DI SUSUN OLEH :
NAMA : ROBI NATAMA SITUMORANG (190406014)
: WULAN ARDINA (190406022)
: ADE PUSPITA SARI BR GINTING (190406010)
:NADYA BALQIS ARIDI (190406013)
: PUTRI BALQIS (190406004)
PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
KELOMPOK : 1 (SATU)
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah yang berjudul PANJANG DAN SUDUT DI RUANG HASIL
KALI DALAM,BASIS ORTONORMAL PROSES GRAM-SCHMIDT dan
KOORDINAT PERUBAHAN BASIS ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Hormat kami
Tim penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................4
1.3 TUJUAN.................................................................................................................4
BAB 2................................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 PANJANG DAN SUDUT DIRUANG HASIL KALI DALAM...........................5
2.1.1 Ketaksamaan cauchy-schwarz........................................................................7
2.1.2 Sudut di ruang hasil kali dalam.....................................................................8
2.2 BASIS ORTONORMAL.....................................................................................10
2.2.1. Himpunan vektor ortogonal:.......................................................................10
2.2.2 Ortonormal....................................................................................................10
2.2.3 Normalisasi....................................................................................................11
2.3.Proses gram-schmidt............................................................................................11
2.3.1 prose rumus gram-schmidt...........................................................................12
2.3.2 Langkah langkah proses gram-schmidt.......................................................12
2.4 KOORDINAT PERUBAHAN BASIS................................................................14
2.5 Matriks Koordinat...............................................................................................15
2.5.1 perubahan basis.............................................................................................16
2.6 matriks transisi.....................................................................................................17
2.6.1 Perubahan basis ortonormal..........................................................................18
BAB 3..............................................................................................................................20
PENUTUP.......................................................................................................................20
3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak orang yang beranggapan bahwa Matematika itu rumit, karena alasan
itulah banyak orang yang menghindari Matematika. Padahal Matematika dapat
kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari, dan mau tidak mau kita pasti
menggunakan Matematika. Oleh karena itu kami membuat makalah ini
dengan maksud membantu pemahaman para pembaca agar mereka tidak
menilai Matematika adalah sesuatu yang buruk.
1.3 TUJUAN
1) Untuk dapat mengerjakan soal mengenai panjang dan ruang hasil kali
dalam
2) Untuk dapat mengerjakan soal mengenai basis otonormal proses gram-
schmidt
3) Untuk dapat mengerjakan soal mengenai koordinat perubahan basis
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Jika V adalah sebuah ruang hasil kali dalam, maka norma (panjang)
vektor u dinyatakan oleh ‖u‖ didefinisikan oleh
2 2 2
‖u‖ =¿ u , v >¿1 /2 ¿= √ u +u +…+u
1 2 n
Yang dapat kita tulis dalam ruas ruas hasil kali dalam titik sebagai
‖u‖ =√ u .u =(u.u¿1 /2
Dan jarak antara vektor u dan v dinyatakan oleh d(u,v) didefinisikan oleh
d(u,v)=‖u−v‖=√ ¿ ¿
jika θ adalah sudut antara u dan v maka :
¿
cosθ =¿ u , v > ‖u‖‖v‖ ¿ ,0≤ θ ≤ π
definisi: jika v sebuah ruang hasil kali dalam ,maka norma (panjang) vektor u
dinyatakan oleh
‖u‖ =<u,u¿1 /2
5
Pentingnya mengingat bahwa norma dan jarak bergantung pada hasil kali dalam
yang digunakan. Jika hasil kali dalam tersebut kita ubah,maka norma dan jarak
antara vektor juga akan berubah.
Contoh:
Dan
= √¿ ¿
2. Tentukan panjang (norma) dari vector u = (2,4) dan v= (0,3) dengan hasil
kali dalam euclidis
jawab:
‖v‖=√ 02 +32 √ 9 =3
=√ 1+4 +9+9
=√ 23
=√ 1+49+36+ 4
=√ 90=3√ 10
6
2.1.1 Ketaksamaan cauchy-schwarz
Jika u dan v adalah faktor tak nol di R3, maka u.v =‖u‖‖v‖ cosθ,dimanaθ
adalah sudut diantara u dan v.jika kita kuadratkan baik ruias ruas dari
2 2
ketaksamaan ini maupun prnggunaan hubungan hubungan ‖u‖ = u.u,‖v‖ =
v.v,dan cos 2 ≤ 1,kita peroleh ketaksamaan
(u . v )2 ≤ (u.u) (v.v)
= at 2+ bt + c
7
<u,v¿2 ≤ ‖u‖2 ‖v‖2
Atau dengan mengambil akar kuadrat bahwa
¿ ≤ ‖u‖‖v‖
Contoh
a.U=(2,1) ,V=(1,-3)
Jika v adalah ruang hasil kali dalam,maka norma ‖v‖=<u,u¿1 /2 memenuhi semua
sifat yang didaftarkan
8
Karena u dan v merupakan vektor vektor tak nol maka pertidaksamaan di atas
dapat menjadi :
2 2
¿ u , v> ¿2 ‖u‖ ‖v‖
2 2
¿≤ 2 2
‖u‖ ‖v‖ ‖u‖ ‖v‖
¿¿ 1
¿
Ekivalen dengan -1≤ ¿ u , v > ‖u‖‖u‖ ¿ ≤ 1
Contoh
yang ruang vektornya adalah R4 dengan hasil kali dalam euclidis, solusi:
‖u‖ = ⟨ u1 u ⟩1/2
=
( 16 + 1 + 9 + 1 )1/2
=
√ 27
= 3 √3
= √ 39
= 3√ 13
= 12 - 5 – 3 + 2
=7
cos θ =
⟨ u1 v ⟩
‖u‖‖v‖
9
7
=
3 √ 3 ×3 √ 3
7
=
9 √39
(V 1 .V 2 ¿=( V 1 . V 3 )=(V 2 .V 3 ) = 0
Contoh :
Penyelesaian :
2.2.2 Ortonormal
Basis di katakana ortonormal jika hasil akhirnya sama dengan satu.
Dengan syarat basis tersebut orthogonal. Misalkan :
‖V 1‖=‖V 2‖=‖V 3‖ = 1
Contoh :
1 1 1 1
Di ketahui himpunan U = ( , - ¿ dan v=( , ). Tentukan apakah
√2 √2 √2 √ 2
himpunan tersebut orthogonal ?
Penyelesaian :
1 1 12 1 2 1 1
‖U‖=
‖,−
√2 √2
=
‖√ √2
+(−
√2
)=
2 2 √
+ = 1 ( orthogonal )
1 1 1 2 12 1 1
‖V ‖=
‖ ,
√ 2 √2
=
‖√ +
√2 √2
=
2 2 √
+ = 1 (orthogonal )
10
2.2.3 Normalisasi
Jika hasil dari vector tak nol pada ruang hasil kali dalam maka perlu di
normalisasikan sehingga hasil nya menjadi orthogonal.sehingga kita memperoleh
rumus sebagai berikut :
1
‖V ‖ = 1
‖V ‖
Normalisasi: proses perkalian vektor tak-nol dengan kebalikan dari panjang vector
tersebut.
Contoh :
Diketahui himpunan U = 0,1 dan himpunan V = 0,2. Jika hasil akhir nya tidak
orthogonal maka normalisasikan lah himpunan tersebut menjadi orthogonal ?
Penyelesaian :
Jika v adalah vector tak nol pada ruang hasil kali dalam maka perlu
menormalisasikan vector v terlebih dahulu.
1
‖V ‖=1
‖V ‖
Maka :
‖V ‖=‖(0,2)‖=√ 02+ 22 = √ 4 =2
1 2
2= = 1
2 2
2.3.Proses gram-schmidt
Gram- Schmidt merupakan proses mengkonversikan suatu basis
sembarang di V menjadi intergonal (kebalikan ).
11
1) jika S={v1,v2,...,vr} adalah basis ortonormal untuk w,dan u adalah
sebarang vektor dalam v,maka
2) jika Jika S = {v1, v2, ∙∙∙, vr} adalah basis ortogonal untuk W, dan u adalah
sebarang vektor dalam V, maka V = U maka W = U. Sehingga di peroleh :
¿ ¿ ¿
Projw u =¿ u , v 1> ‖v 1‖ ¿ v1 + ¿ u , v 2>‖v 2‖ ¿ v2 +...+¿ u , vr > ‖vr‖ ¿
Contoh :
Penyelesaian :
12
S= {(2,1), (1,-1)}
Misal
u1=(2,1) S' =( v1 , v 2 ¿
u2=¿-1) basis ortonormal
Langkah 1
u1
v1 =
‖u1‖
‖u1‖ = <u1 , u1 ¿1 /2
(2,1)
=
√11
Langkah di bawah ini untuk mendapatkan √ 11
=<(2,1),(2,1)¿1 /2
=(2.2.2 + 3.1.1¿1 /2
u1 2 1
= (
, =
‖u1‖ √ 11 √11 √ 11 )
Langkah 2
u2 pro y u
v 2= w1 2
: w 1 ruang yang direntang oleh v1
‖u 2−pro y u ‖ w1 2
13
( 112 , 111 )
=
‖u 2−pro y u ‖ = <
w1 2 ( 119 , −12
11 )
¿ 1/ 2
9 9 −12 −12
(
= 2 ∙ 11 ∙ 11 + 3∙ 11 ∙ 11 )
162 432 1 /2
(
= 121 + 121 . )
594
=
√ 121
3 66
= √
11
Sehingga:
u2 pro y u
v 2= w1 2
‖u 2−pro y u ‖ w1 2
9 −12
,
=
( )
11 11
3 √ 66
11
(9
= 11 ∙ , ∙
3 √ 66 11 3 √66
11 −12 11
)
= ( √366 , √−466 )
14
3
(2 1)(
S’={ 11 , 11 , ,
−4
√ 66 √ 66
} )
2.4 KOORDINAT PERUBAHAN BASIS
Pada gambar (b). Jelaslah, bilangan a dan b yang baru kita peroleh adalah
seperti koordinat P yang reltif terhadap system koordinat pada gambar (a) jadi,
kita dapat meminjam koordinat P sebagai bilangan yang diperlukan untuk
mengungkapkan vector dalam vector basis v1 dan v2 Pada gambar (b). Jelaslah,
bilangan a dan b yang baru kita peroleh adalah seperti koordinat P yang reltif
terhadap system koordinat pada gambar (a) jadi, kita dapat meminjam koordinat P
sebagai bilangan yang diperlukan untuk mengungkapkan vector dalam vector
basis v1 dan v2
15
Jika S= { v́1 , v́ 2 , … , v´n }merupakan suatu baris bagi ruang vektor V yang
berdemensi berhingga dan v́ =c 1 + v´1 c 2 v́ 2+ …+c n v́ n adalah pernyataan untuk dalam
basis S,maka scalar c 1 , c2 , … c n dinamakan koordinat V relative terhadap basisi S.
vector koordinat dari v relative terhadap S dinyatakan oleh (V)s dan merupakan
vector Rn yang didefinisikan oleh (V)s = (c 1 , c2 , … , c n)
Matriks koordinat v relative terhadap S yang dinyatakan oleh [ v́ ¿ ssedangkan
matriks n x 1 di
c1
defiisikan oleh c 2 ⌋
⌊
cn
Misalkan
Atau
u´1 '=a ú1+ ú2 , … , 1 )
Matriks koordinat v́ relatif terhadap basis lama B diperoleh dengan subsitusi ...1)
dan ...2) ke dalam persamaaan ...3)
16
v́=k 1 ú1 ' + k 2 ú2 '
[ v́1 ] B=¿
Atau
[ a cd ][ kk ]
[ v́1 ] B= b 1
Atau
[ v́1 ] B= ab
[ cd ] [ v́ ] ’ B
a c
Selanjutnya [
b d]
disebut matriks transisi
Kolom kolom matriks P adalah matriks matriks koordinat dari vektor vektor basis
baru relatif terhadap basis lama yaitu
[
Sehingga P = [ u´1 ' ] B|[ ú2 ' ] B||…|[u´n ' ] B ]
Contoh :
1 2
u´ '=[ ] dan u´ ' =[ ]
1 2
1 1
17
b)[ v́ ]B jika [ ú1 ' ]B , =[−35]
JAWAB
1 2 −3 7
b)[ v́ ] = P[ v́ ] ’=[
B B ][ ] =[ ]
1 1 5 2
18
2.6.1 Perubahan basis ortonormal
Jika P matriks transisi dari suatu basis ortonormal ke basis ortonormal lainnya
pada RHKD, maka P merupakan sebuah matriks ortogonal dengan
P−1= PT
Contoh:
1 1
| |
0
√2 √2
Tinjaulah matriks basis A 0 0 1
1 −1
0
√2 √2
Pemecahan:
1 1 1 1
r1 = ( ,
√2 √2
,0 ) r 2=(0,0,1) r3 = ( ,− , 0
√2 √2 )
Relatif terhadap hasil kali dalam euclidis,sehingga diperoleh
1 1
[ ]
0
√2 √2
A−1=A t = 1 −1
0
√2 √2
0 1 0
19
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Panjang dan sudut di ruang hasil kali dalam dengan vektor u dan v kita
dapat memperoleh rumus sebagai berikut :
2 2 2
‖u‖ =¿ u , v >¿1 /2 ¿= √ u +u +…+u
1 2 n
Basis dikatakan otonormal jika hasil akhirnya sama dengan satu. Dengan
rumus sebagai berikut :
‖V 1‖=‖V 2‖=‖V 3‖ = 1
Basis di katakan orthogonal jika akhirnya sama dengan nol. Dengan rumus
sebagai berikut :
(V 1 .V 2 ¿=( V 1 . V 3 )=(V 2 .V 3 ) = 0
Basis dapat dinormalisasikan jika hasilnya tak nol. Dengan rumus sebagai
berikut :
1
‖V ‖=1
‖V ‖
Proses gram-schmidt adalah proses mengkonversikan basis sembarang v
menjadi intergonal (kebalikan). Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Langkah 1 : V 1=U 2
20
Dalam proses gram-schmidt langkah-langkah nya bias saja sampai V n , semua
tergantung soal berapa V yang diminta.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anton Howard and Chris rores, 2004. Elementary Linier Algebra Applications
Version.Jakarta:Erlangga
22