Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PRODUK PEMBIAYAAN TERHADAP

MINAT DAN KEPUTUSAN MENJADI NASABAH DI BANK SYARIAH

Bagja Sumantri
Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
sumantribagja@gmail.com

Abstrak: Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Produk Pembiayaan Terhadap Minat


dan Keputusan Menjadi Nasabah di Bank Syariah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat menjadi nasabah,
pengaruh kualitas pelayanan terhadap keputusan menjadi nasabah, pengaruh
produk pembiayaan terhadap minat menjadi nasabah dan pengaruh produk
pembiayaan terhadap keputusan menjadi nasabah. Penelitian ini merupakan
penelitian asosiatif kausal. Penelitian ini menggunakan simple random sampling dan
kuota sampling, sedangkan analisis data menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh positif kualitas pelayanan terhadap minat
menjadi nasabah. Kualitas pelayanan juga berpengaruh positif terhadap keputusan
menjadi nasabah. Penelitian ini juga menemukan bahwa produk pembiayaan juga
berpengaruh positif terhadap minat menjadi nasabah. Produk pembiayaan juga
berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah. Selain itu minat menjadi
nasabah juga berpengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah.

Kata kunci: kualitas pelayanan, produk pembiayaan, bank syariah

Abstract: The Effecs of Service Quality and Financing Product on The Interest and
Decision in Becoming A Customer of Sharia Banks. This study aims to investigate the
effect of service quality on the interest in becoming a customer, the effect quality
service on the decision in becoming a customer, the effect financing of product on
the interest in becoming a customer, the effect of financing product on the decision
in becoming a customer, and the effect of the interest in becoming a customer on
the decision in becoming a customer. This was a causal associative study. The
research use by means simple random sampling and quota sampling techniques, an
were analysed by means of the path analysis. The results of the study show that
there is a positive effect of service quality on the interest becoming a customer.
Service quality also has a positive effect on the decisions in becoming a customer.
The study also finds out that there is a positive effect of financing product on the
interest in becoming a customer. Financing product also has a positive effect on the
decision in becoming a customer. In additionthe interest in becoming a customer has
a positive effect on th decision in becoming customer.

Keywords: Quality service, financing product, sharia bank.

PENDAHULUAN pengembalian uang nasabah yaitu dengan


Perkembangan dunia perbankan sampai sistem bunga dan bagi hasil. Bank
saat ini semakin kompleks. Berbagai macam konvensional menggunakan sistem bunga
jenis produk dan sistem usaha ditawarkan dan bank syariah menggunakan sistem bagi
oleh masing-masing bank. Hal yang paling hasil.
mencolok adalah adanya dua sistem

141
Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2014

Seiring berjalannya waktu produk- didunia. Hal ini tentunya cukup


produk transaksi syariah cukup diminati menguntungkan Indonesia, karena dengan
oleh banyak orang. Dengan perkembangan jumlah penduduk muslim yang cukup besar
tersebut memaksa Bank Indonesia (BI) menjadi salah satu faktor pendukung
menciptakan sebuah terobosan yaitu perkembangan bank syariah yang ada di
munculnya PBI No. 8/3/PBI/2006, yang Indonesia. Dalam penilaian Global Islamic
diharapkan mampu mendorong Financial Report (GIFR) tahun 2011,
kemampuan sistem perbankan nasional Indonesia menduduki urutan keempat
dalam melayani dan menyediakan negara yang memiliki potensi
kemudahan bertransaksi syariah. Peraturan pengembangan keuangan syariah setelah
inilah yang menjadi landasan dasar bagi Iran, Malaysia, dan Saudi Arabia. Hal ini
cabang bank konvesnsional yang telah didasari oleh beberapa aspek dalam
memiliki Unit Usaha Syariah dalam perhitungan indeks, jumlah bank syariah,
melaksanakan transaksi syariah. jumlah lembaga keuangan non-bank
Bank syariah yang ada di Indonesia syariah, maupun aset keuangan syariah
memang berkembang cukup signifikan. Hal (Alamsyah: 2012).
ini ditandai dengan jumlah bank syariah Akan tetapi jika kita bandingkan dengan
yang ada di Indonesia mengalami negara Malaysia, jumlah market share
peningkatan tiap tahunnya. Berdasarkan Malaysia masih lebih besar dibanding
data yang didapat dari statistik Bank Indonesia, sampai akhir 2012 Malaysia
Indonesia sampai September 2013, jumlah sudah mencapai 24% sedangkan Indonesia
kantor pusat, kantor cabang pembantu, baru mencapai 5% (Sula, 2012). Hal ini
hingga kantor kas bank syariah mengalami disebabkan karena pengenalan bank syariah
peningkatan yang cukup signifikan. Dari data terhadap masyarakat di Malaysia memang
tersebut kantor pusat mengalami lebih dulu dibandingkan dengan Indonesia.
peningkatan sebesar 4,6%, kantor cabang Di Indonesia bank syariah mulai didirikan
pembantu mengalami peningkatan 14,2% pada tahun 1992 sedangkan di Malaysia
serta kantor kas mengalami peningkatan sejak tahun 1983, bahkan selama periode
5,6%. Perkembangan juga terjadi pada 1992-1998 perkembangan bank syariah
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam cukup lambat yaitu hanya ada 1 unit bank
perbankan syariah mengalami peningkatan syariah.
sebesar 9,5% dari tahun sebelumnya (Bank Meningkatkan perbankan syariah, tidak
Indonesia). hanya didukung oleh sumberdaya manusia
Dengan peningkatan yang tersebut yang profesional dan memiliki pengalaman
tentunya tidak menutup kemungkinan praktis dalam sistem perbankan, akan tetapi
bahwa suatu saat Indonesia akan menjadi juga dipengaruhi faktor-faktor lain. Faktor-
global player keuangan syariah di dunia. faktor tersebut antara lain, kesadaran umat
Pernyataan tersebut didasarkan karena islam untuk berbisnis secara syariah dan
Indonesia merupakan salah satu negara menabung.
dengan penduduk muslim terbesar yang ada

142
Pengaruh Kualitas Pelayanan…. (Bagja Sumantri)

Dalam rangka untuk meningkatkan dimiliki untuk daerah Sleman sebesar


minat masyarakat menabung di bank 51,94% sementara untuk daerah kota
syariah, ada beberapa aspek yang perlu Yogyakarta sebesar 79,6%.
diperhatikan, komponen tersebut mencakup Melihat potensi yang dimiliki kota
tangible, responsively, assurance, reality dan Yogyakarta sebagai salah satu provinsi
empathy. Di samping itu, nasabah akan puas dengan komposisi masyarakatnya yang
bila komponen tersebut dapat terpenuhi cukup heterogen, tentunya memiliki suatu
secara lengkap. potensi besar bagi perkembangan
Pelayanan di sini menurut Kotler (2002: perbankan syariah, karena target nasabah
83) adalah setiap tindakan atau kegiatan menjadi jauh lebih variatif. Melihat begitu
yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak besarnya potensi perbankan syariah yang
kepada pihak lain, yang pada dasarnya ada di Yogyakarta sedangkan FDR yang
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan masih jauh dari standar minimal serta
kepemilikan apapun, di mana pelayanan jumlah aset yang ada tidak sebanding
merupakan perilaku produsen dalam dengan jumlah bank menjadi suatu
rangka memenuhi kebutuhan dan permasalahan sendiri dalam pengelolaan
keinginan konsumen demi tercapainya bank syariah di Yogyakarta.
kepuasan pada konsumen itu sendiri.
Bank syariah sebenarnya sudah METODE
menawarkan beragam produk perbankan. Penelitian ini merupakan penelitian
Produk-produk bank syariah mencakup Al- asosiatif kausal yang bertujuan untuk
wadi’ah (simpanan), pembiayaan dengan menganalisis hubungan antara satu variabel
bagi hasil (Al-musyarakah dan Al- dengan variabel lainnya atau bagaimana
mudharabah,), Bai’al-Murabahah, suatu variabel memengaruhi variabel lain.
Bai’assalam, Bai’Al-istih’na, Al-Ijarah Analisis data penelitian ini menggunakan
(Leasing), Al-Kafalah (garansi). Produk- pendekatan kuantitatif.
produk bank syariah memiliki perbedaan Populasi dalam penelitian ini adalah
yang sangat mendasar dengan bank seluruh nasabah bank syariah di Kota
konvensional dan hal inilah yang menjadi Yogyakartayang berjumlah 10 bank syariah.
daya tarik bagi masyarakat untuk menabung Jumlah sampel yang diambil dalam
di bank syariah. penelitian ini menggunakan simple random
Perkembangan bank syariah yang pesat sampling dan kuota sampling sehingga
di Indonesia juga terjadi di Yogyakarta. jumlah sample dari penelitian ini adalah 4
Sampai saat ini, jumlah bank syariah yang bank syariah dan 100 nasabah di 4 bank
ada di Yogyakarta selalu mengalami syariah Kota Yogyakarta.
peningkatan di tiap tahunnya hanya saja Teknik pengumpulan data dalam
Financing Deposit Ratio (FDR) yang dimiliki penelitian ini menggunakan instrumen
masih belum cukup besar jika dibandingkan angket untuk mengumpulkan data kualitas
dengan beberapa provinsi lain, dimana FDR pelayanan, produk pembiayaan, minat dan
yang dimiliki hanya sebesar 77,4%. FDR yang keputusan menjadi nasabah. Adapun

143
Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2014

indikator untuk mengukur variabel kualitas Langkah selanjutnya yaitu membangun


pelayanan adalah bukti langsung, diagram jalur, menerjemahkan diagram jalur
keandalan, daya tanggap, jaminan dan ke persamaan struktur, menerjemahkan
empati. Instrumen untuk mengukur produk hipotesis, dan menilai besarnya koefisien
pembiyaan disusun berdasarkan beberapa jalur.
faktor yaitu persepsi nasabah tentang
pembiayaan bank syariah yang lebih adil, HASIL DAN PEMBAHASAN
pembiayaan bank syariah yang lebih Data penelitian berupa hasil angket dari
menarik dan bermanfaat. Instrumen untuk variabel kualitas pelayanan (X1), produk
mengukur minat menjadi nasabah disusun pembiayaan (X2), minat menjadi nasabah
berdasarkan beberapa faktor pendapat (Y1) dan keputusan menjaid nasbah (Y2).
nasabah tentang perhatian mereka kepada Untuk menguji pengaruh variabel bebas
bank syariah, adanya perasaan senang terhadap variabel terikat digunakan sampel
terhadap pelayanan yang diberikan bank sebanyak 100 nasabah bank syariah di Kota
syariah dan adanya keingingan atau Yogyakarta.
dorongan untuk menjadi nasabah bank Setelah dilakukan analisis jalur dengan
syariah. Instrimen keputusan diukur melalui program AMOS versi 21, koefisien
2
determinasi (R ) menunjukan sumbangan
persepsi nasabah tentang produk yang
ditawarkan serta persepsi nasabah tentang pengaruh X1 dan X2 secara serentak
fasilitas. terhadap Y1 sebesar 0,388, berarti 38,8%
Data yang sudah terkumpul selanjutnya minat menjadi nasabah dipengaruhi oleh
dilakukan analisis jalur dengan AMOS versi kualitas pelayanan (X1) dan produk
21. Adapun langkah-langkahnya yaitu: pembiayaan (X2), sedangkan sisanya
menilai kriteria goodness of fit yang meliputi sedangkan sisanya 61,2 % dipengaruhi oleh
uji asumsi dasar (prasyarat analisis) yakni uji faktor lain yang tidak diteliti. Sedangkan
normalitas, uji linearitas, dan uji pengaruh kualitas pelayanan (X1) dan
multikolinearitas, melihat ada tidaknya produk pembiayaan (X2), minat menjadi
offending estimate yakni variance error yang nasabah (Y1) secara bersama-sama
negatif, standardized coefficient yang terhadap keputusan menjadi nasabah (Y2)
mendekati 1,0 dan adanya standart error sebesar 0,503, berarti 50,3% keputusan
yang tinggi, melakukan penilaian overall menjadi nasabah (Y2) dipengaruhi kualitas
model fit dengan berbagai kriteria penilaian pelayanan (X1), produk pembiayaan (X2)
model fit yakni likelihood-ratio chi-square dan minat menjadi nasabah (Y1). Sedangkan
(nilai chisquare diharapkan kecil), GFI (nilai sisanya sebesar 49,7% berasal dari faktor
yang direkomendasikan adalah ≥ 0,90), lain yang tidak diteliti.
RMSEA dengan nilai < 0,05 merupakan ukuran Pada penelitian ini menemukan bahwa
good fit, sedangkan < 0,08 merupakan ukuran semakin tinggi persepsi nasabah tentang
reasonable fit, AGFI yang diharapkan sebesar kualitas pelayanan akan meningkatkan
≥ 0,90. minat seseorang untuk menjadi nasabah di
bank syariah. Hal ini sesuai dengan hasil

144
Pengaruh Kualitas Pelayanan…. (Bagja Sumantri)

penelitian yang dilakukan oleh Cahyani Hasil penelitian menunjukkan bahwa


(2013), dimana dalam penelitiannya semakin tinggi persepsi nasabah tentang
tersebut mengungkapkan bahwa ada kualitas pelayanan maka semakin besar
pengaruh positif antara kualitas pelayanan kemungkinan seseorang untuk mengambil
terhadap minat. Seperti yang Kotler keputusan menjadi nasabah di bank syariah
(2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan tersebut. Hal ini mendukung penelitian
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh yang dilakukan oleh Sudartik (2012) yang
suatu pihak kepada pihak lain, yang pada menyatakan ada pengaruh positif dan
dasarnya tidak berwujud dan tidak signifikan kualitas pelayanan terhadap
mengakibatkan kepemilikan apapun, keputusan menjadi nasabah. Kotler (2002:
dimana pelayanan merupakan perilaku 206) mengungkapkan salah satu faktor yang
produsen dalam rangka memenuhi mempengaruhi konsumen (nasabah) dalam
kebutuhan dan keinginan konsumen demi mengambil keputusan adalah pelayanan
tercapainya kepuasan pada konsumen itu atau service yang ditawarkan bank terhadap
sendiri. Jika konsumen merasa konsumennya. Oleh karena itu peningkatan
kebutuhannya dapat terpenuhi atau mampu kualitas pelayanan merupakan salah satu
melebihi yang diperkirakan maka semakin upaya untuk meningkatkan konsumen untuk
tinggi juga minat konsumen akan memutuskan menjadi nasabah di bank
meningkat. Oleh karena itu kualitas syariah.
pelayanan berpengaruh untuk Semakin tinggi persepsi nasabah tentang
meningkatkan minat menjadi nasabah bank produk pembiayaan bank syariah maka
syariah. semakin besar kemungkinan seseorang
Semakin tinggi persepsi nasabah untuk mengambil keputusan menjadi
terhadap produk pembiayaan maka semakin nasabah bank syariah. Hal ini mendukung
besar minat untuk menjadi nasabah. Sesuai penelitian yang sudah dilakukan oleh
dengan fakta yang ada bahwa minat Hutabarat (2010) yang menyatakan ada
masyarakat terhadap bank syariah semakin pengaruh positif dan signifikan produk bank
besar sehingga memaksa Bank Indonesia syariah terhadap keputusan menjadi
(BI) mengeluarkan PBI No. 8/3/PBI/2006, nasabah. Selain itu Kotler (2002: 206)
dimana BI memperbolehkan bank mengungkapkan salah satu faktor yang
konvensional yang telah memiliki Unit mempengaruhi konsumen (nasabah) dalam
Usaha Syariah (UUS) melaksanakan mengambil keputusan adalah harga. Harga
transaksi syariah. Hal ini menunjukkan disini menyangkut sistem pembiayaan yang
bahwa masyarakat lebih tertarik dilakukan oleh bank syariah.
bertransaksi dengan pola-pola pembiayaan Semakin tinggi minat menjadi nasabah
yang ditawarkan oleh bank syariah. Oleh maka semakin tinggi juga kemungkinan
karena itu produk bank syariah berpengaruh seseorang memutuskan untuk menjadi
untuk meningkatkan minat menjadi nasabah nasabah di bank syariah. Menurut Anwar
bank syariah. (2001: 281) bahwa minat adalah perhatian
kesukaan atau kecenderungan hati terhadap

145
Jurnal Economia, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2014

suatu hal. Apabila seseorang memiliki minat Ketiga terdapat pengaruh positif kualitas
yang lebih terhadap bank syariah maka pelayanan terhadap keputusan menjadi
semakin tinggi juga keinginannya untuk nasabah bank syariah di Kota Yogyakarta.
mengambil keputusan menjadi nasabah di Hal ini dari hasil perhitungan nilai koefisien
bank syariah. jalur standar sebesar 0,415 dan critical ratio
Dari ketiga variabel yang diteliti yang sebesar 5,327 dengan probabilitas 0,000
diduga mempengaruhi keputusan menjadi (p<0,05).
nasabah yaitu kualitas pelayanan, produk Keempat terdapat pengaruh positif
pembiayaan dan minat menjadi nasabah. produk pembiayaan terhadap keputusan
Ada tiga variabel yang terbukti berpengaruh menjadi nasabah bank syariah di Kota
positif dan signifikan yaitu, kualitas Yogyakarta. Hal ini dari hasil perhitungan
pelayanan, produk pembiayaan dan minat. nilai koefisien jalur standar sebesar 0,263
Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh dan critical ratio sebesar 2,926 dengan
lebih dominan yaitu sebesar 41,5%, produk probabilitas 0,005 (p<0,05).
pembiayaan sebesar 26,3% sedangkan Kelima terdapat pengaruh positif minat
minat sebesar 21,6%. Hal ini menunjukkan menjadi nasabah terhadap keputusan
bahwa faktor eksternal dan internal yakni menjadi nasabah bank syariah di Kota
kualitas pelayanan, produk pembiayaan dan Yogyakarta. Hal ini dari hasil perhitungan
minat menjadi nasabah memiliki pengaruh nilai koefisien jalur standar sebesar 0,216
bersama-sama terhadap keputusan menjadi dan critical ratio sebesar 2,382 dengan
nasabah. probabilitas 0,017 (p<0,05).

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil penelitian dan Alamsyah, H. (2012) Perkembangan dan
pembahasan dapat ditarik beberapa Prospek perbankan syariah Indonesia.
kesimpulan. Pertama terdapat pengaruh Ceramah Ilmiah Ikatan Ahli Ekonomi
positif kualitas pelayanan terhadap minat Islam
menjadi nasabah bank syariah di Kota Anwar, D. (2001) Kamus Lengkap Bahasa
Yogyakarta. Hal ini dari hasil perhitungan Indonesia. Jakarta: PT. Rosda Karya.
nilai koefisien jalur standar sebesar 0,185 Bank Indonesia. (2013) Data SPI periode
dan critical ratio sebesar 2,194 dengan tahun 2006 Ditulis dalam spasi tunggal
probabilitas 0,028 (p>0,05). atau at least 12pt, antardaftar pustaka
diberi jarak 1 spasi.
Kedua terdapat pengaruh positif produk
pembiayaan terhadap minat menjadi Bank Indonesia. (2013) Statistik Perbankan
Syariah Juni 2013. www. bi.go.id diakses
nasabah bank syariah di Kota Yogyakarta.
pada tanggal 27 November 2013
Hal ini dari hasil perhitungan nilai koefisien
Bank Indonesia. (2013) Statistik Perbankan
jalur standar sebesar 0,531 dan critical ratio
Syariah September 2013. www. bi.go.id
sebesar 6,284 dengan probabilitas 0,000 diakses pada tanggal 27 November 2013
(p<0,05).
Cahyani, A.F. (2013) Pengaruh persepsi
bunga bank dan kualitas pelayanan

146
Pengaruh Kualitas Pelayanan…. (Bagja Sumantri)

terhadap minat menabung pada Bank Gunandan. Skripsi, tidak dipublikasikan:


BNI Syariah di Kota Semarang. Jurnal: Universitas Negeri Semarang.
Universitas Diponegoro Semarang. Sula, S. (2012) Market Share Perbankan
Hutabarat, S. (2010) Faktor-faktor yang Syariah Indonesia Jauh tertinggal dari
mempengaruhi keputusan masyarakat Malaysia. diakses pada 27 November
menjadi nasabah bank Syariah di 2013 www.detik.com Undang-undang RI
Pekanbaru. Jurnal: Universitas Riau. No. 10 Tahun. 1998. Tentang perubahan
atas UU No. 7 Tahun 1992 Tentang
Kotler, P. (2001) Manajemen Pemasaran:
Perbankan. Jakarta
Analisis Perencanaan dan Implementasi
Kontrol. Jakarta: Salemba Empat Undang-undang RI No. 10 Tahun. 1998.
Tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun
Sudartik. (2009) Pengaruh kualitas
1992 Tentang Perbankan. Jakarta
pelayanan dan periklanan terhadap
keputusan nasabah dalam menabung Undang-undang RI No. 21 Tahun. 2008
pada PT BPR Semarang Margatama Perbankan Syariah. Jakarta

147

Anda mungkin juga menyukai