TURUNAN ( BAGIAN II )
Di susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Dasar
Dosen Pengampu : Mega silfia dewy,S.Pd.,M.Pd.T
Di susun Oleh :
Kelompok 8
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan Nikmat serta Hidayah-Nya
terutama Nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Matematika Dasar dengan materi Turunan( Bagian II ). Makalah ini dibuat bertujuan
untuk menambah ilmu dan wawasan.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada Teknik
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep turunan fungsi sering sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
ilmu matematika atau ilmu yang lainnya.Sebut saja dalam bidang ekonomi digunakan untuk
menghitung berupa, biaya total atau total penerimaan, dan masih banyak lagi. Kegunaan tersebut
yang sering kita ketahui ialah menghitung garis singgung suatu kurva atau fungsi dan kecepatan.
Selain itu juga, konsep turunan ini juga sering digunakan untuk laju pertumbuhan organisme
(biologi), keuntungan marjinal (ekonomi), kepadatan kawat (fisika) dan laju pemissahan (kimia).
Kegunaan itu semua pada dasarnya memiliki konsep yang sama yaitu konsep turunan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui aturan rantai
2. Untuk mengetahui turunan tingkat tinggi
3. Untuk mengetahui diferensiasi implisit
4. Untuk mengetahui laju yang berkaitan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aturan Rantai
Teorema A Aturan Rantai
Misalkan y = f(u) dan u = g(x0. Jika g terdiferensiasikan di x dan f terdiferensiasikan di u = g(x),
maka fungsi komposisi f o g yang didefinisikan sebagai (f o g) (x) = f(g(x)) terdiferensiasikan di
x dan
(f o g)'(x) = f ' (g(x))g'(x)
Dx(f(g(x)) = f ' (g(x))g'(x)
dy dy du
=
dx du dx
Contoh 1
Diketahui y = (2x2 – 4x + 1) 60. Tentukan Dxy
Misalkan y = u60 dan u = 2x2 – 4x + 1. Sehingga f(u) = u60 dan u = g(x) = 2x2- 4x + 1 maka
Dxy = Dxf (g(x))
= f ' (u)g'(x)
= (60u59)(4x-4)
= 60(2x2-4x + 1)59(4x-4)
Contoh 2
1 dy
Diketahui y = Tentukan
¿¿ dx
1
Misalkan y = 3 = u-3 dan u = 2x5-7. Sehingga
u
dy dy du
=
dx du dx
= (-3u-4)(10x4)
−3
= 4 (10x4)
u
4
= −30 x
¿¿
Contoh 3
Hitunglah Dt ¿
(t ¿¿ 3−2 t+ 1)
Misalkan y = u13 dimana u = ¿ . Dengan menggunakan aturan rantai ditambah
t 4 +3
aturan pembagian memberikan
3 3 3
t −2t +1 13 t −2t +1 12 t −2t +1
Dt( 4 ) = 13( 4 ) Dt ( 4 )
t +3 t +3 t +3
3
t −2t +1 12
= 13 ( 4
)
t +3
t 4 +3 ¿ ( 3 t 2−2 )−(t 3−2 t+1)(4 t 3 ) ¿
¿¿
3 6 4 3 2
t −2t +1 12 −t +6 t −4 t +9 t −6
= 13( 4 ) 4 2
¿
t +3 t +3 ¿
Contoh 4
Tentukanlah F'(y) dimana F(y) = y sin y2. Dengan menggunakan aturan perkalian untuk
perkalian antara y dengan sin y2 dan aturan rantai untuk turunan sin y2 menjadi
F'(x) = yDy ¿sin y2] + sin y2 Dy [y]
= y (cos y2) Dy (y2) + sin y2(1)
= 2y3 cos y2 + sin y2
Contoh 5
d 1 d
Tentukanlah = (2x-1¿−3
dx ¿ ¿ dx
d
= -3(2x-1)-3-1 (2x-1)
dx
= -3(2x-1)-4(2)
−6
=
¿¿
Contoh 6
Tentukanlah ekspresi turunan untuk fungsi-fungsi berikut dengan syarat F diferensiabel.
(a) Dx (F(x3))
(b) Dx [(F(x))3]
Jawaban :
(a) Misalkan u = x3 sehingga F(x3) = F(u). Maka Dx F(x3) = F'(x3) = 3x2F'(x3)
(b) Misalkan u = F(x) sehingga F(x)3 = u3. Dengan aturan
Pangkat dan aturan rantai,
Dx[(F(x))3] = 3[F(x)]2 Dx (F(x)) = 3[F(x)]2F'(x)
Contoh 7
Tentukanlah Dx sin3 (4x). Ingat bahwa sin3 (4x) = [sin (4x)]3
Dx sin3 (4x) = Dx [sin (4x)]3
= 3[sin (4x)]3-1 Dx sin (4x)
= 3[sin (4x)]2 cos (4x) Dx (4x)
= 3[sin (4x)]2 cos (4x)(4)
= 12 cos (4x) sin (4x)]2
Contoh 1
3 4 1
d y d y d 2y
Misalkan y = sin 2x. Carilah 3
, 4 dan 1 .
dx dx dx 2
dy
=2 cos 2 x
dx
2
d y 2
2
=−2 sin 2 x
dx
3
d y 3
3
=−2 cos 2 x
dx
4
d y 4
4
=2 sin 2 x
dx
5
d y 5
5
=2 cos 2 x
dx
⋮= ⋮
12
d y 12
12
=2 sin 2 x
dx
Contoh 2
Suatu benda bergerak di sepanjang garis horizontal dengan posisinya setiap saat dituliskan
sebagai
S(t) = t3 – 12t2 + 36t – 30
dimana s jarak dalam satuan kaki dan t dalam detik.
(a) Kapankah ketika lajunya 0 ?
(b) Kapankah lajunya positif ?
(c)Kapankah benda bergerak kea rah kiri (arah negatif ) ?
(d) Kapankah percepatannya positif ?
Jawaban contoh 2
ds
(a) v = = 3t2 – 24t + 36 = 3(t-2)(t-6). Sehingga kecepatan v = 0 saat t = 2 dan t = 6
dt
(b) v > 0 ketika (t-2)(t-6) > 0, yaitu saat t pada interval waktu (-∞,2) Ս (6,∞)
(c) Benda bergerak kea rah kiri, saat v < 0 atau (t-2)(t-6) < 0 yaitu saat t pada interval waktu
(2,6)
dvd
(d) a = =¿ 6t – 24 = 6(t – 4) sehingga a> 0 saat t > 4
dt
Jarak dari pengamat ke titik awal pelepasan balon sejauh 150 kaki
tidak berubah ketika waktu t bertambah. Sedangkan jarak antara
pengamat dengan balon s dan jarak antara titik pertama balon
dilepaskan dan posisi balon h berubah ketika t waktu bertambah.
Hubungan antara variabel-variabel tersebut sesuai dengan teorema
phytagoras
s2 = h2 + (150)2
Dengan menurunan secara implisit kedua ruas terhadap t diperoleh
Jadi, ketika ketinggian balon h = 50 kaki, jarak pengamat dan balon bertambah
8 kaki
dengan laju =
√ 10 detik
Contoh 2
3
kaki
Air dialirkan ke dalam sebuah tangki berbentuk kerucut terbalikdengan debit/laju 8 . Jika
menit
tinggi tangki adalah 12 kaki dan radius atau jari-jari tangki adalah 6 kaki, seberapa cepat
ketinggian air bertambah ketika ketinggian air tersebut adalah 4 kaki.
Misalkan h dinotasikan sebagai ketinggian air dan r merupakan radius atau jari-jari permukaan
air.
3
kaki dV
Volume air V di dalam tangki bertambah dengan laju 8 atau = 8 Akan dicari seberapa
menit dh
dh
cepat ketinggian air bertambah atau ketika h = 4.
dt
1 2
Hubungan antara V dengan h dapat dituliskan sebagai V= =π r h . Karena radius r dan laju
3
pertambahan radius r tidak kita perlukan, maka kita dapat menentukan nilai r yang bergantung
pada h yang memenuhi
r 6
=
h 12
h
r=
2
3
1 2 1 πh
sehingga V = =π r h menjadi V= =π ¿ h =
3 3 12
3
πh
Dengan menurunkan kedua ruas secara impilist pada V = diperoleh
12
3
dV kaki
sehingga ketika h = 4 kaki dan =8
dt menit
PROSEDUR SISTEMATIS
Berdasarkan contoh 1 dan 2 dapat kita simpulkan langkah-langkah atau prosedur sistematis
untuk menyelesaikan masalah laju berkaitan ini adalah
1. Mendefinisikan variabel-variabel yang terlibat
2. Tuliskan semua yang diketahui dalam soal tentang variabel-variabel dan informasi yang
terkandung di dalamnya
3. Menentukan hubungan antar variabel
4. hubungan antar variabel diturunkan secara implisit
5. Memperoleh nilai variabel lain kemudian substitusi data-data yang diketahui dan nilai
variabel lain ke persamaan step 4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan mempelajari turunan, maka dapat mempermudah kita dalam menyelesaikan masalah-
masalah yang berkaitan dengan fungsi, integral, dan bidang kalkulus lainnya. Turunan juga dapat
digunakan untuk menggambarkan grafik suatu fungtsi aljabar, yaitu dengan menggunakan
penerapannya.
3.2 Saran
Demikianlah makalah matematika dasar ini, makalah ini tentunya masih banyak kekurangan
yang harus dilengkapi untuk mencapai kesempurnaan. Kami hanyalah manusia biasa yang penuh
dengan kekurangan. Untuk itu penulis mohon dengan segala kerendahan hati untuk memberikan
saran dan kritik yang bersifat membangun dengan harapan agar makalah ini bisa lebih sempurna.