Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA PROTEIN & ENZIM

Disusun oleh :

NAMA : Ni Luh Putu Nefa Pradnyandari


NIM : 022.06.0069
KELOMPOK :2
TUTOR : Musyarrafah,S.Si,M.Sc , Ana Adriana,S.Si,M.Sc
dan I Putu Bayu Agus Saputra,S.Si,M.Si
BLOK : BIOMEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya saya dapat melaksanakan dan menyusun laporan praktikum Blok Biomedik yang
berjudul “ Praktikum Biokimia Protein dan Enzim ” ini tepat pada waktunya. Laporan
ini ditulis untuk memenuhi persyaratan sebagai nilai praktikum dalam Blok Biomedik .
Dalam penyusunan laporan ini, saya mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesampatan ini saya
menyampaikan terima kasih kepada:

1. Musyarrafah,S.Si,M.Sc , Ana Adriana,S.Si,M.Sc dan I Putu Bayu Agus


Saputra,S.Si,M.Si selaku Tutor serta Fasilitator praktikum biokimia.

2. Bapak/Ibu dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar yang


memberikan masukan terkait laporan yang saya buat.
3. Kakak tingkat yang berkenan memberikan masukan terkait dengan laporan yang
telah saya buat.
4. Serta kepada teman-teman yang memberikan masukan dan dukungannya    
kepada saya.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata saya berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang akan menggunakannya.

Mataram, 11 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG................................................................. 1-2
B. TUJUAN...................................................................................... 2
C. PRINSIP……………………………………………………….. 2-3
BAB 2 LANDASAN TEORI....................................................................... 4
A. LANDASAN TEORI KARBOHIDRAT.................................... 4-5
B. LANDASAN TEORI LIPID....................................................... 5
BAB 3 METODE PRAKTIKUM................................................................ 6
PELAKSANAAN PRAKTIKUM................................................... 6
UJI TERHADAP KARBOHIDRAT................................................ 7
A. UJI MOLISCH............................................................................ 7
B. UJI SELIWANOFF..................................................................... 7
C. UJI BENEDICT........................................................................... 8
D. UJI AMILUM DENGAN IODUM............................................. 8
UJI TERHADAP LIPID.................................................................. 8
A. UJI KELARUTAN LIPID.......................................................... 8
B. PERCOBAAN SALKOWSKI.................................................... 9
C. PEMBENTUKAN AKROLEIN................................................. 9
BAB 4 HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN............................... 10
A. HASIL PRAKTIKUM................................................................10-18
B. PEMBAHASAN..........................................................................19-25
BAB 5 PENUTUP........................................................................................ 26
A. KESIMPULAN...........................................................................26-27
B. SARAN........................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………iii
LAMPIRAN ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari adanya praktikum ini adalah:


1. Untuk mengetahui metode pemeriksaan biokimia protein
2. Untuk mengetahui ada tidaknya ikatan peptide menggunakan pereaksi biuret
3. Untuk mengidentifikasi protein menggunakan perekasi alkaloid
4. Untuk mengidentifikasi asam amino dengan uji ninhidrin
5. Untuk membuktikan hidrolisa amilum oleh enzim amilase
6. Untuk membuktikan pengaruh suhu terhadap aktivitas enzimatik
7. Untuk membuktikan pengaruh pH terhadap aktivitas enzimatik

1.3 Prinsip Praktikum


Uji Protein
1. Uji biuret
Uji biuret digunakan untuk mengetahui adanya ikatan peptida ( peptida linkage) pada
protein. Dasar dari uji ini yaitu pembentukan senyawa kompleks berwarna ungu dari
reaksi antara ion tembaga (Cu2+) dengan asama amino pada protein dalam suasana
alkali.
2. Uji pengendapan
Uji ini digunakan untuk mengidentifikasu protein berdasarkan pengendapan dengan
logam berat pada pereksi alkaloid. Protein akan membentuk garan proteinat yang tidak
larut jika direaksikan dengan logam berat.
3. Uji Ninhidrin
Asam amino alfa jika bereaksi dengan ninhidrin akan membentuk aaldehida dengan satu
atom C lebih rendah serta melepaskan NH3 dan CO2 , dari reaksi ini juga akan terbentuk
kompleks berwarna biru yang disebabkan oleh 2 molekul ninhidrin yang bereksi dengn
NH3 setelah asam amino tersebut dioksidasi.

Uji Enzim
1. Hidrolisa pati (starch ) oleh air liur ( ptyalin)
Ptyalin dapat mengidrolisis polisakarida seperti pati dan glikogen menjadi
sakarida yang lebih sederhana, misalnya disakarida seperti maltosa. Ketika pati
dihidrolisis dengan amilase, akan menghasilkan hasil akhir berupa maltosa. Sedangkan,
ketika hidrolisa dilakukan dengan asam kuat, akan menghasilkan hasil akhir berupa
glukosa. Pati dengan larutan iodium akan menghasilkan warna biru pada larutan. Ikatan
antara pati dengan iodium ini belum diketahui, sehingga apabila larutan tersebut
dipanaskan, warna biru akan hilang dan akan timbul kembali apabila larutan kembali
menjadi dingin. Uji yang selanjutnya dilakukan pengujian berupa tes benedict. Larutan
benedict mengandung kupri suifat, natrium karbonat dan natrium sitrat. Larutan benedict
(tembaga alkalis) ini akan direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid
atau keton bebas membentuk endapan kuproksida yang berwarna merah bata. Tidak
semua karbohidrat memberi reaksi positif, sukrosa memberi reaksi negatif demikian pula
larutan kanji/pati.
2. Pengaruh temperatur kerja enzim
Sebagian besar enzim manusia berfungsi optimal pada suhu sekitar 37°C.
Peningkatan suhu dari 0°C menjadi 37°C meningkatkan laju reaksi dengan meningkatkan
energi vibrasi substrat. Aktivitas maksimum sebagian besar enzim manusia terjadi pada
suhu mendekati 37°C karena denaturasi (kehilangan struktur sekunder dan tersier) terjadi
pada suhu yang lebih tinggi
3. Pengaruh pH terhadap kerja enzim
Jika suhu dan pH berubah cukup di luar optimum enzim, bentuk enzim
ireversibel berubah. Ini mempengaruhi bentuk situs aktif dan berarti enzim tidak akan
bekerja lagi. Ketika ini terjadi, enzim adalah terdenaturasi
BAB II
LANDASAN TEORI

Landasan Teori Protein

Protein merupakan suatu senyawa yangpenting bagi kehidupan dan berupa kumpulan dari
asam – asam amino yang satu dan lainnya yang dihubungkan oleh ikatan peptide.Sebagian besar
protein tersusun atas unsur-unsur karbon (50-55%),hydrogen(6-7,3%),oksigen(19-24%),dan
nitrogen(13-19%).

Asam amino merupakan suatu senyawa yang bersifat amfoter artinya dapat bersifat asam
karena mengandung gugus karboksil serta dapat bersifat basa karena mengandung gugus
amina.Atom C pada struktur asam amino mengikat empat gugus fungsi yang berbeda yang
nantinya akan menentukan sifat dan karakteristik setiap asam amino. Asam-asam penyusun
protein ada berbagai jenis dengan sifat yang berbeda-beda pula.

Berdasarkan sumbernya,asmaa amino dapat dibedakan menajdi asam amino esensial dan
nonesensial . Asam amino esensial merupakan asma amino yang tidak dapat disentesis oleh
tubuh sehingga diperoleh dari luar,contohnya : arginin,histidine,lisin,isoleusin,dan beberapa
lainnya.Asam amino non esensial merupakan asma amino yang dapat disintesis oleh
tubuh,contohnya : alanin,aspartate,glutamate,dan beberapa lainnya.

Aasam amino juga dapat dikelompokkan berdasarkan sifat rantai sampingnya (-R)
sehingga ada yang bersifat polar,non polar , dan polar bermuatan,selain itu juga berdasarkan
gugus fungsinya yaitu ada yang mengandung gugus sulfur,cincin aromatic,amida
sekunder,karboksil,dan hidroksil.Keberagaman ini tentunya akan menentukan sifat suatu asam
amino sehingga turut berpengaruh terhadap fungsi protein yang disusunnya.

Fungsi protein juga tak kalah pentingnya dengan karbohidrat dan lipid.Beberapa fungsi
protein bagi tubuh yaitu,Menyusun dan mempertahankan struktur sel dan jaringan tubuh,sebgaia
transport atau pengangkut , pelindung dan pertahanan,control dan regulasi berbagai metabolism
dalam tubuh,katalisis berbagai reaksi biokimiawi dalam tubuh dan untuk pergerakan.
Landasan Teori Enzim

Enzim adalah sekelompok protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk berbagai
rekasi kimia dalam sistem biologik. Hampir setiap reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis
oleh enzim. Sintesis enzim terjadi di dalam sel dan sebagian besar enzim dapat diekstraksi dari
sel tanpa merusak fungsinya. Kerja suatu enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
temperatur, pH, oksidasi oleh udara atau senyawa lain, konsentrasi substrat, konsentrasi enzim,
konsentrasi hasil reaksi, konsentrasi garam organik, adanya aktivator dan inhibitor.

Salah satu enzim yang dapat dilihat aktivitasnya yaitu enzim amilase (Ptyalin) yang
dihasilkan oleh air kelenjar liur. Enzim amilase berperan dalam menghidrolisis amilum menjadi
maltosa. Meskipun secara alami proses tersebut sulit karena makanan begitu cepat ditelan
sebelum ptyalin menghidrolisis amilum. Air liur disekresi oleh tiga pasang kelenjar air liur yaitu
parotis, submaxilaris dan sublingualis. Air Itur terdiri dari kira- kira 99,5% air dan kira-kira 0,5%
benda-benda padat. Dua pertiga dari benda-benda padat tadi terdiri dari bahan-bahan organik
terutama ptyalin dan musin. Benda. lainnya adalah ion-ion organik seperti: SO, PO43,
HCO,CF ,Ca�, Mg�, Na" dan K7. Musin dalam air liur berfungsi sebagai pelicin dalam
rongga mulut dan membasahi -benda padat makanan waktu dikunyah dan memudahkan untuk
ditelan.

Air liur juga merupakan tempat ekskresi beberapa obat tertentu seperti alkohol dan
morfin. pH air liur biasanya sedikit asam, kira-kira 6,8. Air liur mengandung ptyalin yaitu enzim
amilase.enzim ini mejadi tidak aktif pada pH 4 atau lebih rendah.Ptyalin memecah pati menjadi
dekstrin-dekstrin maltose.Larutan pati bila diberi tetesan iodium akan menimbulkan warna biru
tua,warna biru ini khas pati.

HIDROLISA PATI REAKSI IODIUM

Pati Biru

Pati yang larut Biru


Amilodextrin + maltose Biru

Eritrodextrin + maltosa Merah

Akrodextrin + maltose Tidak berwarna

Maltosa Tidak berwarna

Jika hidrolisa dilakukan dengan enzim amylase maka sebagai akhir akan terbentuk maltose,tetapi
bila hidrolisa dilakukan dengan asam maka akan terbentuk glukosa.

Pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim


Suhu rendah mendekati titik beku tidak merusak enzim,namun enzim tidak dapay
bekerja.Dengan kenaikan suhu lingkungan,enzim mulai bekerja sebagaian dan mencapau suhu
maksimum pada suhu tertentu.Bila suhu ditingkatkan terus,jumlah enzim yang aktif akan
berkurang karena mengalami denaturasi.Enzim menjadi tidak aktif pada pemanasan sempai
kurang lebih 60 derajat celcius karena terjadi denaturasi.

Suhu yang sangat rendah akan menyebabkan terhentinya kerja enzim secara reversible,karena
dalam keadaan tersebut tidak terjadi benturan antara partikel enzim dan substrat.akhirnya
kompleks E-S yang sangat penting dalam reaksi enzimatik tidak terbentuk sehingga produk juga
tidak terbentuk.

Pengaruh pH terhadap aktivitas enzim


Enzim bekerja pada kisaran pH tertentu.Jika dilakukan pengukuran aktivitas enzim pada
bebrapa macam pH yang berlainan,Sebagian besar enzim di dalam tubuh akan menunjukkan
aktivitas maksimum antar pH 5.0 sampai 9.0 . Kecepatan reaksi enzimatik mencapai puncaknya
pada pH optimum.Di luar pH optimum aktivitas enzim dapat terganggu.

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Rabu ,16 November 2022
Waktu ; 08.50 – 10.30
Tempat : Laboratorium Terpadu II
3.2 Alat dan Bahan

Uji protein

Adapun alat yang digunakan pada praktium yaitu :

 Tabung reaksi dan rak


 Pipet tetes
 Penangas air
 Stopwatch

Adapun bahan yang digunakan pada praktium yaitu :

 Larutab albumin
 Larutan natriuk hidroksida ( NaOH)
 Larutan cuprisulfat (CuSO4 0,5%)
 Larutan CuSO4 5%
 Larutan asam sulfosalisilat 10%
 Larutah ninhidrin 0,1 %

Uji Enzim

Uji Hidrolisis Pati

A. Liur sebagai sumber amilase


B. Larutan amilum

C. Larutan iodium

D. Waterbath

E. Tabung reaksi

F. Rak tabung

G. Piring reaksi H. Pipet tetes

Uji Pengaruh Temperatur Terhadap Kerja Enzim

A. Liur sebagai sumber amilase

B. Larutan amilum

C. Larutan iodium

D. Tabung reaksi

E. Rak tabung

F. Waterbath

Uji Pengaruh pH Terhadap Kerja Enzim

A. Liur sebagai sumber amilase

B. Larutan amilum

C. Larutan iodium

D. Larutan HCI 0,4% (pH1)

E. Larutan asam laktat 0,1%m(pH 5)

F. Larutan aquadest (pH 7)

G. Larutan Na2CO3 1% (pH 9)


3.3 Prosedur Kerja

Uji Protein

A.Uji biuret

a. Siapkan 1 buah tabung reaksi bersih dan kering

b. Masukkan 2 mL larutan albumin ke dalam tabung reaksi

c. Tambahkan 2 mL NaOH 10% lalu campurkan

d. Teteskan perlahan lahan CuSO4 0,5% hingga timbul warna tertentu ( penambahan
dilakukan dengan hati hatu sebab jika berlebih akan menimbulkan warna biru )

B. Uji pengendapan
a. Siapkan 2 buah tabung reaksi bersih dan kering
b. Masukkan 5 mL albumin ke albumin ke dalam masing masing tabung reaksi tersbut
lalu beri label
c. Masukkan tetes demi tetes larutan CuSO4 5% ke dalam tabung reaksu pertama
kemudian perhatikan pengaruh tiap tetesan dengan pembentukan presipitat
d. Masukkan tetes demi tetes larutan asam sulfosalisilat 10% ke dalam tabung reaksi
kedua kemudian perhatikan pengaruh tiap tetesan dengan pembentukan presipitat.
C. Uji Ninhidrin
a. Siapkan sebuah tabung bersih dan kering
b. Tambahkan 2 mL larutan albumin 2% (pH kira kira 7)
c. Tambahkan beberpaa tetes larutan ninhidrin 0,1%
d. Didihkan pada penangas air selama 10 menit
e. Perhatikan warna biru yang tampak

Uji Enzim

1. Uji Hidrolisis Pati

A. Masukan 10 mL larutan amilum 1% ke dalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan 5


tetes air liur. B. Sesegera mungkin tabung reaksi ini dimasukan ke dalam waterbath suhu
37○C
C. Secara bersamaan siapkan pula piring reaksi yang diisi dengan larutan iodium masing-
masing dua tetes.

D. Setelah 1 menit, ambil 1 tetes larutan dalam tabung reaksi yang dimasukan ke dalam
waterbath, lalu masukan kedalam larutan iodium dalam piring reaksi. Catat warna yang
terjadi

E. Ulangi percibaan tadi tiap-tiap 1 menit sampai larutan iodium tidak berwarna (berwarna
kuning muda) dengan larutan dalam tabung reksi (titik akromatik)

F. Catat waktunya (berapa menit)

Setelah tercapai titik akromatik, larutan dalam tabung reqaksi dites dengan tes benedict
catatlah apakah reduksi telah terjadi Dalam uji hidrolisa pati ada juga melakukan uji
benedict. Cara kerja uji benedict yaitu

A. Masukan 2,5 mL larutan benedict kedalam tabung reaksi

B. Tambahkan 4 tetes larutan yang akan diperiksa dan campur dengan baik Didihkan
selama 3 menit, kemudian dinginkan

C. Catat warna endapan yang terjadi

2. Pengaruh Temperatur Terhadap Kerja Enzim

A. Siapkan 4 buah tabung reaksi, kemudian masing-masing tabung reaksi diisi dengan 5
mL larutan pati 1% dan 3 tetes air liur, campur dengan baik.

B. Sesegera mungkin:

1) Tabung I dimasukkan ke dalam air es

2) Tabung II dibiarkan pada temperatur kamar

3) Tabung III dimasukkan ke dalam penangas air 370C

4) Tabung IV dimasukkan ke dalam air mendidih

C. Tunggu selama 5 menit

D. Kemudian tiap-tiap tabung ditetesi dengan iodium


E. Catat warna yang terjadi

3. Pengaruh pH Terhadap Kerja Enzim

A. Isilah 4 buah tabung reaksi masing-masing dengan :

1) 2 mL larutan HCl 0,4% (pH 1)

2) 2 mL larutan asam laktat 0,1% (pH 5)

3) 2 mL larutan aquadest (pH 7)

4) 2 mL larutan Na2CO3 1% (pH 9)

B. Ke dalam setiap tabung reaksi tambahkan 2 mL larutan pati 1% dan 8 tetes air liur,
campur dengan baik sesegera mungkin

C. Masukkan ke dalam waterbath 37o C selama 15 menit

D. Angkat dan bagilah setiap isi tabung reaksi menjadi 2 bagian

E. Pada bagian pertama tambahkan 2 tetes larutan iodium 0,01M

F. Catat warnanya

G. Pada bagian kedua lakukan tes benedict, catat apakah terjadi endapan dan bagaimana
warnanya. Terangkan hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Biuret

No Larutan Hasil Keterangan


1. Albumin + NaOH Larut Positif (+)
2. Albumin + NaOH + CuSO4 Terbentuk senyawa berwarna Positif (+)
5% ungu

B. Uji pengendapan

No Larutan Hasil Keterangan


1. Albumin + CuSO4 5% Terjadi pengendapan presipitat Positif (+)
berwarna biru
2. Albumin + Asam Terjadi pengendapan presipitat Positif (+)
Sulfosalisilat 10% berwarna putih

C. Uji Ninhidrin

No Larutan Hasil Keterangan


1. Albumin + Ninhidrin Terbentuk senyawa berwarna Positif (+)
biru

D. Hidrolisis Pati oleh Air Liur

No Sampel Larutan Waktu/menit Hasil


1. Air liur + 10 mL Iodium 1 Biru
amilum 1%
2. Air liur + 10 mL Iodium 2 Biru
amilum 1%
3. Air liur + 10 mL Iodium 3 Sedikit biru
amilum 1%
4. Air liur + 10 mL Iodium 4 Biru
amilum 1%
5. Air liur + 10 mL Iodium 5 Biru tua
amilum 1%
6. Air liur + 10 mL Iodium 6 Biru
amilum 1%
7. Air liur + 10 mL Iodium 7 Biru muda
amilum 1%
8. Air liur + 10 mL Iodium 8 Biru muda
amilum 1%
9. Air liur + 10 mL Iodium 9 Sedikit biru
amilum 1%
10. Air liur + 10 mL Iodium 10 Biru
amilum 1%
11. Air liur + 10 mL Iodium 11 Biru
1 amilum 1%
12. Air liur + 10 mL Iodium 12 Biru
amilum 1%
13. Air liur + 10 mL Iodium 13 Sedikit biru
amilum 1%
14. Air liur + 10 mL Iodium 14 Biru keunguan
amilum 1%
15. Air liur + 10 mL Iodium 15 Biru
amilum 1%
16. Air liur + 10 mL Iodium 16 Biru
amilum 1%
17. Air liur + 10 mL Iodium 17 Biru kekuningan
amilum 1%
18. Air liur + 10 mL Iodium 18 Bening
amilum 1%

Tes Benedict

No Sampel Larutan Hasil


1. Air liur + 10 mL amilum 1% Benedict Hijau kekuningan

E. Pengaruh Temperatur terhadap Enzim

No Sampel Larutan Tabung Hasil


1. Air liur Larutan pati dan Tabung 1 ( air es) Warna sedikit biru
Iodium
2. Air liur Larutan pati dan Tabung 2 suhu Warna biru di
Iodium kamar permukaan
3. Air liur Larutan pati dan Tabung 3 Sedikit warna biru
Iodium (Penangas air 37 di permukaan
C)
4. Air liur Larutan pati dan Tabung 4 ( air Bening
Iodium mendidih)

F. Pengaruh pH terhadap kerja enzim


Uji Amilum

No Larutan Pereaksi Hasil


1. HCL 0,4% Larutan pati 1% dan 8 Putih
tetes air liur
2. Asam laktat 0,1% Larutan pati 1% dan 8
tetes air liur
3. Aquadest Larutan pati 1% dan 8
tetes air liur
4. Na2CO3 1% Larutan pati 1% dan 8
tetes air liur

4.2 Gambar Hasil Pengamatan

Uji Protein

A. Uji Biuret

Sebelum Sesudah

B. Uji Pengendapan
Sebelum Sesudah
C.Uji Ninhidrin

Sebelum Sesudah

Uji Enzim
A.Hidrolisa Pati oleh air liur
B. Pengaruh Temperatur Terhadap Kerja Enzim

Sebelum Sesudah
Sesudah
C. Pengaruh pH terhadap kerja enzim

Sebelum Sesudah
Sesudah

Anda mungkin juga menyukai