Anda di halaman 1dari 29

0

PENGANTAR 1
LEGISLASI VETERINER
Oleh : Arief Mardijanto, drh. MH.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan
diharapkan mahasiswa
mampu memahami konsep
dasar Legislasi Veteriner
serta mendiskusikannya.

2
INDIKATOR
• Menjelaskan definisi, konsep
dasar dan tujuan Legislasi
Veteriner
• Menjelaskan ruang lingkup
Legislasi Veteriner
• Menjelaskan pengertian,
tujuan dan fungsi dari
hukum
3
MATERI POKOK
• Pengantar Legislasi
Veteriner ;
• Definisi, konsep dan tujuan
Legislasi Veteriner
• Ruang lingkup Legislasi
Veteriner
• Pengertian, tujuan dan fungsi
hukum
4
DEFINISI  LEGVET
Legislasi dalam arti luas berarti
pembentukan peraturan
perundang-undangan  coba
periksa ketentuan pasal 1 ayat (1)
UU No.12 Th.2011.
Veteriner  Segala urusan yang
berkaitan dengan hewan dan
penyakit hewan.
Jadi : Legislasi Veteriner adalah
Pembentukan peraturan
perundang-undangan yang
TAHAPAN PEMBENTUKAN

Dalam ketentuan pasal 1 ayat (1)


UU No.12 Th.2011 pengertian
Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan adalah =
Pembuatan Peraturan
Perundang-undangan yang
Lima Tahap
mencakup tahapan ;
1. Perencanaan,
2. Penyusunan,
3. Pembahasan,
4. Pengesahan atau Penetapan, 6
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

Peraturan Perundang-undangan
adalah = Peraturan tertulis yang
memuat norma hukum yang
mengikat secara umum dan
dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat
yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan dalam
Peraturan Perundang-undangan.

7
PENGERTIAN
Undang-Undang adalah Peraturan
Perundang-undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dengan persetujuan bersama
Presiden.
Program Legislasi Nasional yang
selanjutnya disebut Prolegnas 
adalah instrumen perencanaan
program pembentukan Undang-
Undang yang disusun secara
terencana, terpadu, dan sistematis.
8
NASKAH AKADEMIK

Naskah Akademik  adalah Naskah


hasil penelitian atau pengkajian
hukum dan hasil penelitian lainnya
terhadap suatu masalah tertentu
yang dapat dipertanggung-jawabkan
secara ilmiah mengenai pengaturan
masalah tersebut dalam suatu RUU,
Raperda Provinsi, atau Raperda
Kabupaten/Kota sebagai solusi
terhadap permasalahan dan
kebutuhan hukum masyarakat.
9
LEGAL DRAFTING
Legal drafting adalah kegiatan praktek
hukum yang menghasilkan peraturan,
sebagai contoh;
 Pemerintah membuat Peraturan
Perundang-undangan;
 Hakim membuat keputusan Pengadilan
yang mengikat publik;
 Swasta membuat ketentuan atau
peraturan privat seperti;
perjanjian/kontrak, kerjasama dan lain
sebagainya.

10
PERKEMBANGAN LEGISLASI VETERINER DI INDONESIA

Staatsblad dan Ordonansi jaman kolonial ;


 Staatsblad No. 67 tahun 1902 ttg Ketentuan impor hewan & ternak dari Australia
 Staatsblad 1912 no.432 ttg Campur tangan pemerintah dalam bidang Kehewanan
 Staatsblad Tahun 1926 No. 451 ttg Pengenalan & Pemberantasan Rabies
 Staatsblad Tahun 1936 Nomor 715 campur tangan pemerintah dalam dinas kehewanan,
polisi kehewanan, dan ordonansi tentang penyakit anjing gila (rabies)
 Staatsblad Tahun 1912 Nomor 432 ttg Pengawasan praktik dokter hewan dan kebijakan
kehewanan
 Staatsblad Tahun 1936 Nomor 614 ttg Petunjuk mengenai pemotongan hewan,
pemotongan hewan besar betina bertanduk

UU No. 18 Tahun 2009 (Nakeswan) menggantikan UU No. 6 tahun 1967


(Ketentuan-Ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan)
UU No.41 Tahun 2014 (Nakeswan) perubahan atas UU No. 18 Tahun 2009
(Nakeswan) .
UU No. 16 Tahun 1992: Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan; PP No. 82 Tahun
2000 : Karantina Hewan
PP No. 95 tahun 2012 tentang Kesmavet & Kesrawan, menggantikan PP No 22
Tahun 1983 tentang Kesmavet
Perpres No. 30 Tahun 2011 tentang Pengendalian Zoonosis
UNDANG-UNDANG BID. VETERINER
UU-RI No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA
hayati & Ekosistimnya

UU-RI No.4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit


Menular

UU-RI No.16 Tahun 1992 tentang Karantina


Hewan, Ikan & Tumbuhan
UU No.41 Th.2014 tentang Perubahan atas UU-RI
No.18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan
kesehatan hewan

UU-RI No.18 Tahun 2012 tentang Pangan

UU-RI No.45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas


UU No.31/2004 tentang Perikanan
PENGERTIAN
Kata  ungkapan yang mempunyai arti.
Istilah  adalah kata atau gabungan
kata yang mengungkapkan suatu
makna. (misal ; medical treatment).
Konsep  berasal dari bahasa latin dari
kata “conceptus” yang berarti
“tangkapan”.  adalah, aktivitas akal
budi untuk memaknai realitas dengan
menggunakan simbol tertentu.
(Misal ; Kesehatan Masyarakat
Veteriner, Kesejahteraan Hewan)
13
KONSEP DASAR
Legislasi Vet  Perancangan atau
pembuatan Peraturan
perundangan yang berhubungan
dengan Ilmu Kedokteran Hewan
atau penyakit hewan dan
penanganannya, untuk
mewujudkan kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat.

14
TUJUAN  LEGISLASI VETERINER
Untuk mencapai maksud dan tujuan ;
 Penyediaan pangan asal hewan, dan
 Hasil hewan lainnya, serta
 Jasa bagi manusia,
Maka perlu diselenggarakan kesehatan hewan
yang melindungi kesehatan manusia dan hewan
beserta ekosistemnya sebagai prasyarat
terselenggaranya peternakan ;
 Yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan serta
 Penyediaan pangan yang aman, sehat, utuh, halal
Sehingga perlu didayagunakan untuk kemakmuran
dan kesejahteraan masyarakat.

15
RUANG LINGKUP
Diatur dalam KUHP antara
lain ;
Perawatan, pemeliharaan,
perlakuan, dan penggunaan
hewan
Diatur diluar KUHP (Lex
Specialist) antara lain ;
Otoritas Veteriner
Jasa Medik Veteriner
Karantina Hewan
Kesehatan Masyarakat 16
Lapangan pekerjaan dokter hewan dapat menjadi PNS atau Swasta
Tetapi menurut OIE ada 33 bid. kerja dokter hewan di 110 negara :
1. Food technology 18. Livestock and animal products
2. Food inspection 19. Aquaculture
3. Food hygiene 20. Wildlife
4. Consumer protection 21. Environmental protection
5. Laboratories 22. Nutrition
6. Legislation 23. Parasitology
7. Artificial breeding 24. Teaching
8. Zoos 25. Research and development
9. Laboratory animals 26. Livestock marketing
10. Animal Welfare 27. Publications
11. Zoonoses 28. Economics
12. Veterinary medicine 29. Import animal production
13. Clinical health care 30. Livestock industry
14. Disease control organizations
15. Exotic diseases 31. Administration
16. Epidemiology 32. International Cooperation
17. Quarantine 33. Professional organizations
KELOMPOK HEWAN BERDASARKAN
FUNGSINYA
Kelompok Hewan Fungsinya sebagai
1. Companion animal  Hewan kesayangan dan exotic
2. Farm animal  Hewan ternak
3. Working animal  Hewan pekerja
4. Sport and entertainment  Hewan yang digunakan dalam bidang
animal olah raga dan hiburan
5. Laboratoric animal  Hewan laboratorium
6. Aquatic animal  Hewan akuatik
7. Wild animal  Hewan liar yang masih berada di
habitat aslinya
8. Conservation animal  Hewan-hewan yang terancam
kepunahan
9. Fur and trapping animal  Hewan yang diambil bulu/ kulit dan
hewan tangkapan
10. Genetic manipulation  Hewan yang telah mengalami
animal manipulasi genetik
Undang-undang adalah produk Hukum

APA YANG DIMAKSUD


DENGAN HUKUM .....?

19
PENGERTIAN HUKUM
Hukum adalah :
peraturan yang hidup di
masyarakat, yang bersifat
mengikat
serta memberikan sanksi bagi
yang melanggar.
TUJUAN HUKUM

Kepastian

Tujuan
Keadilan
Hukum
Kemanfaat
an

21
FUNGSI HUKUM
Sebagai Social Control 
mengawasi masyarakat agar
tertib dan patuh terhadap hukum,
bila melanggar kena sanksi.
Sebagai Social Enginering 
Mengarahkan masyarakat agar
menjalankan ketentuan yang
mengatur seluruh kehidupan ini.

22
BRAINSTORMING .......!

Manfaat Hukum ;
 Mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good
Governance)
 Hukum Ada untuk MELINDUNGI, bukan untuk
MENINDAS / menghukum warga  (“The law is
there to protect, not to punish”)
 Sekedar ada produk hukum (UU, PP)  BUKAN
Jaminan terlindunginya masyarakat, maka
hukum harus ditegakkan (Law Enforcement)
PENEGAKAN HUKUM

Penegakan Hukum adalah proses


pemungsian norma-
norma hukum secara nyata
sebagai pedoman perilaku atau
hubungan–
hubungan hukum dalam
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

24
MAKNA ‘LAW ENFORCEMENT’

Dalam arti luas,  penegakan


hukum itu mencakup pada nilai-
nilai keadilan yang terkandung
didalamnya bunyi aturan formal
maupun nilai-nilai keadilan yang
hidup dalam masyarakat.
Dalam arti sempit,  penegakan
hukum itu hanya menyangkut
penegakan peraturan yang formal
dan tertulis saja.

25
PENDEKATAN HUKUM

Hukum formal  hanya


bersangkutan dengan peraturan
perundang-undangan yang
tertulis,
Hukum materiil  mencakup pula
pengertian nilai-nilai keadilan
yang hidup dalam masyarakat.

26
DAMPAK KEKUASAAN
Dalam sejarah, kekuasaan yang
diorganisasikan ke dalam dan melalui
organ-organ negara, seringkali terbukti
melahirkan penindasan dan
ketidakadilan.
Karena itu, sejarah umat manusia
mewariskan gagasan perlindungan da
penghormatan terhadap hak-hak asasi
manusia.

27
DEMOKRASI >< OTORITER ...?
Bila tanpa kebebasan berpendapat,
akibat ;
1. Tidak ada kontrol /pengawasan
terhadap pemerintah.
2. Rakyat tidak tahu apa yang
dikerjakan pemerintah
3. Kekuasaan menjadi sewenang-
wenang
4. Membawa kepada penindasan.
TERIMA KASIH
29

Anda mungkin juga menyukai