Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori matriks merupakan salah satu cabang ilmu
aljabar linier yang menjadi pembahasan penting dalam
ilmu matematika. Sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, aplikasi matriks banyak dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang matematika
maupun
ilmu
dimanfaatkan
yang
terapannya.
dalam
berhubungan
misalnya
pada
Aplikasi
menyelesaikan
dengan
aplikasi
tersebut
masalah-masalah
kehidupan
perbankan
banyak
yang
sehari-hari,
senantiasa
B. Tujuan
Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk:
1.
2.
3.
4.
Mengetahui
Mengetahui
Mengetahui
Mengetahui
definisi matriks.
jenis dan klasifikasi matriks.
sifat-sifat matriks.
cara pengoperasian perhitungan dengan
menggunakan matriks.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Matriks
Ide matriks pertama kali dikemukakan oleh Arthur Cayley
(1821-1895) seorang matematikawan Inggris. Tapi istilah
"matrix" tidak diterapkan pada konsep sampai 1850.
Sebuah teks Cina pada tahun 300 SM yang berjudul
Sembilan Bab tentang Seni Matematika (Chiu Chang Suan
Shu), memberikan contoh pertama penggunaan metode
matriks untuk memecahkan persamaan simultan.
Dalam bab delapannya yang berjudul "Metode Array
Persegi Panjang," di mana metode yang diberikan untuk
memecahkan
persamaan
penghitungan
yang
simultan
secara
menggunakan
matematis
disebut
papan
dengan
struktur
permainan,
atom,
menganalisa
merancang
komputer
hubungan,
dan
grafis
bahkan
B. Definisi Matriks
Menurut Nasoetion (1980:24),
himpunan
unsur-unsur
yang
berdasarkan
merupakan
susunan
bilangan-bilangan
yang
dan
b.
Amxn =
mxn
m= baris
n= kolom
i = 1,2m
j= 1,2n
Matriks dinotasikan dengan huruf capital misalnya A, B, C
dan
lain-lain.
Banyanya
baris
dan
banyaknya
kolom
C. Jenis-jenis Matriks
1. Contoh matriks baris
Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri dari satu
baris.
Contoh:
2. Matriks kolom
Matriks Kolom adalah matriks yang hanya terdiri dari satu
kolom
Contoh
3. Matriks Persegi (Square Matrix)
Matriks bujursangkar adalah suatu matriks yang
banyaknya baris sama dengan banyaknya kolom (m = n).
Sehingga, jika A suatu matriks bujur sangkar dengan m=2
dan n=2, maka dikatakan matriks bujursangkar berordo 2.
Contoh:
I3
0.
;
identitas dengan 5.
merupakan
hasil
perkalian
matriks
10.
11.
Matriks Ortogonal
Matriks A orthogonal jika dan hanya jika AT = A 1
Contoh :
Jawab:
Tiap elemen seletak dari kedua matriks harus sama
nilainya.
Diperoleh:
Jadi, nilai
, dan
Jika,
dan
Maka:
Dan
bersifat:
yang bersifat:
Contoh: A =
maka 3A = 3
a(A+B) = aA+aB
a(A-B) = aA-aB
(a+b)B = aB+bB
(a-b)B = aB-bB
(ab)B = a(bB)
(aB)T = aBT
AB
mxr
matriks B.
Hasil kali dua matriks AB adalah suatu matriks
dengan banyaknya baris = banyaknya baris matriks
A dan banyaknya kolom = banyaknya kolom matriks
B.
Pada umumnya AB BA
A2.A ;
A4 = A3.A dan seterusnya.
Apabila AB=BC maka tidak dapat disimpulkan bahwa
A = C.
Apabila AB=0 maka tidak dapat disimpulkan bahwa
A=0 atau B=0
dan B =
= [10]
Hasil kalinya merupakan matriks berordo 1x1.
2. Perkalian matriks berordo ax1 dengan 1xa
A=
dan B =
, A3x1B1x3 =
=
Hasil kalinya merupakan matriks berordo 3x3.
3. Perkalian matriks berordo mxn dengan matriks nxr
A=
,B=
A2x2B2x3 =
AB =
=
A(BC) = (AB)C
A(B+C) = AB + AC
(B+C)A = BA + CA
A(B-C) = AB AC
(B-C)A = BA CA
a(BC) = (aB)C = B(aC)
AI = IA = A
suatu
matriks
yaitu
dengan
menggunakan
bentuk
=64=2
2. Determinan untuk ordo 3x3
Maka bentuk matriks seperti
, permutasi
+1(a11.a22.a33)-1(a11.a23.a32)-
1(a12.a21.a31)+1(a12.a23.a31)+1(a13.a21.a32)-1(a13.a22.a31).
Misal matriks A =
- - + + +
Maka |A| = aei + bfg + cdh ceg afh bdi.
Cara ini hanya berlaku pada matriks berordo 3x3.
Contoh: D =
maka :
M11 =
M12 =
M13 =
M11,
=
M12
dan
M13 merupakan
submatriks
hasil
, dari matriks A
H =
b. Adjoin matriks
Adalah transpose dari kofaktor-kofaktor matriks tersebut,
dilambangkan dengan adj A = (ij)T
Contoh
H =
12= 2,
13= -4,
21= (-1)2+1
23= (-1)2+3
32= (-1)3+2
maka adj H =
0
=0
=2
c. Invers Matriks
Jika A dan B matriks persegi nxn sedemikian hingga
AB=BA=I, B disebut invers A (B=A-1) dan A disebut invers B
(A=B-1) sehingga berlaku
A A-1= A-1A=I, I adalah identitas.
Invers matriks A dirumuskan A-1 =
Pembuktian :
. Adj(A)
. Berdasarkan pengertian
(1)
cx + du = 0(2)
ay + bv = 0
(3)
cy + dv = 1(4)
dari
persamaan-persamaan
dilakukan
ax + bu = 1 xd
adx + bdu = d
cx + du = 0 xb
bcx + bdu = 0
adx bcx = d
x(ad-bc) = d
x=
eleminasi
untuk
diperoleh juga y =
, dan v=
. Dengan demikian A-
, dengan ad-bc0
adalah A-1=
. Adj(A)
Contoh Soal:
1) Nilai
yang
memenuhi
2) Jika
3) Dari persamaan
, nilai 3y 4x adalah...
dan P = Qt +Qt ,
4) Apakah P =
maka nilai c =...
5) Jika
6) Jika
7) Diketahui
persamaan
matriks
dan
akar-akar
dengan
adalah
1. Nilai
yang
Jawab :
-4-y=4
2 2x y = - 12
-2x y = - 14
16 y = - 14
- y = - 30
y = 30
2.
Jika
Jawab :
- x = -8
x=-8
memenuhi
1 a = 15
a = 14
a = - 14
3. Dari
3 2a b = 7
- 2a b = 7
24 b = 4
- b = - 24
b = 24
persamaan
, nilai 3y-4x
adalah...
Jawab :
x y + 45 = 40
x-y
=-5
- 6 + 4y = 94
4y = 100
y = 25
xy=-5
x 25 = - 5
x
= 20
3y 4x = 75 80 = - 5
4. Apakah P =
+Qt, maka nilai c =...
Jawab :
dan P = Qt
P=
=
a = 4c 6b
4 = 2a
a=2
2b = 4a + 2
2b = 4(2) + 2
2b = 10
b=5
3c = 2b + 14
3c = 2(5) + 14
3c = 24
c=8
Jadi nilai c adalah 8
5. Jika
Jawab :
=4
= 41
........ ( 1 )
3x 2y = 7 .........( 2 )
Dari pers (1) dan (2)
3x 2y = 7 +
4x
=8
x
=2
substitusi nilai x ke pers (1)
x + 2y = 1
2 + 2y = 1
2y = - 1
y=
Maka x 2y = 2 2 (
6. Jika
Jawab :
3x = 9
x=3
Substitusi pers. x = 3 ke pers. (1)
22(x+2y) = 23
2(x + 2y) = 3
2x + 4y = 3
2(3) + 4y = 3
6 + 4y = 3
4y = - 3
y=
maka x + y = 3 +
7. Diketahui
persamaan
matriks
dan
akar-akar
persamaan
suku
dengan
banyak
adalah
Jawab :
f(x) = 1 + 2 -1 2 = 0 ( memenuhi )
x = -1
f(x) = -1 + 2 + 1 -2 = 0 ( memenuhi )
x=2
f(x) = 8 + 8 2 2 = 12
( tidak memenuhi
)
x = -2
f(x) = -8 + 8 + 2 2 = 0
( memenuhi
)
Akar-akar dari
x1 = 1
x2 = -1
x3 = -2
x1 + y 2 = 5
1 + y2 = 5
y2 = 4
y = 2
y = 2 ( memenuhi)
x + p = 10
2 + p = 10
p=8
5 = 5z
z=1