Halaman
Ortogonalitas .................................................................................................................................... 1
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Ortogonalitas.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tatabahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Metalurgi serbuk logam ini
dapat memberi manfaat terhadap pembaca.
Penyusun
ii
ORTOGONALITAS
X.1. Ortogonalitas
Menggunakan hasil kali dalam dapat digunakan untuk mendefinisikan dua
vektor tegak lurus atau tidak.
Definisi X.1.
Dua vektor u dan v pada suatu ruang hasil kali dalam dikatakan saling tegak lurus
jika (u,v) = 0.
Contoh X.2.
Diberikan 𝑃2 dengan hasil kali dalam
1
(𝑝, 𝑞) = ∫−1 𝑝(𝑥)𝑞(𝑥)𝑑𝑥
(𝑝, 𝑞) = ∫ 𝑥𝑥 2 𝑑𝑥 = (𝑝, 𝑞) = ∫ 𝑥 3 𝑑𝑥 = 0
−1 −1
Karena (p,q) = 0 maka vector p = x dan q = 𝑥 2 tegak lurus relative terhadap hasil
kali dalam yang diberikan.
Teorema berikut merupakan bentuk umum teorema Pythagoras.
Teorema X.3.
Jika u dan v vektor-vektor yang saling tegak lurus pada suatu ruang hasil kali
dalam maka
‖𝑢 + 𝑣‖2 = ‖𝑢‖2 + ‖𝑣‖2
Bukti.
Karena u dan v saling tegak lurus maka (u,v) = 0, sehingga
Definisi X.4.
Diberikan W ruang bagian dari ruang hasil kali dalam V. Suatu vektor u di
dalam V dikatakan tegak lurus W jika vektor u tegak lurus terhadap setiap
vektor di dalam W dan himpunan semua vektor di V yang tegak lurus terhadap
W disebut komplemen orthogonal dari W dan dinotasikan dengan 𝑊 ⊥.
Sifat yang berhubungan dengan komplemen orthogonal diberikan dalam
teorema berikut.
1
Teorema X.5.
Jika W adalah ruang bagian dari ruang hasil kali dalam berdimensi berhingga
V, maka
1. 𝑊 ⊥ adalah ruang bagian dari V
2. 𝑊 ∩ 𝑊 ⊥ = {0}
3. (𝑊 ⊥ )⊥ = 𝑊
Bukti
Hanya dibuktikan bagian (1) saja. Karena (0,w) = 0 untuk setiap vector 𝑤 𝜖 𝑊,
maka 0 𝜖 𝑊 ⊥ sehingga 𝑊 ⊥ ≠ , selanjutnya dibuktikan bahwa 𝑊 ⊥ tertutup
terhadap penjumlahan dan pergandaan scalar.
Diambil sebarang vector u dan v di 𝑊 ⊥ , sebarang scalar k dan sebarang
vector w di W.
Menurut definisi 𝑊 ⊥ diperoleh (u,w) = 0 dan (v,w) = 0 dan dengan sifat
hasil kali dalam diperoleh
(𝑢 + 𝑣, 𝑤) = (𝑢, 𝑤) + (𝑣, 𝑤) = 0 + 0 = 0
(𝑘𝑢, 𝑤) = 𝑘(𝑢, 𝑤) = 𝑘0 = 0
Teorema X.6.
Jika A matriks 𝑚 × 𝑛, maka
1. Ruang null dari A dan ruang baris dari A adalah komplemen
orthogonal di 𝑅 𝑛 relatif terhadap hasil kali dalam Euclidean
2. Ruang null dari 𝐴𝑇 dan ruang kolom dari A adalah komplemen
orthogonal di 𝑅 𝑛 relatif terhadap hasil kali dalam Euclidean.
Bukti.
(a). Misal vector v orthogonal dengan setiap vector di dalam ruang baris dari
A, maka v orthogonal dengan vector-vektor 𝑟1 , 𝑟2 , … . , 𝑟𝑛 yang merupakan
baris-baris dari A, yaitu
𝑟1 . 𝑣 = 𝑟2 . 𝑣 = ⋯ = 𝑟𝑛 . 𝑣 = 0.
(b). karena ruang kolom dari A adalah ruang baris dari 𝐴𝑇 , maka pernyataan
terbukti dari hasil pada bagian (a) untuk 𝐴𝑇 .
2
Exercise Set 3.3
3. A. 𝑣1=(2,3),𝑉2 =(3,2)𝑂𝑟𝑡𝑜𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑗𝑖𝑘𝑎=0
𝑢𝑣=𝑉1 .𝑉2 =(2.3)+(3)(2)
=6+6
= 12
Karena hasilnya ≠ 0
Maka ; bukan ortogonal
B. 𝑣1 = (−1,1), 𝑣2 = (1,1)
𝑢. 𝑣 = 𝑣1 . 𝑣2 = (−1)(1) + (1)(1)
= -1+1
=0
Orthogonal.
3
DAFTAR PUSTAKA
http://googebra.blogspot.co.id/2014/11/orthogonal-vector-vektor-ortogonal.html
http://www.blogaritma.net/2015/10/ortogonal-dan-pembahasan.html