Disusun oleh :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya sampaikan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya saya dapat melaksanakan dan menyusun laporan praktikum Blok Biomedik yang
berjudul “ Praktikum Biokimia Protein dan Enzim ” ini tepat pada waktunya. Laporan
ini ditulis untuk memenuhi persyaratan sebagai nilai praktikum dalam Blok Biomedik .
Dalam penyusunan laporan ini, saya mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui kesampatan ini saya
menyampaikan terima kasih kepada:
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata saya berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang akan menggunakannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG................................................................. 1-2
B. TUJUAN...................................................................................... 2
C. PRINSIP……………………………………………………….. 2-3
BAB 2 LANDASAN TEORI....................................................................... 4
A. LANDASAN TEORI KARBOHIDRAT.................................... 4-5
B. LANDASAN TEORI LIPID....................................................... 5
BAB 3 METODE PRAKTIKUM................................................................ 6
PELAKSANAAN PRAKTIKUM................................................... 6
UJI TERHADAP KARBOHIDRAT................................................ 7
A. UJI MOLISCH............................................................................ 7
B. UJI SELIWANOFF..................................................................... 7
C. UJI BENEDICT........................................................................... 8
D. UJI AMILUM DENGAN IODUM............................................. 8
UJI TERHADAP LIPID.................................................................. 8
A. UJI KELARUTAN LIPID.......................................................... 8
B. PERCOBAAN SALKOWSKI.................................................... 9
C. PEMBENTUKAN AKROLEIN................................................. 9
BAB 4 HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN............................... 10
A. HASIL PRAKTIKUM................................................................10-18
B. PEMBAHASAN..........................................................................19-25
BAB 5 PENUTUP........................................................................................ 26
A. KESIMPULAN...........................................................................26-27
B. SARAN........................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………iii
LAMPIRAN ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Uji Enzim
1. Hidrolisa pati (starch ) oleh air liur ( ptyalin)
Ptyalin dapat mengidrolisis polisakarida seperti pati dan glikogen menjadi
sakarida yang lebih sederhana, misalnya disakarida seperti maltosa. Ketika pati
dihidrolisis dengan amilase, akan menghasilkan hasil akhir berupa maltosa. Sedangkan,
ketika hidrolisa dilakukan dengan asam kuat, akan menghasilkan hasil akhir berupa
glukosa. Pati dengan larutan iodium akan menghasilkan warna biru pada larutan. Ikatan
antara pati dengan iodium ini belum diketahui, sehingga apabila larutan tersebut
dipanaskan, warna biru akan hilang dan akan timbul kembali apabila larutan kembali
menjadi dingin. Uji yang selanjutnya dilakukan pengujian berupa tes benedict. Larutan
benedict mengandung kupri suifat, natrium karbonat dan natrium sitrat. Larutan benedict
(tembaga alkalis) ini akan direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid
atau keton bebas membentuk endapan kuproksida yang berwarna merah bata. Tidak
semua karbohidrat memberi reaksi positif, sukrosa memberi reaksi negatif demikian pula
larutan kanji/pati.
2. Pengaruh temperatur kerja enzim
Sebagian besar enzim manusia berfungsi optimal pada suhu sekitar 37°C.
Peningkatan suhu dari 0°C menjadi 37°C meningkatkan laju reaksi dengan meningkatkan
energi vibrasi substrat. Aktivitas maksimum sebagian besar enzim manusia terjadi pada
suhu mendekati 37°C karena denaturasi (kehilangan struktur sekunder dan tersier) terjadi
pada suhu yang lebih tinggi
3. Pengaruh pH terhadap kerja enzim
Jika suhu dan pH berubah cukup di luar optimum enzim, bentuk enzim
ireversibel berubah. Ini mempengaruhi bentuk situs aktif dan berarti enzim tidak akan
bekerja lagi. Ketika ini terjadi, enzim adalah terdenaturasi
BAB II
LANDASAN TEORI
Protein merupakan suatu senyawa yangpenting bagi kehidupan dan berupa kumpulan dari
asam – asam amino yang satu dan lainnya yang dihubungkan oleh ikatan peptide.Sebagian besar
protein tersusun atas unsur-unsur karbon (50-55%),hydrogen(6-7,3%),oksigen(19-24%),dan
nitrogen(13-19%).
Asam amino merupakan suatu senyawa yang bersifat amfoter artinya dapat bersifat asam
karena mengandung gugus karboksil serta dapat bersifat basa karena mengandung gugus
amina.Atom C pada struktur asam amino mengikat empat gugus fungsi yang berbeda yang
nantinya akan menentukan sifat dan karakteristik setiap asam amino. Asam-asam penyusun
protein ada berbagai jenis dengan sifat yang berbeda-beda pula.
Berdasarkan sumbernya,asmaa amino dapat dibedakan menajdi asam amino esensial dan
nonesensial . Asam amino esensial merupakan asma amino yang tidak dapat disentesis oleh
tubuh sehingga diperoleh dari luar,contohnya : arginin,histidine,lisin,isoleusin,dan beberapa
lainnya.Asam amino non esensial merupakan asma amino yang dapat disintesis oleh
tubuh,contohnya : alanin,aspartate,glutamate,dan beberapa lainnya.
Aasam amino juga dapat dikelompokkan berdasarkan sifat rantai sampingnya (-R)
sehingga ada yang bersifat polar,non polar , dan polar bermuatan,selain itu juga berdasarkan
gugus fungsinya yaitu ada yang mengandung gugus sulfur,cincin aromatic,amida
sekunder,karboksil,dan hidroksil.Keberagaman ini tentunya akan menentukan sifat suatu asam
amino sehingga turut berpengaruh terhadap fungsi protein yang disusunnya.
Fungsi protein juga tak kalah pentingnya dengan karbohidrat dan lipid.Beberapa fungsi
protein bagi tubuh yaitu,Menyusun dan mempertahankan struktur sel dan jaringan tubuh,sebgaia
transport atau pengangkut , pelindung dan pertahanan,control dan regulasi berbagai metabolism
dalam tubuh,katalisis berbagai reaksi biokimiawi dalam tubuh dan untuk pergerakan.
Landasan Teori Enzim
Enzim adalah sekelompok protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk berbagai
rekasi kimia dalam sistem biologik. Hampir setiap reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis
oleh enzim. Sintesis enzim terjadi di dalam sel dan sebagian besar enzim dapat diekstraksi dari
sel tanpa merusak fungsinya. Kerja suatu enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
temperatur, pH, oksidasi oleh udara atau senyawa lain, konsentrasi substrat, konsentrasi enzim,
konsentrasi hasil reaksi, konsentrasi garam organik, adanya aktivator dan inhibitor.
Salah satu enzim yang dapat dilihat aktivitasnya yaitu enzim amilase (Ptyalin) yang
dihasilkan oleh air kelenjar liur. Enzim amilase berperan dalam menghidrolisis amilum menjadi
maltosa. Meskipun secara alami proses tersebut sulit karena makanan begitu cepat ditelan
sebelum ptyalin menghidrolisis amilum. Air liur disekresi oleh tiga pasang kelenjar air liur yaitu
parotis, submaxilaris dan sublingualis. Air Itur terdiri dari kira- kira 99,5% air dan kira-kira 0,5%
benda-benda padat. Dua pertiga dari benda-benda padat tadi terdiri dari bahan-bahan organik
terutama ptyalin dan musin. Benda. lainnya adalah ion-ion organik seperti: SO, PO43,
HCO,CF ,Ca�, Mg�, Na" dan K7. Musin dalam air liur berfungsi sebagai pelicin dalam
rongga mulut dan membasahi -benda padat makanan waktu dikunyah dan memudahkan untuk
ditelan.
Air liur juga merupakan tempat ekskresi beberapa obat tertentu seperti alkohol dan
morfin. pH air liur biasanya sedikit asam, kira-kira 6,8. Air liur mengandung ptyalin yaitu enzim
amilase.enzim ini mejadi tidak aktif pada pH 4 atau lebih rendah.Ptyalin memecah pati menjadi
dekstrin-dekstrin maltose.Larutan pati bila diberi tetesan iodium akan menimbulkan warna biru
tua,warna biru ini khas pati.
Pati Biru
Jika hidrolisa dilakukan dengan enzim amylase maka sebagai akhir akan terbentuk maltose,tetapi
bila hidrolisa dilakukan dengan asam maka akan terbentuk glukosa.
Suhu yang sangat rendah akan menyebabkan terhentinya kerja enzim secara reversible,karena
dalam keadaan tersebut tidak terjadi benturan antara partikel enzim dan substrat.akhirnya
kompleks E-S yang sangat penting dalam reaksi enzimatik tidak terbentuk sehingga produk juga
tidak terbentuk.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Uji protein
Larutab albumin
Larutan natriuk hidroksida ( NaOH)
Larutan cuprisulfat (CuSO4 0,5%)
Larutan CuSO4 5%
Larutan asam sulfosalisilat 10%
Larutah ninhidrin 0,1 %
Uji Enzim
C. Larutan iodium
D. Waterbath
E. Tabung reaksi
F. Rak tabung
B. Larutan amilum
C. Larutan iodium
D. Tabung reaksi
E. Rak tabung
F. Waterbath
B. Larutan amilum
C. Larutan iodium
Uji Protein
A.Uji biuret
d. Teteskan perlahan lahan CuSO4 0,5% hingga timbul warna tertentu ( penambahan
dilakukan dengan hati hatu sebab jika berlebih akan menimbulkan warna biru )
B. Uji pengendapan
a. Siapkan 2 buah tabung reaksi bersih dan kering
b. Masukkan 5 mL albumin ke albumin ke dalam masing masing tabung reaksi tersbut
lalu beri label
c. Masukkan tetes demi tetes larutan CuSO4 5% ke dalam tabung reaksu pertama
kemudian perhatikan pengaruh tiap tetesan dengan pembentukan presipitat
d. Masukkan tetes demi tetes larutan asam sulfosalisilat 10% ke dalam tabung reaksi
kedua kemudian perhatikan pengaruh tiap tetesan dengan pembentukan presipitat.
C. Uji Ninhidrin
a. Siapkan sebuah tabung bersih dan kering
b. Tambahkan 2 mL larutan albumin 2% (pH kira kira 7)
c. Tambahkan beberpaa tetes larutan ninhidrin 0,1%
d. Didihkan pada penangas air selama 10 menit
e. Perhatikan warna biru yang tampak
Uji Enzim
D. Setelah 1 menit, ambil 1 tetes larutan dalam tabung reaksi yang dimasukan ke dalam
waterbath, lalu masukan kedalam larutan iodium dalam piring reaksi. Catat warna yang
terjadi
E. Ulangi percibaan tadi tiap-tiap 1 menit sampai larutan iodium tidak berwarna (berwarna
kuning muda) dengan larutan dalam tabung reksi (titik akromatik)
Setelah tercapai titik akromatik, larutan dalam tabung reqaksi dites dengan tes benedict
catatlah apakah reduksi telah terjadi Dalam uji hidrolisa pati ada juga melakukan uji
benedict. Cara kerja uji benedict yaitu
B. Tambahkan 4 tetes larutan yang akan diperiksa dan campur dengan baik Didihkan
selama 3 menit, kemudian dinginkan
A. Siapkan 4 buah tabung reaksi, kemudian masing-masing tabung reaksi diisi dengan 5
mL larutan pati 1% dan 3 tetes air liur, campur dengan baik.
B. Sesegera mungkin:
B. Ke dalam setiap tabung reaksi tambahkan 2 mL larutan pati 1% dan 8 tetes air liur,
campur dengan baik sesegera mungkin
F. Catat warnanya
G. Pada bagian kedua lakukan tes benedict, catat apakah terjadi endapan dan bagaimana
warnanya. Terangkan hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Uji Biuret
B. Uji pengendapan
C. Uji Ninhidrin
Tes Benedict
Uji Protein
A. Uji Biuret
Sebelum Sesudah
B. Uji Pengendapan
Sebelum Sesudah
C.Uji Ninhidrin
Sebelum Sesudah
Uji Enzim
A.Hidrolisa Pati oleh air liur
B. Pengaruh Temperatur Terhadap Kerja Enzim
Sebelum Sesudah
Sesudah
C. Pengaruh pH terhadap kerja enzim
Sebelum Sesudah
Sesudah