Anda di halaman 1dari 9

Nama mahasiswa : Popy Triliona Lavenia

Nirm : 19062

Matkul : Farmakologi

MACAM – MACAM BENTUK SEDIAAN DAN CONTOH OBATNYA

A. Bentuk sediaan padat

1. Pulvis dan Pulveres (serbuk)


Bahan atau campuran obat yang homogen dengan atau tanpa bahan tambahan berbentuk
serbuk dan relatif stabil serta kering. Serbuk dapat digunakan untuk obat luar dan obat
dalam. Serbuk untuk obat dalam disebut (pulveres serbuk yang terbagi berupa bungkus-
bungkus kecil dalam kertas dengan berat umumnya 300 mg sampai 500 mg dengan
vehikulum umumnya harum lactis). Dan untuk obat luar disebut pulvis adspersorius serbuk
tabur titik sifat pulvis untuk obat dalam :

 Pulvis adspersorius serbuk tabur. Sifat pulvis untuk obat dalam :


 Cocok untuk obat yang tidak stabil dalam bentuk cairan
 Absorpsi obat lebih cepat dibanding dalam bentuk tablet tidak menyenangkan,
dirusak di lambung, iritatif, dan mempunyai dosis terapi yang rendah.
Sifat pulvis adspersorius :

 Selain bahan obat, mengandung juga bahan profilaksi atau pelicin


 Untuk luka terbuka sediaan harus steril
 Sebagai pelumas harus bebas dari organisme pathogen
 Bila menggunakan talk hams steril, karena bahan-bahan tersebut sering
terkontaminasi spora dan kuman tetanus serta kuman penyebab gangren
Cara mengenal kerusakan :

 Secara mikroskopik kerusakan dapat dilihat dari timbulnya bau yang tidak enak,
perubahan warna, benyek atau menggumpalan.
Cara penyimpanan :

 Disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat yang sejuk dan terlindung dari
sinar matahari secara langsung.
Contoh obat : bedak Salicyl, oralit (pulvis untuk obat dalam) dalam kemasan.
2. Tablet
tablet adalah sediaan padat yang kompak, yang dibuat secara kempa cetak, berbentuk pipih
dengan kedua permukaan rata atau cembung, dan mengandung satu atau beberapa bahan
obat, dengan atau tanpa zat tambahan. (Berat tablet normal antara 300 sampai 600 mg).
Sifat tablet :

 Cukup stabil dalam transportasi dan penyimpanan


 tidak tepat untuk obat yang dapat dirusak oleh asam lambung dan enzim
pencernaan obat yang bersifat iritatif
 formulasi dan pabrikasi sediaan obat dapat mempengaruhi bioavailabilitas bahan
aktif
 dengan teknik khusus dalam bentuk sediaan multiplayer obat-obat yang dapat
berinteraksi secara fisik atau Kemis, interaksinya dapat dihindari
 Tablet yang berbentuk silindris dalam perdagangan disebut kaplet.
Cara mengenal kerusakan :

 Secara makroskopik kerusakan dapat dilihat dari adanya perubahan warna, berbau
tidak kompak lagi sehingga tablet pecah atau retak, timbul kristal atau banyek.
Cara penyimpanan :

 Disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat yang sejuk dan terlindung dari
sinar matahari secara langsung.
Contoh obat :

 sediaan paten : Tab. Bactrim, Tab. Pehadoxin


 Sediaan generik : Tablet parasetamol, tablet amoksisilin.

3. Tablet
sediaan obat yang bahan aktifnya dapat berbentuk padat atau setengah padat dengan tanpa
bahan tambahan dan terbungkus cangkang yang umumnya terbuat dari gelatin titik
cangkang dapat larut dan dipisahkan dari isinya.
a. Kapsul lunak berisi bahan obat berupa minyak atau larutan obat dalam minyak
Sifat kapsul lunak :
 Cukup stabil dalam penyimpanan dan transpor
 Dapt menutupi bau dan rasa yang tidak menyenangkanl keras berisi bahan
obat yang kering.
 Absorpsiobat lebih baik daripada kapsul keras karena bentuk ini setelah
cangkangnya larut obat langsung dapat diabsorbsi.
 Sediaan ini tidak dapat diberikan dalam bentuk sediaan pulveres.
b. Kapsul keras berisi bahan obat yang kering.
Sifat kapsul keras :
 Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi
 Dapat menutupi bau dan rasa yang tidak menyenangkan
 tepat untuk obat yang mudah teroksidasi, bersifat higroskopis dan
mempunyai rasa dan bau yang tidak menyenangkan
 Setelahcangkang larut di lambung, bahan aktif terbatas serta terlarut maka
proses absorpsi baru terjadi (di gastrointestinal).
mengenal kerusakan

 Secara makroskopik kerusakan dapat dilihat dari adanya perubahan warna, berbau
tidak kompak lagi sehingga tablet pecah atau retak, timbul kristal atau banyek.
Cara penyimpanan :

 Disimpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat yang sejuk dan terlindung dari
sinar matahari secara langsung.
Contoh obat : ponstan 250mg.

B. Bentuk sediaan semi padat

1. Unguenta (salep)
Sediaan ½ padat untuk digunakan sebagai obat luar, mudah dioleskan pada kulit dan tanpa
perlu pemanasan terlebih dahulu, dengan bahan obat yang terkandung harus terbagi rata
atau terdispersi homogen dalam vehikulum. Umumnya memakai dasar salep hidrokarbon
(vaselin album dan vaselin favum) dan dasar salep absorpsi adeps lanae dan lanolin.
Sifat unguenta :

 Daya penetrasi paling kuat bila dibandingkan dengan bentuk sediaan padat lainnya
 Cukup stabil dalam penyimpanan dan transportasi
 Obat kontak dengan kulit cukup lama sehingga cocok untuk dermatosis yang kering
dan kronik serta cocok untuk jenis kulit yang bersisik dan berambut
 Tidak boleh digunakan untuk lesi seluruh tubuh.
Contoh obat : Tolmicen 10ml, pokok oint 5 ml

2. Jelly (gel)
Sediaan semi padat yang sedikit cair, kental dan lengket mencair waktu kontak dengan kulit,
mengering sebagai suatu lapisan tipis, tidak berminyak. Pada umumnya menggunakan
bahan dasar larut dalam air (PEG, CMG, tragakanta).
Sifat gel :

 Obat dapat kontak kulit cukup lama dan mudah kering


 Dapat berfungsi sebagai pendingin dan pembawa obat
 bahan dasar mempunyai efek pelumas tidak berlemak sehingga cocok untuk
dermatos kronik
 biasanya untuk efek lokal, pemakaian yang terlalu banyak dapat memberikan efek
sistemik.
Contoh obat : Bioplasenton jelly 15 mg, voltaren emulgel 100 g.

3. Cream
sediaan semi padat yang banyak mengandung air sehingga memberikan perasaan sejuk bila
dioleskan pada kulit sebagai vehikulum dapat berupa emulsi O/W atau emulsi W/O
Sifat cream :

 Absorpsi obat cukup baik dan mudah di bersihkan dari kulit


 Kurang stabil dalam penyimpanan karena banyak mengandung air dan mudah timbul
jamur bila sediaan dibuka segelnya.
 Dapat berfungsi sebagi pelarut dan pendingin
 Sediaan ini codermatosis dermatosa akut
Contoh obat : chloramfecort 10g, hdrokortison 5g, scabicid 1 Of.

4. Pasta
Masa lembek dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk dalam
jumlah besar 40 sampai 60% dengan Vaseline atau parafin cair atau bahan dasar tidak
berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilage, sabun.
Sifat pasta :

 Obat dapat kontak lama dengan kulit


 Sediaan ini cocok untuk dermatosa yang agak basah (sub akut atau kronik)
 Dapat berfungsi sebagai pengering, pembersih, dan pembawa untuk lesi akut dapat
meninggalkan kerak vesikula.
Contoh obat : pasta lassari
C. Bentuk sediaan cair

1. Solutio
Sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut.
Solute : zat yang terlarut
Solven : cairan pelarut umumnya adalah air
Sifat solutio :

 Obat homogen dan absorpsi obat cepatabsorpsi


 untuk obat luar mudah pemakaiannya dan cocok untuk penderita yang sukar
menelan anak-anak dan manula
 Volume pemberian besar
 tidak dapat diberikan untuk obat-obat yang tidak stabil dalam bentuk larbagi obat
yang rasanya pahit dan baunya tidak enak dapat ditambah pemanis dan perasa.
Contoh obat : enkasari 120ml solutio, betadin gargle.

2. Sirup
Penggunaan istilah sirup digunakan untuk :

 bentuk sediaan cair yang mengandung saccharosa atau gula (64-66%)


 Larutan sukrosa hampir jenuh dengan air
 Sediaan cair yang dibuat dengan pengental dan pemanis, termasuk suspensi oral.
Sifat sirup :

 Homogen
 Lebih kental dan lebih manis dibandingkan dengan sulotin
 Cocok untuk anak-anak maupun dewasa
Contoh sirup : biogesic sirup, dumin sirup
Sirup kering 
Suatu sediaan padat yang berupa serbuk atau granula yang terdiri dari bahanobat, pemanis, perasa, 
stabilisator dan bahan lainnya, kecuali pelarut.)pabiola akan digunakan ditambah pelarut air% dan 
akan menjadi bentuk sediaan suspensi
Sifat sirup kering :

 pada umumnya bahan obat adalah antimikroba atau bahan kimia lain yang tidak larut dan
tidak stabil dalam bentuk cairan dalam penyimpanan lama
 Memberikan rasa enak sehingga cocok untuk bayi dakecepatan absorpsi obat tergantung
pada besar kecilnya ukuran partikel
 apabila sudah ditambahkan aquades hanya bertahan + 7 hari pada suhu kamar sedangkan
pada lemari pendingin + 14 hari

Contoh sirup kering : cefspans sirup (untuk dibuat suspensi) amcillin DS sirup (untuk dibuat suspensi)

3. Suspensi

Sediaan cair yang mengandung bahan padat dalam bentuk halus yang tidak larut tetapi terdispersi
dalam cairan vehikulum umumnya mengandung stabilisator untuk menjamin stabilitasnya
penggunaannya dikocok dulu sebelum dipakai.

Sifat suspensi :

 Cocok untuk penderita yang sukar menelan, anak-anak dan manula


 Bila ditambah pemanis dan perasa sehingga rasanya lebih enak dari solutin
 Volume pemberian nya besar
 kecepatan absorpsi obat tergantung pada besar kecilnya ukuran partikel yang terdispersi

Contoh obat : sanmag suspensi, bactricid suspensi

4. Elixer

Larutan oral yang mengandung etanol sebagai kosolven untuk mengurangi jumlah etanol bisa
ditambahkan software lain seperti gliserin dan propilenglikol, tetapi etanol harus ada untuk dapat
dinyatakan sebagai elixer. Kadar alkohol antara 3 - 75% biasanya sekitar 315%, kegunaan alkohol
Selain sebagai pelarut juga sebagai pengawet atau korigen saporis.

Sifat elixer :

 Cocok untuk penderita yang sukar menelan karena mengandung alkohol hati-hati untuk
penderita yang tidak tahan terhadap alkohol atau menderita penyakit tertentu
 Elixir kurang manis dan kurang kental dibandingkan bentuk sediaan sirup.

Contoh obat : batugin 300ml, mucopect 60ml (paediatri)


5. Tingtura

Larutan yang mengandung etanol atau hidroalkohol dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa
kimia. Secara tradisional tinctura tumbuhan berkhasiat obat mengandung 10% bahan tumbuhan
sebagian besar tinctura tumbuhan lain mengandung 20% bahan tumbuhan.

Sifat tingtura :

 Homogen dan bahan obat lebih stabil


 Kadar alkohol yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan mikroorganiskarena
 Karena berisi beberapa komponen dengan adanya cahaya matahari dapat terjadi perubahan
fotosintesis

Contoh obat : halog 8 ml

6. Gargarisma

Obat untuk kumur-kumur dan tidak boleh untuk ditelan

Contoh oba : betadin 190 ml

7. Guttae

Sediaan air yang cara pemakaiannya dengan cara meneteskan

Sifat tetes oral :

 Volume pemberian kecil sehingga cocok untuk bayi dan anak-anak


 pada umumnya ditambahkan pemanis, perasa, dan bahan lain yang sesuai dengan bentuk
sediaannya.
 Bahan obatnya berkhasiat sebagai antimikroba, analgetika antipiretika, vitamin antitusif dan
dekongesta.

Contoh obat tetes oral : multivitaplak 15 ml, triamic 10 ml, termagon

Sifat tetes mata :

 Harus steril dan jernih


 isotonis dan isohidris sehingga mempunyai aktivitas optimal
 Untuk pemakaian berganda perlu tambah pengawet

Contoh obat tetes mata : colme 8 ml, catarlent 5 ml, albucid


Sifat tetes telinga :

 Bahan pembawanya sebaiknya minyak lemak atau sejenisnya yang mempunyai kekenyalan
yang cocok misal nya gliserol, minyak nabati, propilen glikol sehingga dapat menempel pada
hang telinga.
 PH sebaiknya asam 5-6

Contoh obat tetes telinga : otolin 10 ml, otopain 8 ml.

8. Lotion

Sediaan cair yang digunakan untuk pemakaian luar pada kulit

Sifat lotion :

 Sebagai pelindung atau pengobatan tergantungvkomponennya


 Sesudah dioleskan di kulit segera keringkan dan meninggalkan lapisan tipis komponen obat
pada permukaan kulit
 bahan pelumat solvent berupa air alkohol, gliserin atau bahan pelarut yang cocok.

Contoh lotion : Tolmicen 10 ml.

Anda mungkin juga menyukai