Hasilkali Dalam
Definisi
Hasilkali dalam pada sebuah ruang vector real adalah sebuah sebuah fungsi yang
mengasosiasikan sebuah bilangan real u ∈V ⟨u, v⟩ dengan sepasang vector u dan v di dalam
V sedemikian sehingga aksioma-aksioma berikut terpenuhi untuk semua vector u , v, dan
Definisi
u=( u1 , u2 , .. . ,u n )
Hasilkali dalam pada ruang Vektor berdimensi n untuk dan
v =( v1 , v 2 ,. . . , v n )
adalah
⟨u, v⟩=u1 v 1 +u 2 v 2 +...+un v n
Definisi
Dua vector u dan v di dalam sebuah ruang hasilkali dalam dikatakan orthogonal jika
⟨u, v⟩=0
Proses Gram-schmidt
Lemma 2.6.2
Suatu himpunan ortonormal {u1 ,u2 ,. .. , ur } adalah bebas linier dan untuk setiap v ∈V , maka
vektor
w=v-⟨v,u 1 ⟩u 1−⟨ v,u2 ⟩u2 −.. .−⟨ v,ur ⟩u r adalah orthogonal pada masing-masing
ui
Jadi proses Gram-Scmidt adalah perpaduan lemm 2.6.2 dan proses menormalkan vektor w
w
ui = i
yaitu ‖wi‖ . Pembuktian teorema 2.6.3 di bawah ini akan menggunakan proses Gram-
Scmidt.
Teorema 2.6.3
Setiap ruang hasilkali dalam berdimensi terhingga memiliki sebuah basis ortonormal.
Bukti
Misalkan V adalah suatu ruang hasil kali dalam taknol berdimensi tehingga sebarang, dan
misalkan {u 1 , u2 ,. . . ., un } adalah basis sebarang untuk V . Akan cukup kiranya apabila kita dapat
menunjukkan bahwa V memiliki sebuah basis ortogonal, karena vektor-vektor di dalam basis
ortogonal itu dapat dinormalisasikan untuk menghasilkan sebuah basis ortonomal untuk V .
Urutan langkah berikut ini akan menghasilkan sebuah basis ortogonal {v 1 , v 2 , . .. . , v n } untuk V .
Langkah 1. Misalkan v1 =u1
Langkah 2. Sebagaimana diilustrasikan dalam Gambar 6.3.3, kita dapat memperoleh sebuah
vektor v 2 yang ortogonal terhadap v1 dengan menghitung komponen u2yang ortogonal terhadap
ruang W 1yang direntang oleh v1 . Dengan menggunakan rumus (7):
⟨ u2 , v 1 ⟩
v 2=u2− projW 1 u2=u 2− 2
v1
‖v1‖
Tentu saja, jika v 2=0 , maka v 2 bukan merupakan sebuah vektor basis. Namun tidak mungkin
demikian halnya, karena dari rumus v 2 diatas kita memperoleh
⟨ u2 ,u 1 ⟩ ⟨ u2 , v1 ⟩
u2= 2
v 1 = 2
u1
‖v 1‖ ‖u 1‖
Yang menjelaskan kepada kita bahwa u2 adalah kelipatan dari u1, sehingga bertentangan dengan
kebebasan linear dari basis S={u1 ,u 2 , . .. . , un }.
Langkah 3. Untuk membuat sebuah vektor v3 yang ortogonal terhadap v1 maupun v 2 , kita
menghitung komponen u3 yang ortogonal terhadap ruang W 2 yang direntang oleh v1 dan v 2
(gambar 6.3.4) dari (7)
⟨ u 3 , v1 ⟩ ⟨ u3 , v 2 ⟩
v3 =u3− projW 1 u3=u3− 2
v 1− 2
v2
‖v 1‖ ‖v 2‖
Sebagaimana pada langkah (2), kebebasan linear dari {u 1 , u2 ,. . . ., un } memastikan bahwa v3 ≠ 0.
Kami menyerahkan kepada anda detil-detil uraiannya sebagai latihan.
Langkah 4. Untuk menentukan sebuah vektor v 4 yang ortogonal terhadap v1 , v 2 dan v3 , kita
menghitung komponen u 4 yang ortogonal terhadap W 3 yang direntang oleh v1 , v 2 dan v3 . Dari
(7) kita memperoleh
⟨u4 , v1 ⟩ ⟨ u4 , v 2 ⟩ ⟨u4 , v3 ⟩
v 4=u 4− projW 1 u4 =u 4− 2
v 1− 2
v 2− 2
v3
‖v 1‖ ‖v 2‖ ‖v 3‖
Apabila kita terus melakukan hal ini, setelah langkah ke-n kita akan memperoleh himpunan-
himpunan vektor-vektor ortogonal {v 1 , v 2 , . .. . , v n }. Karena V berdimensi n dan setiap himpunan
ortogonal bersifat bebas linear, maka himpunan {v 1 , v 2 , . .. . , v n }. Adalah sebuah basis ortogonal
V.
Bilangan kompleks
Definisi
Bilangan komplesk adalah suatu pasangan terurut bilangan real yang dinyatakan
oleh ( a , b ) atau z=a+ bi dengan a disebut bilangan real dari z dan b disebut bagian
imajiner dari z di mana i=√ −1
Jika z=a+ bi sebarang bilangan kompleks , maka sekawan z yang dinyatakan oleh ź
didefinisikan oleh ź=a−bi
Definisi
|z|=√ a2+ b2
Dalam ruang vektor kompleks, kombinasi linier didefinisikan sama seperti ruang
vektor real kecuali skalarnya berupa bilangan kompleks. Vektor w disebut
kombinasi linier dari vektor-vektor { v 1 , v 2 , … , v n }jika w dapat dinyatakan dalam
bentuk w=k 1 v1 + k 2 v 2+ …+ k n v n di mana k 1 , k 2 , … , k n adalah bilangan-bilangan
kompleks.
u1
u
u= 2
⋮
[]
, un
Dimana
u1=a1 +b1 i, u2=a2 +b2 i, …, un =an +b n i
Definisi
Definisi
Misal V adalah ruang vector kompleks atas lapangan K. Andaikan
3. ⟨ku,v⟩=k ⟨v ,u⟩
Definisi
Matriks hermite
Definisi
Contoh
2 2+ 3i 4−5 i
a. A= 2−3
[i 5 6+2i
4+ 5i 6−2 i −7 ]
3 2−i 4+ i
b. B= 2−i
[ 4+i
6
i
i
3 ]
4 −3 5
c. C=
[
−3 2
5
1
1 −3 ]
Jawab
2 2−3i 4+5 i
a. Á= 2+
[3i 5 6−2i
4−5 i 6 +2i −7 ]
2 2+3 i 4−5i
[
A¿ = 2−3 i 5 6+2 i
4+5 i 6−2i −7 ]
A merupakan matriks hermit
3 2+i 4−i
[
b. B́= 2+i 6 −i
4−i −i 3 ]
3 2+i 4−i
t
[
B́ = 2+ i 6
4−i −i
−i
3 ]
Karena B≠ B¿ maka B bukan matriks hermit
c. Merupakan matriks hermit karena C adalah matriks simetri
Matriks Normal
Definisi
Contoh
5 0 0
Diberikan matriks A= 0 −1 (−1+i )
0 (−1−i ) 0 [ ]
Tunjukkan bahwa A adalah matriks normal
5 0 0
Á= 0
[ −1
0 (−1+i )
(−1−i )
0 ]
5 0 0
t
Á = 0
[ −1
0 (−1−i )
(−1+ i )
0 ]
25 0 0
A Át = 0
[ 4
0 ( 1+ i )
( 1−i )
3 ]
25 0 0
[
Át A= 0 4
0 ( 1+ i )
( 1−i )
3 ]
Jadi A Át = Át A atau A A¿ = A¿ A