selanjutnya untuk memperoleh nilai x, substitusikan nilai y ke persamaan x = y + 3,


sehingga diperoleh:
x=y+3
x=0+3
x=3
Jadi, himpunan penyelesaiaanya adalah {(3,0)}
3. Metode Gabungan
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode
gabungan, kita menggabungkan metode eliminasi dan substitusi.
Contoh:
Dengan metode gabungan tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan
2x 5y = 2 dan x + 5y = 6 !
Penyelesaian:
Langkah pertama yaitu dengan metode eliminasi, diperoleh.
2x 5y = 2 1 2x 5y = 2
x + 5y = 6 2 2x +10y = 12
-15y = -10
y = (-10)/(-15)
y = 2/3
Kemudian, disubstitusikan nilai y ke persamaan x + 5y = 6 sehingga diperoleh.

x + 5y = 6
x + 5 (2/3) = 6
x + 10/15 = 6

x = 6 10/15

x = 22/3

Jadi, himpunan penyelesaiaanya adalah {(2 2/3,2/3)}


OPERASI ALJABAR SMP KELAS VIII SEMESTER GANJIL

BAB I
Operasi Aljabar

Bentuk-Bentuk seperti 2a , -5b, x3, 3p + 2qdisebut bentuk aljabar. Pada bentuk


aljabar 2a,2 disebut koefisien, sedangkan a disebutvariabel( peubah ). Bentuk 5x 2 +
13x + 6 disebut bentuk aljabar suku dua atau binom sedangkan bentuk 8x 2 26xy +
15y2 disebut bentuk aljabar suku tiga atau trinom.
1. a.

Pengertian Koefisien, Variabel, Konstanta, Dan Suku

1. Variabel
Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya
dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan
dengan huruf kecil a, b, c, z.
Contoh:
Suatu bilangan jika dikalikan 5 kemudian dikurangi 3, hasilnya adalah 12. Buatlah
bentuk persamaannya!
Jawab:
Misalkan bilangan tersebut x, berarti 5x 3 = 12. (x merupakan variabel)
2. Konstanta
Suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel
disebut konstanta.
Contoh:
Tentukan konstanta pada bentuk aljabar berikut.
a. 2 x2 + 3xy + 7x y 8
b. 3 4 x2 x

Jawab:
a. Konstanta adalah suku yang tidak memuat variabel, sehingga konstanta dari 2 x 2 +
3xy + 7x y 8
adalah 8.
b. Konstanta dari 3 4 x2 x adalah 3.
3. Koefisien
Koefisien pada bentuk aljabar adalah faktor konstanta dari suatu suku pada bentuk
aljabar.
Contoh:
Tentukan koefisien x pada bentuk aljabar berikut.
a. 5x2y + 3x
b. 2x2+ 6x 3
Jawab:
a. Koefisien x dari 5 x2y + 3x adalah 3.
b. Koefisien x dari 2 x2 + 6x 3 adalah 6.

4. Suku
Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang
dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.
a. Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau
selisih.
Contoh: 3x, 4a2, 2ab,
b. Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau
selisih.
Contoh: a2 + 2, x + 2y, 3 x2 5x,
c. Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau
selisih.
1. b.

Operasi Bentuk Aljabar

2. 1.

Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar

Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan
pada suku-suku yang sejenis. Jumlahkan atau kurangkan koefisien pada suku-suku
yang sejenis.
Contoh:
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar berikut :
a. 4ax + 7ax

b. (2x2 3x + 2) + (4x2 5x + 1)
c. (3a2 + 5) (4a2 3a + 2)
Penyelesaian:
a. 4ax + 7ax = (4 + 7)ax = 3ax
b. (2x2 3x + 2) + (4x2 5x + 1)
= 2x2 3x + 2 + 4x2 5x + 1
= 2x2 + 4x2 3x 5x + 2 + 1
= (2 + 4)x2 + (3 5)x + (2 + 1)
= 6x2 8x + 3
c. (3a2 + 5) (4a2 3a + 2)
= 3a2 + 5 4a2 + 3a 2
= 3a2 4a2 + 3a + 5 2
= (3 4)a2 + 3a + (5 2)
= a2+ 3a + 3
1. Perkalian
Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian bilangan bulat
berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a
(b + c) = (a b) + (a c) dan sifat distributif perkalian terhadap
pengurangan, yaitu a (b c) = (a b) (a c), untuk setiap
bilangan bulat a, b, dan c. Sifat ini juga berlaku pada perkalian
bentuk aljabar.
a. Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar
Perkalian suatu bilangan konstanta k dengan bentuk aljabar suku satu dan suku dua
dinyatakan sebagai berikut.
k(ax) = kax
k(ax + b) = kax + kb
Contoh:
Jabarkan bentuk aljabar berikut, kemudian sederhanakanlah.
a. 4(p + q)
b. 5(ax + by)
c. 3(x 2) + 6(7x + 1)
d. 8(2x y + 3z)

Penyelesaian:
a. 4(p + q) = 4p + 4q
b. 5(ax + by) = 5ax + 5by
c. 3(x 2) + 6(7x + 1) = 3x 6 + 42x + 6
= (3 + 42)x 6 + 6
= 45x
d. 8(2x y + 3z) = 16x + 8y 24z
b. Perkalian antara dua bentuk aljabar
Sebagaimana perkalian suatu konstanta dengan bentuk aljabar, untuk menentukan
hasil kali antara dua bentuk aljabar kita dapat memanfaatkan sifat distributif
perkalian terhadap penjumlahan dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan.
Selain dengan cara tersebut, untuk menentukan hasil kali antara dua bentuk aljabar,
dapat menggunakan cara sebagai berikut. Perhatikan perkalian antara bentuk
aljabar suku dua dengan suku dua berikut.
(ax+b)(cx+d) = ax cx + ax d + b cx + b d
= acx2 + (ad +bc)x + bd

Selain dengan cara skema seperti di atas, untuk mengalikan bentuk aljabar suku
dua dengan suku dua dapat digunakan sifat distributif seperti uraian berikut.
(ax+b)(cx+d) = ax(cx +d) + b(cx +d)
= ax cx +ax d + b cx + b d
= acx2 +adx +bcx +bd
= acx2 +(ad + bc)x + bd

Anda mungkin juga menyukai