Anda di halaman 1dari 15

RISE

Pembuatan
Sediaan Obat
Semi Padat

Dosen Pengampus : Ibu Apt. Sitti Lutviana, S.Farm


LOGO

Tujuan Instruksional khusus

Setelah Perkuliahan selesai mahasiswa


diharapkan dapat memahami tentang
pembuatan sediaan obat semi padat
LOGO
Pengertian

Bentuk sediaan adalah bentuk obat


sesuai proses pembuatan obat tersebut
dalam bentuk seperti yang akan
digunakan
LOGO
Bentuk sediaan semi padat

 SUPPOSITORIA
 Adalah bentuk sediaan padat yg pemakaiannya
dengan cara memasukkan melalui lubang atau
celah pada tubuh, dimana sediaan tersebut
akan melebur, melunak, atau melarut dan
meberikan efek lokal atau sistemik.
 Umumnya dimasukkan melalui rektum, vagina,
kadang-kadang melalui saluran urin
 Contoh : Dulcolax suppositoria (obat laksatif)
LOGO

 OVULA
 Adalah sediaan padat yg digunakan melalui
vagina, umumnya berbentuk telur, dapat
melarut, melunak dan melelh pada suhu tubuh
 Contoh : Flagystatin ovula
LOGO

 SALEP
 Adalah sediaan obat berbentuk setengah padat
yang mudah larut dan ditujukan untuk
pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir.
 Contoh : Kemicetine salep
 Syarat sediaan :
 Bahan obat harus halus
 Larut atau terdispersi homogen dalam dasar
salep yang cocok
LOGO

 Cara penggunaan :
Secara umum salep dioleskan tipis-tipis pada daerah
luka dan banyaknya salep yang digunaikan
tergantung dari luasnya luka/lesi
 Sifat :
 Daya penetrasi paling baik bila dibanding dengan
bentuk sediaan setengah padat lainnya
 Obat dapat kontak dengan kulit cukup lama
 Cukup stabil dalam transportasi dan penyimpanan
terutama salep dalam wadah tube
 Sediaan ini cocok untuk dermatosis yg kering dan
kronik serta cocok untuk kulit bersisik dan berambut
LOGO

 Cara mengenal kerusakan


Secara makroskopik kerusakan dapat dilihat dari
adanya perubahan warna, berbau tengik atau
dilihat dari expired date (ED)
 Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan
kering dan terlindung dari cahaya
LOGO

 Cara Pembuatan
 Bahan obat yang umumnya berupa serbuk, dikerjakan
seperti pada pembuatan pulvis/pulveres. Tambahkan
basis salep sama banyaknya, gerus hingga homogen,
tambahkan sisa basis, gerus hingga homogen.
 Zat yg dapat larut dalam dasar salep dilarutkan, bila perlu
dengan pemanasan rendah
 Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih
dahulu diserbuk
 Zat yg mudah larut dalam air dan stabil, serta basis salep
mampu menyerap air tersebut, dilarutkan lebih dulu
dalam air yg tersedia, setelah itu ditambahkan bagian
dasar salep yg lain
 Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka
campuran tersebut harus diaduk sampai dingin
LOGO

 PASTA
 Adalah sediaan semipadat yg mengandung satu
atau lebih bahan obat yg ditujukan untuk
pemakaian topikal.
 Pasta sama dengan salep dimaksudkan untuk
pemakaian luar pada kulit.
 Perbedaan dengan salep terutama dalam
kandungannya, secara umum persentase bahan
padat lebih besar dan sebagai akibatnya pasta
lebih kaku daripada salep.
 Contoh : Pasta zink oksida
LOGO

 Cara Penggunaan :
Tidak langsung di oleskan pada kulit tetapi dioleskan dulu
pada kain kassa
 Sifat :
 Obat dapat kontak lama dengan kulit
 Cocok utk dermatosa yg agak basah (sub akut dan kronis)
 Dapat berfungsi sebagai pengering atau pembersih (pasta
gigi) dan pembawa
 Tidak dapat digunakan kulit yang berambut dan dermatosa
yang eksudatif
 Untuk lesi yg akut dapat meninggalkan kerak vesikula
LOGO

 KRIM (Cream)
 Adalah bentuk sediaan setengah padat yg mengandung
satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi
dalam bahan dasar yg sesuai. Krim biasanya digunakan
sebagai emolien atau pemakaian obat pada kulit.
 Contoh : Hidrokortison krim
 Basis krim merupakan emulsi tipe A/M atau tipe M/A.
Jika kadar minyak semakin banyak sedangkan kadar air
semakin sedikit maka sediaan akan lebih pekat dan
pada suatu tingkat tertentu tidak lagi merupakan krim,
tetapi telah menjadi salep.
LOGO

 Cara penggunaan :
Dioleskan tipis-tipis pada daerah luka
 Sifat :
 Absorpsi obat cukup baik
 Mudah dibersihkan dari kulit
 Kurang stabil dalam penyimpanan karena banyak
mengandung air (bisa mengeras) dan mudah timbul jamur bila
sediaan sudah dibuka segelnya)
 Dapat berfungsi sebagai pelunak dan pendingin
 Sediaan ini cocok untuk dermatosa akut
 Cara mengenal kerusakan dan penyimpanan :
sama dengan unguenta (perubahan warna, bau tengik, ED)
LOGO

 GEL
 Merupakan sistem semi padat terdiri dari suspensi yg
dibuat dari partikel anorganik yg kecil atau molekul
organik yg besar, terpenetrasi oleh suatu cairan.
 Gel kadang-kadang disebut jeli
 Contoh : Thrombophob gel
LOGO

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai