Pembuatan
Sediaan Obat
Semi Padat
SUPPOSITORIA
Adalah bentuk sediaan padat yg pemakaiannya
dengan cara memasukkan melalui lubang atau
celah pada tubuh, dimana sediaan tersebut
akan melebur, melunak, atau melarut dan
meberikan efek lokal atau sistemik.
Umumnya dimasukkan melalui rektum, vagina,
kadang-kadang melalui saluran urin
Contoh : Dulcolax suppositoria (obat laksatif)
LOGO
OVULA
Adalah sediaan padat yg digunakan melalui
vagina, umumnya berbentuk telur, dapat
melarut, melunak dan melelh pada suhu tubuh
Contoh : Flagystatin ovula
LOGO
SALEP
Adalah sediaan obat berbentuk setengah padat
yang mudah larut dan ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
Contoh : Kemicetine salep
Syarat sediaan :
Bahan obat harus halus
Larut atau terdispersi homogen dalam dasar
salep yang cocok
LOGO
Cara penggunaan :
Secara umum salep dioleskan tipis-tipis pada daerah
luka dan banyaknya salep yang digunaikan
tergantung dari luasnya luka/lesi
Sifat :
Daya penetrasi paling baik bila dibanding dengan
bentuk sediaan setengah padat lainnya
Obat dapat kontak dengan kulit cukup lama
Cukup stabil dalam transportasi dan penyimpanan
terutama salep dalam wadah tube
Sediaan ini cocok untuk dermatosis yg kering dan
kronik serta cocok untuk kulit bersisik dan berambut
LOGO
Cara Pembuatan
Bahan obat yang umumnya berupa serbuk, dikerjakan
seperti pada pembuatan pulvis/pulveres. Tambahkan
basis salep sama banyaknya, gerus hingga homogen,
tambahkan sisa basis, gerus hingga homogen.
Zat yg dapat larut dalam dasar salep dilarutkan, bila perlu
dengan pemanasan rendah
Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih
dahulu diserbuk
Zat yg mudah larut dalam air dan stabil, serta basis salep
mampu menyerap air tersebut, dilarutkan lebih dulu
dalam air yg tersedia, setelah itu ditambahkan bagian
dasar salep yg lain
Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka
campuran tersebut harus diaduk sampai dingin
LOGO
PASTA
Adalah sediaan semipadat yg mengandung satu
atau lebih bahan obat yg ditujukan untuk
pemakaian topikal.
Pasta sama dengan salep dimaksudkan untuk
pemakaian luar pada kulit.
Perbedaan dengan salep terutama dalam
kandungannya, secara umum persentase bahan
padat lebih besar dan sebagai akibatnya pasta
lebih kaku daripada salep.
Contoh : Pasta zink oksida
LOGO
Cara Penggunaan :
Tidak langsung di oleskan pada kulit tetapi dioleskan dulu
pada kain kassa
Sifat :
Obat dapat kontak lama dengan kulit
Cocok utk dermatosa yg agak basah (sub akut dan kronis)
Dapat berfungsi sebagai pengering atau pembersih (pasta
gigi) dan pembawa
Tidak dapat digunakan kulit yang berambut dan dermatosa
yang eksudatif
Untuk lesi yg akut dapat meninggalkan kerak vesikula
LOGO
KRIM (Cream)
Adalah bentuk sediaan setengah padat yg mengandung
satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi
dalam bahan dasar yg sesuai. Krim biasanya digunakan
sebagai emolien atau pemakaian obat pada kulit.
Contoh : Hidrokortison krim
Basis krim merupakan emulsi tipe A/M atau tipe M/A.
Jika kadar minyak semakin banyak sedangkan kadar air
semakin sedikit maka sediaan akan lebih pekat dan
pada suatu tingkat tertentu tidak lagi merupakan krim,
tetapi telah menjadi salep.
LOGO
Cara penggunaan :
Dioleskan tipis-tipis pada daerah luka
Sifat :
Absorpsi obat cukup baik
Mudah dibersihkan dari kulit
Kurang stabil dalam penyimpanan karena banyak
mengandung air (bisa mengeras) dan mudah timbul jamur bila
sediaan sudah dibuka segelnya)
Dapat berfungsi sebagai pelunak dan pendingin
Sediaan ini cocok untuk dermatosa akut
Cara mengenal kerusakan dan penyimpanan :
sama dengan unguenta (perubahan warna, bau tengik, ED)
LOGO
GEL
Merupakan sistem semi padat terdiri dari suspensi yg
dibuat dari partikel anorganik yg kecil atau molekul
organik yg besar, terpenetrasi oleh suatu cairan.
Gel kadang-kadang disebut jeli
Contoh : Thrombophob gel
LOGO
TERIMA KASIH