Anda di halaman 1dari 10

4 RUANG HASIL KALI DALAM

JUMLAH PERTEMUAN: 3 PERTEMUAN


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
1. Menghitung hasil kali dalam baku dan hasil kali silang.
2. Menggunakan aksioma hasil kali dalam untuk memeriksa ruang hasil kali dalam
3. Mengetahui sifat-sifat ruang hasil kali dalam
4. Menggunakan sifat-sifat basis ortogonal dan basis ortonormal
5. Menggunakan metode Gram-Schimdt untuk menentukan basis ortogonal.

Materi:
4.1 Hasil Kali Dalam Baku
Definisi 4.1
2
Jika u dan v adalah vektor-vektor kolom dalam ruang berdimensi 2, ú , v́ ∈ R , maka hasil
kali titik/hasil kali skalar yang dinotasikan sebagai ú ∙ v́ adalah
ú ∙ v́=u 1 v 1 +u2 v 2
Jika maka ú , v́ ∈ R3 maka hasil kali titik nya adalah
ú ∙ v́=u 1 v 1 +u2 v 2 +u3 v 3
2 3
Hasil kali dalam baku untuk R , R didefinisikan sebagai hasil kali skalar ⟨ ú , v́ ⟩=ú∙ v́

Definisi 4.2
Jika ú dan v́ adalah vektor-vektor dalam ruang berdimensi 2 dan berdimensi 3, θ adalah
sudut antara ú dan v́, maka hasil kali titik atau hasil kali dalam Euclidean

ú ∙ v́= ‖ú‖‖v́‖ cos θ , jika ú ≠ 0́ dan v́ ≠ 0́


{ 0 , jika ú=0́ dan v́ =0́
Definisi 4.3
Jika ú dan v́ adalah vektor-vektor tak-nol, maka sudut dari dua buah vektor dapat
ditentukan dengan cara
ú∙ v́
cos θ=
‖ú‖‖v́‖
? Latihan 4.1
1 1

3 [] []
1. Jika á= 2 , b́= 2 tentukan á ∙ b́ dan ⟨ á , b́ ⟩
2

2 1
2. Diketahui ú=
[ ] []
−1 dan
1
v́= 1 . Tentukan sudut θ antara ú dan v́.
2

4.2 Hasil Kali Silang


Dalam penerapan vektor dalam ruang berdimensi 3 kadang-kadang diperlukan suatu vektor
yang tegak lurus terhadap dua vektor yang diketahui, untuk itu diperkenalkan sebuah jenis
perkalian vektor yang menghasilkan vektor-vektor tersebut.

Definisi 4.4
Jika ú , v́ ∈ R3 maka hasil kali silang ú × v́ adalah vektor yang didefinisikan sebagai

u2 u3
| |
[]
v2 v3
u1 u 3
ú × v́= −
| |
v1 v3
u1 u 2
| |
v1 v2

Contoh 4.1:
1 3

−2[ ] []
Carilah ú × v́dimana ú= 2 dan v́= 0 !
1
Penyelesaian :
Susun dalam bentuk matriks
[ 13 2 −2
0 1 ]
Maka

|20 −21 | 2
[ ] [
ú × v́= −|1 −2| = −7
3 1

|13 20|
? Latihan 4.2
−6 ]

2 1

1 2 [ ] []
a. Hitunglah ú × v́ dimana ú= −1 dan v́= 1 u  (2, 1,1) dan v  (1,1, 2)

b. Kemudian tentukan ‖ú × v́‖ dan ‖ú‖‖v́‖


c. Hitunglah ‖ú × v́‖ú dan ‖ú × v́‖v́. Apa yang dapat Anda simpulkan dari hasil perhitungan
tersebut?
d. Periksalah apakah ‖ú × v́‖2=‖ú‖2‖v́‖2 −( ú∙ v́ )2

4.3 Ruang Hasil Kali Dalam


Definisi 4.5
Hasil kali dalam (dinotasikan <. ,.>) adalah fungsi yang mengaitkan setiap vektor di ruang
vektor V dengan suatu bilangan riil dan memenuhi aksioma berikut. Misalkan V adalah
ruang vektor, ú , v́ , ẃ ∈V , α ∈ R, maka berlaku:
1. Simetris : ⟨ ú , v́ ⟩= ⟨ v́ , ú ⟩
2. Aditivitas : ⟨ ú + v́ , ẃ ⟩= ⟨ ú , ẃ ⟩+ ⟨ v́ , ẃ ⟩
3. Homogenitas : ⟨ α ú , v́ ⟩ =α ⟨ ú , v́ ⟩
4. Positifitas : ⟨ ú , ú ⟩ ≥0 dan ⟨ ú , ú ⟩=0 ↔ ú= 0́
Ruang vektor yang dilengkapi dengan hasil kali dalam disebut ruang hasil kali dalam.
Contoh 4.2
n
1. Ruang hasil kali dalam Euclides ( R )
Misalkan ú , v́ ∈ Rn maka ⟨ ú , v́ ⟩=u1 v 1+u 2 v 2+ …+un v n.
Maka jika ú ∈ R2 maka panjang ú dapat dinyatakan sebagai bentuk hasil kali dalam
yaitu
n
2
‖ú‖= ⟨ ú , ú ⟩ = √ u1 v 1 +u2 v 2 +…+u n v n= √∑
i=1
ui v i

Dapat ditunjukkan bahwa sifat simetris, aditivitas, homogenitas dan positifitas dipenuhi
2. Jarak antara dua vektor ú , v́ ∈ Rn dinyatakan dengan d ( ú , v́ ) juga dapat dinyatakan
sebagai bentuk hasil kali dalam.
2 2 2 2

d ( ú , v́ )=‖ú− v́‖= ⟨ ú−v́ , ú− v́ ⟩ = ( u1 −v 1 ) + ( u2 −v 2 ) +…+ ( u n−v n )
3. Misalkan W ⊆ R3 yang dilengkapi dengan operasi hasil kali ⟨ ú , v́ ⟩=2u1 v 1 +u2 v 2 +3 u3 v 3
dimana ú , v́ ∈W . Tunjukkan W adalah ruang hasil kali dalam.
a. Simetris
Ambil sebarang ú , v́ ∈W maka
⟨ ú , v́ ⟩=2u1 v 1 +u2 v 2 +3 u3 v 3=2 v 1 u1 +v 2 u2 +3 v 3 u 3=⟨ v́ , ú ⟩
b. Aditivitas
Ambil sebarang ú , v́ , ẃ ∈W maka
⟨ ú + v́ , ẃ ⟩=2 ( u1 + v 1) w1+ ( u2 +v 2 ) w 2+3 ( u 3+ v 3 ) w3 =2 ( u1 w1 +v 1 w1 ) + ( u 2 w 2+ v 2 w2 ) +3 ( u3 w 3+ v 3 w3 ) =2u 1 w
c. Homogenitas
Ambil sebarang ú , v́ ∈W dan α ∈ R maka
⟨ α ú , v́ ⟩ =2 α u1 v 1 +α u2 v 2 +3 α u3 v 3 =α ( 2 u1 v 1+ u2 v 2+ 3u 3 v 3 )=α ⟨ ú , v́ ⟩
d. Positifitas
Ambil ú ∈W maka
⟨ ú , ú ⟩=2 u1 u1+ u2 u 2+3 u3 u3=2 u21 +u22 +3 u23
Karena u21 , u22 , u23 ≥ 0 maka jelas 2 u21 +u22 +3 u23 ≥ 0

Dan 2 u21 +u22 +3 u23=0 ↔ ú=0́


4. Tunjukkan bahwa ⟨ ú , v́ ⟩=u1 v 1+2 u2 v 2−3 u3 v 3 bukan merupakan hasil kali dalam.
2 2 2 2 2 2 u, u  0
(Petunjuk) Perhatikan untuk u1 +2 u2−3 u3 ≥ 0 saat 3 u3 ≥u1 +2 u2 maka
Sehingga tidak memenuhi sifat positivitas.
? Latihan 4.3
a. Periksa apakah ⟨ ú , v́ ⟩=4 u1 v 1 +5 u2 v 2 adalah suatu hasil kali dalam pada R2
b. Periksa apakah ⟨ ú , v́ ⟩=u1 v 1+u 3 v 3 adalah suatu hasil kali dalam pada R3
c. Periksa apakah ⟨ ú , v́ ⟩=u21 v 21+u 22 v 22+u 23 v 23 adalah hasil kali dalam pada R3

Teorema 4.1
Berikut ini beberapa sifat dari vektor-vektor dalam ruang hasil kali dalam
Jika ú , v́ , ẃ adalah vektor-vektor dalam ruang hasil kali dalam real, dan α adalah skalar
sebarang maka:

0, v  v, 0
a.

u, v  w  u, v  u, w
b.

u,  v   . u, v
c.

u  v, w  u , w  v, w
d.

u, v  w  u, v  u, w
e.

? Latihan 4.4
1. Buktikan Teorema 4.1

u u  v v 
U   11 12  V   11 12 
2. Jika  u21 u22   v21 v22  didefinisikan hasil kali dalam untuk M 22 maka
1/2
U ,V  u11v11  u12 v12  u21v21  u22v22 U  U ,U  u112  u12 2  u212  u22 2
dan
 1 2  4 6
U   V  
Tentukan
U ,V
jika  3 5  0 8

Definisi 4.6

u, v  0
u dan v dalam R n disebut ortogonal jika
Dua buah vektor
? Latihan 4.5
1 0  0 2
U   V  
Tunjukkan bahwa matriks 1 1   0 0  saling ortogonal

4.4 Basis Ortonormal


Definisi 4.7

Diketahui V adalah ruang hasil kali dalam dan v1 , v2 , , vn V .


H  v1 , v2 , , vn 
disebut

himpunan ortogonal jika untuk setiap vektor dalam V saling tegak lurus berlaku

vi , v j  0 i  j dan i , j  1, 2,..., n
.

Definisi 4.8

Diketahui V adalah ruang hasil kali dalam dan v1 , v2 , , vn V .


G  v1 , v2 , , vn 
disebut

himpunan ortonormal jika
- G adalah himpunan ortogonal

vi  1, i  1, 2,..., n atau vi , vi  1
- Norma dari

? Latihan 4.6

Diketahui u1  (0,1, 0), u2  (1, 0,1), u3  (1, 0, 1)  R dan R adalah ruang hasil kali dalam.
3 3

a. Tunjukkan bahwa u1 , u2 , u3 ortogonal

b. Apakah u1 , u2 , u3 ortonormal?

u1 , u2 , u3
c. Hitunglah
1 1 1
v1  .u1 , v2  .u2 , v3  .u3
d. u1 u2 u3 Tentukan v1 , v2 , v3
v1 , v2 , v3
e. Hitunglah

f. Apakah v1 , v2 , v3 adalah vektor ortonormal?

NB: Vektor v1 , v2 , v3 disebut vektor satuan/vektor normal karena vektor ini mempunyai
panjang 1.

4.5 Metode Gram-Schimdt


Basis yang berisi vektor-vektor ortonormal disebut basis ortonormal dan basis yang berisi
vektor-vektor ortogonal disebut basis ortogonal.
Perhatikan gambar berikut

proyW u adalah proyeksi ortogonal u pada W dan proyW  u adalah proyeksi ortogonal u

u  proyW u  proyW  u proyW  u  u  proyW u


pada W┴. Jika maka sehingga

u  proyW u  proyW  u
dapat dituliskan menjadi u  proyW u  (u  proyW u )

Teorema 4.2
Misalkan W adalah subruang berdimensi tehingga dari suatu ruang hasil kali dalam V.

a. Jika  v1 , v2 ,..., vr  adalah suatu basis ortonormal untuk W, dan u adalah sebarang vektor

proyW u  u , v1 v1  u , v2 v2  ...  u , vr vr
dalam V maka

b. Jika  v1 , v2 ,..., vr  adalah suatu basis ortogonal untuk W dan u adalah sebarang vektor
dalam V maka

u , v1 u , v2 u , vr
proyW u  2
v1  2
v2  ...  2
vr
v1 v2 vr
? Latihan 4.7

W adalah subruang yang dibangun oleh


 v ,v 
1 2
vektor-vektor ortonormal v1  (0,1, 0) ,

 4 3
v2    , 0, 
 5 5 .

a. Tentukan proyeksi ortogonal dari u =(1,1,1) pada W

b. Tentukan proyeksi ortogonal dari u =(1,1,1) pada W┴

Definsi 4.9
Metode Gram-Schimdt adalah metode yang digunakan untuk mengubah himpunan vektor
yang bebas linear menjadi himpunan vektor ortogonal.

Misalkan diketahui B =
 b , b ,..., b  adalah himpunan vektor yang bebas linear, maka B
1 2 n

dapat diubah menjadi himpunan S =


 s , s ,..., s 
1 2 n
yang ortogonal dengan cara:

1. s1  u1

u2 , s1
s2  u2  proyW1 u2  u2  2
s1
s1
2.

u3 , s1 u3 , s2
s3  u3  proyW2 u3  u3  2
s1  2
s2
s1 s2
3.

u4 , s1 u4 , s2 u4 , s3
s4  u4  proyW2 u4  u4  2
s1  2
s2  2
s3
s1 s2 s3
4.
5. ...

un , s1 un , s2 un , sn
sn  un  proyW2 un  un  2
s1  2
s2  ...  2
sn
s1 s2 sn
6.
Contoh 4.3:

Diketahui
 u , u , u  adalah basis untuk ruang vektor R
1 2 3 2
dengan hasil kali dalam. u1  (1,1,1) ,

u2  (0,1,1) , u3  (0, 0,1) . Maka :

a. Ubahlah basis u1 , u2 , u3 menjadi basis ortogonal s1 , s2 , s3

b. Ubahlah basis s1 , s2 , s3 menjadi basis ortonormal v1 , v2 , v3

Penyelesaian

1. s1  u1  (1,1,1)

u2 , s1 2  2 1 1
s2  u2  proyW1 u2  u2  2
s1   0,1,1  (1,1,1)    , , 
s1 3  3 3 3
2.

u3 , s1 u3 , s2
s3  u3  proyW2 u3  u3  2
s1  2
s2
s1 s2
3.
1 1/ 3  2 1 1   1 1
  0, 0,1  (1,1,1)    , ,    0,  , 
3 2/3 3 3 3  2 2

 2 1 1  1 1
s1  (1,1,1) s2    , ,  s3   0,  , 
Jadi  3 3 3  2 2

Setelah dihitung diperoleh norma dari masing-masing vektor

6 1
s1  3 s2  s3 
3 2
Sehingga diperoleh basis ortonormal

s1  1 1 1  s2  2 1 1 
v1   , ,  v2    , , 
s1  3 3 3  s2  6 6 6

s3  1 1 
v3    0,  , 
s3  2 2

? Latihan 4.7
Diketahui H  {v1 , v2 , v3 } dengan v1  (1,1,1) v2  (1, 2,1) v3  (1,1, 0) adalah basis

a. Ubahlah H  {v1 , v2 , v3 } menjadi basis-basis ortogonal.

b. Ubahlah H  {v1 , v2 , v3 } menjadi basis-basis ortonormal.

Salah satu kegunaan dalam menggunakan basis ortonormal adalah sebagai berikut:

Teorema 4.2

Jika

S  v1 , v2 ,..., vn  adalah suatu basis ortonormal untuk suatu ruang hasil kali dalam V, dan
u V maka berlaku:

u  u, v1 v1  u, v2 v2  ...  u, vn vn

? Latihan 4.7
Diberikan suatu basis-basis ortonormal yang relatif terhadap suatu ruang hasil kali dalam.

Tentukan vektor koordinat w terhadap basis yang bersangkutan.

 1 1   1 1 
w  (3,7) u1   ,  u2   , 
1.  2 2   2 2

 2 2 1 2 1 2 1 2 2
w  (1, 0, 2) u1   ,  ,  u2   , ,   u3   , , 
2.  3 3 3 3 3 3 3 3 3

Anda mungkin juga menyukai