GRAM SCHMIDT
Disusun untuk Memenuhi Tugas Aljabar Linear Lanjut
Oleh:
Yustia Rahmawati
(09301244005)
Maratu Shalikhah
(09301244021)
Fikri Hermawan
(09301244023)
Eling Kusumaningsih
(09301244024)
(09301244025)
Listya Sangara
(09301244033)
(09301244036)
(10301241005)
BASIS ORTONORMAL
A. Definisi
Sebuah himpunan vektor pada ruang hasil kali dalam dinamakan himpunan
ortogonal jika semua pasangan vektor-vektor yang berbeda dalam himpunan
tersebut ortogonal. Sebuah himpunan orthogonal yang setiap vektornya
mempunyai norma 1 dinamakan ortonormal.
Contoh 1 :
Misalkan
v1 = (0, 1, 0)
v2 = ( , 0,
v3 = ( , 0,
himpunan S = {v1, v2, v3} ortonormal jika R3 mempunyai hasil kali dalam Euclidis,
karena
<v1, v2> = <v1, v3> = <v2, v3> = 0
dan
1
Jika v adalah vektor teknol pada ruang hasil kali dalam, maka menurut sifat L3 dari
Teorema 21 vektor
1
mempunyai norma 1, karena
1
1
1
Contoh 2:
Himpunan vektor S = {u1, u2, u3}, dimana
u1 = (0, 1, 0)
u2 = (1, 0, 1)
u3 = (1, 0, -1)
adalah orthogonal, karena <u1, u2> = <u1, u3> = <u2, u3> = 0. Karena
Teorema 23
Jika , , , adalah basis ortonormal untuk ruang hasil kali dalam V, dan
u adalah sebarang vector dalam V, maka
, , ,
Bukti :
Karena , , , adalah basis, maka vector u dapat dinyatakan dalam
bentuk
Kita akan lengkapi bukti tersebut dengan memperlihatkan bahwa , untuk
setiap i=1,2,,n. Untuk Setiap vector dalam kita peroleh
, ,
, , ,
Karena , , , himpunan ortonormal maka kita peroleh
, 1 dan , 0 if 1
Maka persamaan di atas dapat kita sederhanakan menjadi
,
Contoh :
4 3
! , 0, % ,
5 5
0,1,0 ,
3 4
! , 0, %
5 5
,
'
dan
,
(
'
1
4 3
7 3 4
1,1,1 0,1,0 ! , 0, % ! , 0, %
5
5 5
5 5 5
Perlunya Teorema 23 harus jelas dari contoh ini jika anda ingat bahwa untuk basisbasis takortonormal, biasanya perlu untuk memecahkan system persamaan supaya
vector dapat dinyatakan dalam basis.
Teorema 24
Jika S = { v1, v2, , vn } adalah basis ortogonal vector taknol dalam ruang hasil kali
dalam, maka S bebas linear.
Bukti:
Anggaplah
k1v1 + k2v2 + + knvn = 0
Untuk mendemonstrasikan bahwa S = {v1, v2, , vn} bebas linear, maka kita harus
buktikan bahwa k1 = k2 = = kn = 0.
Untuk setiap vi dalam S, jelaslah dari(4.27) bahwa
< k1v1 + k2v2 + + knvn, vi > = < 0, vi > = 0
ortonormal terhadap hasil kali dalam Euclides pada R3. Menurut teorema 24, vektorvektor ini membentuk himpunan bebas linear. Maka, karena R3 berdimensi tiga, S =
{v1, v2, v3} adalah basis ortonormal untuk R3.
Teorema 25
Misalkan V adalah ruang hasil kali dalam dan { v1, v2, , vr } adalah himpunan
ortonormal dari vector-vektor V. jika W menyatakan ruang yang direntang oleh v1,
v2, , vr , maka setiap vektur u dalam V dapat diungkapkan dalam bentuk
u= w1 + w2
dimana w1 terletak di W dan w2 ortogonal terhadap W dengan memisalkan
dan
Bukti :
Untuk membuktikan teorema tersebut, akan kami perlihatkan bahwa * terletak
di W, * ortogonal terhadap W, serta * *
*, *
+ + , , , , + +
*, * + + ,
+ + , , ,
, + +
+
/ /
+
/ /
/
/
*, * . , . , 0
Sehingga w ortogonal ,< , dengan kata lain ,< ortogonal W.
iii) * * , , + + , , + +
Jadi = ,- ,<
Contoh :
Misalkan & mempunyai hasil kali dalam Euclidis, dan misalkan >adalah subruang
?
'
, 0,
'
'
= ' , 1, '
Komponen u yang ortogonal terhadap > adalah
u proywu = (1, 1, 1) A
'
C
Teorema 26
Setiap ruang hasil kali dalam berdimensi berhingga taknol mempunyai sebuah
basis ortonormal.
Bukti:
Misalkan V adalah sebarang ruang hasil kali dalam berdimensi n taknol, dan
misalkan , , , adalah sebarang basis untuk V. Urutan langkahlangkah berikut menghasilkan basis ortonomal , , , untuk V.
Langkah 1. Misalkan . Vektor mempunyai norma 1.
Langkah 2. Untuk membangun vektor yang normanya 1 yang ortogonal terhadap
, kita hitung komponen yang ortogonal terhadap ruang > yang direntang oleh
dan kemudian normalisasikanlah komponen tersebut, yakni :
91:EFG
H 91:EFG H
91:EFG
,
,
91:EFG
>
,
91:EFI
H 91:EFI H
, ,
, ,
91:EFI
>
? 91:EFJ ?
H? 91:EFJ ? H
CONTOH:
Tinjaulah ruang vector R3 dengan hasil kali dalam Euclidis. Terapkanlah proses
Gram-Schmidt untuk mentransformasikan basis 1, 1, 1 , 0, 1, 1 ,
0, 0, 1 ke dalam basis ortonormal.
Pemecahan:
Langkah 1.
1, 1, 1
1 1 1
! ,
, %
3
3 3 3
Langkah 2.
91:EFG ,
0, 1, 1
1 1 1
! ,
, %
3 3 3 3
2 1 1
! , , %
3 3 3
Maka,
91:EFG
H 91:EFG H
2 1 1
2 1 1
! , , % !
,
, %
3 3 3
6
6 6 6
Langkah 3.
91:EFI , ,
0, 0, 1
1 1
0, ,
2 2
1 1 1
1
2 1 1
! ,
, %
!
,
, %
3 3 3 3
6
6 6 6
1
Maka,
91:EFI
1 1
1 1
2 !0, , % !0,
, %
2 2
H 91:EFI H
2 2
Jadi,
1 1 1
2 1 1
1 1
, % , !
,
, % , !0,
, %
! ,
3 3 3
6 6 6
2 2
Membentuk basis ortonormal untuk R3
Bukti :
Pembuktiannya terdiri dari dua bagian.
Pertama kita harus mencari vektor-vektor w1 dan w2 dengan sifat sifat yang
dinyatakan tersebut, dan kemudian kita harus perlihatkan bahwa vector-vektor ini
sajalah yang bersifat seperti itu
Menurut proses Gram-Schmidt, akan diperoleh nasis ortonormal {v1,v2,,vr} untuk
W, sehingga W=lin{v1,v2,,vr}. maka menurut teorema 25, vector vector
w1= proywu dan
w2= proywu
Akan mempunyai sifat sifat yang dinyatakan oleh teorema ini. Untuk melihat
apakah hanya vector vector ini yang bersifat seperti itu, misalkan bahwa kita dapat
juga menulis
u= w1 + w2
(4.32)
(4.33)
Tetap w2 w2 itu sendiri adalah vector di W, karena dari (4.33) vector tersebut
merupakan selisih dua vektor pada subruang W. Jadi w2 w2 harus orthogonal bagi
dirinya sendiri, yakni
<w2 w2,w2 w2> = 0
Akan tetapi hal ini akan berarti bahwa w2 w2 = 0 menurut aksioma 4 untuk hasil
kali dalam. Jadi w2 =w2 dan menurut (4.33) maka w1 = w1
Jika P adalah sebuah titik di ruang-3 dan W adalaha bidang yang melalui titik asal,
maka titik Q di w, yang terdekat ke P, diperoleh dengan menarik garis tegak lurus
OOOOOP maka jarak antara P dan W diberikan
dari P ke W. sehingga jika dimisalkan u =MN
oleh
91:EF
Dengan kata lain diantara semua vektor w di W maka vektor w = proywu akan
meminimumkan jarak *
C. Latihan
1. Misalkan P2 mempunyai hasil kali dalam 9, Q 0R SR 0 S 0 S.
Manakah bagian berikut yang membentuk himpunan ortonormal?
a.
T T ,
b. 1 ,
T
2. Misalkan T
T T ,
T , T
'
,
'
dan E
T T
R
R
DAFTAR PUSTAKA
Anton, Howard. (1990). Aljabar Linear Elementer. Jakarta: Balai Pustaka.