Anda di halaman 1dari 7

Nama: Danita Mardwika wulandari

Kelas : 1B

NPM: 202023043

Tugas meringkas praktikum sediaan obat

SERBUK (PULVIS)

Gambar 2.1 Pulvis Adspersorius

1.Pengertian serbuk

Pulvis (serbuk) adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia

yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral

atau untuk pemakaian luar.

Karena mempunyai luas permukaan yang luas, serbuk lebih mudah terdispersi

dan lebih larut dari pada bentuk sediaan yang dipadatkan. Anak -anak dan orang

dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk
serbuk. Biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum.Serbuk oral dapat diserahkan
dalam bentuk terbagi (pulveres) atau tidak terbagi (pulvis). Serbuk oral tidak terbagi terbatas pada
obat yang relatiftidak poten seperti laksansia, antasida, makanan diet dan beberapa jenis
analgetik tertentu, pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar lain. Serbuk
tidak terbagi lainnya adalah serbuk gigi dan serbuk tabur,keduanya untuk pemakaian luar.

2. Kelebihan dan kelemahan sediaan serbuk

a. Kelebihan

1)Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan si penderita.

2)Lebih stabil terutama untuk obat yang rusak oleh air.

3)Penyerapan lebih cepat dan lebih sempurna dibanding sediaan padat

lainnya.
4)Cocok digunakan untuk anak -anak dan orang dewasa yang sukarmenelan kapsul atau tablet.

5)Obat yang terlalu besar volumenya

untuk dibuat tablet atau kapsul dapat dibuat dalam bentuk serbuk.

b.Kelemahan

1)Tidak tertutupnya rasa tidak enak seperti pahit, sepat, lengket di

lidah (bisa diatasi dengan corrigens saporis).

2)Pada penyimpanan menjadi lembab.

3.Jenis-jenis serbuk

a.Pulvis adspersorius

Pulvis adspersorius adalah serbuk ringan, bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk
obat luar. Umumnya dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk
memudahkan penggunaan pada kulit. Lebih dikenal dengan bedaktabur.

b.Pulvis dentifricius

Pulvis dentifricius lebih dikenal dengan serbuk gigi, biasanya menggunakan carmin sebagai
pewarna yang dilarutkan terlebih dahulu dalam chloroform/etanol 90%.

c.Pulvis sternutatorius

Pulvis sternutatorius adalah serbuk bersin yang penggunaannya dihisap melalui hidung, sehingga
serbuk tersebut harus halus sekali.

d.Pulvis effervescent

Pulvis effervescent merupakan serbuk biasa yang sebelum

ditelan dilarutkan terlebih dahulu dalam air dingin atau hangat dan dari proses pelarutan ini
akan mengeluarkan gas CO2, kemudian membentuk larutan yang pada umumnya jernih.
Senyawa ini merupakan campuran antara senyawa asam dengan senyawa basa.

B.KAPSUL (CAPSULAE)

Gambar 2.2 Kapsul

1.Pengertian dan Macam-macam KapsulKapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam
cangkang

keras atau lunak yang dapat larut.


2. Keuntungan dan Kerugian sediaan kapsul

a.Keuntungan bentuk sediaan kapsul

1)Bentuk menarik dan praktis

2)Tidak berasa sehingga bisa menutupi rasa dan bau dari obat yang kurang enak.

3)Mudah ditelan dan cepat hancur/larut di dalam perut, sehingga bahan cepat segera diabsorbsi
(diserap) usus.

4)Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi daribermacam

-macam bahan obat dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien.

5)Kapsul dapat diisi dengan cepat tidak memerlukan bahan penolong

seperti pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin

mempengaruhi absorbsi bahan obatnya.

b.Kerugian bentuk sediaan kapsul

1)Tidak bisa untuk zat-zat mudah menguapsebab pori-pori cangkang tidak menahan penguapan.

2)Tidak untuk zat-zat yang higroskopis.

3)Tidak untuk zat-zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul.

4)Tidak untuk balita.

5)Tidak bisa dibagi (misal ½ kapsul)

3.Faktor-faktor yang Merusak Cangkang Kapsul

a.Mengandung zatzat yang mudah mencair (higroskopis).

b.Mengandung campuran eutecticum.

c.Mengandung minyak menguap.

d.Penyimpanan yang salah.

C.SALEP (UNGUENTA)

Gambar 2.3 Salep


1.Pengertian Salep

Menurut FIIV, salep adalah sediaan setengah padat ditujukan

untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir. Salep tidak boleh

berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang

tidak mengandung obat keras atau narkotika adalah 10%.

2.Penggolongan salepMenurut efek terapinya, salep dibagi atas:

a.Salep epidermik(salep penutup)

Salep ini tidak mampu berpenetrasi ke dalam kulit dan efek terapinya terbatas pada
permukaan kulit, jadi bekerja lokal.

Tujuan pemakaiannya sebagai salep penutup, guna melindungi jaringan tertentu.

Dasar salep yang dipakai :dasar salep hidrokarbon

b.Salep endodermik Salepini mampu berpenetrasi kedalam kulit, tetapi tidak sampai melewati
kulit.

Tujuan Pemakaian untuk pengobatan permukaan kulit dan digunakan untuk Melembutkan
kulit,menghilangkan rasa sakit, stimulans(merangsang) dan lokal iritasi.

Dasar salep yang digunakan : dasar salep serap.

c.Salep diadermik(salep serap)

Salep ini mampu berpenetrasi ke dalam kulit dan melewati kulit, dapat mencapai peredaran
darah

D. PASTA (PASTAE)

Gambar 2.4

PastaMenurut FI IV, pasta adalah sediaan semi padat yang mengadung satu atau lebih bahan obat
yang ditujukan untuk pemakaian topikal. Kelompok pertama dibuat dari gel fase tunggal
mengandung air, misalnya pasta natrium karboksimetilselulose. Kelompok lain adalah pasta
berlemak misalnya pasta zinc oksida, merupakan salep yang padat, kaku, tidak meleleh pada suhu
tubuh dan berfungsi sebagai lapisan pelindung pada bagian yang diolesi.

12Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan lebih menyerap dibandingkan dengan salep
karena tinggi kadar obat yang mampunyai afinitas terhadap air. Pasta ini cenderung untuk
menyerap sekresi seperti serum dan mempunyai daya penetrasi dan daya maserasi lebih
rendah dari salep. Oleh karena itu pasta digunakan untuk lesi akut yang cenderung membentuk
kerak, menggelembung atau mengeluarkan cairan.Pasta gigi digunakan untuk pelekatan pada
selaput lendir untuk memperoleh efek lokal, misalnya pasta gigi Triamsinolon asetonida.Cara
pemakaian dengan mengoleskan lebih dahulu dengan kain kassa. Penyimpanan dalam wadah
tertutup baik, wadah tertutup rapat atau dalam tube.Pembuatan pasta umumnya bahan dasar
yang berbentuk setengah padat sebaiknya dicairkan terlebih dahulu baru dicampur dengan bahan
padat dalam keadaan panas agar lebih mudah bercampur dan homogen.

E.KRIM (CREMORES)

Gambar 2.5

Krim Menurut FI IV, krim adalah bentuk sediaan setengah padat, mengandung satu atau
lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara
tradisional

F. JELLY (GEL)

Gambar 2.6 Gel

Gel merupakan sediaan semi padat yang terdiri dari susupensi yang
dibuat dari partikel anorganik kecil atau molekul
organik besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Jika massa gel terdiri dari jaringan
partikel kecil yang terpisah, digolongkan sebagai system dua fase (gel Aluminium
Hidroksida). Dalam system dua fase, jika ukuran partikel dari fase terdispersi relatif besar
disebut Magma (misalnya Magma Bentonit). Baik gel maupun magma dapat berupa
tiksotropik, membentuk semipadat jika dibiarkan dan menjadi cair pada
pengocokan. Jadi sediaan harus dikocok dahulu sebelum digunakan untuk menjamin
homogenitas dan hla ini tertera pada etiket.

G. OBAT GOSOK (LINIMENTA)


Gambar 2.7

LinimentaLinimenta adalah sediaan cair atau kental, mengandung analgetika dan zat
yang mempunyai sifat rubifasien, melemaskan otot atau menghangatkan dan
digunakan sebagai obat luar. Pemakaian linimenta dengan cara dioleskan menggunakan
kain flannel lalu diurut.6Penyimpanan dalam botol berwarna, bermulut kecil dan
ditempat sejuk. Pada etiket juga tertera “Obat luar”. Linimenta tidak dapat digunakan untuk
kulit yang luka atau lecet.Cara pembuatan:1.Mencampurkan seperti pada pembuatan
salep, contohnya Linimen Gondopuro (FN)2.Terjadi penyabunan, contohnya Linimen
Amoniak dan Lotio Benzylis Benzoas (FN)3.Terbentuk emulsi, contohnya Peruvianum
Emulsum.

I.SUSPENSI
Gambar 2.9 Suspensi

Pengertian SuspensiSuspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat


tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Suspensi oral adalah sediaan cair mengandung
partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair dengan bahan pengaroma yang
sesuai dan ditujukan untuk penggunaan oral. Beberapa suspensi yang diberi etiket
sebagai susu atau magma termasuk dalam kategori ini. Beberapa suspensi dapat
langsung digunakan, sedangkan yang lain berupa campuran padat yang harus
dikonstitusikan terlebih dahulu dengan pembawa yang segera sebelum digunakan.
Sediaan seperti ini disebut “ Untuk Suspensi oral”.Suspensi topikal adalah sediaan cair
mengandung partikel padat yang terdispersi dalam pembawa cair yang ditujukan untuk
penggunaan pada kulit.

J.EMULSI
Gambar 2.10 Emulsi

Pengertian SuspensiMenurut FI Edisi IV, emulsi adalah sistem dua fase yang salah satu
cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil. Stabilitas emulsi
dapat dipertahankan dengan penambahan zat yang ketiga yang disebut dengan emulgator
(emulsifying agent).Emulsi berasal dari kata “emulgeo”yang artinya menyerupai milk, warna
emulsi adalah putih. Pada abad XVII hanya dikenal emulsi dari biji-bijian yang mengandung
lemak, protein dan air. Emulsi semacam ini disebut emulsi vera atau emulsi alam,
sebagai emulgator dipakai protein yang terdapat dalam biji tersebut.

Anda mungkin juga menyukai