Disusun oleh :
MOHAMAD RAFLI ANWAR (413423007)
HIDAYATUL HAKIM A. KATILI (413423014)
NURFADILA YUSUF (413423039)
TRYA AYU CAHYANTI (413423046)
Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmatNya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini secara garis besar membahas
menegenai ruang hasil kali dalam.
Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Armayani Arsal,S.Pd,M.Si sebagai dosen mata kuliah Aljabar Linier dan
Matriks yang senantiasa memberikan pentujuk, arahan, dan motivasi selama
mengikuti mata kuliah Aljabar Linier dan Matriks.
Dengan segala kerendahan hati, “Tak ada gading yang tak retak” penulis
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
yang berguna bagi kesempurnaan makalah ini sangat diharapkan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
2.4 Ortogonal.............................................................................................................11
2.5. Ortonormal.........................................................................................................14
BAB III...........................................................................................................................19
PENUTUP......................................................................................................................19
3.1 Kesimpulan......................................................................................................19
3.2 Saran................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
(i) ⟨ u , v ⟩ =⟨ v , u ⟩ (Simetris)
(ii) < u+ v , w > = < u , , w > + < v , w > (Aditivitas)
(iii) untuk suatu k∈R, berlaku
< k u,v > = < u,k v > = k < u,v > (Homogenitas)
(iv) ⟨ u ,u ⟩ ≥ 0 , untuk setiap u dan
⟨ u ,u ⟩ ⇔ u=0 (Positifitas)
Ruang vektor yang dilengkapi dengan hasil kali dalam dinamakan
ruang hasilkali dalam (RHD). Jika V merupakan suatu ruang
hasil kali dalam, maka norm (panjang) sebuah vektor u
dinyatakan oleh ‖u‖ yang didefinisikan oleh :
‖u‖ = ⟨ u ,u ⟩ 1/ 2 ≥ 0
Jika u=(u1 ,u2 ,…,un), v=(v1 ,v2 ,…, vn) adalah vektor-vektor dalam Rn
, maka Euclidean Inner Product u.v dinyatakan oleh
u·v = u1v1+u2v2+…+unvn
v= (v1, v2,.....,vn)
Jika w1,w2,...,wn adalah bilangan riil positif yang disebut pembobot,
maka:
<u,v>= w1 u1 v1 + w2 u2 v2 +...+wn un vn
v = (v1, v2)
w = (w1 ,w2 )
<u,v> = 3 u1 v1 + 2 u2 v2
Jawab:
Aksioma 1:
Bukti:
= 3v1u1+2v2u2
= <v, u>
:. Aksioma 1 terpenuhi
Aksioma 2:
Bukti:
= 3u1w1+3v1w1+2u2w2+2v2w2
= (3u1w1+ 2u2w2)+(3v1w1+2v2w2)
:. Aksioma 2 terpenuhi
Aksioma 3:
<ku,v> = k <u,v>
Bukti:
= k(3v1u1+ 2v2u2)
= k <u,v>
:. Aksioma 3 terpenuhi
Aksioma 4:
= 3v12 + 2 v22
jelaslah bahwa:
:. Aksioma 4 terpenuhi
OA OB cos 0=a+by
(1)
Dari hubungan ini kita dapat melihat bahwa hasil sederhana aby+ab memuat
informasi yang sangat berharga mengenai panjang sisi-sisi dan sudut. Dengan
demikian, ungkapan aby+agba yang sederhana tapi sangat berharga diberi nama
khusus.
Definition 1
Jiku x=(1 ,2 , 3)dan y =(1.92 .13), maka hasil kali titk x dan y adalah
X , y=x 1 y 1+ x 2 y 2+ x 3 y 3
Khususnya jika x=y.
2 2 2
x , y =x1 + x 2 + x 3
Jadi, x,x adalah kuadrat panjang vektor x. Panjang vektor x ditulis sebagai ||x||,
dibaca norm x. Maka
x ,x = ¿∨x∨¿2
Hasil (1) dalam notasi ini ditulis sebagai ||a|| ||b cost a b. Dengan mudah kita dapat
melihat bahwa hubungan ini berlaku untuk vektor mumm, yaitu
Theorem 2 Jika x = (1,121) dan y (9.12), maka =
abcosa-b
1. a.a¿ ¿∨a∨¿2
2. a.b= b. a
3. a (b+c) = a . b + a . c
4. (ka) b= (ab) = k(ab)
5. ¿∨ca∨¿=¿ c∨¿∨a∨¿∨¿
x .a=a 1 x 1+ a2 x2 + a3 x 3=0
x .b=b 1 x 1+ b2 x 2 +b 3 x 3=0
b 1 x 1+ b2 x 2=−b3 x3
Karma a dan b tidak sejajar, artinya a bukan kelipatan dari b, maka dapat
a1 a2
dirumuskan bahwa ≠ jadi, a 1 b 1−a2 b2 ≠ 0. Misalkan p=−a3 x3 dan
b1 b2
q=−b 3 x 3. Maka system persamaan linear
a 1 x 1+ a2 x2= p
b 1 x 1+ b2 x 2=q
Mempunyai penyelesaian
pb2−qa 2 (−a3 b2 + a2 b 3) x 3
=
a1 b2−a2 b 1 a1 b 2−a 2 b 1
qa1− pb 1 (−a1 b3 + a3 b 1) x 3
=
a1 b2−a2 b 1 a1 b 2−a 2 b 1
2.4 Ortogonal
Sebuah himpunan vektor pada ruang hasil kali dalam dinamakan
himpunan ortogonal jika semua pasangan vector yang berbeda dalam
himpunan tersebut adalah orthogonal (saling tegak lurus).
Definisi 1
Misalkan V merupakan ruang hasil kali dalam dan misalkan u,v ∈V .
Kemudian u dan v disebut saling ortogonal jika ⟨ u , v ⟩=0.
Contoh:
Diketahui dua matriks u dan v:
[ ]
5 −8
u=
[
9 0
−3 4
v=
3
−9
8
]
Apakah u dan v saling ortogonal terhadap hasil kali dalam
a.¿ a , b ≥=a1 b1 +2 a2 b2 +3 a3 b3 + 4 a 4 b4
b. .¿ a , b ≥=a1 b1 +a2 b2 + a3 b 3 +a 4 b 4
c. .¿ a , b ≥=a1 b1 +a2 b2 + a3 b 3 +8 a4 b 4
Jawaban:
−9
a.¿ a , b ≥=9.5+2.0 . (−8 ) +3. (−3 ) .3+4.4 .( )
8
¿ 45+ 0−27 +18
¿ 0 ( 0 rtogonal )
Definisi 2
Misalkan V merupakan ruang hasil kali dalam dan misalkan W = {
u1 ,u 2 , . . . ,un }⊆ V. Vektor v ∈ V disebut ortogonal pada setiap anggota W
dan berlaku < u , v > = 0.
Contoh:
Apakah u=(2,-1,0) ortogonal terhadap himpunan W={a=(2,2,3),b=(3,3,-
1),c=(-4,-4,3)} terahadap hasil kali dalam ¿ p , q≥p 1 q 1+ 2 p2 p 2+ q3 b3 ?
Jawaban:
<u, a> =2.2+2. (- 1) * 0.2 + 0.3=4-4+0
=0
<u, b>= 2.3 + 2.(-1).3 + 0.(-1)
=6-6+0
=0
<u ,c>=2.(-4)+2.(-1). (- 4) + 0.3
=-8+8+0
=0
Jadi, u ortogonal terhadap himpunan W, karena hasil <u, a>, <u, b>, dan
<u, c> adalah nol. Dan apabila salah satu dari ketiga itu hasil nya ada yang
tidak nol, maka u tidak ortogonal.
Definisi 3
Misal V merupakan RHD dan misalkan W ={ u1 ,u 2 , . . . ,un }⊆ V. Vektor v
∈ V. W disebut himpunan ortogonal jika setiap dua anggota W ada yang
berbeda saling ortogonal, atau < ui , u j > = 0, untuk setiap i≠ j dengan i, j =
1,2,…, n.
Apakah W={a = (- 1, 0, 3) b = (2, 1, 1) c = (1, - 7, 1/2) } merupakan
himpunan ortogonal terhadap hasil kali dalam <u,v >= 3 u1 v 1 +u2 v 2 +2u 3 v 3 ?
Jawab:
<a, b>=3. (- 1) .0.2 + 0.1 + 2.3.0.1
=-6+0+6
=0
<a, c> = 3.(-1).1 + 0.(-7) + 2.3.(1/2)
=-3+0+3
=0
<b, c> = 3.2.1 + 1.(-7) + 2.1.(1/2)
= 6-7+1
=0
Jadi, himpunan W himpunan ortogonal, karena hasil <a, b>, <a, c>,dan
<b, c> adalah nol. Dan apabila salah satu dari ketiga itu hasilnya ada yang
tidak nol, maka W bukan himpunan ortogonal.
2.5. Ortonormal
Definisi 1:
Misalkan V merupakan ruang hasil kali dalam. W = {1, 2,..., un V.
Himunan W disebut himpunan ortonormal jika W himpunan ortogonal dan
panjang setiap anggota W adalah satu. Atau dalam bentuk lambang ditulis:
1. <u₁, u₁> = 0, untuk i, j = 1, 2, ..., n dan i z j
2. ||ul| = 1, untuk setiap i = 1, 2, ..., n
Contoh:
Apakah W = {a = (-1, 0, 3), b = (2, 1, 1), c = (1, -7, 1/2)} merupakan
himpunan ortonormal terhadap hasil kali dalam <u, v> =
3 u1 v 1 +u2 v 2 +2u 3 v 3 ?
Jawab:
<a, b> = 3.(-1).2 +0.1 + 2.3.1
=-6+0+6
=0
<a, c> = 3.(-1).1 + 0.(-7) + 2.3.(1/2)
=-3+0+3
=0
<b, c>= 3.2.1 + 1.(-7) + 2.1.(1/2)
=6-7+1
=0
Jadi, himpunan W himpunan ortogonal.
Ilall = <a, a>1/2
= [3.(-1).(-1) + 1.0.0 + 2.3.3]1/2
= [3+18]1/2
= [21]1/2
= √21 ≠ 1
Karena, ||all #1 maka dapat disimpulkan bahwa W bukan ortonormal,
tetapi W merupakan ortogonal. Ingat! jika W merupakan himpunan ortogonal
dan semua vektor panjangnya satu maka W merupakan himpunan ortonormal.
N= { p 1 , p2 , … p n } basis ortonormal V
STEP 1: v 2 → w2 → p2
Misalkan
w 1=v1
Hitung ‖w1‖
w1
p1 =
‖w1‖
STEP 2
V 2 →W 2 → p 2
W2 gambar V2
p2
W1 a1
STEP 3: v 3 → w3 → p 3
a 2=proy w v 3=
⟨ v 3 , w 1 ⟩ w + ⟨ v 3 , w2 ⟩ w
2 1 2 2
‖w 1‖ ‖w2‖
w 3=v 3=
⟨ v 3 , w1 ⟩ w − ⟨ v 3 , w 2 ⟩ w w 3=v 3−a2
2 1 2 2
‖w1‖ ‖w 2‖
w3
p3 = → vector satuan yang tegak lurus bidang W
‖w3‖
Contoh soal
Diketahui
1 0 0
B v1 1 , v2 1 , v3 0
1 1 1
B merupakan basis pada RHKD Euclides di R3.Transformasikan basis tersebut
menjadi basis Ortonormal
Jawab :
STEP 1. Misalkan
()
1
w 1=v1 = 1
1
STEP 2 :
w 2=v 2=
⟨ v3 , w 1 ⟩ w
2 1
‖w 1‖
Sementara itu
0 1
1 , 1 1 2
1 1 1 1 3
v2 , w1
w1
0 1 1 1 11 2 2
1 1 3 1 3
2 2
w1 3 1 3 1 1
2
3
2 2
0 3 3
2 1
w2 1
3 3
1
2 1
w2 4 1 1 6 1 6
3 3 9 9 9 9 3
2
6
p2
w2
2
3
, 1
3
, 1
3
1
w2 1 6 6
3
1
6
STEP 3 :
w 3=v 3−
⟨ v 3 , w1 ⟩ w − ⟨ v 3 , w 2 ⟩ w
2 1 2 2
‖w1‖ ‖w 2‖
0 1
0 , 1 1
1 1 1 1 3
v3 , w1 1 1
w1 1 3 1
w1
2
3 3
1 1
1
3
2
0 3
1
0 ,
3 2 2 1
1 3 3 3
1
v3 , w2 3 1 1 1 1
w2
w2
2 6 3 2 3 6
9 1 1
1
3 3 6
Jadi
p1 , p2 =, p3
1 2 0
3 6
, 16 , 12
1
3
1
1
1
3 6 2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ruang vektor V atas lapangan R merupakan himpunan tidak kosong
yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan vektor dan pergandaan scalar serta
memenuhi beberapa aksioma. Setiap vektor memiliki panjang vector atau yang
disebut dengan norma. Norma merupakan suatu fungsi yang memetakan dari V
kehimpunan semua bilangan real dan memenuhi aksioma norma. Ruang vektor
V yang dilengkapi aksioma norma disebut ruang bernorma.
3.2 Saran
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini termasuk jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari para pembaca. Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya
juga tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu yang didapat dari
berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih memperdalam
materi mengenai “Ruang Hasil Kali Dalam”.
DAFTAR PUSTAKA