Anda di halaman 1dari 6

Dosen Pengampu :

Dr. Sitti Murdiana, M. Psi., Psikolog


Novi Yanti Pratiwi, M. Si., Psikolog

SEJARAH, RUANG LINGKUP & PERKEMBANGAN KONSELING

OLEH :
Fadhilah Triastuti Nawir
D
210701502096

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
A. Sejarah Konseling Dan Perkembangan Konseling.

Sejarah awal mula Psikologi Konseling ditandai dengan Perang dunia ke2. Pada
saat itu banyak dari mereka mengalami gangguan jiwa atau gangguan mental yang
disebabkan karena peperangan yang terjadi sehingga perlu pendekatan
kemanusiaan untuk sembuh. Karna itu proses penyembuhan orang yang mengalami
gangguan jiwa lebih membutuhkan perawatan rumah sakit dengan pendekatan
kemanusiaan daripada kurungan dibawah tanah ataupun diasingkan yang dapat
membuat orang pada saat itu semakin mengalami gangguan mental ataupun tidak
sembuh.

Pada abad ke 19 ditandai dengan lahirnya profesi konselor oleh Sigmud Freud
dan rekannya Josef Breuer yang memperkenalkan metode “talking cure” sebagai
metode penyembuhan melalui katarsis. Pada abad ini juga ditandai dengan
memusatkan konseling di dunia pendidikan dengan tokohnya Parsons, abad ini juga
ditandai dengan naik pesatnya dunia pendidikan sehingga menimbulkan persoalan
yang beragam di dunia pendidikan. Pada saat itu dunia pendidikan lebih
menfokuskan dirinya pada perkembangan pendidikan dari pada perkembangan
siswa, sehingga pada saat itu siswa membutuhkan perhatian dan penganangan yang
personal tentang masalahnya di dunia pendidikan. Dengan masalah ini, Parsons
mengembangkan konseling pendidikan dan mendapat respon positif dari
masyarakat sehingga banyak konselor yang membantu dalam konseling pendidikan
ini. Sehingga pada saat itu parsons pada tahun 1964 mendirikan American school
counselor association sebagai bukti kebutuhan akan konseling di dunia pendidikan.

Pada abad ke 20 psikologi konseling berkembang pesat seiring dengan


perkembangan ilmu psikologi. Pendekatan konseling yaitu directif, yaitu dimana
seakan akan konselor lebih tinggi pengetahuan dan kedudukannya dari pada konseli
lalu dilakukan bimbingan atau nasihat serta konsultasi yang dimana mengarah pada
sifat kemanusiaan, konselor akan menjelaskan bahwa kedudukan dan
kemampuannya setara dengan konseli dan tidak ada perbedaan. Maka dari itu tokoh
psikologi carl rogers mengubah metode directif menjadi non directif yang lebih
menekankan kemanusiaan.

Berkembangnya konseling sejalan dengan perkembangan social dan kebutuhan


masyarakat, dimana 1960 terjadi perubahan social akibat industri teknologi dan
komunikasi yang mengakibatkan angka perceraian semakin naik, sehingga banyak
anak maupun orang tua memerlukan komselor. Dan pada tahun 1990 konseling
berkembang sangat pesat dalam bidang konseling karir dan konseling multicultural
seperti persiapan pension, pencegahan pengguna obat obatan dan lain lain

Saat ini, seiring perkembangannya. Konseling pada saat ini sangat paling sering
dibutuhkan karena dapat dilihat saat ini gaya hidup individu di masyarakat
kebanyakan menerapkan pemikiran individualism maka dari itu, jawaban yang
paling dibutuhkan yaitu konseling dimana individu itu dapat mencurahkan masalah
yang ada pada dirinya sendiri selain itu karena perkembangan zaman dan teknologi
konseling dapat dilakukan secara tatap muka (face to face) maupun melalui interner
seperti via zoom. Tatapi jika dilihat dari segi efektifitasnya lebih baik melalukan
tatap muka secara langsung agar konselor dapat dengan muda menganangi
konseli/klien.

Pada abad ke21 profesi konselor menjadi profesi yang bergengsi karena
memiliki kaitan dengan permasalahan manusia, bagaiana mereka bertindak atau
keluar dari sebuah masalah. Apalagi pada abad ke 21 yang dimana permasalahan
individu menjadi sangat kompleks dalam era globalisasi ini. Menurut Luhur (2009)
pada abad ke 21dimana era globalisasi ditandai dengan persaingan semakin
ketatnya standar pemenuhan kebutuhan yang dimana profesi konselor ini harus
tetap eksis dimata masyarakat. Dalam sebuah pekerjaan atau profesi terdapat
sebuah kode etik yang mendasarinya seperti halnya konselor yang memiliki kode
etik profesi yang disebut ACA (American Counseling Association) yng didalamnya
tercantum tanggung jawab sebagai konselor kepada klien mereka sebagai standar
etik yang telah dirancang sebagai keprofesian. Tantangan pada abad 21 ini konselor
harus mempertahankan atau memegang teguh nilai nilai sesuai kode etik profesi
karena konselor harus mengedepankan kehidupanyang efektif bagi kliennya.

Sejarah Perkembangan Konseling di Amerika

Pada abad ke 19 menuju abad ke 20, Bimbingan konseling mulai muncul di


Amerika. Seorang guru bernama Frank Parson membuka sebuah klinik dengan
tujuan ia akan memberikan nasihat kepada remaja sesuai minat mereka. Namun
bimbingan ini manjadi sangat kompleks karena banyak para ahli yang
mengembangkan program ini juga.

Frank Parson mendirikan sebuah biro kerja Boston (Boston Vocational Bureau)
pada tahun 1908. Frank parson mendirikan biro ini untuk membuat para calon
pekerja memasuki atau memiliki sebuah pekerjaan sesuai apa yang ia sukai dan
minati sehingga ia bias bertahan lama atau sanggup mengerjakan sesuatu. Pada
tahun 1932. Seorang ilmuan baru dari amerika bernama John Brewer memberikan
saran bimbingan perlu memasuki kontks dalam dunia pendidikan. Pada tahun1940,
Bimbingan dan konseling disekolah dibentuk menjadi pendekatan komprehensif
yang disebut “Point Of View Minnesota Wiliamson EG. Dan pada tahun 1952
disebut ASCA (American school counselor association)
B. Ruang lingkup Konseling

Beberapa ruang lingkup konseling yaitu :

A. Ruang lingkup dari segi pelayanan


1. Pelayanan bimbingan konseling di sekolah
Terdapat 3 layanan bimbingan konseling di sekolah
a. Pertama, dalam bidang kurikulum dan pengajaran yang meliputi
segala bentuk pengembangan dengan pelaksanaan pengajaran yang
bertujuan mampu membangun keterampilan, sikap dan komunikasi antar
peserta didik
b. Kedua, dalam bidang administrasi dan kepeminpinan yang
bertujuan untuk melaksanakan perencanaan, pembiayaan, memenuhi
prasarana baik fisik dan melakukan pengawasan.
c. Ketiga, dalam bidang kesiswaan yang dimana dalam bidang ini
meliputi berbagai macam fungsi serta kegiatan yang mengarah pada
pelayanan kesiswaan secara individualis.

2. Pelayanan bimbingan dan konseling di luar sekolah


Dalam pelayanan bimbingan dan konseling diluar sekolah ini dilihat dari
segi bagaimana hubungan pihak sekolah dengan keluarga orang tua
murid yang harus dibangun dengan harmonis. Bimbingan konseling di
luar sekolah ini lebih menangani masalah yang berada di luar sekolah
seperti masalah keluarga atau hubungan antar anggota keluarga,
perceraian dan lain sebagainya.

3. Bimbingan dan konseling dalam lingkungan yang lebih luas


Dalam konteks ini lebih luas dari permasalahan keluarga seperi
permasalahan dalam lingkungan kerja, lingkungan perusahaan dan
lingkungan sosial yang memerlukan perhatian dan penanganan secara
professional dalam bimbingan dan konseling ini.

B. Ruang lingkup dari segi fungsi


1. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman ini dimaksudkan pada konselor untuk memahami
konseli dengan baik secara mendalam seperti memahami kondisi fisik
klien, mengetahui latar belakang, kekuatan dan kelemahan klien dan
kondisi keluarga klien agar dapat diberikan terapi dan solusi yang tepat
2. Fungsi pencegahan
Dalam fungsi ini klien yang mengalami ketegangan maupun gangguan
dari internal maupun eksternal dapat diantisipasi sehingga klien dapat
keluar dari masalah tersebut
3. Fungsi pengentasan
Dalam fungsi pengentasan ini, konselor tidak hanya melihat klien dari
unsur unsur yang dapat dilihat seperti fisik, konselor harus mampu dapat
mengentas yakni dengan menggunakan kekuatan atau kemampuan
dalam diri kliennya.
4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
Dalam fungsi ini memiliki inti sari bahwa memperlihatkan sisi positif
atau baik dari diri individu dari aspek pembawaan maupun yang
dikembangkan oleh klien. Dalam bimbingan konseling ini
diimplementasikan berbagai macam upaya atau tindakan sehingga klien
dapat memelihara energy positif secara optimal.

C. Ruang lingkup dari segi sasaran


1. Perorangan atau individu atau pengembangan kehidupan pribadi
Pengembangan ini mempunyai tujuan dalam rangka membanti klien
untuk memahami dirinya, menilai serta mengembangkan potensi dan
kecekapan, bakat dan minat serta dapat memahami dirinya secara
realistik.
2. Kelompok/bimbingan dan konseling kelompok.
Konseling kelompok memiliki tujuan untuk memberikan layanan
kepada sebuah kelompok, dengan satu kali kemauan atau keinginan
maka layanan ini akan bermanfaat langsung pada beberapa orang.

D. Ruang lingkup dari Aspek pendidikan


1. Pengembangan kemampuan belajar
Pengembangan dalam bidang ini sangat berguna untuk bidang layanan
karena membantu para murid/ klien dapat mengembangkan
kemampuannya mengikuti pendidikan sekolah serta belajar secara
mandiri.
2. Bimbingan konseling karir
Bimbingan konseling karir ini sangat berguna untuk bidang pelayanan
karena dapat memberikan stimulus untuk memahami dan menilai
infomasi serta mengambil keputusan dalam berkarir

E. Ruang lingkup dari segi sosial budaya


Dalam ruang lingkup terakhir ini sangat berguna bagi individu karena
dapat membatu individu/klien mengembangkan kemampuan sosial yang
efektif dan sehat, baik dengan teman sebaya, keluarga dan masyarakat yang
berada dilingkungannya.
Daftar Pustaka

Gladding, S.T., 2000. Counseling: a Comprehensive Profession. United States of


American:
Prentice-Hall, Inc.
Hartini, N., & Ariana, A. D. (2016). Psikologi konseling: Perkembangan dan
penerapan
konseling dalam psikologi. Airlangga University Press.
Kotller, Jeffery A. & Robert W. Brown. (1996). Introduction to Therapeutic
Counseling, 3rd
Edition. Pacific Grove, Brooks/Cole Publishing Company
Kushendar, K., Maba, A. P., & Zahro, I. F. (2018). Perkembangan Konseling Pada
Abad 21 :
Konselor Sebagai Profesi Yang Mengedepankan Tanggung Jawab
Kehidupan Efektif
Konseli. Journal of Innovative Counseling: Theory, Practice, and
Research, 2(01), 43-50
Luhur, W. (2009). Bimbingan dan Konseling Menjawab Tantangan Abad XXI.
Jurnal Visi
Ilmu pendidikan, 1(1)

Anda mungkin juga menyukai