Disusun Oleh :
Saya menyadari sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun
menuju kesempurnaan dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah saya selanjutnya.
.
Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PEMBAHASAN
Isoenzim adalah enzim yang berbeda tetapi mengkatalisis reaksi yang identik,
diberi 4 nomor klasifikasi yang sama. Contoh ada 5 Laktat dehidrogenase
(LDH) dalam tubuh kita dengan komposisi kimia berbeda tetapi mengkatalisis
secara identik, maka diberi nomor E.C. yang sama. Penamaan untuk reaksi
kesetimbangan, diberikan ke reaksi yang penting secara biokimia. Contoh
reaksi redoks yang melibatkan NADH dan NAD+ , maka arahnya adalah
dimana NAD+ bertindak sebagai akseptor proton. Enzim yang mempunyai
aktivitas terhadap dua reaksi, nama diberikan ke reaksi yang penting secara
biokimia, nama (aktivitas) kedua ditunjukkan di dalam kurung. Contoh: enzim
yang mengkatalisis reaksi redoks dan dekarboksilasi, maka Oksidoreduktase
(dekarboksilasi).
1. Kelas 1 Oksidoreduktase
Penomoran E.C. untuk digit ke-2 menunjukkan donor pereduksinya (H atau
elektron) yang terlibat dalam reaksi, dengan rincian sebagai berikut :
1 alkohol ( -CHOH)
2 aldehid atau keton (-C=O)
3 gugus -CH=CH
4 amina primer (-CH2NH2 atau –CH2NH3+ )
5 amina sekunder (-CHNH-)
6 NADH atau NADPH
99 O2
3. Kelas 3 Hidrolas
Gambar 1.6 Efek Konsentrasi Enzim Pada Laju Reaksi Atau Aktivitas Enzim
4. Efek Konsentrasi Substrat
Enzim bekerja sesuai dengan kapasitasnya. Meningkatnya konsentrasi substrat
maka laju reaksi akan meningkat karena lebih banyak enzim yang bekerja. Seperti
pada Gambar 2.7, hubungan antara konsentrasi substrat dan aktivitas enzim
mengikuti kurva hiperbolik.
Gambar 1.7 Efek Konsentrasi Substrat Pada Laju Reaksi Atau Aktivitas Enzim
Ketika konsentrasi substrat rendah, aktivitas enzim meningkat secara linear
dengan konsentrasi substrat. Bagian ini mencerminkan reaksi orde pertama,
menyatakan hubungan langsung antara laju reaksi enzim dan konsentrasi substrat.
Konsentrasi substrat meningkat, terjadi peningkatan laju enzim hingga mencapai satu
titik di mana aktivitas tidak meningkat, bahkan jika konsentrasi substrat terus
meningkat. Kurva cenderung menjadi horizontal pada titik yang sesuai dengan
kecepatan maksimum (Vmaks) enzim.
Kurva hiperbolik adalah karakteristik dari reaksi dimana satu substrat yang
terlibat dalam reaksi. Ketika dua substrat terlibat, kurva hiperbolik juga dapat diperoleh
untuk salah satunya jika terdapat kelebihan konsentrasi substrat lain yang digunakan.
Hubungan substrat – aktivitas pertama kali digambarkan oleh Michaelis dan Menten.
Dalam kasus yang paling sederhana, substrat berikatan dengan enzim secara reversibel.
Kompleks yang terbentuk terdisosiasi lebih lambat dibandingkan reaksi pertama dan
enzim akan melepskan produk. Pada konsentrasi substrat yang sangat rendah, sebagian
besar molekul enzim (E) bebas. Ketika substrat (S) meningkat, molekul enzim terlibat
dalam pembentukan kompleks enzim-substrat (ES) juga meningkat. Jika konsentrasi
substrat terus meningkat, tercapai satu titik di mana hampir semua molekul enzim
ditempati oleh substrat (dengan asumsi konsentrasi enzim konstan). Pada titik ini,
enzim menjadi jenuh dengan substrat. Jika melebihi jumlah enzim, tercapai steady state,
dimana laju reaksi tidak akan meningkat lagi. Setiap penambahan substrat tidak lagi
menyebabkan peningkatan aktivitas enzim dan reaksi merupakan reaksi orde nol.
Secara teoritis, kecepatan reaksi mencapai maksimum hanya pada konsentrasi
substrat yang tak terbatas, kurva tidak pernah mencapai garis horizontal yang sesuai
dengan Vmax. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk memprediksi secara akurat
konsentrasi substrat dimana Vmax dicapai. Untuk menjalin hubungan yang tepat antara
kecepatan awal dan konsentrasi substrat, Michaelis dan Menten mendefinisikan
konstanta disebut Km (konstanta Michaelis). Km konsentrasi substrat di mana laju
reaksi mencapai pada laju setengah maksimum.
Dalam kondisi pH dan suhu yang ditentukan dalam medium, Km memiliki nilai
tertentu untuk setiap enzim. Berlaku persamaan Michaelis-Menten :
di mana v sesuai dengan laju awal dengan konsentrasi substrat sama dengan [S], Vmax
laju maksimum, dan Km sama dengan konstanta Michaelis untuk substrat tertentu. Dari
persamaan ini, ketika [S] berada di bawah Km, laju reaksi tergantung pada konsentrasi
substrat (bagian awal dari kurva di mana reaksi adalah orde pertama terhadap [S]).
Ketika [S] jauh lebih tinggi dari nilai Km, kecepatan awal hampir maksimal (bagian
akhir dari kurva, reaksi orde nol).
Ketika [S] sama dengan Km, laju reaksi adalah sama dengan setengah dari
kecepatan maksimal.
E. Koenzim
Dalam peranannya, enzim sering memerlukan senyawa organik tertentu selain
protein. Ditinjau dari fungsinya, dikenal adanya koenzim yang berperan sebagai
pemindah hidrogen, pemindah elektron, pemindah gugusan kimia tertentu (―group
transferring‖) dan koenzim dari isomerasa dan liasa. Koenzim akan memperbesar
kemampuan katalitik suatu enzim sehingga jauh melebihi kemampuan yang
ditawarkan. Koenzim yang berikatan secara erat dengan enzim melalui ikatan kovalen
atau non kovalen sering disebut sebagai gugus prostetik.
Tabel 1.3 Contoh-Contoh Koenzim Dan Peranannya
No Kode Singkatan dari Yang dipindahkan
1 NAD Nikotinamida-adenina dinukleotida Hidrogen
2 NADP Nikotinamida-adenina dinukleotida Hidrogen
fosfat
3 FMN Flavin mononukleotida Flavin-adenina Hidrogen
dinukleotida
4 FAD Flavin-adenina dinukleotida Hidrogen
5 Ko-Q Koenzim Q atau Quinon Sitokrom Hidrogen
6 Sit Sitokrom Elektron
7 Fd Ferredoksin Elektron
8 ATP Adenosina trifosfat Gugus fosfat
9 PAPS Fosfoadenil sulfat Gugus sulfat
10 UDP Uridina difosfat Gula
11 Biotin Biotin Karboksil (CO₂)
12 Ko-A Koenzim A Asetil
13 TPP Tiamin pirofosfat C₂-aldehida
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Enzim adalah biomolekul berupa protein berbentuk bulat (globular), yang
terdiri atas satu rantai polipeptida atau lebih dari satu rantai polipeptida. Enzim
berfungsi sebagai katalis atau senyawa yang dapat mempercepat proses reaksi tanpa
habis bereaksi. Dengan adanya enzim, molekul awal yang disebut substrat akan
dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk (Smith, 1997;
Grisham et al., 1999).
B. SARAN
Dengan adanya makalah ini kami harapkan para pembaca dapat mengetahui
lebih banyak lagi tentang Enzim guna menambah wawasan untuk pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
dr. Astri, dr. Salsalina. (2020). BIOKIMIA. Bogor : AKBID Wijaya Husada
http://repository.whakademik.com/assets/pdf/ebooks/bidan/13.%20BUKU%20AJAR
%20BIOKIMIA.pdf
Isnaeni, Neni. 2020. Tugas Makalah Biokimia Dan Biologi Molekulel Enzim.
https://www.researchgate.net/profile/NeniIsnaeni/publication/340412323_ENZYME/l
inks/5eb18953299bf18b9595f4d8/ENZYME.pdf