Anda di halaman 1dari 4

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hipertensi merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan peningkatan


tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan darah diastolik (TDD) ≥140/90 mmHg (JNC
7, 2007). Hipertensi menjadi salah satu prioritas masalah kesehatan di Indonesia
maupun di seluruh dunia, peningkatan tekanan darah yang berlangsung kronik akan
menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, serebrovaskuler,
dan renovaskuler (Tedjasukmana,2012).

Menurut American Heart Association (AHA), sekitar 86 juta orang dewasa


(34%) di Amerika Serikat menderita hipertensi, yang didefinisikan sebagai tekanan
darah sistolik (SBP) 140 mmHg/lebih atau tekanan darah diastolik (DBP) 90
mmHg/lebih, penderita yang mengkonsumsi obat antihipertensi, atau hasil
pemeriksaan tekanan darah oleh dokter setidaknya 2 kali mengalami peningkatan
tekanan darah >=140/90mmHg. Namun, Survei Kesehatan Nasional yang mencakup
tahun 2011-2014 mengungkapkan bahwa 34% orang dewasa Amerika Serikat berusia
20 tahun ke atas mengalami hipertensi dan data NHANES 2013-2014 menunjukkan
bahwa 15,9% orang dewasa hipertensi tidak menyadari mereka hipertensi; data ini
telah meningkat dari data NHANES 2005-2006 yang menunjukkan 29% orang
dewasa AS berusia 18 tahun ke atas mengalami hipertensi dan 7% orang dewasa
hipertensi ini tidak pernah diberitahu bahwa mereka menderita hipertensi. Data
survei kesehatan rumah tangga tahun 2012, prevalensi hipertensi di Indonesia
mencapai 31,7%. Data nasional lainnya juga memperlihatkan prevalensi terjadinya
hipertensi pada tahun 2000 melaporkan prevalensi hipertensi di daerah urban sebesar
31,7%. Profil Kesehatan Sumatera Utara melaporkan bahwa prevalensi hipertensi di
2

Sumatera Utara sebesar 91 per 100.000 penduduk, sebesar 8,21% pada kelompok
umur di atas 60 tahun untuk penderita rawat jalan. Berdasarkan penyakit penyebab
kematian di Provinsi Sumatera Utara, hipertensi menduduki peringkat pertama
dengan proporsi kematian sebesar 27,02% (1.162 orang) (Alexander,2017).

Hipertensi hampir tidak memperlihatkan gejala klinis sehingga pasien sering


terdeteksi pada pemeriksaan rutin saat pasien berkunjung ke puskesmas atau setelah
berbagai penyakit kardiovaskuler muncul seperti stroke, penyakit jantung koroner,
penyakit jantung hipertensi maupun penyakit jantung bendungan (congestive heart
failure). Pengendalian tekanan darah merupakan cara untuk menekan tingginya
penyakit kardiovaskuler melalui pengenalan berbagai macam faktor risiko terjadinya
hipertensi, seperti peningkatan usia (diatas 30 tahun), ras (lebih sering pada orang kulit
hitam), jenis kelamin (tersering pada laki-laki), diet (meningkat pada diet tinggi
sodium), genetik, hiperkolesterolemia (peningkatan LDL dan penurunan HDL),
diabetes mellitus, perokok, obese central, penyakit ginjal dan lain-lain. Pengenalan
terhadap berbagai faktor risiko hipertensi seharusnya dapat menurunkan angka
kejadian hipertensi di masyarakat terutama pada masyarakat di negara berkembang
maupun maju. Beberapa negara maju yang mayoritas masyarakatnya memiliki
latarbelakang pendidikan ternyata masih ditemukan angka kasus hipertensi yang cukup
tinggi. Kasus ini kemungkinan disebabkan oleh kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan yang masih sangat rendah (Asih, 2000).
Puskesmas Glugur Darat Kota Medan merupakan salah satu pusat pelayanan
kesehatan dasar di kecamatan Medan Timor. Berdasarkan laporan SP2TP bulan Januari
2018, hipertensi menempati urutan ke dari sepuluh besar penyakit terbanyak di
puskesmas dengan jumlah penderita sebesar . Di puskemas ini posbindu PTM telah
berjalan dengan baik, sehingga diharapkan angka kejadian hipertensi dapat diturunkan.
Berdasarkan paparan diatas maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian tentang
gambaran pengetahuan pasien hipertensi terhadap faktor risiko penyakit hipertensi dan
pencegahan hipertensi di Puskesmas Glugur Darat Kota Medan.
3

1.2. Rumusan Masalah


Dari paparan di atas dapat dibuat suatu rumusan masalah yaitu “Bagaimana
tingkat pengetahuan penderita hipertensi terhadap faktor risiko hipertensi dan
pencegahan hipertensi di Puskesmas Glugur Darat Kota Medan pada tahun 2018?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat


pengetahuan pasien hipertensi terhadap faktor risiko hipertensi dan pencegahan
hipertensi di Puskesmas Glugur Darat Kota Medan pada tahun 2018.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan pasien hipertensi terhadap


faktor risiko hipertensi dan pencegahan hipertensi di Puskesmas Glugur
Darat Kota Medan pada tahun 2018.
2. Mengetahui faktor risiko yang paling dominan mempengaruhi
terjadinya hipertensi.
3. Mengetahui pencegahan yang paling efektif dalam timbulnya penyakit
hipertensi.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, puskesmas


dan peneliti yaitu sebagai berikut :
4

1.4.1. Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat umumnya pasien hipertensi
khususnya tentang faktor risiko hipertensi maupun pencegahannya.

1.4.2. Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi pencegahan
dan pengobatan hipertensi serta pengambilan kebijakan dalam melaksanakan
program kegiatan sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat.

1.4.4. Peneliti
Menambah wawasan peneliti tentang kesehatan khususnya pengetahuan
tentang faktor risiko dan pencegahan hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai