Anda di halaman 1dari 13

Nama : Yudha Pranata

NIM : D1011191080

Tugas Dasar Dasar Rekayasa Transportasi

A. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi


Perencanaan transportasi adalah suatu perencanaan terkait prasarana
transportasi seperti jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan serta sarana untuk
mendukung sistem transportasi yang efisien, aman dan lancar serta berwawasan
lingkungan.

Tujuan Dasar Perencanaan transportasi adalah untuk memperkirakan jumlah


dan lokasi kebutuhan akan transportasi (jumlah perjalanan, baik untuk angkutan
umum ataupun angkutan pribadi) pada masa yang akan datang (tahun rencana) untuk
kepentingan kebijaksanaan investasi perencanaan transportasi shg efektif, efisien &
ekonomis. Prosesnya, diawali dengan identifikasi awal mengapa perencanaan
diperlukan, dilanjutkan dengan pengumpulan informasi mengenai pola perjalanan
melalui survai asal tujuan beserta pengumpulan data sekunder, modelling dan
dilanjutkan dengan membuat perkiraan permintaan dimasa yang akan datang.
Selanjutnya dirumuskan kebijakan untuk menghadapi masa yang akan datang dan
sebagai tahapan terakhir adalah penyusunan rumusan rencana yang akan
dikembangkan pada masa yang akan datang beserta jadwal waktunya.

Peranan transportasi umumnya ditinjau dari berbagai sektor,antara lain:

1).-Peranan ekonomi: memperluas jangkauan kegiatan ekonomi, -alternatif SDA yang


lebih bermutu dan murah, -sistem produksi dan distribusi lebih terkoordinir, dll.

2)Peranan sosial: -memungkinkan manusia hidup menetap dan tetap dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya, -menambah variasi kegiatan, -memperluas skala pergaulan, dll.

3)Peranan politik: -membantu pemerintah mendapat/memberikan informasi keseluruh


wilayah lebih cepat dan efisien, -pelaksanaan hukum dan sistem peradilan yang
merata, -koordinasi militer dan keamanan lebih terjamin, dll.
4)Peranan kewilayahan: -pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, -fungsi
pemindahan keseluruh wilayah, >Aktif : sebagai infrastruktur/generating factor/trade
follow the ships, >Pasif : sebagai servicing factor/ faktor penunjang/ships follow the
trade. 4)Peranan lingkungan: -polusi (udara, suara, tanah, air, getaran/vibrasi),
-konsumsi energi, konsumsi lahan, estetika, dll.

Proses perencanaan konvensional & dg pelibtn partsipasi msyrkat.

Pentingnya perencanaan transportasi : Tujuannya untuk mengatasi masalah yg ad,


melayani kebuthun secra optiml, mencgah maslh yg akn terjadi, memprsiapkn solusi
permasalahn yg akan terjadi pda masa depan, memaksimalkn daya n dana yg
diperlukn agar diperolh hasil dan daya guna yg maksimal. Kenapa pertumbuhn &
perkmbngan transportasi membutuhkn perencanaan transportasi (menurut overgard):

-untuk tujuan yg lbh baik d masa dpan, -memprtimbngkn keterbtsan sumbr daya,

-menydri adanya kendala&limitasi, -menuju efisiensi&efektifitas. Konsep-konsep


perencanaan :

– Perencanaan transportasi adalah suatu proses mulai dari definisi masalah hingga
analisis dan evaluasi.

– Perencanaan transportasi menaksir peluang, batasan sumber daya untuk


mengantisipasi masa depan.

– Perencanaan transportasi hendaknya mempunyai perspektif jangka pendek


(kebutuhan yang mendesak mengenai sistem transportasi) dan jangka panjang
(memperhitungkan aktifitas berkesinambungan).

– Evaluasi alternatif pilihan secara langsung dihubungkan dengan tujuan dasar


perencanaan.

– Para pengambil keputusan (Decision Taker) selalu harus mempertahankan syarat


mobilitas, aksesibilitas dan memperluas/memodifikasi sistem transportasi yang ada.

Hubungan TGL dg transportasi : Tata guna lahan adalah (tata=pengaturan)sebuah


pemanfaatan lahan dan penataan lahan yang dilakukan sesuai dengan kodisi eksisting
alam. Transportsi mnjd penghubung atar guna lahan. Bila terjd peningktn kegiatn pd
guna lahan, mka demand pd transportasi akn meningkt jg. PApabila sistem tansportasi
bermaslh/ tertutup maka akn trjd kemcetn. Model adalah penyederhanaan representasi
dunia nyata yang dapat digunakan untuk menganalisis konsekuensi atau dampak dari
suatu strategi atau kebijakan. Model digunakan karena prediksi dapat dilakukan lebih
cepat, murah dan beresiko rendah dibandingkan implementasi dan monitoring secara
langsung di lapangan. Tiga hubungan diidentifikasi di dalam tiga variabel tersebut :

1. Polla arus di dalam sistem transportasi ditentukan / sistem transportasi(T) & sistem
(A).

2. Pola arus (F) berdampak tahap perubahan di dalam system (A) melalui pola
pelayanan transportasi yang tersedia dan melalui sumber” daya yang digunakan di
dalam penyediaan pelayanan tersebut.

3. Pola arus (F) mempengaruhi permintaaan thdp sistem transportasi (T) sebagai
respon baik terhadap arus yang ada maupun arus yang akan terjadi, dimana pihak
swasta/industri/pengusaha dan pemerintah akan mengembangkan pelayanan
transportasi yang baru atau memperbaiki pelayanan transportasi eksisting.

6 konsep keterkaitan guna lahan dg transportasi :

1. Aksesibilitas (Accessibility)

2. Bangkitan Perjalanan (Trip Generation)

3. Distribusi Perjalanan (Trip Distribution)

4. Pemilihan Moda (Modal Split/choice)

5. Pembebanan Lalu lintas (Traffic Asignment)

6. Teori Arus (kapasitas, volume, kepadatan, kerapatan)

Ada dua gaya berlawanan yang mempengaruhi pembentukan dan perubahan


pemanfaatan ruang, yaitu :

Gaya sentrifugal, mendorong kegiatan berpindah dari kawasan (pusat kota) ke


wilayah pinggiran. Ada lima gaya yang bekerja dalam hal ini, yaitu :

– Gaya ruang, akibat meningkatnya kemacetan;

– Gaya tapak, kerugian akibat pusat kota terlalu intensif;


– Gaya situasional, akibat jarak bangunan dan alinemen fungsional yang tidak
memuaskan;

– Gaya evolusi sosial, akibat tingginya nilai lahan, pajak, dan keterbatasan
berkembang;

– Status dan organisasi hunian, akibat bentuk fungsional yang kedaluaersa, pola yang
mengkristal, dan fasilitas transportasi yang tidak memuaskan.

Gaya sentripetal, bekerja menahan fungsi-fungsi tertentu di suatu kawasan (pusat


kota) dan menarik fungsi lainnya ke dalamnya. Gaya ini terjadi karena sejumlah
kualitas daya tarik kawasan (pusat kota), yaitu :

– Daya tarik (fisik) tapak, biasanya kualitas lansekap alami,

– Kenyamanan fungsional, merupakan hasil dari adanya aksesibilitas maksimum


terhadap wilayah metropolitan dan sekitarnya,

– Daya tarik fungsional, yaitu konsentrasi satu fungsi di pusat kota yang bekerja
sebagai magnet kuat yang menarik fungsi lainnya,

– Gengsi fungsional, yaitu berkembangnya reputasi (misalnya suatu jalan atau lokasi)
akibat adanya fungsi tertentu (restoran, toko, dll)

Struktur kota, bentuk kota erat kaitannya dengan:

-Potensi: yg memunculkan

-Kendala: halanganyg bs diatasi

-Limitasi kota : pembatasan, halangan yg tdk bisa diatasi, contoh:jalur hijau

• Pertambahan penduduk

• Pembentukan kota lebih ditentukan oleh masyarakat

• Limitasi kemampuan pemerintah

• Kendala sumber daya yang dihadapi masyarakat

• Peran serta masyarakat dalam memperbaiki kualitas kota


• Standard pelayanan kota (isu affordability, cost recovery, equity, …)

• Perencanaan kota tdk dpt dibuat/dilaksanakan dg lancar

• Limitasi kapasitas institusi untuk implementasi program (technical skill,


management capacity, konflik kepentingan)

• Limitasi dalam melaksanakan peraturan

• Pentingnya inkrementalisme (misal dlm pembangunan fisik kota)

• Situasi agenda dan proses politik

• Konflik sosial antara kaum tradisionalis dengan modernis

• Kompleksitas hubungan sosial

• Konflik kepentingan pemukim tetap dengan yang sementara

• Kegiatan publik yang tidak teratur

• Pertumbuhan kota yang tidak teratur/tidak terencana

• Harga tanah yang melonjak

• Bangunan berkepadatan tinggi/berteknologi maju/pencakar langit

• Peningkatan jumlah dan jenis kendaraan

• Perusakan lansekap

• Penduduk yang tidak bertempat tinggal

• Keberadaan penduduk miskin

• Meningkatnya masalah lingkungan

Ramalan transportasi merupakan metode perencanaan transportasi empat tahap suatu


pendekatan perencanaan transportasi klasik yang melalui empat tahapan perencanaan,
dimulai dengan bangkitan perjalanan, distribusi perjalanan, pilihan moda dan
pembebanan jaringan. Perencanaan ini didasarkan guna lahan daerah studi, yang
dibagi dalam zona analisis lalu lintas.
Bangkitan perjalanan adalah langkah pertama dalam perencanaan transportasi empat
tahap (dikuti oleh distribusi perjalanan, pilihan moda dan pembebanan jaringan),
digunakan dalam memperkirakan jumlah perjalanan yang berasal atau bertujuan di
suatu zona dalam analisis lalu lintas. Fokus utama dalam analisis bangkitan perjalanan
adalah dipemukiman, dan bahwa bangkitan perjalanan adalah fungsi dari kegiatan
sosial, ekonomi keluarga. Pada tingkat zona analisis lalu lintas, tata guna lahan akan
menghasilkan atau membangkitkan perjalanan. Zone juga merupakan tujuan
perjalanan, menarik perjalanan. Analisis dari tarikan perjalanan difokuskan kepada
tata guna lahan yang bukan pemukiman.

Distribusi perjalanan adalah salah satu langkah dalam perencanaan transportasi empat
tahap (Four step transport planning) yang berkaitan dengan distribusi jumlah
perjalanan (trip) antara satu zona dengan zona lain. Model gravitasi dalam distribusi
perjalanan: Model gravitasi sederhana &Model gravitasi yang dikembangkan

Pilihan moda adalah tahap ketiga dari perencanaan transportasi empat tahap
merupakan analisis terhadap pilihan moda dalam melakukan perjalanan, apakah
menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum, menggunakan kendaraan
pribadi bisa dengan berjalan kaki, bersepeda, sepeda motor atau mobil sedang
angkutan umum bisa becak, taxi, bus atau kereta api.

Pembebanan perjalanan atau disebut juga pembebanan lalu lintas adalah tahapan
terakir dari perencanaan transportasi empat tahap yang merupakan pilihan rute yang
dipilih dalam melakukan perjalanan dari satu zona ke zona lainnya. Rute yang dipilih
adalah rute yang ditempuh dengan waktu yang paling cepat atau biaya yang paling
murah.

Zona analisis lalu lintas adalah satu unit geografi yang digunakan dalam pemodelan
perencanaan transportasi. Ukuran zona bervariariasi, untuk perangkat lunak
perencanaan perkotaan digunakan zona yang mencakup 3000 orang penduduk.
Semakin kecil zonanya semakin teliti hasil pemodelan, sepanjang data yang
dikumpulkan melalui sampling mempunyai ketelitian yang tinggi. Zona dibentuk
dengan berbagai pertimbangan berikut:

– Penatagunaan tanah yang seragam,


– Penduduk yang tinggal dalam zona, zona dipusat kota lebih kecil dibanding dengan
zona dipinggiran kota,

– Dilalui oleh jalan utama,

– Tidak harus menggunakan batas administrasi (kelurahan/RW atau RT) sebagai batas
zona

– 1.Trip Generation; Prediksi frekuensi bangkitan atau tarikan pergerakan


berdasarkan land use, demografi, dan factor sosial-ekonomi lainnya

 2.Trip Distribution : Membuat pasangan antara sumber dan tujuan pergerakan,


seringkali dengan menggunakan Gravity Model.

– 3.Modal Choice / Split : Menghitung proporsi pergerakan pada tiap pasangan


sumber dan tujuan pergerakan, dengan menggunakan sarana transportasi tertentu.

– 4.Route / Traffic Assignment : Menentukan rute yang ditempuh oleh tiap moda
transportasi pada tiap-tiap pasangan sumber dan tujuan pergerakan.

Metode Uniform

Bentuk Umum:

Tid = tid * E

Metode Average

Tid = tid * (Ei+Ed)/2

Metode Detroit

Tid = tid * (EixEd)/E

Metode Furnes

Tid = tid * (Eid)


B. Angkutan Umum Penumpang dan Barang

1. Angkutan Umum

Angkutan adalah sarana untuk memindahkangkutan adalah sarana untuk


memindahkan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain.orang dan
barang dari suatu tempat ke tempat lain.

Tujuannya membantu orang atau kelompokTujuannya membantu orang atau


kelompok orang menjangkau berbagai tempat yangorang menjangkau
berbagai tempat yang dikehendaki, atau mengirimkan barang dari
tempatdikehendaki, atau mengirimkan barang dari tempat asalnya ke tempat
tujuannya.asalnya ke tempat tujuannya.

Prosesnya dapat dilakukan menggunakanProsesnya dapat dilakukan


menggunakan sarana angkutan berupa kendaraan atau tanpasarana angkutan
berupa kendaraan atau tanpa kendaraan (diangkut oleh orang).kendaraan
(diangkut oleh orang).

2. Angkutan Umum Penumpang (AUP)

AUP adalah angkutan penumpang yg dilakukan dengan sistem sewa atau


bayar ; angkutan kota,dengan sistem sewa atau bayar ; angkutan kota, kereta
api, angkutan air dan angkutan udara.kereta api, angkutan air dan angkutan
udara.

Tujuan utama AUP adalah menyelenggarakan pelayanan angkutan yg baik dan


layak bagipelayanan angkutan yg baik dan layak bagi masyarakat.masyarakat.
Ukuran pelayanan yg baik adalah aman, cepat, murah, dan nyaman.murah, dan
nyaman.

Ditinjau dari perlalu-lintasan, AUP berarti pengurangan volume lalu-lintas


kendaraan pribadi.pengurangan volume lalu-lintas kendaraan pribadi.

3. Campur tangan pemerintah dalam AUP bertujuan :

 Menjamin sistem operasi yg aman bagi kepentingan masyarakat pengguna jasa


angkutan,kepentingan masyarakat pengguna jasa angkutan, petugas pengelola,
angkutan, dan pengusaha jasapetugas pengelola, angkutan, dan pengusaha jasa
angkutan.angkutan. Mengarahkan agar lingkungan tidak terlaluMengarahkan agar
lingkungan tidak terlalu terganggu oleh kegiatan angkutan.terganggu oleh
kegiatan angkutan.

 Menciptakan persaingan sehat dan menghindarkan kembaran yg tidak


perlu.kembaran yg tidak perlu.

 Membantu perkembangan dan pembangunan nasional maupun daerah dengan


meningkatkannasional maupun daerah dengan meningkatkan pelayanan jasa
angkutan.pelayanan jasa angkutan.

 Menjamin pemerataan jasa angkutan sehingga tidak ada pihak yg dirugikan.tidak


ada pihak yg dirugikan.

 .Mengendalikan operasi pelayanan jasa angkutan.

4. Peranan Angkutan Umum Penumpang

Anggota masyarakat pemakai jasa AUP dikelompokkan dalam 2 golongan


besar, yaitudikelompokkan dalam 2 golongan besar, yaitu paksawan dan
pilihwan.paksawan dan pilihwan.

Sejumlah kota di negara maju menggalakkan penggunaan AUP, peranannya


sangat dirasakan.penggunaan AUP, peranannya sangat dirasakan.

Usaha meningkatkan mutu pelayanan AUP dilakukan dengan berbagai cara,


seperti ; penerapandilakukan dengan berbagai cara, seperti ; penerapan lajur
khusus bus, lajur bus arus balik, pembatasanlajur khusus bus, lajur bus arus balik,
pembatasan atau larangan kendaraan pribadi dalam kawasanatau larangan
kendaraan pribadi dalam kawasan tertentu selama waktu tertentu, dsb.tertentu
selama waktu tertentu, dsb.

Masa peralihan dari teknologi masa kini ke teknologi masa depan


menyebabkan ketergantungan padamasa depan menyebabkan ketergantungan
pada sarana Aup bertambah besar karena AUP terbuktisarana Aup bertambah
besar karena AUP terbukti lebih efisien dalam menggunakan energi (Hinton.
S,lebih efisien dalam menggunakan energi (Hinton. S, 1981).1981).

5. Ciri Khas PerjalananCiri Khas Perjalanan

Hal-hal yg perlu diketahui dalam pelayanan AUP ; volume lalu-lintas yg akan


dilayani, frekuensi danvolume lalu-lintas yg akan dilayani, frekuensi dan
penjadwalan pelayanan, lamanya perjalanan ygpenjadwalan pelayanan, lamanya
perjalanan yg diharapkan, derajat kepentingan perjalanan, sertadiharapkan, derajat
kepentingan perjalanan, serta biaya angkutan yg dibebankan.

Pelayanan AUP yg menjadi tuntutan konsumen ; terpercaya, aman, nyaman,


murah, cepat, mudahterpercaya, aman, nyaman, murah, cepat, mudah diperoleh,
menyenangkan, frekuensinya tinggi, dandiperoleh, menyenangkan, frekuensinya
tinggi, dan bermartabat.bermartabat.

6. Pangsa pasar AUP terbagi atas (Stewart & David, 1980) :

a. Perjalanan ulang-alik

 peulang-alik adalah penumpang yg melakukanpeulang-alik adalah penumpang


yg melakukan perjalanan ulang-alik setiap hari pada waktu yg tetap.perjalanan
ulang-alik setiap hari pada waktu yg tetap. ;

 Tuntutan pelayanan AUP ;

 rentang waktu yg pasti dalam hal perjalanan dari dan ke tempat kerja, dan
tiada hambatan sepanjang ke tempat kerja, dan tiada hambatan sepanjang
lintasan perjalanan.lintasan perjalanan.Pelayanan yg cepat dengan frekuensi yg
cukup dan kenyamanan yg memadai.kenyamanan yg memadai.

 Kenyamanan (relatif).
b. Perjalanan kerja Adalah perjalanan yg dilakukan dengan maksud bekerja.

Syarat AUP untuk maksud bekerja ;

waktu minimum, cepat dan tepat waktu, menjamin martabat.cepat dan tepat
waktu, menjamin martabat.

c. Perjalanan santa Yg termasuk perjalanan santai ; pergi arisan, makan diluar


rumah, nonton, dsb.diluar rumah, nonton, dsb.

d. Perjalanan liburan

Perjalanan yg ekonomis amat berpengaruh pada pola berlibur, dan biaya


perjalanan biasanya diatur khususberlibur, dan biaya perjalanan biasanya
diatur khusus untuk musim libur.untuk musim libur. Petualangan dan
penghematan menjadi hal yg cukup penting dalam perjalanan ini.penting
dalam perjalanan ini.

e. Perjalanan wisata

Potensi angkutan yg nyaman dan cepat sebagai cara menunjang kegiatan


wisata.menunjang kegiatan wisata.

f. Perjalanan Rombongan

Perjalanan rombongan sering diatur dengan cara mengontrak moda angkutan


untuk tujuan pepergianmengontrak moda angkutan untuk tujuan pepergian
tertentu ; bus sekolah, bus kerja, penerbangan sewa,tertentu ; bus sekolah, bus
kerja, penerbangan sewa, dsb.dsb.

7. Pepergian di dalam kota

dipengaruhi oleh pola kepemilikan kendaraan dan kepadatan


permukiman.kepadatan permukiman. Bila kepemilikan kendaraan meningkat
maka diperkirakan pepergian keluarga pun meningkat.diperkirakan pepergian
keluarga pun meningkat. Pepergian terbanyak dengan AUP diarahkan ke PKK.
Kepadatan permukiman menjadi pertanda kemungkinan pelayanan AUP
karena adanya kemungkinan pelayanan AUP karena adanya permintaan yg
menjamin frekuensi pelayanan permintaan yg menjamin frekuensi pelayanan
dalam pengertian selang waktu maupun sebarandalam pengertian selang waktu
maupun sebaran fasilitas.

8. Tarif Angkutan Umum Penumpang

Tarif adalah biaya yg dibayarkan oleh pengguna jasa angkutan umum per
satuan berat ataujasa angkutan umum Penetapan tarif dimaksudkan untuk
mendorong terciptanya penggunaan sarana dan prasarana terciptanya
penggunaan sarana dan prasarana perangkutan secara optimum dengan
mempertimbangkan lintas yg bersangkutan.mempertimbangkan lintas yg
bersangkuta. Untuk melindungi konsumen, Pemerintah menetapkan batas tarif
maksimum dan minimum. Pemerintah mengadakan pengawasan umum untuk
menjamin terlaksananya persaingan yg sehat.

9.Lintas AUP

Watak AUP adalah melayani kepentingan orang banyak pada saat yg sama, yg
terpenuhi bila asal,banyak pada saat yg sama, yg terpenuhi bila asal, tujuan,
dan lintasannya sama.tujuan, dan lintasannya sama. Lintas atau trayek AUP
adalah lintasan yg ditetapkan berdasarkan ijin perusahaan AUP,ditetapkan
berdasarkan ijin perusahaan AUP,kecuali taksi yg menganut lintas bebas
karena bersifat pelayanan pribadi.

2. Angkutan Barang

Terdapat dua ukuran pokok dalam pengangkutan barang:


Volume barang yang diangkut
Berat barang yang diangkut
Jenis moda angkutan barang
1. Moda barang kering (dry bulks goods)
2. Moda barang cair dan gas
3. Moda barang umum (general goods)
• Barang kering: barang belum jadi (bahan baku), umumnya belum dikemas dan dapat
langsung diangkut/dibongkar
• biasanya diangkut dalam volume besar dan nilainya rendah bila dibanding dengan
beratnya (contoh: pasir, besi beton)
Barang cair dan gas
• Barang cair dalam kemasan
• barang cair curah
Barang cair dalam kemasan biasanya diangkut dengan kendaraan terbuka
Barang cair curah diangkut dengan kendaraan tanki atau melalui transportasi pipa
(cairan khusus)
Barang umum
Muatan unit dengan peti kemas
Muatan biasa
Barang umum adalah barang kiriman yang berupa barang jadi atau barang komsumsi
seperti mobil, radio, makanan kaleng, suku cadang
Pelayanan angkutan barang
Kendala-kendala utama dalam pelayanan angkutan barang:
• kendala waktu
• kendala lintasan
Kendala waktu
• saat barang diangkut (timingnya): menyesuaikan sifat barang dengan saat
barang akan diangkut
• lamanya barang diangkut: barang yang cepat rusak akan dikemas khusus (seperti
daging, buah-buahan)
Kendala lintasan menyangkut konstruksi dan geometrik lintasan dan lingkungan yang
akan dilalui sehingga angkutan barang sedapat mungkin jauh dari lingkungan
permukiman

Anda mungkin juga menyukai