Anda di halaman 1dari 8

7.2.

KETERAMPILAN KEPRAMUKAAN SIAGA


A. Pengertian Pramuka Siaga
Siaga merupakan sebutan anggota Pramuka yang memiliki umur 7-10 tahun. Disebut
Pramuka Siaga karena sesuai dengan kiasan pada masa perjuangan bangsa Indonesia, yaitu saat
rakyat Indonesia mensiagakan dirinya untuk mencapai kemerdekaan dengan ditandai berdirinya
Boedi Oetomo tahun 1908 sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia.
Satuan Satuan terkecil pada Pramuka Siaga disebut Barung dan satuan-satuan dari
beberapa barung disebut Perindukan.Setiap Barung beranggotakan 5-10 orang Pramuka Siaga
dan dipimpin oleh seorang Pemimpin Barung yang dipilih anggota Barung itu sendiri.
Masing-masing Pemimpin Barung ini nanti akan memilih satu orang dari mereka yang akan
menjadi Pemimpin Barung Utama yang disebut dengan Sulung. Perindukan terdiri dari beberapa
Barung yang dipimpin Sulung.
B. Dalam Pramuka Siaga terdapat tiga tingkat, yaitu:
1. Mula
2. Bantu
3. Tata
Setiap anggota Barung yang sudah menyelesaikan SKU ( Syarat Kecakapan Umum )
berhak mengenakan TKU ( Tanda Kecakapan Umum ) sesuai tingkatannya yang dikenakan pada
lengan baju sebelah kiri dibawah tanda barung berwarna dasar hijau. TKU untuk Siaga memiliki
bentuk sebuah janur atau disebut Mancung yakni bunga pohon kelapa yang baru tumbuh

C. Kode Kehormatan Pramuka Siaga


Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga, terdiri dari:
1. Janji Dwisatya, selengkapnya berbunyi:
Dwisatya
 Demi kehormatanku aku berjanji akan bersunguh-sungguh:
 Menjalankan kewajiban Tuhanda Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan
menurut aturan keluarga. Setiap hari akan berbuat kebaikan.
2. Ketentuan moral yang disebut Dwidarma, yang berbunyi:
Dwidarma
 Siaga patuh pada ayah dan ibunya.
 Siaga berani dan tak putus asa.

D. Materi Pramuka Siaga


Sementara pada materi latihan Pramuka Siaga merupakan sekumpulan standar
kompetensi yang wajib dipenuhi oleh setiap anggota pramuka siaga. Materi-materi itu disiapkan
dalam latihan pramuka yang diolah dengan sebuah permainan.
Materi yang dibungkus pada bentuk permainan ini mengandung unsur pendidikan serta nyanyian
yang menarik dan menyenangkan. pelaksanaannya, materi latihan materi latihan diharapkan
memiliki sifat modern, bermanfaat dan taat pada asas-asas.
jumlah materi pramuka siaga dibagi pada beberapa area yaitu :
Area Pengembangan Sosial :
1. Pramuka Siaga Mula :
Mengenal anggota keluarga, teman dalam satu barung, dan mengenal teman satu
perindukan. Pramuka Siaga Bantu : Mengenal lingkungan dan mengetahui aturan-aturan sosial
yang berlaku lingkungannya. Pramuka Siaga Tata : Taat pada peraturan sosial yang
berlaku di lingkungannya. Serta melaksanakan tugas yang diberikan dengan penuh tanggung
jawab juga mengetahui wawasan kebangsaan.
Area Pengembangan Intelektual :
1. Pramuka Siaga Mula :
Mengenal pengetahuan, teknologi dan keterampilan kepramukaan dengan baik.
2. Pramuka Siaga Bantu :
Bisa melaksanakan pengetahuan teknologi dan keterampilan kepramukaan serta dapat
memanfaatkannya.
3. Pramuka Siaga Tata :
Bisa menceritakan pengetahuan dan teknologi serta keterampilan kepramukaan yang
dimilikinya .
7.3.KETERAMPILAN KEPRAMUKAAN PENGGALANG

I.     PENDAHULUAN
1.   Keterampilan kepramukaan merupakan keterampilan yang didapat seseorang pramuka dari
kegiatan kepramukaan yang diikutinya: keterampilan kepramukaan selalu siap untuk
dimanfaatkan sewaktu - waktu dalam menghadapi tantangan.
2.   Pemilikkan keterampilan kepramukaan pada seseorang pramuka banyak sedikitnya
tergantung pada:
      a.   golongan usia pramuka (S,G,T,D)
      b.   berapa lama pramuka tersebut mengikuti kegiatan kepramukaan
      c.    bagaimana kualitas pembinanya

II.   MATERI POKOK
1.   Keterampilan kepramukaan merupakan kebutuhan untuk dimiliki peserta didik/kaum
muda/pramuka, karena masyarakat mempunyai asumsi bahwa seseorang pramuka pasti memiliki
keterampilan kepramukaan yang dapat digunakan sebagai modal pramuka dalam kehidupanya
sehari - hari di masyarakat.
2.   Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut diatas, Pembina Pramuka dituntut agar memiliki
seperangkat keterampilan kepramukaan.  Keterampilan kepramukaan oleh Pembina Pramuka
dapat difungsikan sebagai media pendidikan/pembinaan watak peserta didik.
3.   Keterampilan kepramukaan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a.      Keterampilan Spiritual.
b.      Keterampilan Emosional.
c.      Keterampilan Sosial (termasuk di dalamnya keterampilan manajerial).
d.      Keterampilan intelektual, dan
e.      Keterampilan Pisik atau kinestetik.
4.   Keterampilan Spiritual
      Keterampilan Spiritual ialah keterampilan sikap dan perilaku seseorang pramuka yang dalam
keseharian mencerminkan perwujudan:
      a.   pengamalan kaidah - kaidah agama yang dianutnya.
      b.   pengalaman Prinsip Dasar Kepramukaan
      c.    pengamalan melaksanakan Kode Kehormatan Pramuka
      d.   pengamalan mengamalkan Pancasila.
5.   Keterampilan Emosional
      Keterampilan Emosional ialah keterampilan menata emosi, sehingga yang bersangkutan
antara lain menjadi pramuka yang:
1. cermat dalam menghadapi masalah,
2. bijak dalam mengambil keputusan,
3. sabar,
4. tidak tergesa - gesa dalam menentukan sikap,
5. menghormati lawan bicara,
6. sopan,
7. santun dalam berbicara,
8. hormat kepada orang tua,
9. ulet, tabah dan tangguh – pantang menyerah.
10. Kreatif dan adaptif.
6    Keterampilan Sosial.
      Keterampilan sosial ialah keterampilan-keterampilan yang muncul/timbul karena dorongan
kepeduliannya terhadap kebutuhan masyarakat, diantaranya terhadap kebutuhan masyarakat,
diantaranya:
a.   Keterampilan PPPK (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
     diantaranya :
     1)   keterampilan tentang kesehatan lapangan.
     2)   keterampilan dapur umum.
     3)   keterampilan tentang evakuasi.
     4)   keterampilam Search And Rescue (SAR).
b.   Keterampilan tentang kesehatan masyarakat.
c.   Keterampilan tentang pengamanan masyarakat.
     1)   keterampilan pengamanan TKP (Tempat Kejadian Perkara).
     2)   keterampilan pemadam kebakaran.
     3)   keterampilan konservasi tanah dan air.
Keterampilan Manajerial ialah keterampilan merencanakan dan mengelola kegiatan sehingga
mencapai kesuksesan.  Pramuka yang memiliki keterampilan manajerial, diantaranya memiliki
keterampilan:
1. Kepemimpinan.
2. perencanaan, pemrograman dan pelaksanaan kegiatan.
3. Administrasi.
4. hubungan antar insani (relationship).
5. penyusunan pelaporan.
7.   Keterampilan Pisik/Kinestetik
      Keterampilan Pisik ialah keterampilan yang secara pisik menjadi kebutuhan peserta didik
bekal dalam mengatasi tantangan/ rintangan.  Yang tergolong keterampilan pisik, ialah:
a.   Tali - temali
      ialah keterampilan dengan menggunakan dasar tali, dikelompokkan dalam :
*    SIMPUL, ialah ikatan pada tali, di antaranya :
a) simpul ujung tali, simpul untuk menjaga  agar tali tidak terurai.
a. simpul mati
b) simpul untuk menyambung dua tali yang sama besar.
c) simpul anyam
d) simpul untuk menyambung   dua tali yang tidak sama besarnya dalam kondisi kering.
e) Simpul anyam berganda
      simpul untuk menyambung dua tali yang tidak sama besarnya dalam kondisi basah atau
kering.
-    simpul erat
      untuk memulai suatu  ikatan.
-    simpul pangkal
      simpul digunakan untuk permulaan ikatan.
-    simpul tiang
      simpul untuk mengikat leher binatang agar tidak terjerat dan masih dapat bergerak bebas.
-    simpul tarik
      simpul digunakan untuk menuruni tebing/pohon dan tidak akan kembali.
-    simpul kursi
      gunanya untuk mengangkat dan menurunkan orang atau barang.
*   IKATAN
a) ikatan palang
b) ikatan untuk membentuk palang yang bersudut 90 derajat.
c) ikatan silang
d) ikatan untuk membentuk tongkat bersilangan dan talinya membentuk diagonal
e) Ikatan Tusuk
 *  PIONEERING
Pionering (Pioneering dalam bahasa Inggris) adalah salah satu teknik pramuka dalam
penggunaan peralatan tongkat dan tali yang dirangkai menjadi sebuah model suatu objek, Seperti
bangunan kreatif, Tandu, Mendara Kaki tiga, menara kaki empat, dan alat-alat lain nya,Dalam
tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya
berbeda sama sekali. Bedanya Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan
tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan
sebagainya.
Tujuan adalah Memberi informasi, ilmu baru, dan mengasah keterampilan peserta dalam
membuat sebuah model suatu objek sederhana yang nantinya dapat diaplikasikan dikehidupan
pada saat dan sesudah kegiatan kepramukaan.
Manfaat : Selain dari kegiatan ikat mengikat ternyata dibalik itu semua terdapat manfaat yang
sangat berguna untuk kita, berikut manfaat dari belajar Pionering
1. Memupuk rasa kebersamaan, kekompakan, dan kerjasama yang baik antar Teman Pramuka.
2. Dapat diterapkan pada saat saat-saat genting maupun P3K (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan).
3. Memproyeksi pemikiran peserta dalam merancang suatu objek sebenarnya (bukan model)
8.   Keterampilan Mengenal Alam
a.   Kabut
1)   kabut tipis dan merata pertanda cuaca baik
2)   terang benderang di pagi hari pertanda buruk
3)   kabut di gunung-gunung pertanda akan turun hujan
4)   udara sejuk dan berembun di pagi hari pertanda akan turun hujan di siang hari.
b.   Matahari
1)   matahari terbit berwarna kemerah-merahan dan diliputi garis-garis awan hitam pertanda akan
ada hujan
2)   matahari terbit berwarna kemerahan yang terang pertanda cuaca baik
3)   matahari terbit kemerahan dan dicampuri garis-garis awan kekuning-kuningan pertanda akan
hujan lebat
4)   matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan pertanda akan ada hujan
5)   warna merah pada saat matahari terbenam pertanda akan terjadi angin yang cukup kencang
c.   Binatang
1)   semut, akan tetap berada dalam liangnya bila cuaca akan buruk, tetapi akan keluar dari
liangnya dan berjalan mondar-mandir bila cuaca akan tetap baik
2)   ayam, akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan menandakan bahwa
hujan tidak akan berlangsung lama; tetapi kalau ayam tersebut berteduh saat hujan turun
pertanda bahwa hujan akan berlangsung lama
3)   lalat, akan tetap hinggap di tembok apabila akan turun hujan; apabila beterbangan kian
kemari pertanda cuaca cerah.
4)   cacing, pada malam hari menimbun tanah berbutir-butir di kebun pertanda akan datang
hujan, dan bila cacing keluar dari liangnya menandakan hujan akan turun lama.
5)   tanda-tanda lain jika cuaca akan buruk :
-    kucing, duduk dengan membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki
depannya yang dibasahi dengan mulutnya.
-    burung-burung, membasahi bulunya dengan paruhnya
-    burung-burung laut, beterbangan menuju daratan

III.  PENUTUP
        Masyarakat berasumsi  bahwa  setiap Pramuka pasti memiliki keterampilan Kepramukaan
kiranya asumsi tersebut masuk akal juga, oleh karena itu menjadi kewajiban bagi kitalah untuk
memberikan bekal keterampilan kepada Pramuka dengan sebanyak-banyaknya yang meliputi :
keterampilan spiritual, keterampilan emosional, keterampilan manajerial, keterampilan fisik,
keterampilan mengenal alam dan keterampilan sosial
7.4. KETERAMPILAN KEPRAMUKAAN PENEGAK DAN PANDEGA

A. KETERAMPILAN KEPRAMUKAAN PENEGAK

Keterampilan kepramukaan Penegak harus direncanakan dengan baik, cermat, dan terukur,
karena banyak hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan, atau bahaya bila tidak cermat
memperhitungkan berbagai kegiatan tersebut. Kecelakaan karena keteledoran atau kesalahan
teknis adalah kesalahan Pembinanya.
Materi pokok keterampilan Pembina yang hendaknya disampaikan kepada Penegak, bisa
disampaikan oleh Penegak sendiri, instruktur, Pembantu Pembina, atau langsung oleh
Pembinanya  adalah:
1. Upacara Penegak meliputi (a) Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan. (b) Upacara
Pelantikan Penegak. (c) Upacara pndah golongan, (d) Upacara penerimaan anggota baru.
2. Berbagai Sandi lanjutan yang akan sangat baik bila diimprovisasi menjadi senam, bela
diri, atau games mengenai (a) morse, (b) semaphore, berbagai sandi lainnya.
3. Kompas dan peta. (a) menentukan titik tuju atau ordinat, pengukuran derajad. (b)
membuat peta topografi kota, propinsi, negara; dan peta pita. (c) navigasi darat.
4. Pionering. (a) aplikasi – kegunaan tiap-tiap simpul. Simpul tambat, simpul palang, simpul
Inggris, simpul kursi, simpul anyam. (b) membuat menara, sesek, jembatan, konstruksi
rumah, berbagai model, woogle, dan berbagai hasta karya dari tali.
a) Mempraktekkan berbagai kegiatan high element dan low element.
b) Baris-berbaris, dan kolone.
c) Menaksir tinggi, menaksir kecepatan arus, sungai, menaksir berat.
d) Mempelajari cuaca.
5. Berbagai permainan Penegak. (a) Permainan untuk Sangga. (b) permainan untuk
Ambalan. (c) permainan besar. 
6. Mendirikan berbagai jenis tenda, dan bivak (tenda alam)
7. Senam, olahraga dan bela diri untuk Penegak.
8. Lagu-lagu dan tarian untuk Penegak.
9. Hiking, climbing, rowing, roaming, rafting, exploring/wisata mengenal alam, jungle
survival bagi Penegak.
10. Teknik diskusi, seminar, loka-karya, dan teknik berdebat.
11. Kepemimpinan Penegak. (a) Pembentukan Pemuka Sangga, menentukan Pradana. (b)
Pembentukan Dewan Ambalan dan rapat-rapat. (c) Rapat Dewan Kehormatan Penegak,
(d) LPK – Latihan Pengembangan kepemimpinan Penegak/Pndega, & KPDK – Kursus
Pengelola Dewan Kerja penegak/Pandega. 
1. Jenis-jenis pertemuan dan pengabdian Penegak (a) Raimuna, (b) Muspanitera, (c)
Perkemahan Wirakarya, (d) Perkemahan Bakti Saka.
2. Kemah bakti Penegak.
3. Pengisian SKU, SKK, dan SPG Penegak.
Kegiatan Penegak sungguh pun mereka dibebaskan untuk menentukan acara kegiatannya sendiri,
tetapi tetap di bawah tanggung-jawab Pembina.
B. KETERAMPILAN KEPRAMUKAAN PANDEGA
Keterampilan kepramukaan Pandega harus direncanakan dengan baik, cermat, dan terukur,
dan dilakukan oleh para Pandega itu sendiri, tetapi tetap harus diketahui atau mendapat
persetujuan Pembina.
Materi pokok keterampilan Pandega meliputi:
1. Upacara Pandega meliputi (a) Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan. (b) Upacara
Pelantikan Pandega (c) Upacara penerimaan anggota baru.
2. Berbagai Sandi dipelajari oleh Pandega sendiri.
3. Kompas dan peta. (a) menentukan titik tuju atau ordinat, pengukuran derajad, potong
kompas (b) membuat peta topografi kota, propinsi, negara; dan peta pita. (c) navigasi
darat.
4. Pionering. (a) aplikasi – kegunaan tiap-tiap simpul. Simpul tambat, simpul palang, simpul
Inggris, simpul kursi, simpul anyam. (b) membuat menara, sesek, jembatan, konstruksi
rumah, berbagai model, woogle, dan berbagai hasta karya dari tali dan bahan setempat.
5. Mempraktekkan berbagai kegiatan high element dan low element.
6. Baris-berbaris, dan kolone.
7. Menaksir tinggi, menaksir kecepatan arus, sungai, menaksir berat.
8. Mempelajari cuaca.
9. Berbagai permainan Pandega. 
10. Mendirikan berbagai jenis tenda, dan bivak (tenda alam)
11. Senam, olahraga dan bela diri untuk Pandega.
12. Lagu-lagu dan tarian untuk Pandega.
13. Hiking, climbing, rowing, roaming, rafting, exploring/wisata mengenal alam, camping,
mounteneering, jungle survival bagi Pandega.
14. Teknik diskusi, seminar, loka-karya, teknik berdebat dan membuat proposal kegiatan.
15. Kepemimpinan Pandega. (a) menentukan Pradana. (b) Pembentukan Dewan Racana dan
rapat-rapat. (c) Rapat Dewan Kehormatan Racana, (d) LPK – Latihan Pengembangan
kepemimpinan Penegak/Pndega, & KPDK – Kursus Pengelola Dewan Kerja
Penegak/Pandega. 
16. Latihan kewirausahaan, dan berbagai jenis keterampilan yang diinginkan.
17. Jenis-jenis pertemuan dan pengabdian Pandega (a) Raimuna, (b) Muspanitera, (c)
Perkemahan Wirakarya, (d) Perkemahan Bakti Saka.
18. Kemah bakti Pandega.
19. Pengisian SKU, SKK, dan SPG Pandega.
Kegiatan Pandega sungguh pun mereka dibebaskan untuk menentukan acara kegiatannya
sendiri, tetapi tetap di bawah tanggung-jawab Pembina.

Anda mungkin juga menyukai